Jatuh cinta adalah hal yang biasa..
Askaira adalah gadis sederhana yang jatuh cinta pada sosok penyelamatnya..
saking suka nya Kaira pada sosok penyelamatnya itu,
ia rela bekerja jadi pelayan di mansion megah pria itu hanya ingin melihatnya secara langsung..
suatu hari tak sengaja ia mendengar percakapan
cinta pertamanya itu akan dijebak oleh musuh,
dalam bentuk penyamaran sosok wanita cantik,,
setelah menjalankan aksinya wanita itu akan membunuhnya..
Kaira tentu menolong pria yang menjadi cinta pertamanya namun naas dirinya malah terjebak.
beberapa minggu kemudian Kaira sadar sedang hamil anak pria itu...
Kaira ingin minta pertanggung jawaban tapi kejadian mengerikan terlihat dimatanya hingga tak sanggup menemui pria itu..
Apa yang terjadi dengan Kaira..?
bagaimana kisah cintanya..?
cerita hanya Fiksi belaka,,
selow update...
kali ini ceritanya agak berat mohon dukungannya ya..?
jangan cela author yang hanya manusia biasa..
Mohon pengertiannya..
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
anak kembar yang hebat
ke esokan harinya Perusahaan Matt Group kacau balau karna data pribadi atasan mereka kebobolan.
Pasha bersama Mars dan Ramzi tiba di ruangan IT khusus milik Pasha,,
"siapa yang berani-berani mencari masalah denganku..? ". geram Pasha membuka jas kerja nya dan mencampakkannya kesembarang arah
Ramzi memungut jas mahal itu dan menggantungnya,
Mars meneguk salivanya yang terasa kering, entah hantu belau dari mana yang begitu berani menerobos data Inti perusahaan Matt Group.
ia juga heran siapa yang bisa mendapatkan data inti Atasan mereka yang sangat di lindungi,,
"aku akan mencincangmu dan menjadikan kau makanan serigala lapar di jurang kematian..!! ". seringai Pasha mengotak-ngatik komputer nya..
Ramzi dan Mars hanya bisa saling melirik satu sama lain,, ngeri memang, tapi begitulah Pasha kalau sudah dipancing..
"aku akui kau hebat..! tapi di negara ini tidak ada yang bisa menandingi kehebatanku..! ". senyum sinis Pasha..
1 ... 2 ... 3 . ... 4 jam kemudian..
Pasha nggak bisa mendapatkan data hacker yang berani bermain dengannya..
"Sial...!! ". Pasha menendang meja di dekatnya hingga bergeser..
"cari data tikus kecil ini cepat...!! ". teriak Pasha baru kali ini ia merasa di kalahkan..
"baik tuan muda.. ". jawab ramzi dan mars kompak.
mereka berdua segera keluar dari ruangan Pasha, jujur kaki mereka sudah terasa pegal 4 jam berdiri disamping Pasha yang tengah sibuk mencari jati diri si peretas asing..
"apa yang dia dapatkan..?? ".emosi Pasha memukul meja di samping komputernya.
Pasha kembali mengotak-ngatik komputernya dan tak dapat menemukan apa yang di dapatkan pihak itu, membuat pasha menggeram marah.. ia tidak pernah kecolongan seperti ini.
"orang hebat mana kau..? aku akan menemukanmu dan mematahkan kelima jarimu itu..!! ". tatapan membunuh Pasha ke layar komputernya..
selama Pasha menjadi CEO Matt Group, ia tak pernah dikalahkan dalam segi apapun.. tapi sekarang Pasha bisa dikalahkan dengan orang misterius.. entah data apa yang diambil orang itu hingga begitu berani melawan seorang
Pasha Melviano Matteo Xylver .
tiba-tiba kepala Pasha terasa pening, ia memijit pelipisnya dan memejamkan matanya jika Rani melihat kondisi Pasha pasti akan ditertawai habis-habisan oleh nya.. Pasha tidak pernah merasakan yang namanya kekalahan..
sementara di tempat lain bocah nakal yang berhasil membuat satu perusahaan MattGroup geger malah jalan bersama mommynya disisi kanan dan Dylan disisi kiri.. mereka terlihat bocah normal pada umumnya hanya saja terlihat aneh dilihat orang,,
Kaira dan Nova memakai cadar dengan pakaian tertutup.. Dylan memakai kacamata hitam dan maskernya..
"bu..? ini anak-anak saya yang mau sekolah..!! ". Kaira berkata sopan ke walikelas 4 A di sekolah yang dekat dengan rumah mereka..
"tapi anak ibu masih berusia 7 tahun..? kenapa di kelas saya bu..? kenapa nggak dikelas 2 ?". tanya nya kebingungan..
Kaira tak tau mau jawab apa..?. dia hanya bisa tersenyum canggung di balik cadarnya..
"anak saya terlalu pintar kalau dikelas 2 bu. ?". jawab Kaira dengan malu-malu
Walikelas 4A bernama Alvionita malah menatap aneh kedua anak Kaira..
"ibu bisa menguji kami dengan pertanyaan lisan..! kami akan jawab..! ". pinta Dylan dengan serius..
Alvionita terkejut mendengar kata-kata Dylan yang terbilang sungguh berani..
"jangan nilai kami berdasarkan umur kami bu guru..!! ". timpal Nova.
AlvioNita berdehem lalu mulai memikirkan pertanyaan yang sulit untuk Nova dan Dylan.. betapa syoknya Alvionita saat Nova dan Dylan bisa menjawab pertanyaan yang kata-katanya diluar nalar anak seumuran mereka..
"kenapa pertanyaan nya sangat mudah bu guru..?? ". decak kesal Nova..
Alvionita terbelalak, pertanyaan tadi bahkan belum dipelajari oleh anak kelas 4A tapi kedua anak ini malah bisa menjawabnya begitu entengnya pertanyaan yang diberikan Vio itu sangat mudah..
Kaira membekap mulut kecil kedua malaikat kecilnya itu..
"itu sebabnya saya letakkan mereka dikelas 4 bu.. kalau saya letakkan di kelas 6 mereka bisa masuk berita.. saya mohon rahasiakan ya bu..? ". memelas Kaira..
Vio mengangguk patah-patah..
"tap. tapi kenapa penampilan mereka begitu tertutup...? ". tanya Vio gugup tapi penasaran.
"wajah kami jelek bu!". jawab Kaira tanpa pikir panjang..
Vio tentu terkejut mendengarnya, Sementara kedua bocah kembar itu malah mendongak ke mommy nya sebagai tanda protes..
Kaira yang tau anaknya tak suka dibilang jelek pun mengusap kepala anak-anaknya dengan senyum kikuknya dibalik cadar..
"apa yang ini juga bakal pakai Kacamata hitam dan masker saat belajar..?? ". tanya Vio menunjuk Dylan dengan cara memegang bahu kecil Dylan..
"nggak masalahkan bu..? selama mereka belajar jangan sampai ada yang tau wajah mereka,, kami pindah ke sekolah ini karna anak-anak saya di buli sebelumnya..! ". akting meyakinkan Kaira..
Dylan memijit pelipisnya seperti orang Dewasa saja yang tengah pusing memikirkan masalah, sementara Nova menganga tak percaya akan kata-kata mommy nya yang mengatakan mereka dibuli.. mana pernah Nova dan Dylan dibuli, mereka kan jago mematahkan tulang orang..
setelah meyakinkan diri ke Vio akhirnya Nova dan Dylan diterima di kelas 4A, kelas unggulan dari semua murid kelas 4 .. tahun lahir Dylan dan Nova akan di palsukan oleh Vio sesuai permintaan Kaira,
besok adalah hari pertama mereka mulai sekolah.
.
.
"kenapa mommy bilang Nova jelek..? ". tanya Nova dengan wajah imutnya ditekuk masam setelah melepas cadarnya di dalam mobil..
"Dylan nggak pernah di buli Mom!". sungut Dylan..
Kaira jadi gelagapan..
"kalian harus mengerti nak.. mommy nggak mau wajah kalian dilihat oleh mereka semua,, satu negara ini sangat mengenal wajah kalian... jadi jangan pernah memperlihatkan wajah kalian pada siapapun..!! "
Nova menghela nafas panjang, Dylan hanya pasrah tak lagi menjawab..
"oh ya sayang..? kamu mau lihat tempat latihanmu? katanya pak Alex sudah menyiapkan alat pelatihanmu sayang ". alih Kaira dengan wajah cerah cerianya..
Nova beralih ke kakaknya, Dylan tersenyum lebar..
"ayo kita lihat...!! ". ajak Dylan semangat..
"ok..!! Let's Go ". seru Kaira dengan girang..
.
.
Kaira beli mobil baru untuk bisa mengantar anak-anaknya sekolah nantinya.. kini mobilnya sudah tiba di depan gedung olahraga khusus sanggar orang-orang hebat..
Kaira membawa kedua bocah kembarnya memasuki gedung itu dan memasuki Lift.. Setiba nya di ruang latihan kebugaran Dylan, Alex menyambutnya..
"Dylan..? ".Alex menyapa Dylan mengusap kepala bocah jenius dan kuat itu dengan gemas..
"kak..? ayo kita latihan..!! ". ajak Nova menarik lengan Dylan dengan mata berbinar..
Alex terkekeh,, Kaira hanya mampu mengulum senyumnya..
"aku tidak tau kenapa kamu sangat membenci negara kelahiranmu sendiri Kaira..? ". ujar Alex sambil tersenyum lebar tapi matanya tertuju pada dylan dan Nova yang tengah tertawa cekikikan saling beradu kekuatan..
"maaf merepotkan mu Alex..! aku hanya punya masa lalu menyakitkan dinegara ini ". jawab Kaira dengan lirih..
Alex pun mengerti,, sebelumnya ia juga sempat kaget saat Dylan minta mengundurkan diri, Alex sangat tau kegilaan Dylan dengan dunia adu kekuatan.. terkadang Alex merasa Dylan bukan anak kecil tapi orang dewasa yang penuh ambisi, badannya aja yang kecil tapi pikiran Dylan tidak sewajar ukuran tubuhnya..
.
.