Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.
"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
Sasa melingkarkan kedua tangannya di leher Arnold,tubuhnya berada di atas meja dan mereka sedang saling bertaut lidah satu sama lain.
Jemari Arnold mulai aktif,dia menurunkan resleting gaun Sasa sedikit dan jemarinya langsung aktif menyentuh gundukan kenyal milik Sasa.
Gaun yang di pakai Sasa memudahkan tindakannya,apalagi dia merasa tidak suka dengan gaun Sasa yang hampir menunjukkan seluruh tubuhnya.
Sasa hanya mengenakan gaun setengah paha,bahkan pundaknya terekspos dan belahan dada Sasa hampir terlihat.
Apalagi,gundukan kenyal Sasa terbilang cukup montok dan dia menyadari proporsi tubuh Sasa yang seksi serta menggoda bagi kaum adam sepertinya.
Sasa menikmati permainan Arnold,bahkan gerakan tangan Arnold di gundukan kenyal miliknya membuat dirinya merasakan sensasi yang begitu panas saat ini.
Arnold melepaskan ciuman mereka,dia menatap Sasa dengan intens dan gerakan tangannya masih meremas gundukan kenyal milik Sasa.
"Arnold"kata Sasa dengan nada serak.
"Aku menyukai kamu yang tidak berdaya di tanganku,apa kau menyukainya sayang"ucap Arnold yang memainkan choco chips Sasa dengan lembut.
"Heung"Sasa melenguh kenikmatan,dia merasa permainan Arnold sangat mendominasi di tubuhnya.
"Kita tidak bisa bermain lama di sini,karena acara belum selesai"ucap Arnold yamg menghentikan tindakannya.
Sasa mengangguk setuju dengan perkataan Arnold,dia cukup tersentuh dengan tindakan Arnold yang membantu dirinya merapihkan penampilannya saat ini.
"Aku ingin kita pulang bersama"ajak Arnold menyelipkan anak rambut Sasa.
"Aku tidak bisa berjanji apa-apa,kecuali kau yang meminta izin terhadap orang tuaku."
"Baiklah,aku akan izin dengan mereka"balas Arnold tersenyum.
Keduanya langsung kembali ke pesta,bahkan Arnold benar-benar meminta izin terhadap orang tua Sasa saat ini.
"Aku tidak keberatan sama sekali nak,lagi pula kami juga harus kembali ke lab dan aku titip Sasa terhadap kamu."
"Tapi sayang..."Ucap daddy Sasa dengan ragu.
Dia tidak mempercayakan Sasa sepenuhnya terhadap Arnold,apalagi Sasa anak perempuan satu-satunya dan dia merasa tidak suka dengan kedekatan Sasa bersama Arnold saat ini.
"Tidak ada tapi-tapian,kita harus pergi ke lab sekarang juga"kata mommy Sasa tidak menerima penolakan sama sekali.
Daddy Sasa hanya mengangguk pasrah,karena terlihat dengan jelas binar kebahagiaan istrinya melihat Sasa dan Arnold saat ini.
"Kalau gitu,kami permisi dulu yah nak.Kalian bisa nikmati pesta ini sampai selesai,kami harus kembali ke lab saat ini juga"ucap mommy Sasa menjelaskan.
"Kalian,hati-hati di jalannya"ucap Sasa perhatian terhadap orang tuanya.
Kemudian Sasa dan Arnold mengantarkan kepergian orang tua Sasa,setelah kepergian mereka dan keduanya di kejutkan oleh sekretaris Arnold.
"Tuan,apa anda masih ingin mengikuti acara hingga selesai?"
"Tidak,kami akan pulang."Balas Arnold dingin.
Tatapan sekretaris Arnold menatap tidak suka terhadap Sasa,apalagi dia merasa Sasa tidak cocok dengan tuannya saat ini.
"Aku akan pulang,siapkan mobil sekarang juga dan kau tidak perlu ikut dengan kami"perintah Arnold dengan tegas.
"Baik tuan"balasnya dengan sopan.
Sasa menyadari tatapan tidak suka sekretaris Arnold terhadapnya,tapi dia bersyukur Arnold juga bersikap dingin terhadap sekretarisnya yang membuat dia merasa lega untuk sikap Arnold yang dingin terhadap lawan jenisnya saat ini.
...****************...
Arnold membuka kedua matanya,dia merasa tubuhnya begitu lemas dan untuk bangun saja tidak ada tenaga sama sekali.
Kepalanya begitu pusing saat ini,dia merasa energi di tubuhnya terkuras habis dan merasa begitu tertekan dengan kondisinya ini.
Sasa masuk ke dalam kamar Arnold dan membawakan bubur untuk Arnold,apalagi saat Sasa membangunkan Arnold dan shock dengan demam tinggi Arnold.
"Kau makan dulu,tadi pagi kau demam."
"Terimakasih."Ucap Arnold dengan suara serak.
Tidak lama Leo dan Rosa masuk ke dalam kamar,dia melihat Sasa yang telaten menyuapi Arnold dengan hati-hati.
"Mungkin kau Kelelahan gara-gara pesta semalam."Ucap Leo,sambil melihat ke arah Arnold.
"Bisa jadi,Karena setelah acara pesta rasanya tubuhku tidak enak sekali."Balas Arnold lemas dan tidak sadar dengan ucapannya.
Arnold langsung menatap ke arah Leo,bagaimana bisa Leo dan Rosa berada di rumahnya saat ini.
"Kenapa kalian ada di rumahku?"tanya Arnold dengan nada dingin.
"Apa salah? Lagi pula,Sasa yang memberitahu alamat rumah kamu"balas Leo dengan cuek.
"Kenapa kau memberitahunya?"Tanya Arnold menatap ke arah Sasa saat ini.
"Aku hanya membalas pesan Rosa,aku juga tidak tau Rosa membawa Leo ke sini dan lagi pula niatnya Rosa ingin bermain ke rumahku"kata Sasa menjelaskan.
"Sudah jangan menyalahkan Sasa sepenuhnya,lagi pula ini salahku yang mengajak Leo juga.Apa kami mengganggu kalian? Jika seperti itu,kami akan menunggu di luar saja dan tidak menganggu kalian di sini"ucap Rosa yang langsung menarik Leo keluar dari kamar.
"Mereka sudah pergi,ayo habiskan buburnya"ucap Sasa dengan lembut.
Arnold dengan pasrah menghabiskan bubur yang dibawa oleh Sasa,kemudian dia meminum obat yang telah dibawa oleh Sasa untuk dirinya.
Sasa begitu memperhatikannya,membuat dirinya semakin jatuh cinta terhadap Sasa saat ini dan dia dengan senang hati menerima perlakuan lembut Sasa terhadapnya.
"Beristirahatlah kembali,jika butuh apa-apa kau bisa memanggil aku nantinya."
Arnold mengangguk setuju,kemudian dia berbaring kembali lalu memejamkan kedua matanya dan efek obat sudah mulai dia rasakan.
Sedangkan Rosa dan Leo yang telah keluar dari kamar Arnold,membiarkan Sasa bersama Arnold dan Leo meraih pinggang Rosa begitu saja.
"Apa yang kau lakukan?"panik Rosa yang terkejut dengan tindakan Leo terhadapnya.
Rosa merasa debaran jantungnya begitu cepat,apalagi tatapan Leo begitu intens terhadapnya.
"Apa mau pulang? Biar aku antarkan."
"Bagaimana dengan Sasa dan Arnold?"
"Mereka sudah dewasa,kita bisa kembali lagi ke sini dan lagi pula mereka tidak membutuhkan kehadiran kita di sini bukan? Aku juga tidak ingin menjadi nyamuk di antara mereka."
Rosa merasa setuju dengan ucapan Leo,apalagi merasa di antara keduanya saat ini sedang menyembunyikan hubungan keduanya dari mereka.
"Baiklah,ayo antarkan aku pulang."Kata Rosa setuju dengan ucapan Leo.
Dengan senang hati Leo akan mengantarkan Rosa pulang,mereka keluar dari rumah Arnold tanpa berpamitan sama sekali dan bahkan Leo masih memegang pinggang Rosa saat ini.
"Bisakah kau melepaskan tanganmu dari pinggangku?"tanya Rosa dengan hati-hati.
Leo mengerutkan keningnya,mungkin Rosa merasa tidak nyaman dan dia melepaskannya begitu saja.
Mereka berjalan menuju mobil Leo dan Leo mempersilahkan Rosa masuk ke dalam mobil,kemudian dia juga ikut masuk dan langsung meninggalkan rumah Arnold begitu saja.