NovelToon NovelToon
Aku Yang Kau Khianati

Aku Yang Kau Khianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

Tentang seorang menantu yang tidak di perlakukan baik oleh keluarga suaminya.
Setiap hari nya harus menahan diri dan memendam sakit hati.
Lalu di tengah kesuksesan yang baru di reguknya, rumah tangganya di terpa badai pengkhianatan.



Akankah dirinya mampu bertahan dengan rumah tangganya?


Cerita ini belatar kehidupan di daerah Sumatera, khusunya suku Melayu. Untuk bahasa, Lebih ke Indonesia supaya pembaca lebih memahami.
Jika tidak suka silakan di skip, dan mohon tidak memberi penilaian buruk.🙏
Silakan memberi kritik dan saran yang membangun🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam

Sari sedang menyiapkan makan malam keluarganya. Ia mencentong nasi ke dalam wadah dan memasukkan makauhe ke dalam piring besar, setelah memasukkan ke dalam nampan. dirinya berjalan menuju ruang tengah untuk menghidangkan makanan. Selfi anaknya membantu menyiapkan air minum dan cuci tangan.

"Bu, Mak ayo kita makan dulu." ucap Sari pada ibu dan mertua nya. Mereka sedang asik ngobrol di gazebo di halaman rumah.

Gazebo ini sengaja di buat oleh Ramdan untuk bersantai, juga untuk main kedua anaknya supaya tidak main kemana-mana. Terkadang jika malam hari, pemuda sering nongkrong disini main gitar dan domino, karena juga di pasangkan lampu

"Makan di sini saja lah kita ya nak, sedap pula rasa jika makan lesehan kena angin." Ucap ibu nya Sari.

"Benar cakap Mak kau tu, sekali-kali lah enak juga makan ramai-ramai ini." balas mertua Sari.

"Ya sudah, biar Sari ambil makannya dulu kedalam."

Sari bergegas masuk rumah untuk mengambil makanan yang telah Dia hidangkan tadi.

"Selfi, tolong panggilkan Ayah sama Atuk ya nak?!, cakap makanan telah siap." Ucap Sari sembari menghidangkan makanan di tikar yang telah di gelar.

Mereka pun makan dengan sekali-kali ngobrol ringan.

Setelah makan malam selesai, Sari membuat minuman hangat uang orang tua dan sang mertua, tidak lupa lempeng sagu dan singkong goreng.

"Di minum Bu, Mak, Pak, bang!" Ucap Sari meletakkan masing-masing minuman di depan orang tua.

"Dimana kau dapat ubi ni Sari?" tanya mertuanya.

"Ubi yang Sari tanam kemarin tu Bu, Alhamdulillah berbuah pula iya nya, padahal Sari iseng saja menanam beberapa pokok, untuk buat sayur, tau nya berbuah." Girang Sari.

"Kalau di buat tapai sedap juga nya ini." Ujar sang mertua lagi.

"Iya, besok saja kita bikinnya Bu." jawab Sari.

Sedangkan ramadhan hanya diam saja, sudah beberapa hari ini, semenjak mengetahui sang istri berencana pindah dirinya menjadi banyak diam.

Hari pun semakin malam, orang tua masuk rumah, Ramdan menggendong Selfi yang ketiduran di gazebo, sedangkan si bungsu di bawa nenek nya.

****

Di kamar mereka, Sari sedang melipat pakaian.

"Dik, apa benar dirimu berencana pindah? Dan kemana kita akan tinggal, kan kau tau kita ni tidak punya uang untuk bangun rumah?." tanya Ramdan.

Sari menghentikan pekerjaannya dan menatap Ramdan sebentar, lalu kembali melipat pakaiannya.

"Sari kan punya rumah saat SMA dulu, jadi rencana nya kita akan tinggal Disana saja, tanpa membeli rumah atau menyewa." Ujar Sari.

"Jadi maksudnya kita tinggal di kota? Sari-sari mau kerja apa aku ni disana? Kau ni tak pikir dulu sebelum mengambil keputusan." Ucap Ramdan sedikit meninggikan suaranya.

"Kenapa pula Abang jadi membesarkan suara? Kan bisa semuanya di bicarakan baik-baik, lagi pula ni cuma baru rencana, belum pasti juga." kesal juga Sari dengan sang suami. Belum apa-apa sudah emosi.

"Terserah dirimu saja." ucap Ramdan,membalikkan badan dan tidur memunggungi Sari.

Sari hanya bisa menghela nafas berat. Beginilah Ramdan bila sudah marah, ia tidak bisa mengendalikan amarahnya. Memang dirinya tidak pernah melakukan kekerasan, tetapi ketika marah, kelihatan sekali sifat sang ibu menurun ke Dia.

Setelah selesai melipat pakaiannya Sari memutuskan untuk tidur.

.

.

Pagi hari nya, setelah pulang dari mengantar Selfi ke sekolah nya, Sari dan ibu nya mampir ke warung.

"Eh Sari, sudah lama tidak kesini, kemana saja dirimu?" tanya Ani sang pemilik warung.

"Ah kakak ini, tidak kemana-mana Sari ni, hanya dirumah saja nya." jawab Sari. Ia menimbang sendiri Sagu. Rencana nya akan Ia olah menjadi sagu lemak.

"Siapa pula ini Sar? Baru ni ku tengok nya?." Tanya Ani menatap Ibu nya Sari.

"Ni ibu Sari kak, sudah dua hari disini." Ucap Sari mengenalkan. Sedang ibunya hanya tersenyum ramah. Sari mengambil kantong plastik dan memasukkan beberapa potong kue basah.

Ani beroh-ria saja.

Setelah membayar belanjaannya, Sari memutuskan pulang ke rumah.

"Mau di apakan sagu ini Sar?" tanya ibu nya menenteng plastik berisi sagu mentah.

"Ini rencana nya mau Sari bikin sagu lemak dan mie sagu saja Mak, Mak belum pernah cobakan sagu lemak?." Ucap Sari.

Ibunya hanya menggeleng. "Iya nanti Sari kasi lihat cara buatnya, oh iya lupa pula Sari membeli pisang. Enaknya sagu lemak ini di makan sama pisang." ujarnya lagi.

"Pandai pula kau bikin makanan Melayu Sari semenjak menikah dan tinggal di sini." Ucap sang ibu. Sari tersenyum mendengar pujian dari sang Ibu.

Sampai dirumah sari langsung menyiapkan bahan untuk membuat sagu lemak. Terdiri dari parutan kelapa dan gula, Karena kelapa ini lah Ia di beri nama sagu lemak. Berstruktur garing dan renyah juga berasa lemak manis.

(Sagu lemak adalah makanan khas Daerah Melayu, khususnya Riau, terbuat dari bahan dasar sagu, kelapa dan gula).

.

Setelah selesai membuat sagu lemak, Sari memasukkan nya di dalam toples, Dirinya mengajak sang ibu duduk bersantai sebentar di gazebo, dirasa enak makan sagu dan minum kopi kena angin. Tidak lupa Dirinya membawa piring serta sendok.

"Ni Mak sudah masak, Cuba Mak rasa dulu sedikit." ucap Sari memberi sendok berisi sagu lemak.

Ibu Sari mulai mencobanya.

"Hem, enak ya rasa nya ada lemak dan manis nya terasa semuanya, Mak kasi nilai 10 ini." puji ibu nya menunjukkan 2 jempol tangan.

"Ah, ada-ada saja Mak ni." ucap Sari tersenyum malu. Mereka tertawa bersama.

.

.

"Wah wah.... Enak kali nyonya dirumah tertawa ha ha hi hi ya, mamak ku sibuk mengait pinang, kau dirumah santai saja rupanya." Ucap Yati datang tiba-tiba.

"Setidaknya jaga mulutmu tu di depan orang tua ku Yati!." ucap Sari dingin.

"Kenapa pula harus ku jaga? Apa kau takut mamakmu tau kelakuan malas anaknya ini? Atau mungkin Mak kau ni tidak pernah mengajari dirimu dirumah dulu, buktinya kalau malah bersantai-santai begini?!"

"Apa maksud mu santai-santai Yati? Mana kau lihatnya diri ku dari subuh hari sudah memasak, menyapu dan merapikan rumah!. Oh iya, aku lupa mana pula kau lihatnya aku ketika Subuh hari sudah sibuk di dapur, kau kan masih tidur dan bangun siang, Datang-datang kesini pas siang begini, tu lihat di kantong kresek mu, pasti wadah untuk mengambil makanan yang telah AKU MASAK!!". Sarkas Sari. Ia sengaja menekankan kata AKU MASAK. Ia tersenyum sinis melihat raut wajah Yati berubah.

Yati segera pulang ke rumah nya yang tidak seberapa jauh dari rumah sang ibunya. Hati nya begitu murka karena ucapan Sari, tetapi lagi-lagi Dirinya tak mampu membalas.

Dijalan Ia kembali bertemu Rahmah.

"Hay Yati, kenapa muka mu tu? Ku tengok sudah macam kucing yang kena siram air saja sudah, meleot begitu?" Ucap Rahmah terkikik.

"Diam kau kurus kering, jangan mencampuri urusan ku!." tunjuk Yati menuding jari nya ke arah Rahmah.

"Eh, kenapa pula dia ini, masih siang sudah merepet." mata nya beralih ke arah kresek Yati. "Oh, Aku tau sekarang, kresek mu kosong, pasti kau tidak lagi bisa mengambil makanan di rumah Sari bukan?... ck..ck..ck Memasak lah kau tu Yati, apa tidak malunya mukamu tu, sudah kau maki-maki Sari, tapi kau makan pula makanan masakannya.!" Ucap Rahmah pedas.

"Kau!!!" ....

"Assalamu'alaikum" ucap Rahmah. Dia buru-buru melarikan diri sebelum Yati mengamuk.

"Aaaaarghhh Sial betul Si cacing kremi tu, dasar kurus! Awas kau.!" Gerutu Yati sepanjang perjalanan pulang.

.

.

.

1
kalea rizuky
jngn bertele tele donk cpet ketauan
Juniar Yasir: Sabar kak. baru awal2😁🤭
total 1 replies
kalea rizuky
cpet ketauan donk
kalea rizuky
awas klo selingkuh buang aja sar laki. tak guna
kalea rizuky
bca ne cerita jd inget drakor skg yg lagi boming iu sama par bogum/Curse/
Juniar Yasir: oh iya kak? gak prnah nnton soalnya jika BKN Lee min ho yg pemainnya. bisa sama yak?😁
Juniar Yasir: oh iya kak? gak prnah nnton soalnya jika BKN Lee min ho yg pemainnya. bisa sama yak?😁
total 3 replies
Asyasya
Thor, kalau habis titik itu baiknya huruf kapital.
Juniar Yasir: makasih kakak msukannya. Maasya allah
total 1 replies
Elok Pratiwi
tidak menarik ... karakter sari sang istri goblok lemah mudah ditipu tidak ada greget nya membosankan
Juniar Yasir: sedikitpun sy TDK mmaksa memberi nilai bagus mbak. lbih baik TDK d ksi nilai SMA skli. krna nilai itu besar dampak nya. syaalah senang sperti mbak ini. lgsg bilang a b c d. tp ibu itu, BKN hnya crita sya yg di bikin buruk. Cuba kakak cek akunnya.
Bora Mahkota: maaf sebelumnya kak, jika ada yang tidak suka dengan cerita yang kamu buat biarin aja, kalo soal kasih nilai itu hak mereka kak, karena tidak semua pembaca seperti itu, ada yang suka dan ada yang tidak suka, terus kenapa kakak harus marah jika di kasih bintang 1, dengan dikasih bintang 1 harusnya kakak bisa memperbaiki semuanya, atau paling tidak kakak cek dulu cerita yang kakak buat, jika sekiranya ada yang salah atau apa gitu kakak bisa memperbaiki, lah ini kakak malah marah, maaf ya kak, kakak sabar saja karena ada kemungkinan para pembaca pindah ke novel lain karena kesannya kakak seperti memaksa mereka untuk memberi nilai bagus untuk cerita yang kakak buat, ingat kak tidak semua bisa dipaksakan, karena semua pembaca memiliki hak masing masing untuk berkomentar , maaf ya kak jika kakak tidak terima dengan saran dariku
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!