NovelToon NovelToon
Mr. Arrogant Vs Noisy Girl

Mr. Arrogant Vs Noisy Girl

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / CEO / Romansa Modern
Popularitas:813.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dydy_ailee

Angkuh, dingin dan tampan? Ah, itu mah biasa. Eh, gimana kalau sikap doi itu kombinasi irit bicara? Mungkin bisa kebayang es mambo kali ya? Haha... Itulah sifat Zidni si Mr. Arogant yang mendapat julukan dari Chika, gadis manis yang super berisik. Gadis ini sanggup bicara dengan kecepatan rata-rata seperti pesawat jet, eh bukan, seperti roket lebih tepatnya, hahaha.

Bagaimana jika kedua karakter itu bersatu? Sikap Chika yang seperti itu sering sekali membuat Zidni dongkol, namun siapa sangka bibit cinta muncul diantara keduanya seiring waktu berlalu.

Namun saat cinta mereka bersatu, takdir tiba-tiba membuat mereka berpisah. Zidni mengalami kecelakaan di luar negeri dan kehilangan memorynya, saat hendak menemui Chika sang pujaan hati.

Mengetahui itu, Chika berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kenangan cinta mereka yang terkikis waktu. Apalagi hubungan itu sampai menghasilkan seorang buah hati yang begitu tampan.

Sedih? Pasti. Seru? Jangan di pertanyakan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 Debat Suami Istri

Tiga hari kemudian, akhirnya Kenzie di perbolehkan pulang. Dan Chika pun kembali bekerja. Sementara kedua orang tua Chika menemani Kenzie selama beberapa hari dan Mbak Susi juga sudah mulai bekerja lagi. Seperti biasa Chika kembali ke kantor dengan wajah cerianya. Hari itu ia membawa kopi dan kue untuk teman-temannya. Mengingat mereka semua mendapat hukuman untuk lembur. Hampir saja Chika telat masuk kantor namun untung saja masih ada dua menit tersisa.

''Pagi semuanya!" sapa Chika dengan nafas terengahnya.

''Chika!" seru Mita seraya memeluk Chika.

''Sepi banget Chik tidak ada kamu disini.'' Ucap Mita seraya melepaskan pelukannya.

''Masa sih? Eh ini aku bawa kopi dan kue untuk teman lembur kita nanti. Aku sudah siap lembur.'' Ucap Chika dengan penuh semangat seperti biasanya.

''Bagaimana kondisi anak kamu, Chika?'' tanya Pak Haris.

''Sudah amat sangat membaik, Pak. Buktinya aku sudah masuk kerja.''

''Maaf ya Chik, kalau kita bertiga tidak bisa menjenguk anakmu.'' Sambung Pak Haris.

''Iya Pak. Aku sudah mendengarnya dari Joan. Tapi sudahlah, aku siap lembur kok. Supaya pekerjaan kita cepat selesai.'' Ucap Chika tanpa ada gurat rasa lelah di wajahnya. Juno bersedekap menatap heran Chika.

''Chika, kamu tidak capek apa? Mengurus anak sakit itu capek banget, belum lagi rewel. Tapi kamu masih bisa senyum dengan lebarnya dan ceria menerima hukuman dari Tuan Zidni.'' Sahut Juno.

''Sepertinya aku sudah kebal berurusan dengan Tuan Zidni. Jadi ya, cuek aja lah ya. Lebih baik kita fokus kerja. Kalau ini memang hukuman, ya di terima saja. Semakin kita banyak mengeluh, semakin Tuan Zidni merasa senang. Tapi semakin kita semangat, Tuan Zidni akan merasa semakin kesal sendiri.''

''Benar juga sih apa kata kamu. Oh ya, aku ada hadiah untuk anak kamu.'' Kata Juno.

''Aku juga ada," sahut Mita.

''Aku juga ada Chika.'' Sahut Pak Haris. Ya, mereka bertiga kompak memberikan mainan untuk Kenzie. Chika merasa terharu karena memiliki teman-teman yang begitu care dengannya, padahal Chika belum genap satu bulan bergabung bersama mereka semua. Juno memberikan mainan mobil-mobilan, Pak Haris memberikan pistol-pistolan, sedangkan Mita memberikan puzzle.

''Kalian tidak usah repot-repot. Aku jadi merasa tidak enak.''

''Tidak apa-apa Chika. Kami sudah berencana ingin kesana tapi memang sama sekali tidak ada waktu. Semua ini tentu karena hukuman dari Tuan Zidni.'' Kata Pak Haris.

''Terima kasih ya Pak Haris, Juno, Mita. Jujur saja, aku bahagia sekali memiliki teman seperti kalian. Aku baru bergabung, bahkan aku membuat kalian terlibat masalah dengan Tuan Zidni tapi kalian selalu baik dan care denganku.''

''Sudahlah jangan pikirkan itu. Sebelum ada kamu, Tuan Zidni angkuh dan galaknya lebih parah.'' Ucap Pak Haris.

''Iya Chika, jangan di jadikan beban pikiran.'' Sambung Juno.

''Ya sudah sebaiknya kita mulai kerja kalau begitu.'' Kata Chika dengan penuh semangat.

''Semangat semuanya!" seru Pak Haris.

''SEMANGAT!" jawab mereka bertiga dengan kompak.

Sementara itu, Zidni baru saja tiba di kantor dan hendak berjalan menuju ruangannya. Tiba-tiba terlintas sesuatu dalam benaknya.

''Terhitung empat hari sejak anaknya di rawat, dia belum terlihat juga di kantor. Bahkan suaranya yang berisik itu sama sekali tidak terdengar.'' Gumam Zidni dalam hati. TING! Pintu lift terbuka dan Zidni segera masuk keruangannya di ikuti oleh Frans di belakangnya.

''Bagaimana perkembangan tim 1 Frans? Apa mereka masih tetap semangat menjalani hukuman? Lalu bagaimana dengan proyek mereka?''

''Mereka masih semangat menjalani hukuman Tuan. Sekarang mereka sedang fokus dalam membuat kemasan dan brand produk.'' Jelas Frans.

''Satu jam lagi, kumpulkan mereka di ruang meeting. Aku ingin mendengar kelanjutan proyek mereka.''

''Baik Tuan. Kalau begitu saya permisi.'' Ucap Frans serya berlalu.

''Sepertinya itu satu-satunya cara untuk mengetahui dia sudah masuk apa belum.'' Gumam Zidni dalam hati.

Dan satu jam kemudian, tim satu sudah berkumpul di ruang rapat. Tak lama kemudian Zidni pun datang. Zidni melihat Chika sudah hadir disana.

''Sudah masuk rupanya. Aku pikir mau ambil cuti satu bulan sekalian.'' Sindir Zidni.

''Tadinya sih begitu Pak. Tapi saya seorang teman yang punya solidaritas tinggi.'' Celetuk Chika yang membuat Zidni tak berkutik. Sementara yang lain berusaha menahan tawanya.

''Lagi-lagi ia membuatku kesal.'' Gerutu Zidni.

''Silahkan presentasikan hasil kerja kalian.'' Perintah Zidni. Kali ini Juno yang mempersentasikan hasil kerja untuk mewakili tim 1.

''Sekian dan terima kasih.'' Ucap Juno setelah mempresentasikan semuanya kurang lebih dua puluh menit.

''Perbaiki semuanya! Aku tunggu progresnya besok pagi," celetuk Zidni yang membuat mereka semua meradang. Mereka berempat kompak melongo mendengar apa yang di ucapkan oleh Zidni. Zidni kemudian beranjak dari duduknya dan keluar dari ruang meeting begitu saja. Mereka berempat menghela nafas kasar, heran dengan pemikiran atasannya itu.

''WHAT? Perbaiki? Tuan Zidni pikir kita ini robot apa? Capek-capek kerja sama sekali tidak di hargai dan mesti di revisi. Apalagi yang harus di revisi? Yang mana saja? Kita kerja sudah semaksimal mungkin dan harus merubah semuanya,'' cerocos Mita dengan kekesalan di ubun-ubun.

''Benar-benar keterlaluan Tuan Zidni. Kita sudah melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Mulai dari kemasan, nama brand, bahkan target pemasaran juga sudah tepat, eh di suruh perbaiki. Apanya yang mau di perbaiki? Menurutku ini sudah sempurna. Sebenarnya yang perlu di perbaiki otak Tuan Zidni,'' sahut Juno dengan geram. Sementara Pak Haris hanya bisa mendengus kasar.

''Sebaiknya kita perbaiki. Pasti ada yang salah.'' Kata Pak Haris yang berusaha bersikap tenang.

''Pak, sekali-sekali lawan lah. Tuan Zidni itu keterlaluan. Dia sudah membuat kita lembur dan membatasi jam makan siang kita. Kita bahkan di minta untuk berangkat lebih pagi, telat satu menit saja potong gaji. Itu hukuman yang keterlaluan. Itu melanggar HAM.'' Ucap Mita menyuarakan aspirasinya.

''Biar aku yang menghadapi Tuan Zidni. Mana file presentasinya, aku yang akan bicara padanya. Hukuman yang dia berikan juga tidak manusiawi. Nalurinya sebagai manusia sepertinya sudah mati.'' Ucap Chika dengan segala amarahnya.

''Sudah Chika, jangan buat masalah lagi.'' Kata Pak Haris.

''Tapi aku mendukungmu Chika.'' Kata Juno.

''Aku juga.'' Sahut Mita.

''Pak Haris tenang saja. Saya akan bicara baik-baik kok.'' Ucap Chika dengan senyum terpaksanya. Chika kemudian mengambil file dari Juno dan dengan langkah terburu menuju ruangan Zidni tanpa mengetuk pintu dan masuk begitu saja.

''Apa-apaan ini? Masuk ke ruang atasan tanpa mengetuk pintu. Sudah krisis sopan santun?'' ucap Zidni dengan tatapan dinginnya.

''Iya Tuan. Saya sudah krisis sopan santun tapi tidak krisis hati nurani. Mereka sudah bersusah payah tapi anda bicara seenaknya seperti itu. Anda juga memberikan hukuman yang membuat mereka tidak memiliki ruang gerak. Hanya karena masalah mereka tidak ikut rapat. Apakah ijin harus mendapat persetujuan? Bagaimana kalau salah satu diantara keluarga mereka ada yang sekarat, harus mendapat persetujuan dari anda? Apakah harus membawa surat dokter dan hasil lab untuk menunjukkan bahwa orang tua mereka itu sakit. Sedangkan mereka sudah meminta ijin untuk pulang lewat sekretaris anda. Seharusnya anda memiliki nurani sedikit saja Tuan. Apakah anda tidak pernah menjadi seorang anak kecil? Yang setiap tahunnya menanti merayakan ulang tahun bersama kedua orang tuanya? Anda belum menikah jadi anda belum merasakan bagaimana rasanya mempunyai keluarga, mempunyai seorang istri dan juga anak. Mereka ijin pun tidak sering. Apakah loyalitas mereka terhadap perusahaan kurang tinggi Tuan? Sekarang anda cek lagi, mana yang harus kami perbaiki. Jangan asal pergi tanpa memberikan penjelasan yang konkrit.'' Cerocos Chika panjang lebar. Yang membuat Zidni sampai tidak punya kesempatan untuk membantah ucapan Chika.

''Aku ini atasanmu!" ucap Zidni dengan suara meninggi.

''Kalau anda atasan kenapa? Memangnya saya takut? Hah? Kita bekerja saling membutuhkan, Tuan. Tanpa ada karyawan, perusahaan anda tidak akan jalan. Buatlah hukuman atau keputusan yang bijak dengan nurani dan akal sehat. Bukan dengan amarah! Jangan merasa sombong, Tuan. Semua yang anda miliki bisa lenyap dalam seketika karena kesombongan anda.''

''Hhh berani menggurui aku? Siapa yang sombong? Aku hanya bersikap tegas dan disiplin pada bawahanku. Sebaiknya jaga sikapmu kalau tidak ingin aku pecat.''

''Silahkan saja! Permisi." Chika kemudian berlalu begitu saja.

''Menyebalkan sekali. Aduh, kepalaku pusing setiap mendengar ocehannya. Dia sungguh tidak takut aku pecat? Dia tidak butuh pekerjaan? Justru dialah yang sombong, bukan aku. Apa benar dia seorang janda? Kata putranya kemarin bilang seperti itu. Tapi apa pentingnya dia janda atau tidak untukku?'' gumam Zidni dengan segala prasangkanya.

1
Raisha Mieyka
bagus
Sutrajilah SPd
siip
an
Luar biasa
Ryuza_eka1820
keren n bagus
Iin Nurchayati
🤣🤣🤣🤣 sama suami sendiri mah bebas
Nenk'z May Agustus
Terimakasih kak Dydy sudah menyelesaikan kisah Chika dan Zidni. Alvin dan Bella.
nanti lanjut ke kisah Brian Purnama dan Gea yaaa Kak Dydy.
semoga sehat selalu dan lancar rejeki nya di bulan ramadhan...🤲🤲🤲
Anie Miller
Sedih bgt liat kenzie terjebur😭
Anie Miller
Kenzie syg bahagia sllu liat km tertawa bhgia nak🥺
Anie Miller
Kasian bgt liat kenzie😭😭
soso
terimakasih kak, sukses trs ya kak❣️❣️
abimasta
trimakasih kembali thor,sukses tuk karya selanjutnya
Daroah339
trimksh kak dydyd untuk kisah ini. sukses selalu🥰
di kasih extra part nya bella ngga nih sMa alvin😂😂
Nenk'z May Agustus
akhirnya ketangkap juga semuanya yg jahat".
semoga Alvin dan Bella bahagia dan Samapi menikah jangan lama" menghukum tuan Edward ya kak Dydy.
berapa Bab lagi kak Tamat nya. tp masih blom ikhlas cerita nya bagus soalnya.
semangat terus Kak Dydy dan sehat selalu.
Besok mulai puasa.
Nenk'z May Agustus
akhirnya yg di tunggu up juga. Terimakasih kak Dydy.
jahat banget Austin tega mukulin Bella. akhirnya Bella Bebas tinggal Chika dan Kenzie semoga Cepet di Bebasin dr Gorong" yg jahat itu.

semangat terus Kak Dydy up nya...
Daroah339
mksh ka udh up..
kasihn bela. chika dan kenzi..
ayo alvin bilng ke bela klu km all bodigard nya bela.
Daroah339
ko blm up lg kk dydy
Nenk'z May Agustus
dasar Rodrigo dan Austin mata saham semoga mati ketimbun saham kalian berdua.

semangat terus Kak Dydy up nya nanti lanjut di cerita Brian Purnama dan Gea...
Nenk'z May Agustus
semangat terus Kak Dydy
Daroah339
lagi dong... ngga berasa bca nya dikit bngt
Daroah339
ko ngga up kk dydy hari ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!