Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8 | Ancaman Alex
Ramona Company
Kini Bella sudah berada di depan Perusahaan milik Ramona setelah berpamitan dengan Kris dan dua sahabat Kris itu. Dia menatap bangunan raksasa yang menjulang tinggi dan tentunya sangat mewah.
Ini pertama kalinya aku melihat gedung milik Ramona. Ternyata hanya berbeda 5 lantai saja dengan QA.
Dia berjalan masuk dan menghampiri resepsionis. Resepsionis itu sempat tertegun saat melihat kecantikan Bella. Jangan lupakan sorot matanya yang dapat membius siapapun yang melihatnya, namun dengan cepat ia tersadar.
“Ada yang bisa saya bantu, Nona?”
“Alex memintaku datang. Apakah dia ada?” Bella bertanya.
“Alex?”
“Marcelio Alexender.” Bella menambahkan. Resepsionis itu terkejut, bahkan semua karyawan yang sempat terpana pun terkejut. Bella dengan santainya menyebut nama CEO mereka tanpa embel-embel tuan.
“Tung ... gu sebentar, Nona,” Jawabnya gugup. Dia harus berhati-hati dengan setiap tamu yang berhubungan dengan CEO nya itu. Meskipun gadis muda ini terlihat sederhana, siapa yang tau jika dia termasuk tamu yang penting.
“Baik, Asisten Bean.” Resepsionis itu menutup telponnya setelah mendapat persetujuan dari Asisten Bean.
“Mari saya antar, Nona.” Bella mengangguk mengiyakan. Sepanjang jalan Bella terus dihadapi dengan tatapan penasaran para karyawan.
Selama ini belum pernah ada wanita yang berhubungan dengan CEO mereka, sekalipun itu mengenai pekerjaan. Jika pun ada, pasti Asisten Bean lah yang turun tangan. Tapi hari ini mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis cantik bak dewi ini. Bahkan menyebut nama CEO mereka secara langsung.
Resepsionis itu berpamitan setelah sampai di meja Asisten Bean.
“Selamat siang, Nona,” ucap Bean sambil tersenyum pada Bella.
“Siang.”
Bean akui jika Bella memang sangat cantik, dia bisa menebak jika gadis ini berbeda dengan wanita kebanyakan. Dia sepertinya gadis yang baik, meskipun tertutup dengan sifat datar dan dinginnya. Bean menyuruh Bella masuk setelah mendengar sahutan dari dalam.
“Duduklah,” ucap Alex saat melihat Bella masuk sambil menenteng paperbag yang sudah bisa dia tebak apa isinya.
“Langsung saja. Ini jas mu, aku pulang,” ucap Bella langsung.
Gadis itu tidak duduk. Setelah meletakkan paperbag di meja, dia langsung berbalik ingin pergi. Tapi sebelum itu terjadi, suara pria gila menyebalkan itu terdengar.
“Bukankah sudah kukatakan untuk makan siang denganku.” Bella menghentikan langkah nya dan berbalik menatap Alex jengah.
Dia tidak percaya jika yang ada dihadapannya ini adalah Tuan Marcelio Alexander Ramona yang terkenal dingin. Justru bagi Bella sifatnya ini sangat menyebalkan!
"Aku sibuk," datarnya.
"Oke. Bean! Kirim artikel itu." Bella langsung membola. Artikel apa? Jangan bilang ... Akh gila! Pria ini tidak main-main.
“Fine! You win.” Bella hanya pasrah. Dia lelah jika terus berdebat dengan orang ini. Alex tersenyum saat melihat Bella yang tidak berkutik.
“Kita makan diluar, ayo!” Alex berdiri diikuti oleh Bella dibelakangnya.
“Bean, aku akan menyetir sendiri. Lanjutkan pekerjaanmu,” katanya pada Bean.
Bean menundukkan kepalanya. “Baik, Tuan muda.”
Mereka berdua berjalan memasuki Lift khusus CEO. Mereka hanya diam membisu, tidak ada yang membuka obrolan lebih dulu. Namun, saat Lift terbuka Alex segera meraih tangan Bella dan menggandengnya. Sontak itu membuat siapa saja yang melihat terkejut.
Bella berusaha melepaskan genggaman tangan Alex, namun tidak berhasil. Lagi-lagi Bella hanya bisa pasrah dengan perlakuan pria ini. Sedangkan Alex hanya memasang wajah dingin nan mencekam, membuat siapa saja tak berani menatapnya.
Bella mengerjit bingung saat melihat perubahan dari wajah Alex. Masa bodoh, pikirnya. Dia tidak peduli!
...--- o0o ---...
Setelah drama makan siang yang Alex buat, ternyata Bella harus menghadapi drama lain lagi. Alex meminta dia menunggunya sampai selesai bekerja dan tentu saja awalnya Bella menolak!
Tapi lagi-lagi pria arogan itu mengancam akan membeberkan pada media bahwa dia adalah calon Istri dari seorang Marcelio Alexander Ramona! Meskipun kenyataannya itu tidaklah benar.
Bella sendiri juga tidak mengerti apa yang terjadi pada hidupnya sekarang. Mungkinkah tuhan sedang merubah kehidupannya yang membosankan menjadi lebih menarik. Jika iya, kenapa harus pria ini?
Mengingat kehidupan Alex yang luar biasa ini, Bella takut jika dia hanya akan menjadi penggangu dalam kehidupan Alex nanti. Apalagi Alex sudah berulang kali mengatakan bahwa Bella miliknya.
Bella bukannya tidak percaya, hanya saja dia ragu. Bagaimana jika Alex tahu bahwa dia hanya anak haram! Apakah dia masih mau mengatakan bahwa Bella miliknya? Bagaimana jika Alex hanya mempermainkannya saja? Selama hidupnya Bella tidak pernah memikirkan soal cinta.
Ikuti saja alurnya. Apapun yang terjadi di masa depan nanti, maka hadapilah!
... ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Tinggalkan jejak agar aku semangat terus ngetiknya😊...
...Jangan lupa Vote, Favorit, Like dan Minta dukungan nya selalu😁...
...Gamsahabnida❤...