Aluna tiba-tiba diceraikan oleh suami nya Wardana, tepat saat anniversary pernikahan mereka yang ke 7 tahun. Padahal malam itu dijadikan Luna sebagai momen untuk membagi kabar bahagia, kalau ia telah sembuh dari sakit kanker yang menyerangnya selama 4 tahun terakhir.
Wardana mengatakan ingin menikahi Anita Yang sedang hamil anak kakak nya, Tapi fakta baru terungkap, keluarga Wardana menginginkan kematiannya, dapatkah Luna mengungkap tabir misteri yang keluarga Wardana sembunyikan?
Yuuk dukung karya terbaru aku.. jangan lupa subscribe nya ya..
karena subscribe kan kalian sangat berarti untuk menambah imun biar lebih semangat lanjutin cerita nya❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
“Aluna!!” panggil seseorang yang sangat amat aku kenali siapa dia. Siapa lagi kalau bukan Ibu mertua ku, alias mama nya mas Wardana. Jadi mas Wardana memanggil nya kemari??
Oke.. Mari kita lihat sejauh apa wanita yang masih berstatus ibu mertua ku itu menanggapi masalah ini.. apa benar dia yang menyuruh mas Wardana menikahi Anita, atau memang mereka yang sudah merencanakan semua konspirasi untuk mendepak aku dari kehidupan mas Wardana.
Sejak aku menikah dengan putra nya, mama mertua tak pernah sama sekali menunjukan sikap ketidaksukaan nya padaku.. dia selalu saja bersikap baik dan ramah.. Jadi bisa dipastikan aku sangat kaget mendengar mas Wardana bilang kalau mama nya menuntut ku untuk punya anak.
“Aluna!! ini mama sayang.. buka pintunya.. Mama mau bicara!” teriak nya lagi dari luar pintu kamar tamu yang saat ini sedang aku tempati.
Tanpa menyahut, aku bergerak melangkah untuk membuka pintu kamar.
“Luna.. kamu gak apa-apa nak..” ucapnya saat melihat aku berdiri di pintu saat pintu yang sudah terbuka sempurna.
“Gak apa-apa ma!”
“Sini ikut mama!” dia langsung menggeret tangan ku menuju ruang tengah. Disana rupanya sudah ada mas Wardana dan Anita, mereka duduk bersebelahan persis seperti pasangan sedang aku hanya tamu disini.
“Lun.. kenapa kamu membakar ranjang itu?? semua nya bisa dibicarakan baik-baik kan? lihat.. karena sikap mu yang gegabah para tetangga sekarang sibuk bergosip tentang kalian!” ucap mama tanpa basa basi lagi. Jadi dia berpikir kalau sikap ku ini gegabah?
“Tetangga yang mana yang ingin bergosip, ma?? cepat atau lambat mereka akan tahu mas Wardana dan aku akan bercerai!!” jawab ku santai, entah kenapa rasa hormat ku padanya mendadak hilang saat dia bilang kalau sikap ku ini gegabah.
“Kamu terlihat tidak pucat seperti biasa nya! apa kamus sudah sembuh?”
“Jangan mengalihkan pembicaraan, ma! tolong jelaskan pada ku.. sikap apa yang harus aku ambil, saat suami ku memutuskan menceraikan aku dan menyelamatkan wanita lain dari sebuah aib! itu yang mas Wardana bilang kan??”
“Luna.. mama gak berharap sikap seperti ini dari kamu loh! biasanya kamu selalu lemah lembut saat bicara.. kenapa sekarang jadi berubah?? hanya karena Dana ingin menikahi Anita??”
“Ingin atau sudah menikah??” tanya ku dengan sorot tajam tanpa ekspresi. Membuat mama mertua seketika menelan Saliva nya dan dua tokoh jahat dalam cerita ku saling pandang.
“A-pa yang kau bicarakan Lun.. mana mungkin mas sudah menikah dengan Anita.. kamu ini kenapa sih!”
“Iya Lun! kamu ini bicara apa??” sambar mama mertua ikut mendukung dialog putra nya agar aku tak merasa curiga.. Sayang nya kebohongan mereka membuat ku muak!
Tapi tenang.. sabar Lun.. pelan-pelan kita akan bermain dengan mereka semua.. akan ku tunjukkan pada mu mas.. siapa Aluna Jelita yang sudah kau nikahi selama 7 tahun ini.
“Aku tahu mbak.. kamu pasti sedih karena mas Wardana akan menceraikan kamu.. aku tahu kamu sudah cukup stress dengan penyakit mu itu, ditambah mas Wardana akan menceraikan mbak, padahal aku sudah bilang kalau gak apa-apa aku jadi yang kedua.. karena aku gak mau di cap sebagai pelakor mbak,”
“Duh Nit, hati kamu memang luas.. gak salah mama pengen kamu jadi menantu mama.. meskipun Doni sudah tidak ada, tapi anak nya Yang ada dalam kandungan kamu membuat mama bisa terus merasa kalau Doni masih ada!”
“Luna.. mas tahu ini berat.. mas juga merasa gitu! tapi semua ini untuk kebaikan kita semua, mas akan tetap menafkahi kamu seperti biasa.. tapi tolong lah jangan membuat rumah ini kosong! mas gak ada waktu lagi buat ngisi perabot nya!! di rumah yang mas kontrakan untuk kamu perabot nya juga sudah lengkap kok!!”
“Gak perlu mas!! dan kata-kata aku kemarin tetep berlaku ya.. gimana pun kan perabot disini aku yang ngisi!! jadi aku tarik aja lagi.. tenang aku gak bakal ambil bagian rumah ini... gak akan!! begitu aku menerima surat panggilan dari pengadilan agama untuk sidang pertama kita, aku akan membawa seluruh isi rumah ini kerumah orang tua ku.. gak usah repot-repot kontrakin aku rumah! kamu perlu biaya besar untuk persalinan istri baru kamu nanti!”
“Ya jangan dong!! kamu lupa Lun, kalau harta istri berarti milik suami juga! jadi gimana pun Wardana tetep ada hak loh dengan seluruh perabot rumah ini!” ibu mertua berkomentar.. tentu mereka merasa keberatan dengan keputusan ku.
“Berarti aku juga ada hak dengan rumah ini kan Bu?? karena harta suami milik istri nya juga!! dan aku sudah menikah dengan mas Wardana selama 7 tahun! ya kali aku ikhlas gitu aja tanpa harta Gono gini!”
“Kalau begitu mas Tidak akan menceraikan kamu!! tapi kamu harus terima kalau Anita ini calon madu kamu! ini keputusan mutlak.. bagaimana pun mas ini masih suami kamu Aluna.. jadi kamu masih harus mematuhi mas!” tiba-tiba Mas Wardana berpendapat seenak dia saja. Sesuai prediksi ku jika aku mempermasalahkan tentang isi rumah ini, dia pasti enggan dan memilih untuk mempertahankan aku, apa kamu kira aku akan Sudi setelah tahu semua kebenarannya?
Setelah mengucapkan itu, mas Wardana langsung pergi.. tinggal lah aku, ibu mertua serta Anita disini.
“Keputusan Wardana sudah benar!! tadi nya ibu merasa kasihan karena kamu sedang sakit, Lun! tapi melihat sikap kamu yang tidak ingin mengalah seperti ini , ibu lebih senang kamu di madu!!” kata ibu mertua lalu dia pergi menyusul anak nya ke halaman belakang.
“Kamu sih mbak!! mas Wardana jadi ngambil keputusan itu kan?? lagian kenapa sih harus dipermasalahkan soal isi rumah doang, katanya kamu selebgram.. banyak duit, masa gitu aja itung-itungan!”
“Ya harus dong,!! kamu juga hamil duluan karena tahu mas Doni kaya kan,?? tapi sayangnya sekarang dia udah gak ada!! eh kamu malah ngerecoki pernikahan aku!”
Anita nampak kesal saat aku mengatakan itu, dia menghentakkan kaki nya ke lantai lalu ikut menyusul mas Wardana.
Setelah mereka semua pergi.. aku langsung menyambar ponsel ku dan mengetikkan pesan untuk Bintang.
[Aku kirim berkas-berkas gugatan perceraian ku dengan mas Wardana kekantor mu, Bi! tolong kirimkan pada pak Pratama.. pengacara kenalan Abah dan papa kamu! mas Wardana tidak jadi menceraikan aku.. jadi aku yang akan menggugat diri nya!] send..
Kau tidak ingin lepas dari ku kan mas.. mari kita ikuti permainan kamu!! bersiaplah kau dan perempuan murahan itu akan meringkuk di penjara.