Ketika Suatu yang di sebut Cinta Segitiga mampir di kehidupan mu? Apa yang kau lakukan? Cinta antara 'Aku, Kamu, dan Sahabatku! "
Septi, gadis modis SMA merah putih, dengan perawakan nya yang aktif dan periang. paras yang begitu cantik, ia di kenal sebagai Playgirl kelas atas yang sudah PHPin begitu banyak Cowok playboy. Namun, suatu Hari ia bertemu dengan cowok dingin nan cuek, hobinya sih ngegame. Pada pandangan pertama Septi jatuh hati pada Andra. berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hati Andra. namun, tanpa ia ketahui ternyata Aisyah, sahabatnya sendiri juga menyukai pria yang sama, bahkan sejak 10 tahun yang lalu.
bagaimana mereka akan mengahadapi cinta rumit ini?
Ayo simak kisah nya di 'Cinta Yang Rumit'
jangan lupa follow aku yah.
Mohon maaf bila ada kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian, dan hal lain nya. itu hanya kebetulan semata. tapi, jika cerita nya dari awal sampai akhir sama. maka bukan saya yang niru, karna ini karya asli saya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 (last Episode)
***
Sejak Aisyah mengikhlaskan hubungan Andra dan Septi ia lebih merasa lega. Dirinya tidak lagi tertekan antara pilihan dan sahabat. Mungkin dia begitu karna mengikhlaskan cintanya pada sahabat nya. Ia memutuskan tidak memberi tahu siapapun tentang masa lalu itu. Yah itu hanya masa lalu. Jika itu menjadi benalu di masa depan lebih baik tidak perlu di ungkit. Begitulah pikir Aisyah. Terkadang ada sesuatu yang lebih bagus di rahasiakan dan cukup diri semdiri dan Tuhan lah yang tau.
itu kan Syifa sama Ikhsan? Ngapain kok berdua?
Batin Aisyah menatap kedua orang itu yang duduk berdua di taman kelihatan Asyik mebgobrol. Aisyah mengingat lagi tentang cinta Syifa pada Ikhsan. Kini ia memutuskan untuk membantu Syifa mendapatkan Ikhsan. Mungkin dengan membantu satu lagi sahabat nya ia akan merasa lebih lega dan tenang.
"Syah?! Kok bengong?! " panggil Syifa yang menyadari keberadaan Aisyah, yang langsung memanggil nya untuk ikut bergabung.
"ngomongin apa? Kok kaya nya seru??" tanya Aisyah.
"ngomongi masa depan kita Syah. Btw, gue ada urusan duluan yah" sahut Ikhsan yang langsung melenggang pergi.
"eh Syah minggu ini lo ada acara gak?"
"nggak ada sih Fa, emang kenapa? "
"ikut gue yuk ke suatu tempat "
"kemana?? "
"ada deh rahasia, udah masuk yuk. Bel tuh" ajak Syifa menggandeng tangan Aisyah.
Sesaat memasuki kelas sudah terlihat Septi, Ikhsan, dan Andra yang tengah berbincang ringan. Melihat ketiga nya yang tertawa kecil, Aisyah yakin dirinya tidak membuat keputusan yang salah dengan melepaskan Andra. Lagi pula, hatinya tidak begitu sesak.
***
Di kamarnya Syifa terus membaca buku nya. Namun, konsentrasi nya fokus pada bagaimana cara mempersatukan Ikhsan dan Syifa. Aisyah selalu menganggap dirinya tidak menyukai Ikhsan, makanya Aisyah memutuskan untuk memberikan Ikhsan cahaya batu yaitu Syifa.
Dia menutup buku nya, sudut bibir nya tertarik. Sekarang ia sudah mendapatkan sebuah ide.
Sore itu Aisyah menelpon Ikhsan agar bisa bertemu di taman biasa. Aisyah juga menelepon Syifa agar datang ke taman itu. Yah tentu saja agar kedua nya bertemu. Aisyah membayangkan pertemuan keduanya ada rasa senang dan rasa yang aneh di hatinya. Kedua rasa itu hinggap di hatinya secara bersamaan.
Di luar dugaan Ikhsan malah menjemput Aisyah sebelum ke taman. Membuat Aisyah terpaksa ikut. Bukan berarti gagal, hanya saja rencana ini akan sedikit di ubah. Setelah Syifa sampai maka Aisyah akan pergi. Begitulah perubahan yang Aisyah pikirkan.
Sejak tadi Ikhsan selalu menggenggam erat tangan Aisyah. Membuatnya tak memiliki kesempatan untuk kabur, hampir setengah jam berlalu. Aisyah dan Ikhsan masih saja dalam keadaan diam mematung.
"lo ngapain? Nungguin Syifa? Dia gak bakal datang" kata Ikhsan membuka pembicaraan yang sedari tadi garing.
"kenapa dia gak datang? " sahut Aisyah yang kecewe karna rencana nya gagal. Namun. Ada rasa lega juga di hatinya, rencana ini gagal.
"karna gue yang suruh dia gak perlu datang, biar gak ganggu kita"
"apa sih Ikhsan?! Gue udah susah payah loh ngatur pertemuan lo sama Syifa. Kok di batalin sih?!?"
"yah gue pengen aja"
"Ikhsan!! Lo tau gak betapa Rasa Syifa begitu besar ke elo! Dia mencintai elo! Lo sadar gak sih San! Lo apa gak mikirin perasaan Syifa sekarang gimana?! "
"oh mikirin perasaan Syifa?! Terus perasaan gue gimana Syah! Gue yang cinta mati sama elo! Gue yang sayang banget sama elo! Gue yang bakal ngorbanin apapun demi elo. Elo gal mikirin perasaan gue!! "
Aisyah terdiam. Kata - katanya di balik kan telak oleh Ikhsan.
"Sekarang gue tanya ke elo Syah. Lo, Jawab gue jujur. Apa lo pernah punya sedikit aja perasaan buat gue? Apa lo sayang ke gue?"
Lagi. Belum cukup Argumen Ikhsan. Kini pertanyaan Ikhsan juga membuat Aisyah diam membeku. Dia sendiri bingung. Harus menyebut apa perasaan dirinya pada Ikhsan ini.
"Jawab gue Syah! Jawab gue! Kenapa lo diem aja! " bentak Ikhsan kasar. Untuk pertama kalinya Ikhsan bersikap kasar membuat Aisyah tersentak.
"iyah! Gue pernah cinta sama lo! Gue gak pernah sayang sama lo! Bahkan gue juga gak punya sedikit perasaan pun sama elo!" sahut Aisyah tak kalah kasar nya dari Ikhsan.
Maaf... Maafin gue kasar San. Gue tau gue kejam banget. Gue tau gue kelihatan kaya iblis. Tapi perasaan gak bisa di paksakan San. Gue gak layak buat lo. Sedangkan lo layak dapat yang lebih dari gue. Lo layak bahagia San.. Ini satu - satunya cara agar lo. Lepas dari bayang - bayang gue.
Batin Aisyah, semakin lama semakin sedih rasa hatinya, sesak napasnya entah karna apa dia merasa begitu.
"Sekali lagi Syah? Coba bilang sekali lagi" lirih Ikhsan.
"Gue Aisyah Zalea, gak pernah suka sama lo Ikhsan Arsindath! Gue gak sayang sama lo! Udah?! Puas lo! Perasaan itu gak bisa di paksakan San! "
Gue lebih baik di benci elo San, dari pada seumur hidup dalam penyesalan rasa bersalah
"hahaha!! Lo sendiri yang bilang perasaan itu gak bisa di paksakan. Terus? Yang lo Lakuin ke gue apa. Lo, Maksain perasaan Syifa ke gue. Nggak kah lo ngerasa lo itu egois. Gue selalu berpikir lo itu baik dan ternyata lo itu kejam. Gue Ikhsan Arsindath nggak mencintai Aisyah lagi. Tapi kini gue sangat membenci Aisyah. Berdoalah Syah, Semoga kita gak ketemu lagi. Karna kalau sampai kita ketemu lagi. Gue pastiin lo bakal tersiksa dan hidup penuh penderitaan!! " ancam Ikhsan melenggang pergi. Tak ada yang tau sebenarnya apa yang Ikhsan pikirkan. Namun yang jelas matanya kini memaparkan cinta dan kebencian yang sama besar.
Aisyah terduduk lemas, ia memikirkan kata - kata Ikhsan barusan. Yang Ikhsan ucapkan memang benar perasaan tak bisa di paksakan. Namun, Aisyah dengan egoisnya memaksakan perasaan Syifa pada nya.
Tidak tahu entah apa yang saat ini Aisyah rasakan. Yang jelas hatinya merasa sangat sakit, dirinya begitu sesak. Tubuhnya bergetar menahan tangisnya. Rasanya dia benar - benar hancur. Bahkan perasaan Aisyah saat mengetahui Andra dan Septi telah pacaran tidak seberapa dengan kehancuran hati nya ini. Rasanya hatinya yang hancur tak dapat kembali.
***
Dingin nya malam sangat terasa dengan Rasa kesepian yang menghampiri Aisyah di dalam kamarnya. Biasanya selalu ada canda tawa dirinya telponan bersama Ikhsan. Yah Ikhsan adalah orang yeng menghempaskan kedinginan nya.
Kenapa? Kenapa gue ngerasa sangat sakit? Kenapa gue ngerasa kehilangan waktu Ikhsan ninggalin gue? Kenapa rasanya sangat sakit waktu Ikhsan bilang benci gue? Bukan nya ini memang yang gue inginkan? Ikhsan membenci Aisyah?
Batin Aisyah yang matanya terpejam, namun air mata mengalir deras dari sana. Sepanjang malam, Aisyah menangis. Ini kali pertama nya Aisyah menangis semalaman.
***
Bel istirahat telah berbunyi beberapa saat yang lalu. Para murid segera keluar dari kelas guna mengisi perut kosong mereka.
"Loh Syah?! Si Ikhsan mana? Kok gak datang?? " tanya Septi.
"gue gak tau" sahut Aisyah suara nya tersengar lirih dan serak.
"Maksud lo Syah?! Kok muka lo lesu gini?! Apa jangan - jangan terjadi hal yang gak bagus kemaren?! Si Ikhsan ada ngomong apa sama lo?! Sorry gue gak bisa datang"
"Syah, cerita. Kalo lo gak cerita, lo berarti cuma anggap kita teman pajangan doang " sambar Andra.
Aisyah menarik napas nya panjang, sebelum akhirnya dia mulai menceritakan kejadian di taman itu.
---
"Ya allah Syah! Lo kok bodoh banget sih. Gue kan udah bilang . Gue Asyifa udah gak suka lagi sama Ikhsan. Dan itu tulus! " bentak Syifa menanggapi cerita Aisyah. Yang menurut Syifa Aisyah sangat bodoh.
"maksud kalian apa?? "
"sekarang gini deh gue tanya ke elo, gimana perasaan elo waktu Ikhsan ninggalin elo" tanya Septi.
"perasaan gue? Gue ngerasa sakit dam sesak banget. Gue ngerasa nanggung semua beban dunia"
"Fix, lo udah cinta banget sama Ikhsan" sahut Septi.
"Cinta ke Ikhsan? " gumam Aisyah. Kepala nya kembali menampilkan ingatan - inagtan tentang berbagai kenangan manis nya bersama Ikhsan. Bagaimana deguban jantung nya yang tak beraturan saat bersama Ikhsan. Yah Aisyah sekarang mulai menyadarinya.
"meski Gue selalu ribut sama Ikhsan, tapi gue yakin kalau dia itu tulus sama elo cintanya luar biasa ke elo" ucap Septi meyakinkan Aisyah.
"oh yah satu lagi. Si Ikhsan rencana nya mau ngelamar elo akhir minggu nanti. Yah dia sih niatnya sebelum lulus udah pengen resmi tunangan sama elo" sambar Andra.
"Syah, gue gak cinta sama Ikhsan Syah. Gue sadar hal yang kosong di hati gue bukan lah cinta tapi persahabatan. Dan punya sahabat kaya kalian adalah hal terbaik yang pernah gue punya"
Aisyah tertegun, sekarang dia yakin bahwa dirinya benar - benar mencintai Ikhsan.
"Guys... Tolong gue bilang gue izin ada urusan yah" pinta Aisyah membawa tas nya setengah berlari keluar sekolah.
Ikhsan maaf, ini gue yang salah... Gue yang telat sadar kalau gue sayang banget ke elo.
Batin Aisyah, kini dirinya sudah menaiki taksi untuk pergi ke rumah Ikhsan. Yah Aisyah tau rumah Ikhsan karna Ikhsan sudah beberapa kali mengajak Aisyah kerumah nya.
***
"Assalamualaikum!" panggil Aisyah di depan pintu rumah Ikhsan. Aisyah bisa dengan bebas melewati pagar rumah Ikhsan karna memang Ikhsan lah yang memberinya Izin.
"Wa'alaikumussalam. Eh non Aisyah, cari siapa non? " sahut bi Ina ART di rumah Ikhsan yang memang sudah akrab dengan Aisyah.
"Ikhsan nya ada bi? "
"Tuan Ikhsan sudah pergi ke London non, buat kuliah katanya. Semalan sih tuan marah - marah gak jelas. Terus malam nya langsung terbang ke London"
Aisyah diam mematung.. Ia tak menyangka kejadian nya akan seperti ini. Perasaan nya kali ini benar - benar hancur.
"mau masuk minum dulu non? "
"nggak usah bi. Aisyah pulang dulu yah"
Aisyah kembali ke taman di mana itulah yang menjadi tempat pertemuan terakhir mereka. Semua kenangan Ikhsan masuk secara bersamaan di mata Aisyah. Kata - kata Ikhsan kemarin tumpang tindih dengan janji cinta nya.
*Gue Aisyah Zalesa, selama ini selalu mengambil tindakan dengan matang agar tidak mengalami suatu hal yang di sebut penyesalan. Tapi sekarang. Gue ngerasa ini adalah penyesalan terbesar gue. Gue gak tau apakah gue bisa bangkit lagi atau nggak?!
***
note : penyesalan datang nya emang selalu belakangan. makanya kalian ambil tindakan yang penuh pertimbangan sebelum akhirnya menyesal*.
***Readers : Author, kok akhirnya gini sih. gantung! "
Author : emang gini akhirnya.
Readers : oh, maksud Author ada S2 nya nanti?
Author : nggak ada wkwk..
Readers : ngajak berantem lu Thor
Author : bodoh amat. btw kalian aku saranin baca Novel Benci Tapi Menikah? soalmya itu lanjutan dari kisah Ikhsan Dan Aisyah yah. udah ada kok, tinggal Cek Profil aja.