Akira yang selalu tersenyum ceria tiba-tiba berperilaku aneh, namun keanehan Akira tertutupi dengan sikap Akira yang usil, dan selalu menjadi biang kerok kerusuhan.
Padahal keanehan Akira semua berawal dari tragedi dua tahun silam, impian dan harapannya hancur dan ia mengubur lukanya dalam-dalam seorang diri.
Akan kah Akira bisa bangkit kembali? ataukah akan terus sembunyi dibalik topeng senyum cerianya?
Bagaimana Akira akan menghadapi sebuah kenyatan yang membuat hatinya dilema? Karena apa pun pilihannya akan berkibat buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutnyak_fenty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Ibu
Mendengar bentakan Ayah, Ibu tersadar dengan kata-katanya sendiri. Ibu belum pernah melihat Ayah semarah itu.
"Maaf Ayah, Ibu tidak bermaksud seperti itu. mungkin terdengar egois, tapi Akira tega menyakiti Raisha. Bagaimana bisa, Akira menyukai tunangan kakaknya sendiri." Ibu berucap lirih.
Ayah menatap wajah Ibu yang sendu, tidak ada maksud dihatinya untuk membentak istrinya sendiri. Namun perkataan Istrinya yang memihak, membuatnya emosi. Bukankah Raisha dan Akira sama-sama anak mereka, anak yang sama-sama mereka besarkan dengan tangan mereka sendiri.
"Pernahkah sekali saja, Ibu memeluk Akira dan bertanya tentang keadaannya?" Ayah bertanya dengan suara pelan.
Ibu yang tadinya tertunduk langsung menatap wajah Ayah. "Apa maksud Ayah bertanya seperti itu? Bukankah Ayah melihatnya sendiri, setiap hari Akira memeluk Ibu dengan manja. Bagaimana bisa Ayah bertanya tentang perhatian seorang Ibu untuk anaknya?"
Ayah mengusap wajahnya pelan, seolah ingin menghapus mendung di wajahnya. Dirinya sendiri sebenarnya juga egois, karena sangat menyayangi Akira. Namun ia tak pernah menunjukkannya dan selalu berusaha bersikap adil.
"Akira juga gadis biasa Bu. Dia bisa sakit, marah, bahagia, sedih dan terluka. Namun Akira tidak pernah menunjukkan sedih, marah dan terlukanya kepada kita hanya karena tidak ingin kita ikut sedih." Ayah menjeda ucapannya, melihat kening Ibu yang berkerut seperti sedang mimikirkan perkataan Ayah.
"Tidak sadarkah Ibu, selama ini Akira yang selalu memeluk Ibu bukan sebaliknya. Hanya karena Akira selalu mengukir senyum di wajahnya bukan berarti ia baik-baik saja. Dan tidak sadarkah Ibu dengan sikap Akira yang lain dari kebiasaannya?" Sambung Ayah lagi dengan lirih.
Bahu Ibu mulai bergetar, air mata nya tumpah tak terbendung. Ia tak bermaksud menyakiti hati anaknya dengan membedakan kasih sayang antara satu dengan yang lain. Selama ini ia berfikir Akira baik-baik saja karena pembawaan Akira yang ceria dan bandel. Berbeda dengan Raisha yang lemah lembut dan sangat mudah menangis, apa lagi jika Raisha merasakan ada yang tidak nyaman di hatinya akan tergambar jelas di wajahnya.
Ayah menyentuh kedua sisi bahu Ibu, menghadapkannya ke arah Ayah, sehingga mereka duduk saling berhadapan. "Dengarkan Ayah baik-baik, ada satu cerita yang Ayah rahasiakan dari Ibu dan ini terjadi lebih kurang setahun yang lalu." Ayah menatap ibu dangan tatapan serius.
Ibu mencoba menghentinkan tangisnya, dan mengusap air mata yang membasahi wajah. Ibu mengangguk pelan ingin mendengarkan cerita yang Ayah rahasiakan.
Ayah mulai menceritakan semua hal yang ia lihat sendiri tentang kejadian Akira dan Haikal di depan kamar Raisha setahun yang lalu dengan detil. Dan bagaimana sikap Akira setelah kejadian tersebut juga kejanggalan yang terjadi pada Haikal jika berada di dekat Akira.
Ibu sangat syok dengan penuturan Ayah, jadi selama ini dirinya sendiri yang telah membuat anak-anaknya terluka. Andai ia tidak menyimpulkan sendiri tentang perhatain Haikal yang dianggapnya memiliki perasaan terhadap Raisha, mungkin saat itu Akira dan Haikal ingin mengungkapkan hubungan mereka kepadanya.
Dadanya berdenyut ngilu, menyadari kesalahannya sendiri terhadap anak-anaknya. Sebagai seorang ibu, sungguh ia merasa gagal.
"Kenapa Ayah tidak memberitahukan Ibu sejak awal?"
"Saat itu Ayah bingung, apa lagi tiba-tiba Ibu mengatakan tentang pertunangan Raisha dan Haikal. Tanpa sempat Ayah mencegah, semua terjadi begitu saja. Akira yang terluka dan Risha yang tidak tau apa-apa berbahagia." Ayah memberi penjelasan atas ketidakberdayaannya.
Semakin Ayah menjelaskan semakin besar rasa bersalah Ibu. Ayah seperti menguliti satu persatu kesalahan Ibu, walaupun Ibu tau Ayah tidak bermaksud begitu.
Mengapa sebagai seorang Ibu, ia tidak peka terhadap Akira hanya karena Akira selalu tersenyum. Pasti Akira sangat ingin diperhatikan olehnya.
Selama ini ia abaikan Akira, karena merasa Raisha lebih membutuhkannya. Akira bahkan tidak pernah lagi ia peluk dengan sayang, setelah beranjak dewasa. Akira bahkan tidak pernah mengeluh apa-apa.
"Bagaimana caranya Ibu memperbaiki semua ini?" Ibu bertanya kepada Ayah dengan berlinangan air mata.
"Ayah juga tidak tau Bu" Ucap ayah sendu dengan menggelengkan kepalanya pelan.
Maka semakin tertumpahlah air mata ibu menyesali semua yang telah dilakukannya tanpa sengaja menyakiti Raisha terutama Akira. Ayah merengkuh Ibu dalam pelukannya, membelai punggung Ibu pelan menberikan ketenangan.
Mereka larut dalam pikiran masing-masing, hingga Ayah mengingat sesuatu.
"Yang sampai sekarang masih mengganjal di hati Ayah, kenapa Akira seperti tidak mengenal Haikal, ketika Haikal dengan rutin datang kerumah ini membantu pengobatan Raisha sebagai bentuk tanggung jawabnya?" ucap Ayah, masih tetap membelai punggung Ibu.
Ibu melerai pelukan Ayah, menatap mata Ayah langsung. "Apakah saat itu mereka memang sudah saling kenal dan merahasiakan sesuatu?" tanya Ibu penasaran.
"Entahlah Bu, Ayah bingung."
"Jika tidak, untuk apa Akira merahasiakan hubungannya dengan Haikal, dan butuh waktu setahun baru mereka ingin mengungkapkannya kepada kita. Walau pun tidak pernah terungkap gara-gara Ibu." Kalimat terakhir nyaris hampir tidak terdengar, karena ibu mengucapkannya dengan sangat pelan.
"Ayah yakin pasti ada sesuatu yang dirahasiakan Oleh Akira dan Haikal. Dan mungkin juga Raisha tau."
"Apa...!!!" lagi-lagi ibu syok dengan fakta yang bertubi-tubi.
🤗 Maaf telat up, karena eh karena saya masih sok sibuk 😁😁
Salam sayang dan sehat selalu 😊😘🥰 jangan lupa 👍👍
semoga semakin banyak yg bacaa..
Salam sayang dan sehat selalu 🤗
sampe2 d ketawain ma misua.. hhh
semangat othor krya yg bagus semoga ssllu sukses
makanya dia g mau sarapan..Akira menghindari laki2 itu...atau jangan2 Akira suka dgn laki2 itu yg statusnya pacar kakaknya🤔🤔