NovelToon NovelToon
My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Isma Wati

Squel Flight Attendant.


Denisa, dokter berusia dua puluh lima tahun itu telah menjadi janda diusianya yang bahkan belum genap dua puluh tahun akibat obsesinya pada laki-laki yang sangat mencintai kakaknya. Susah payah pergi jauh dan berusaha move on, Denisa dipertemukan lagi dengan mantan suaminya yang sangat ia hindari setelah lima tahun berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar Dari Kesalahan

Tiga hari berlalu.

Hubungan Denisa dengan Daniel memang membaik walau mereka belum resmi berhubungan. Setiap hari Daniel mengantar jemput Dara, Denisa masih belum memberi tahu siapa Daniel yang sebenarnya, karena dia belum siap dan belum tahu harus menjelaskan seperti apa.

Daniel mengerti dan memahami itu, dia akan sabar menunggu, yang terpenting sekarang untuknya dia bisa bertemu Dara setiap hari. Memeluk tubuh anaknya saat akan masuk ke sekolah, Daniel merasa haru, matanya selalu berkaca-kaca melihat pemandangan ini, tugas dia selanjutnya adalah menaklukkan hati Denisa.

Sejak kejadian malam itu, Denisa selalu menghindari agar tak bertemu dengannya. Komunikasi yang terjalin diantara mereka pun hanya lewat pesan singkat saat Daniel meminta izin menjemput Dara, Daniel tahu alasannya, pasti Denisa malu, menolak diajak kembali bersama, tapi tak menolak saat Daniel menciumnya, dan malah membalas ciuman itu.

* * *

Dirumah sakit, sudah tiga hari ini juga Denisa tidak bertegur sapa dengannya, Denisa pernah meminta untuk membahas masalah ini berdua bersama Amanda, tetapi Amanda menolak itu.

Dan Amanda juga bersikap sangat tidak profesional, saat Denisa meminta tanda tangan penambahan obat, Amanda terang-terangan menolak itu meminta dokter lain yang meminta tanda tangannya.

"Ada masalah apa sih Dok? aneh banget dokter Amanda, biasanya juga kan selalu Dokter Nisa yang minta." gerutu Sisi, mereka masih berada diruang UGD dan baru selesai menangani pasien kecelakaan.

"Nggak ada apa-apa, dokter Amanda bilangnya ini prosedur baru, dan harus dokter senior yang melakukan itu."

Tetap saja Sisi tidak percaya dengan yang dikatakan Denisa, dia bergumam, awas aja, dia bakal mengorek ini lewat sang mama, karena setahunya, hubungan Amanda dan Denisa itu sangat dekat dan baik, seperti kakak dan adik.

Saat keduanya sedang asik bercengkrama, pintu ruangan mereka diketuk, wajah Ricko terlihat dengan senyum manisnya.

"Sorry, ganggu waktu kalian ya?" Ricko masuk tanpa menunggu izin.

"Nggak kok Dok, banyak toleransi buat orang ganteng mah," canda Sisi, Ricko memukul bahu Sisi. "Au, mau lagi dong Dok, beda ya kalau dipukul orang ganteng, bawaannya nagih."

"Boleh pinjam dokter cantiknya nggak sebentar, ini waktu istirahat kamu kan Nis? Dokter Jenny mana?"

"Boleh Dok, hitungan permenit tapi ya, bukan jam, soalnya ini dokter spesialis UGD," hehehe Sisi nyengir menunjukkan rentetan gigi putihnya, "Dokter Jenny lagi minta tanda tangan dokter Amanda." lanjut Sisi menjawab.

"Hari ini panas Sus, beli minuman seger gih di cafe sebelah."

"Duh ngusirnya halus ya, padahal biasanya tugas OB beli-beli begituan, asal ada lebihnya nggak papa deh Dok, orang ini jatah istirahat saya. Eh iya, sekalian sama makan siang nggak Dok?"

Ricko menggeleng "Diet biar laku, Sus. Kalau perlu puasa Daud, itu juga bikin sehat."

"Ih body shaming," Ricko terkekeh dan memberikan selembar uang kertas berwarna merah pada Sisi.

"Duh gini nih enaknya deket sama orang cantik, banyak yang suka, aku bisa untung banyak." Teriak Sisi berjalan keluar.

"Suster kamu unik," ujar Ricko tersenyum menatap Denisa, Denisa membalas senyuman itu. "Apa kabar, Nis?" tanyanya karena tiga hari kemarin memangg mereka tidak bertemu, Ricko ada jadwal seminar bersama para dokter dari berbagai kota, diluar Batam.

"Baik Dok, Dokter gimana, lancar seminarnya?"

"Lancar, mas Nis, masih aja lupa, nggak kangen apa?"

"Ini dirumah sakit Dok."

"Amanda memusuhi kamu?" Denisa menggeleng, "kamu jangan ambil hati ya, Amnada hanya butuh waktu. Nis, boleh aku nanya lagi?"

"Nanya aja mas, pakek izin segala."

"Pernyataan ku waktu itu, aku masih menunggu jawaban dari kamu Nis, aku nggak maksa karena aku juga tahu kamu lagi banyak masalah. Oh ya, apa kamu akan kembali lagi sama mantan kamu?" tanya Ricko begitu hati-hati.

Denisa tampak menarik nafas panjang. "Hubungan kami saat ini memang membaik mas, demi Dara. Aku nggak bisa memisahkan mereka apapun alasannya, tapi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, aku belum terpikirkan kearah sana."

Ricko menunduk, sedikit kecewa dengan keputusan Denisa. "Aku nggak tahu seburuk apa hubungan kalian dulu, Nis. Tapi aku harap kamu mau kamu belajar membuka hati, walau itu bukan dengan ku. Tidak semua laki-laki itu buruk, kamu harus punya sosok yang bisa melindungi mu."

Denisa tertawa. "Aku hanya belum terpikirkan kesana mas, aku juga baru lulus, baru didunia kesehatan, aku mau mendalami ilmu kedokteran dulu, nggak mau buru-buru juga."

"Kamu benar, Nis," ujarnya menutup rasa kecewa, "oh ya, besok pulang tugas, bisa ambil mobil nggak Nis? mobil kamu sudah jadi, aku yakin mobil kamu kali ini jadi lebih bagus."

Mulut Denisa sudah terbuka untuk menjawab ya, tapi panggilan dari perawat membuat obrolan mereka harus berhenti, Ricko mendapat pasien darurat yang harus segera ditangani.

Ketukan pintu kembali terdengar, Denisa yang sedang tersenyum melihat potret Daniel menjemput Dara harus mengalihkan pandangan sejenak. Denisa dibuat terkesiap ternyata Amanda yang sedang berdiri, tersenyum ramah padanya.

"Hai Nis, aku ganggu nggak?" Denisa mengerjapkan matanya beberapa kali karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Ikut aku yuk, kita ngobrol santai di taman belakang."

* * *

Dan disini, ditaman buatan belakang halaman rumah sakit, mereka duduk dibangku panjang besi putih menghadap air mancur. Kedua wanita cantik itu diam, menatap arah yang sama, tapi dengan pandangan yang berbeda.

"Aku ngerasa bersalah Nis, diemin kamu beberapa hari ini, maafin aku ya?" Setelah beberapa menit diam, Amanda membuka percakapan, menoleh, tersenyum saat pandanganya bertemu dengan Denisa yang juga tersenyum padanya.

"Nggak ada yang harus dimaafkan Dok, dokter Amanda nggak salah apa-apa," Denisa kembali menatap air mancur didepanya.

"Tiga hari aku nggak negor kamu, Nis. Itu salah, aku takut tak diakui umatnya."

"Manusiawi Dok, aku tahu itu, aku juga pernah merasakan hal yang sama.

"Langsung aja kali ya ,Nis? Sebenarnya tujuan aku ajakin kamu kesini, aku mau hubungan kita baik-baik saja seperti dulu, aku minta maaf karena sudah bersikap kekanakan, sekaligus aku mau belajar sama kamu."

Denisa menatap Amanda dengan kening berkerut.

"Dari cara mas Daniel natap kamu, dari cara dia memperlakukan kamu, itu menunjukkan bahwa dia sangat mencintai kamu, padahal dulu dia nggak cinta kan sama kamu, Nis?"

Denisa makin mengerutkan keningnya dalam, tak mengerti arah tujuan pembicaraan Amanda.

"Dari sini aku belajar, jika yang namanya sudah jadi mantan itu lebih menantang untuk dicintai ya, Nis? Aku ingin ngelakuin hal yang sama kayak kamu, jadi mantan dulu untuk dicintai sebesar itu oleh mas Daniel."

"Jadi tak apa awal dia tak menginginkan kehadiran ku, tapi aku akan tetap melanjutkan pertunangan kami sampai kami menikah, aku akan sabar menghadapinya, sampai dia menceraikan aku, lalu setelah berpisah, mas Daniel akan mencintai ku, seperti dia mencintai kamu sekarang."

Denisa berpikir keras mencerna ucapan Amanda, hingga kemudian dia baru tersadar maksud yang diucapkan Amanda.

"Aku akan merasakan diposisi yang sama kayak kamu, Nis." Amanda tersenyum lebar setelah mengatakan itu.

1
Alfi
untung berpisah ya thor
Alfi
kasian istrimu Daniel ,
Cut SNY@"GranyCUT"
setelah vaca kisah Abian-Delia, lanjut baca ini..
Alfi
outor nya orang lampung ya tor
Lilik Juhariah
ngapain ke apartemennya , ngapain uangnya dibalikin cuma 5;juta ma pulsa, dokter kok lemah lelet
Lilik Juhariah
gila Daniel ini aku yg baca aja ngos-ngosan kuatir Nisa pingsan, jahat banget
Lilik Juhariah
danisa cantik banget
Nizar
ini laki emang plin-plan kali ya.
Debby Feybe Mekutika
Luar biasa
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Rosanti
Luar biasa
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
teussabar
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!