Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23
Terdengar suara dering ponsel milik mommy Riana yang diletakkan diatas nakas samping ranjang berbunyi, membuat sang empunya seketika terbangun dari tidur nya begitu juga dengan Daddy Riko, ia juga ikut terbangun.
"Siapa yang menelpon malam-malam begini mom?" tanya Daddy Riko dengan suara parau seperti khas orang baru bangun tidur.
"Mommy juga tidak tau dad". Jawab Mommy Riana, ia lalu meraih ponsel nya dan melihat siapa yang menelpon.
"Rangga?" cicitnya
Kemudian, mommy Riana menggeser tombol hijau dilayar ponsel nya lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga kirinya.
"Halo Ngga, ada apa telepon aunty malam-malam?" ujar Mommy Riana bertanya
Tinggal dinegara belahan Eropa, membuat perbedaan waktu yang sangat signifikan. Ditempat mommy Riana dan Daddy tinggal sekarang menunjukkan pukul 2 malam sedangkan dinegara Rangga dan Rowan tinggal menunjukkan pukul 9 pagi, selisih perbedaan waktu 7 jam.
"Maaf jika menganggu waktu istirahat aunty Riana dan uncle Riko". Ucap Rangga merasa tak enak hati
"Tak masalah, ada apa?" tanya Mommy Riana
"Ekhemm.." Rangga berdehem sebentar, ia bimbang antara ingin menanyakan hal tentang hubungan Rowan dan Cala dengan Mommy Riana atau tidak.
"Apa aunty dan uncle Riko tau tentang istri Rowan?" ujar nya bertanya dengan sopan dan hati-hati
"Maksud kamu Laras ? Dia sudah meninggal, apa kamu tidak melihat berita nya ?" Kata Mommy Riana
Diseberang telepon, Rangga menggaruk pelipis nya yang tidak gatal. Ia bingung ingin memulai dari mana menanyakan perihal Cala pada mommy Riana.
"Kalau Laras, Rangga tau dan sudah dengar beritanya aunty. Tapi yang ingin Rangga tanyakan tentang istri baru Rowan, apa aunty dan uncle sudah tau?"
"Maksud kamu? Rowan menikah lagi?" Mommy Riana bertanya sambil mengerutkan dahinya, Daddy Riko yang berbaring disampingnya pun seketika juga ikut mendekatkan telinga nya ingin mendengarkan penjelasan dari Rangga.
"Jadi aunty belum tau? Rangga tadi tidak sengaja bertemu dengan Rowan dihotel dan dia bersama seorang wanita. Kata Ardi, wanita itu istri baru Rowan". Ungkap Rangga menjelaskan, tapi tak menceritakan bagaimana kasarnya perlakuan Rowan pada Cala.
Mendengar itu, Mommy Riana membulatkan matanya tak percaya. Ia langsung menolehkan kepalanya menatap sang suami yang ternyata juga mendengar apa yang Rangga ucapkan baru saja.
"Aunty?" panggil Rangga ketika tak mendengar sahutan dari seberang telepon.
"Ah ya, terimakasih ya Ngga sudah kasih tau aunty berita ini. Kalau begitu aunty tutup dulu teleponnya". Kata Mommy Riana
"Iya sama-sama aunty, maaf sudah mengganggu waktu istirahat aunty Riana dan Uncle Riko". Tukas Rangga
"Tak masalah, ya sudah aunty tutup teleponnya".
Tanpa menunggu sahutan dari Rangga, Mommy Riana langsung memutus begitu saja sambungan teleponnya lalu menaruh kembali ponselnya diatas nakas.
"Dad, Daddy dengar sendiri kan yang Rangga katakan tadi?" ujarnya pada sang suami
Daddy Riko menganggukkan kepalanya
"Anak itu kurang ajar sekali, kenapa menikah lagi tidak memberitahu kita. Apa dia sudah lupa kalau masih punya orang tua". Gerutu Mommy Riana, merasa gemas dengan sikap putra nya itu
"Ya sudah, lebih baik kita istirahat dulu mom. Besok pagi kita pulang ketanah air dan temui Rowan". Kata Daddy Riko mencoba menenangkan sang istri yang terlihat jengkel dengan Rowan.
Mommy Riana mengangguk dan menurut, ia lalu kembali membaringkan tubuhnya disamping Daddy Riko.
.
.
Di Villa..
Seperti yang Rowan katakan sebelumnya, lelaki itu benar-benar mengurung Cala dan tak membiarkan perempuan itu keluar dari kamar, meskipun hanya kedapur mengambil minum sekalipun. Ia akan meminta Bi Romlah yang akan mengambilkan dan mengantarkannya ke kamar.
"Cala..." Panggil Rowan pada sang istri, karena sedari tadi Cala hanya berbaring membelakanginya dan menutup mulutnya rapat-rapat dan tak menjawab setiap kali ia ajak bicara. Bahkan, Cala tak segan-segan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut seolah enggan untuk menatap Rowan.
Helaan nafas juga berkali-kali Rowan hembuskan, memang dia akui salah karena sudah menyakiti istri nya itu tapi bukankan ia juga sudah berkali-kali meminta maaf dan mengatakan jika ia benar-benar sudah menyesali perbuatannya?
Kesabarannya sudah diambang batas, Rowan beranjak dari ranjang kemudian ia menarik selimut yang membungkus tubuh Cala.
"Sudah cukup Cala! Aku sudah meminta maaf dan menyesali perbuatan ku tapi kamu sedari tadi tak ada sedikit pun menghargai usahaku!" ucap Rowan dengan suara yang sedikit meninggi.
Mendengar itu, Cala berbalik badan lalu menegakkan tubuhnya bersandar pada headboard ranjang. Mata yang biasa nya menatap Rowan dengan berbinar-binar kini berubah menjadi dingin dan datar.
Cala melipat kedua tangannya didepan dada, sudah cukup! Kali ini tidak ingin mengalah dan terlihat lemah lagi dihadapan Rowan. Ia harus kuat, ia tidak ingin harga dirinya di injak-injak lagi. Cukup! Semua nya sudah cukup!
"Lalu aku harus bagaimana ?" Sahut Cala dengan suara yang terdengar santai tapi menyindir
Mendengar itu, Rowan menggeram kesal, ia mengangkat tangannya dan meremat udara. Ia merasa gemas sekali dengan sikap Cala yang berubah dingin seperti ini.
"Cala apa yang kamu -"
"Cerai, bukankah aku sudah mengatakannya dari tadi. Aku ingin bercerai dari mu Rowan. Aku muak dengan pernikahan ini, kau menyeretku dalam hubungan yang sakral ini hanya demi membalaskan dendam mu atas kematian istri mu! Aku tidak terlibat didalam nya Rowan! Kenapa? Kenapa malah kau yang menyiksa ku seperti ini? Apa salah ku?!" Cala berteriak melampiaskan kemarahan dan kesesakan yang menghimpit dadanya, mati-matian ia tahan agar kalimat itu tidak terlontar dari bibirnya. Tapi, setelah melihat perlakuan Rowan padanya rasanya memberikan kesempatan pada pria itu rasanya sudah mustahil.
Ia tidak ingin tersakiti lagi untuk kedua kalinya.
Rowan yang mendengar itu hanya bisa tertegun, memang ini salahnya. Cala memang tidak terlibat didalamnya tapi ia termasuk didalam keluarga pelaku yang sudah menghilangkan nyawa istri dan juga calon bayinya.
"Tolong lepaskan aku Rowan, aku akan menebus segala kesalahan yang Ivana perbuat tapi tolong jangan lagi kurung aku disangkar emas mu ini, aku tersiksa..." Air mata yang ia kira tidak akan keluar dari kedua matanya, kini justru mengalir deras membasahi kedua pipinya.
"Aku lebih tersiksa Cala.." Rowan berucap dalam hatinya
Cala menurunkan kakinya dari atas ranjang lalu ia bersimpuh dihadapan Rowan, reflek Rowan langsung memundurkan langkah kakinya.
"Apa yang kamu lakukan Cala?" tanya nya kebingungan
"Aku mohon Rowan biarkan aku pergi, tolong ceraikan aku... Aku mohon pada mu!!!"
Suara nya terdengar mengiba dan putus asa, Rowan yang mendengar itu hanya bisa memalingkan wajahnya dan memejamkan kedua matanya. Tak sanggup ia melihat seorang wanita bersimpuh dihadapannya seperti ini, apalagi wanita itu adalah istrinya.
.
.
.
To be continue ...
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..