Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kini kedua tangan Tuan Lan sudah menyergap kedua buah melon import itu, direm *** nya, hingga dimainkannya bagian tengah dari kedua buah melon import itu! Sementara lidah Tuan Lan terus men ji lati daun telinga dan juga leher Larisha hingga basah.
"Akhhhh Tuan! Stthhhhmmtthh,"
Saat bagian tengah dari kedua melon import itu diputar-putar oleh Tuan Lan, Larisha semakin berg elinja ngg serta tubuhnya meliuk-liuk sambil terus mengeluarkan des aha nnya.
Knalpot traktor sawah milik Tuan Lan pun sudah mengeras dan menonjol dari balik celananya! Sudah tidak sabar untuk memasukkan knalpot miliknya kedalam inti milik Larisha! Tuan Lan lantas menggendong tubuh Larisha, membawanya masuk kedalam kamar, lalu meletakkan tubuh Larisha diatas ranjang miliknya.
"Kenapa kau tidak melawanku? Seperti biasanya?" tanya Tuan Lan sembari melepaskan pakaiannya sendiri.
"Untuk apa Tuan? Aku melawan ataupun tidak, kau tetap akan merenggut kesucianku," kata Larisha.
"Kesucian? Hahaha, jangan gila gadis sial! Aku bisa bayangkan berapa banyak kau menjerat laki-laki kaya dengan tubuh kotor mu itu!" kata Tuan Lan yang lantas membuka celananya sendiri hingga kebagian akhir.
"Terserah kau saja Tuan! Aku tidak perduli lagi dengan hinaan-hinaanmu!" kata Larisha.
Kini tubuh Larisha berada dibawah tubuh Tuan Lan yang sudah melepaskan seluruh pakaiannya! Knalpot keras itu bahkan sudah bertengger didepan Larisha, membuat Larisha sudah ngilu duluan membayangkan sebesar itu akan masuk kedalam intinya.
Tuan Lan melepaskan kimono yang dikenakan Larisha, lalu merobek tali lingerie yang dikenakan Larisha dengan kasar, hingga melepaskan lingerie itu dari tubuh Larisha. Larisha sangat gugup karena untuk pertama kalinya, ada laki-laki yang melihat tubuhnya tanpa ditutupi oleh sehelai benangpun. Larisha pun menutupi kedua buah melon import yang sudah menegang dihadapan Tuan Lan.
Dilanjutkan dengan Tuan Lan yang merobek celana bagian da lam Larisha membuat inti milik Larisha terpampang didepan mata Tuan Lan. Larisha dengan sigap menutup bagian inti dengan tangannya namun membuat dua buah melon nya kini tidak tertutupi apapun.
Bagian inti itu merekah sempurna, seperti buah segar tidak terlalu lebat namun memiliki lumayan banyak bulu. Tak ingin terlalu buru-buru menikmati bagian inti Larisha, kedua mata Tuan Lan terpaku pada kedua buah melon import yang menggantung sempurna didepan kedua matanya.
Tuan Lan langsung meraup dengan lahap sebelah kanan buah melon import yang besar itu, sementara satu tangannya me rem *** buah melon yang satunya lagi.
"Ah Tuan! Emthhhh ahh," Larisha meracau hebat.
Tuan Lan begitu menyukai buah melon import itu hingga me nye sa ppnya secara bergantian, memainkan bagian tengahnya dengan lidah! Membuat Larisha harus mencengkram kuat sprei dikiri dan kanan tangannya.
"Kedua buah melon milikmu sangat besar dan padat! Kenyal sekali Larisha, aku menyukainya, ini nikmat sekali," kata Tuan Lan disela-sela kebuasannya men ye sapp kedua buah melon import itu.
Sensasi kenikmatan saat Tuan Lan men ye sapp bagian tengah kedua buah melon import itu seperti bayi yang sedang kelaparan. Kegiatan itu berlangsung cukup lama hingga Larisha merasakan perih diarea kedua buah melon miliknya.
Saat ini setiap hal yang dilakukan oleh Tuan Lan terhadap bagian-bagian sensitif tubuhnya bagikan magnet yang menarik ha srat terpendam Larisha yang sudah beranjak dewasa itu runtuh. Larisha tak lagi bisa menolak, tak lagi bisa menahan bira hinya karena sudah mulai terbiasa oleh kenikmatan-kenikmatan yang selalu dilayangkan oleh Tuan Lan.
Tanpa sadar, karena sudah semakin terjerembab kedalam lembah kenikmatan Tuan Lan, kedua tangan Larisha menekan wajah Tuan Lan agar semakin tenggelam kedalam melon importnya.
"Oghtttttttt, emmmmahhhh stttttthhh ah!" bibir Larisha tidak bisa berhenti untuk mengeluarkan suara-suara surgawinya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Makin panas ya maak, menuju nganu-nganu! Eh tapi Likenya jangan lupa! terlalu fokus sama nganu-nganu nanti lupa di like lagi maak😂, apalagi kalau dikasih hadiah sama vote seneng Ampe guling-guling aku maak😘