NovelToon NovelToon
Cinta Sederhana

Cinta Sederhana

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aeni Santi

"Aku mencintai kamu."

Sesederhana itu, cara ku mencintaimu.

"Jangan tanya kenapa aku mencintaimu, karena sederhana saja aku mencintaimu dan jangan tanyakan alasannya.
Karena jawabannya sama, aku mencintaimu."

I LOVE YOU ❤️❤️❤️

"aku mencintaimu dan aku ingin hidup bersama mu."

😍😍😍

Seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya dengan hambatan restu dari Mamanya karena mereka berbeda.

Apakah mereka akan masih bisa bersama dengan tembok pembatas yang begitu tinggi dengan segala perbedaan yang membatasi mereka.

"Hidup ku jauh lebih nyaman sebelum mengenal Mu, Mas. Terimakasih atas semuanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aeni Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#4

"Biar saya bantu membawakan ke dalam."

Laki - laki itu langsung mengangkat tumpukan wadah kue itu dan membawanya masuk ke dalam warung.

"Saya bisa sendiri."

Kata Kasih sambil mengikuti langkah laki-laki itu namun, Dia hanya tersenyum saja dan meneruskan langkahnya ke warung.

"Permisi Bu, ini kuenya."

Ibu yang punya warung bingung, namun kemudian Kasih muncul di belakangnya laki-laki itu.

"Oh.. Kirain tadi Kasih nggak ke sini."

"Saya membantunya saja di depan tadi."

Laki-laki itu meletakkan tempat kue diatas meja.

"Makasih."

Ucap Kasih yang sudah berada di samping laki-laki itu.

"Jadi Masnya ini temannya Kasih." Tanya ibunya yang jualan.

Mereka berdua hanya tersenyum kikuk sambil saling pandang.

"Kasih, ini uangnya tadi langsung dikasih sama yang pesan."

Kasih menerima uang itu.

"Biasanya nanti siang Bude."

"Nggak papa, Ini dibawa sekalian uangnya nanti siang tinggal ambil tempatnya."

"Makasih Bude, saya permisi ya Bude sudah siang ingin ke kampus."

"Iya Kasih, kamu Hati-hati Kasih "

"Iya Bude, assalamualaikum."

Pamit Kasih.

"Waalaikumsalam."

Jawab Mereka yang ada didalam warung itu.

Lalu Laki-laki itu segera mengikuti Kasih begitu melihatnya melangkahkan kaki keluar dari warung.

"Mbak,.."

Panggilnya dan Kasih pun berhenti lalu menoleh ke belakang.

"Sekali lagi terima kasih Mas."

Ucap Kasih, Dia kira belum mengucapkan terima kasih tadi.

"Iya sama - sama, saya ikhlas membantu. Hmm.. Boleh Saya berkenalan... Akmal."

Iya laki-laki itu Akmal, yang sengaja pagi-pagi datang ke warung itu karena mendengar percakapan antara Kasih dan yang punya warung kemarin jika kasih akan ke sana pagi.

Akmal mengulurkan tangannya ke arah Kasih sambil tersenyum.

"Kasih.."

Kasih sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Nama yang cantik, senang berkenalan dengan Kasih. Saya Akmal."

Akmal pun akhirnya ikut menangkupkan kedua tangannya didepan dada.

"Iya Mas, terima kasih sekali lagi saya permisi sudah siang."

Kasih beranjak berjalan menuju ke sepeda motornya.

"Oh.. Iya, maaf malah menunda perjalanannya." Ucap Akmal sambil tersenyum.

Kasih menuju sepeda motornya membuat Akmal mengamatinya.

"Hati - hati di jalan Kasih."

Kata Akmal dan Kasih menganggukkan kepalanya lalu menjalankan sepeda motornya menuju ke kampus.

"Akhirnya, satu langkah sudah dilalui."

Akmal tersenyum sendiri mengamati sepeda motor Kasih yang semakin tak terlihat pergi ke arah jalan raya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Sesampainya di kampus Kasih memarkirkan sepeda motornya lalu menuju ke kelas karena sebentar lagi dosen akan datang.

"Tumben baru datang kamu."

Septi yang sudah duduk manis di bangkunya melihat Kasih baru datang.

"Kesiangan tadi Nganter kue dulu, dan insiden lagi."

Mendengar itu Septi mendekat karena khawatir telah terjadi sesuatu sama temannya satu itu.

"Insiden apa ?."

"Hampir aja semua kue ibu jatuh, nggak tau deh apa yang terjadi kalau sampai tumpah semua. Tapi, untungnya ada yang nolongin aku."

"Siapa.?"

Septi penasaran sekali.

"Selamat... Pagi."

Dosen mereka datang, dan Septi kembali ke tempat duduknya.

"Nanti cerita lagi."

Kasih tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Kuliah pun dimulai, Kasih sangat antusias mengikutinya. Dia sudah semester 5 dan semester depan harus magang jadi dia butuh bekal yang cukup agar bisa mendapat perusahaan yang bagus untuk magang.

Selesai perkuliahan Septi yang sudah dibuat penasaran dengan cerita Kasih tadi langsung mendekati temannya itu.

"Ayo.. Cerita."

Rengek Septi.

"Aku jadi lapar, makan dulu yuk."

Ajak Kasih dan dia beranjak dari tempat duduknya.

"Oke, nanti cerita ya."

"Iya..."

Mereka berdua keluar dari kelas dan menuju ke kantin.

Pesanan pun tak lama datang, Kasih merasakan perutnya sudah keroncongan karena insiden tadi pagi.

"Kasih, buruan cerita."

Septi yang hanya makan siomay sambil menyuapkan makanannya terus mencecar pertanyaan kepada Kasih.

"Cerita apa.?"

"Kasih... siapa tadi yang nolongin kamu saat insiden.?"

"Oh.. Itu lho cowok yang kemarin ngajakin kenalan."

Septi langsung meletakkan sendoknya dan menatap serius ke arah Kasih.

"Cowok kemarin, yang ngajak kamu kenalan di depan warung bude.?"

"Iya.."

Kasih sudah menghabiskan makanannya lalu menegak minuman yang ada di dalam gelas.

"Kok bisa?."

"Mana aku tahu, dia tiba-tiba datang lalu bantuin aku."

Kasih mengusap mulutnya dengan tisu.

"Alhamdulillah."

Ucapnya karena perutnya sudah terasa kenyang.

"Wah.. Kayaknya bener ini tebakan aku."

"Apa.?"

Kasih menelisik wajah Septi.

"Cowok itu sengaja mendekati kamu, masa kamu nggak merasa sih Kasih.."

Septi kadang gemes sama temannya ini yang selalu menganggap semua hanya biasa saja.

"Iya kebetulan aja dia mau sarapan kali."

"Nggak.. Nggak. Nggak Kasih ini fix Dia sengaja."

Septi Sampai seyakin itu Septi.

"Aku nggak tau ya Sep."

Kasih tidak mau berpikiran yang lebih.

"Terus tadi Dia tadi ngajak kenalan lagi nggak.?."

Kasih menganggukkan kepalanya.

"Siapa namanya?."

"Akmal."

Septi tersenyum penuh arti sampai menatap Kasih.

"Ingat ya Kasih, ingat omonganku ini. Kalau hari ini Kalian ketemu lagi atau mungkin besok lah. Udah fix Dia mau deketin kamu itu."

"Iya Dia makannya di situ, masak nggak boleh ke situ sih. Kamu gimana sih Sep."

Kasih benar-benar tidak mau berpikiran yang tidak pasti.

"Udah nggak usah ngeles terus kamu, Dia itu mau deketin kamu."

"Tau ah.. Nggak mikirin dulu itu, aku mau cari tempat magang yang bagus."

Septi mengalihkan pembicaraan lalu mengambil ponselnya dan mulai searching mencari perusahaan yang bagus untuk tempat dia magang.

"Kamu itu, Kasih.... Bikin aku gemas aja."

Septi melahap siomay nya lagi dan Kasih hanya terkekeh.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Kasih..."

Akmal sedang mengecek beberapa dokumen yang ada di hadapannya, sambil tersenyum sendiri mengucapkan nama Kasih.

"Namanya cantik seperti orangnya."

Akmal menyandarkan kepalanya di kursi sambil memandang langit - langit kantornya.

"Tok... Tok.... Tok"

Terdengar ketukan pintu ruangannya.

"Ya masuk."

Muncullah Ridho yang tersenyum dan masuk ke dalam.

"Tumben ketuk pintu."

"Hmmm.. ketuk pintu salah apalagi langsung masuk tambah salah lagi."

Ridho melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan Akmal.

"Iya.. Ada apa kesini.?."

"Makan siang yuk, kamu punya janji lho sama aku." tagih Ridho yang mengambil duduk di hadapan Akmal.

"Janji apaan."

Akmal berlagak lupa ini dengan omongannya kemarin.

"Pura - pura lupa Dia."

Akmal berlagak mengingatnya padahal dia sengaja mau menggoda Ridho.

"Ya.. Berlagak Dia udah nggak usah akting kamu kenalin sama cewek itu, ayo buruan udah lapar ini."

Gertak Ridho.

"Ha ha ha... Kalau jam segini dia belum datang. Lagian aku sudah berhasil kenalan sama dia."

Pamer Akmal sambil tersenyum menang.

"Serius, akhirnya mau juga dia diajak kenalan."

"Mau dong, Akmal gitu.."

Akmal penampakan kesombongannya di depan Ridho.

"Siapa namanya.?"

"Kasih, cantikan namanya.?"

Akmal menggerak-gerakan alisnya.

"Buruan di deketin entar diambil orang lain tau rasa kamu."

"Kalem aja Bro... Dia gadis unik nggak kayak gadis lain. Harus main halus jangan kasar nanti malah lari. Yang penting pelan tapi pasti."

Akmal sudah mengatur strateginya untuk mendekati Kasih.

"Oke.. Semoga jadi jodoh kamu ya dan nggak kecewa lagi. Ha ha ha..."

Ridho sengaja menyinggung kisah cinta Akmal kemarin yang dibohongi pacarnya.

"Aamiin... Tapi ada masalah dikit ini.."

"Apa.?"

Ridho serius mendengarkannya.

🌹🌹🌹🌹🌹

1
eni
nunggu up,LG seruuu🤭
Nar Sih
lanjut kak thor up nya jgn lama,,👍
eni
Untung Septi datang tepat waktu,gila jg Reza....
harus ada keadilan nih
Nar Sih
semagatt maa akmal ,ingat lah oma selalu bersama mu dan terus lah berjuang demi kasih mu
Nar Sih
hati,,dan terus waspasa ya kasih akmal ,bnyk musuh yg akan mulai menggangu rmh tangga mu itu
eni
kyy Reza rush nih😂
Nar Sih
oalah begitu to cerita msa lalu akmal dan reza ,wahh ...kasih hrus hti,,klau gitu ,maaf kak thor kok tumben ada tippo,💪👍
Nar Sih
seperti nya jln cinta mu dgn kasih akan ada kendala ya akmal ada saingan mu yg juga suka sama kasih,semagatt akmal💪
Nar Sih
wahh ..saingan mas akmal dtg nih ,
Nar Sih
ayoo mas akmal semagatt terus yaa buat dptin kasih mu ,wah ..cerita kak ak ssmua romatis dan q suka bagettttt👍🥰🥰
Nar Sih
pasti bnyk yg deketin ,secara kasih cantik baik hat juga solehs ,ayoo mas akmal semagatt kejar kasih nya bnyk saingan mu lho
Nar Sih
lgi,,kesabaran mu sedang di uji akmal ,sabarr yg bnykk ya kasih emang lain dri gadis yg lainnya dia polos dan pinter terus berjuang ya akmal demi kekasih hati mu ,semagattt💪👍
Nar Sih
semagatt akmal ,pasti kasih mau kok dilamar mungkin yaa,hahaha 😂😂😂
Nar Sih
waahh..seperti nya akmal udah bnr,,serius nih sama kasih ,semagatt akmal kejar cinta juga jodoh mu💪☺️
eni
kyy mama Akmal Haigh class,kasih dak d lirik nanti 😁
Nar Sih
sabarr dan semagat ya akmal ,buat kasih jatuh cinta pada mu emang perlu kesabaran klau emag udah jodoh nya nanti pasti kasih untuk mu
eni
💗💓💓
eni
waduh d tinggal begitu saja 😁
Nar Sih
cerita nya bagus kakk ,dan selalu romantis
Nar Sih
wahhh...ikut sng dgr jwabn kasih akan peryataan cinta mas akmal ,moga kedepan lancar ya mas akmal hubungan mu dgn kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!