Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

Istri tercinta mentri wei wu siao li masuk ke ruangan di mana suami dan putranya berada. Dia penasaran mendengar ribut ribut di ruangan itu. Saat dia membuka pintu dia terkejut.

"plak, kau bertanya apa yang ki maksud?" mentri wei menampar putranya tian mo hingga tersungkur.

"wei si nan apa yang kau lakukan?" tetiak wu siao li terkejut melihat wajah putranya yang memar dan berdarah di sudut bibirnya.

"Putri yang di sia siakan oleh putra bo**h ini ternyata memiliki bakat yang sangat luar biasa." jelas mentri wei dengan nada yang masih terdengar kesal.

Wu siao li membantu putranya berdiri dan mendudukkannya di kursi lalu mengelap darah di sudut bibir wei tian mo.

"Bagaimana mungkin seorang tak berbakat yang lemah di sebut sebagai bakat luar biasa?" tanya tian mo lemah

"Diam saja kau putra si***n kau hanya akan menyulut emosiku saat mendengar kau berbicara." kesal mentri wei

"Anda tak perlu menyumpahi putra kita. Ini juga salahmu." tegur siao li

"Bagaimana bisa itu menjadi salahku?" protes mentri wei tak terima di salahkan oleh sang istri.

"Bukankah tuanku yang meminta perceraian antara tian mo kita dengan putri ze lan?" tanya siao li membuat mentri wei gelagapan karena malu.

"Ta tapi seandainya tian mo tak melakukan hal bo**h berhubungan dengan ja***g putri selir hui itu putri ze lan tak akan menerima perceraian itu." mentri wei mencoba membela diri.

"Anda hanya tau menyalahkan putra kita saja. Aku berusaha menyatukan tian mo dengan putri ze lan karena aku melihat ada yang berbeda dari dirinya." jelas siao li

"Aku tak berani menceritakan pada tuan tentang kecurigaan ku pada tuan maka aku mencari alasan bahwa aku ingin anak sahabat kecil aku itu menjadi menantuku.

Agar aku lebih dekat dengan sahabatku mei yin. Tapi sebenarnya aku penah mendengar mei yin mencegah putrinya untuk menampilkan bakatnya.

Tentu jika bakat biasa tak perlu di sembunyikan bukan? Tapi aku tak bisa buktikan itu.

Makanya aku membuat alasan itu. kalaupun yang aku dengar salah kita tinggal menyingkirkannya dan mencari pasangan baru buat tian mo.

Tapi, kalian berdua telah membuat usaha aku sia sia." jelas sia wu sin dengan kesal.

"Maafkan aku ibu. Aku sama sekali tidak tau aku terperdaya oleh rayuan ja***g wei lan itu. Tapi, aku rasa ze lan pasti masih mencintai aku.

Selama ini dia terima saja perlakuanku padanya. Pasti dia hanya sedang emosi saja sebelumnya.

Aku pasti bisa mendapatkan hatinya lagi karena dia sangat tergila gila padaku." yakin tian mo

"Apakah kau yakin kakak tertua? yang aku lihat dia sangat jijik melihat wajahmu." sela wei wu sin putra kedua mentri wei yang memang selalu bersaing dengan kakaknya tian mo.

"Jaga kata kata mu itu wu sin. Aku tau kau hanya tak ingin aku mendapatkan orang yang bisa mendukung kemajuanku." sarkas tian mo

"Sudahlah tak perlu kalian berdebat. Aku memberi kalian berdua kesempatan mendapatkannya.

Tian mo akan lebih dulu maju dalam 3 bulan kau tak mampu maka kesempatan itu milik wu sin.

Itupun jika ja***g itu masih selamat dari pem****h yang ku siapkan." jelas mentri wei

"Apa maksud tuan ku dengan pem***uh itu?" tanya siao wu penasaran.

"Aku tak ingin mengambil resiko dengan membiarkan bakat seperti itu berkembang. Bisa saja dia akan memusnahkan klan wei kita.

kalau itu tak berhasil maka kita akan terus berusaha menarik dia agar bersama kita.

Sambil terus mengawasinya dari sisinya dan jika ada yang salah tinggal kita singkirkan." jelas mentri wei sembari tersenyum culas.