Jerat Cinta Duda Tua

Siang harinya, Jeff yang memiliki jadwal temu dengan kliennya di sebuah restoran mewah, mengajak Queen dengan alasan agar gadis itu bisa belajar cara melobby klien dengan baik. Sebenarnya Queen sangat malas, namun saat Jeff kembali mengingatkan tentang pasal yang ada dalam surat perjanjian, Queen tidak dapat menolak. Dengan wajah masam ia yang tengah duduk di samping Jeffander lebih memilih menatap pemandangan luar dari jendela mobil.

" Kenapa kau diam saja ? ", tanya jeff membuyarkan lamunan Queen. " Apa kau sakit gigi, atau sakit hati? ", pertanyaan jeff barusan mampu mengalihkan perhatian Queen.

" Sakit hati? Memangnya kenapa saya harus sakit hati tuan? ",

" Cemburu mungkin ",

" Cemburu? ", tanya queen tidak mengerti.

" Ya, mungkin kau cemburu karena melihatku di peluk oleh wanita lain ", jawab jeff percaya diri. Queen yang mendengar itu sontak tertawa terbahak-bahak.

" Hahahaha, buat apa saya cemburu tuan. Anda ini terlalu percaya diri ", Jeff yang mendengar ucapan Queen tampak menahan kesal. Baru kali ini ia tidak di anggap sama sekali. Astaga apakah pesona seorang Jeffander sudah mulai luntur.

" Kenapa duda tua ini semakin hari omongannya semakin ngawur saja. Siapa juga yang cemburu, dasar sok kegantengan ", gerutu queen jengkel.

Jeff yang mendengar ucapan Queen hanya diam saja. Baru kali ini ia merasa kesusahan mendekati wanita. Sedangkan Mark yang tengah menyetir sampai menahan tawanya mendengar ucapan Queen barusan.

" Sepertinya perjuanganmu untuk meluluhkan hati nona Queen tidak akan mudah Jeff ", batin Mark menertawai bos sekaligus sepupunya itu.

..........

Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, mereka pun tiba di restoran yang di maksud. Queen dan Jeff tampak turun terlebih dahulu, sedang mark langsung melajukan mobilnya menuju parkiran. Setelah mark selesai memarkirkan mobilnya, ketiganya pun segera masuk ke dalam restoran. Pelayan restoran segera mengarahkan Jeff ke meja yang sudah di pesan oleh kliennya.

" Selamat siang tuan Nick, bagaimana kabar anda? ", sapa Jeff ramah.

" Siang Jeff, tentunya kabarku baik sekali. Oh ya bagaimana, apakah kau masih betah menjomblo sampai sekarang ? ", goda tuan Nick yang sudah tahu status Jeff. Bahkan tuan Nick yang usianya lebih tua sedikit dari Jeff juga memiliki status yang sama, duda kaya raya.

" Ayolah tuan Nick, sesama duda di larang saling menghina ", jawab Jeff yang membuat keduanya tergelak bersama.

" Wah siapa wanita cantik ini Jeff? Apa sekretaris barumu? ", tanya tuan Nick yang terus menatap lekat wajah cantik Queen. Jeff yang melihat cara tuan Nick menatap Queen merasa tidak suka.

" Dia adalah asisten pribadi saya. Bagaimana jika kita langsung membahas tentang kerjasama kita saja tuan Nick ", ucap Jeff mengalihkan perhatian tuan Nick.

" Baiklah Jeff ", jawab tuan Nick yang kembali fokus pada tujuannya.

Setelah satu jam lebih membahas proyek kerjasama, akhirnya pembicaraan itu berakhir dengan hasil penandatanganan kontrak kerjasama.

" Terima kasih Jeff, semoga kerjasama kita kali ini sukses besar ",

" Sama-sama tuan Nick, Kalau begitu kami pamit undur diri, saya masih ada beberapa pertemuan dengan klien yang lain ",

" Oh baiklah ", ucap tuan Nick seraya menerima uluran tangan Jeffander. Namun pada saat giliran Queen yang berjabat tangan, lelaki tua itu tampak enggan untuk melepaskan tangannya. Queen yang merasa risih segera menarik tangannya dan berusaha tetap tersenyum ramah meski terpaksa. Jeff yang melihat kelakuan tuan Nick, tampak mendengus emosi.

" Nona Queen, jika anda punya waktu mampirlah ke perusahaan saya. Mungkin nona bisa menjadi brand ambassador produk kecantikan kami. Nona Queen yang cantik ini sangat cocok dengan produk yang akan perusahaan saya luncurkan ", ucap tuan Nick yang terdengar seperti rayuan.

" Maaf tuan Nick, tapi saya tidak tertarik dengan hal seperti itu. Kalau begitu saya permisi ", ucap Queen buru-buru melangkah pergi. Tuan Nick merasa sedikit kecewa mendengar jawaban Queen, namun ia juga tidak dapat memaksa.

" Sayang sekali, jika saja kau mau aku pasti akan memanjakanmu dengan semua kemewahan yang aku miliki ", batin tuan Nick yang terus menatap punggung Queen yang semakin menjauh.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Malam harinya, di mansion Jeffander.

Queen yang tadi pulang lebih dulu kini tampak tengah berbaring di atas tempat tidurnya yang empuk. Jeff yang memiliki pertemuan penting dengan kliennya di klub malam, memutuskan untuk tidak mengajak Queen. Ia tidak mau jika gadisnya itu menjadi pusat perhatian pria hidung belang di sana. Apalagi klien yang akan ia temui ini, adalah seseorang yang terkenal playboy. Maka dari itu ia menyuruh Queen beristirahat di rumah saja.

" Astaga, kenapa bosan sekali. Emma dan Olivia juga tidak bisa di hubungi. Kemana sih mereka semua ", gerutu Queen sambil berguling-guling di atas tempat tidur.

BRUG

" Suara apa itu? ", gumam Queen bertanya-tanya. Queen yang penasaran segera melompat turun dari tempat tidur, dan dengan langkah pelan ia mendekat ke arah pintu. Dengan pelan-pelan ia membuka pintu kamarnya.

" Tuan Mark, tuan Jeff kenapa? ", tanya Queen yang kaget melihat tuannya hampir jatuh dari pegangan Mark. Mark yang melihat kehadiran Queen tampak tersenyum senang.

" Nona bantu saya membawa tuan ke dalam kamar ",

" Memangnya tuan kenapa ? ", tanya Queen lagi sambil mengalungkan tangan jeff di bahunya.

" Tuan mabuk nona. Tadi di klub, tuan di paksa minum oleh kliennya. Karena tuan Jeff tidak enak hati maka ia tidak dapat menolak. Padahal tuan hanya minum dua gelas saja. Mungkin kadar alkohol minimum itu cukup tinggi nona, makanya tuan sampai mabuk seperti ini ", jelas Mark panjang lebar. Queen yang mendengar itu tampak manggut-manggut saja. Setelah berhasil merebahkan tubuh Jeff di atas tempat tidurnya, Mark pamit pulang

" Nona tolong rawat tuan Jeff dengan baik. Saya tidak bisa lama-lama karena masih ada urusan penting yang harus saya selesaikan ",

" Baik tuan Mark. Anda tidak usah khawatir, saya akan menjaga tuan Jeff dengan baik ",

" Terima kasih nona, kalau begitu saya permisi ",

" Ya tuan, Hati-hati di jalan ", ucap Queen yang di angguki Mark pelan.

Setelah Mark keluar dari dalam kamar Jeffander, Queen tampak berkacak pinggang sambil menatap lekat tuannya yang mabuk itu.

" Kau itu sungguh merepotkan sekali tuan ", gerutu Queen sambil melepas sepatu Jeff. Kemudian ia berusaha mendudukkan Jeff untuk melepaskan jas yang melekat di tubuh tuannya itu. Namun pada saat queen kesusahan melepaskan jasnya, jeff tampak membuka mata.

" Hay sayang, apa yang kau lakukan? Apa kau mau melecehkanku di saat aku tengah mabuk ", racau Jeff sambil memegangi tangan kanan Queen yang hendak melepas jasnya.

" Apa? Melecehkan Anda? Yang benar saja tuan. Yang ada andalah yang suka melecehkan saya ", jawab Queen kesal. Jeff yang mendengar ucapan Queen tampak menarik sudut bibirnya. Dengan gerakan cepat, Jeff menarik Queen hingga berguling di atas ranjang.

" Aaaa ", pekik Queen terkejut. Kini posisi Queen berada di bawah kungkungan tubuh besar Jeffander. Bahkan Queen bisa merasakan nafas hangat Jeff yang berhembus di wajahnya. Melihat seringai mesum di wajah tuannya, membuat Queen ketakutan. " Tu tuan kau mau apa? ",

" Tentu saja melakukan apa yang barusan kau ucapkan ",

" Saya ucapkan? Ucapan saya yang mana? ", tanya Queen dengan tubuh bergetar.

" Bukankah kau tadi mengatakan bahwa aku suka melecehkanmu, maka dengan senang hati aku akan melakukannya lagi sekarang ", ucap Jeff yang langsung menyerang leher Queensha hingga meninggalkan tanda merah yang cukup jelas. Queen yang terkejut dengan kelakuan Jeff, langsung mendorong tubuh Jeff dengan sekuat tenaga.

" Duda tua mesum gila ", teriak Queen sambil berlari keluar kamar setelah berhasil lepas dari kungkungan Jeff. Melihat Queen berlari keluar, Jeff justru tersenyum lebar.

" Kau yang membuatku gila gadis nakal. Karena kau susah sekali aku dapatkan ", gumam Jeff sambil merebahkan tubuhnya yang lelah. Karena kepalanya kembali merasakan pusing, akhinya memutuskan untuk segera tidur.

**********

Kayaknya kegantengan om Jeff perlu di upgrade 🤭🤭

Ayo dong dukungannya para reader. Biar othor semangat up date.

Terima kasih 😘😘