Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep8" CTHB(KHE 2) 08
Di dalam ruang rawat ku hanya ada suara monitor yg terdengar jelas ,di sisi brankar ku terlihat dua sahabat ku yg terlihat sangat lelah, tetapi mereka tetap memastikan kalau aku tidak kesepian meski ada keluarga ku yg menunggu.
"To apa menurut mu Ethel bisa mendengar kita sekarang?" Tanya Luciano sahabat ku sejak SD. sorot matanya tertuju padaku yg masih terpejam rapat.
"Aku tidak tau Ano , berharap sih bisa mendengar kita" Gito menghela nafas berat , di dalam hatinya merasakan sedih yg amat mendalam.
Luciano mengangguk pelan, lalu menarik kursi dia mendudukan bokong nya di kursi, dia meraih tangan ku lalu menggengggam nya erat seolah ingin menyalurkan kekuatan melalui sentuhan nya.
" Thel kamu tau, aku nggak bisa tidur nyenyak setelah mendengar kabar itu kemarin malam, aku terus saja memikirkan bagaimana kondisi mu selanjutnya, tolong bangunlah , aku nggak bisa kehilangan mu, karna kamu sahabat terbaik yg pernah ku kenal" Luciano memalingkan muka ke sembarang arah, tak kuasa menahan air mata nya.
" Aku juga Thel, aku nggak pernah menyangka kamu akan seperti ini, terbaring tak berdaya kek gini, ini gelang persahabatan kita, kamu bikin gelang ini dengan penuh kesabaran dan ini liontin gelang nya yg kamu kasih saat aku ulang tahun kemarin, kamu hias dengan sangat cantik, tolong lah Thel bangun , aku mohon.....di luar sana masih banyak yg pengen kamu sembuh, termasuk mommy dan daddy mu yg setiap saat menangisi mu pengen kamu sadar, kasian orang tua kamu Thel, bahkan abang mu rela memberikan ginjal nya untuk mu karna dia begitu menyayangi mu, bangun Thel" Gito dengan sorot mata nya yg sangat sedih .
" Thel aku mohon bangun lah, aku dan Gito masih membutuhkan mu, sosok sahabat yg sangat baik" Luciano dengan suara parau nya, bibir itu bergetar perlahan air mata itu jatuh dan tumpah.
" Ano , Gito makasih ya udah mau nyempatin ke sini malem- malem, tante sangat berterimakasih, karna kalian selalu ada buat Ethel, walau dia sekarang kek gini tapi tante yakin kalau dia mendengar semua nya" Mommy mengusap pundak Luciano dan Gito secara bergantian.
" Iya tan, kami nggak mau kehilangan Ethel, karna dia sangat baik, aku akan terus ke sini tiap hari sampe dia sadar tan, aku juga akan terus memberikan semangat untuk nya" Luciano sambil tersenyum getir yg mencerminkan kesedihan nya sangat mendalam.
" Ano , Gito, om minta doanya ya buat Ethel agar dia cepet sadar dan bisa melewati masa kritis nya, hanya doa lah yg bisa membuat nya kembali sadar, om juga mau ngasih tau kalau nanti Ethel sembuh kuliah nya akan pindah,tapi tetap ya kalian jadi sahabat nya Ethel biar dia nggak sedih" Daddy membuka suara nya sambil tersenyum tipis.
" Pasti om, kami selalu mendoakan, karna Ethel begitu baik, soal itu kami hargai kok, Ethel berhak bahagia, walau nanti kami nggak sekampus lagi tapi kami tetep akan menjadi sahabat nya" Kedua nya sambil mengusap sisa air mata itu.
" Om tan jangan larut dalam kesedihan, karna kita sumber kekuatan untuk Ethel biar cepet sadar, oh iya ini ada sesuatu dari kami, makanan kesukaan Ethel yg pastinya di sukai om tante juga kan?" Gito memberikan satu plastik sedang berisi makanan.
" Iya, ini makanan kesukaan Ethel, makasih ya, kami pasti makan kok, kalian sangat lelah lebih baik istirahat aja dulu di sofa biar nggak sakit" Daddy menerima sambil tersenyum tipis .
" Ma sama Om" Jawab kedua nya sambil mengusap pundak daddy , suara nafas yg terdengar pun membuat mereka mengalihkan perhatian nya pada abang yg muncul memakai kursi roda di dorong oleh suster.
" Sayang ada apa kamu kesini?" Mommy mendekati abang yg terlihat pucat dan lemas . Mommy bersimpuh di depan nya.
" Aku mau liat Ethel mom, aku pengen tau aja" Abang mendekati brankar ku sambil tersenyum tipis .
" Boleh, tapi jangan lama ya nanti jahitan itu terbuka lagi, harus banyak istirahat" mommy mengambil alih mendorong kursi roda abang.
" Thel, bangun , abang mau liat senyum kamu lagi, mohon bangun ya, semua keluarga dan dua sahabat kamu ada di sini , termasuk buku cerita favorite mu ada di sini, buku ini teman malam mu, kamu inget kan waktu kita masih kecil sering baca cerita ini gantian, bahkan pertikaian kecil mewarnai nya, abang mohon Thel bangun, ini sangat sulit untuk abang dan mereka" abang mencium punggung tangan ku , butiran bening jatuh membasahi pipi ku.
" Permisi" Suara Viona pun mengalihkan perhatian mereka, semua nya tertuju pada nya , dia duduk di kursi roda yg di dorong oleh Tante Arin.
" Mau apa kalian ke sini?!" Daddy menatap tajam mata indah itu, seketika suasana berubah.
" Om aku mau minta maaf, aku salah, setelah pulang dari sini aku akan ke kantor polisi menyerahkan diri, aku tau kalau kemarin aku nggak ngebut mungkin kejadian ini nggak terjadi, mungkin juga Ethel nggak kek gini" Viona menunduk sambil menjawab . Tak berani menatap wajah Daddy.
" Sampai kapan pun nggak ada maaf buat kamu, kami nggak sudi memaafkan mu, karna dari kejadian itu Ethel hampir meninggal, jantung nya berhenti berdetak, dia hampir meninggal kamu tau itu!!!" pekik mommy mengepal kuat tangan nya, air mata nya tumpah.
" Aku tau, tapi aku mohon maaf , aku juga nggak menduga semua ini bakal terjadi, aku minta maaf, kalau perlu aku akan ngasih ginjal ku buat Abang El" Viona berusaha mendapatkan maaf itu dari kedua orang tua ku.
" Nggak perlu! kami nggak sudi ginjal kamu buat El,.pergi dari sini, jangan pernah menampakkan diri lagi di hadapan kami!!!" mommy menunjuk pintu agar mereka keluar.
" Kami akan pergi dari sini kok" Tante Arin sambil mendorong kursi roda Viona.
" Pergi!!!" mommy berteriak lagi hingga mereka mempercepat langkah nya, terlihat kemarahan yg begitu membara dari wajah mommy.
Mommy menunduk lemas sambil menjatuhkan tubuhnya ke lantai, air mata itu mengalir deras.
" Aku sebagai ibu kandung nya Ethel nggak akan rela dia menjalin hubungan dengan keluarga penjahat itu akkkkhhhhhhh!!!" mommy berteriak sambil meremas kuat kertas yg jatuh ke lantai .
" Sabar " Paman Alvin memeluk mommy sambil berjongkok dari samping nya, air mata itu masih membasahi wajah mommy.
Mommy masih histeris mengingat kejadian kemarin, kemarahan nya kini sudah meledak - ledak.
Daddy menjatuhkan tubuhnya di samping mommy , air mata itu mengalir , bayangan kejadian itu masih berputar melintasi benak nya.
Mereka semua hanya diam sambil menunduk tak berani membuka suara nya.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?