NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Suami Posesif

Belenggu Cinta Suami Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erma Sulistia Ningsih Damopolii

Menjadi aktris baru, nyatanya membuat kehidupan Launa Elliza Arkana jungkir balik. Menjadi pemeran utama dalam project series kesukaannya, ternyata membuat Launa justru bertemu pria gila yang hendak melec*hkannya.

Untung saja Launa diselamatkan oleh Barra Malik Utama, sutradara yang merupakan pria yang diam-diam terobsesi padanya, karena dirinya mirip mantan pacar sang sutradara.

Alih-alih diselamatkan dan aman seutuhnya, Launa justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Barra, hingga ia terperosok ke dalam jurang penyesalan.

Bukan karena Barra menyebalkan, tapi karena ia masih terikat cinta dengan sahabat lamanya yaitu Danu.

“Lebih baik kau lupakan kejadian semalam, anggap tidak pernah terjadi dan berhenti mengejarku, karena aku bukan dia!” ~Launa Elliza

“Jangan coba-coba lari dariku jika ingin hidupmu baik-baik saja.” ~ Barra Malik Utama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erma Sulistia Ningsih Damopolii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 31 Terancam Kala Strategi

Usai meninggalkan Danu yang masih mematung. Sesampainya di parkiran, Bara bersikap layaknya pasangan. Launa bahkan tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk membuka dan menutup pintu mobil.

Di dalam mobil, Launa tidak ingin terlihat gusar. Ia bersikap biasa saja demi untuk memuluskan rencananya. Sudah bulat tekad Launa untuk pergi sejauh mungkin dari hidup Bara. Ketimbang harus memikirkan pedihnya menikah dengan pria yang tidak dia cintai, lebih baik Launa menyusun strategi.

“Pulang rumah, packing, pesan tiket, dan tunggu pagi lalu aku akan langsung berangkat sejauh mungkin untuk memulai hidup yang lebih baik, iya begitu!” Batin Launa dengan beribu keyakinan bahwa ia akan berhasil kabur dari Bara. Sematang itu pertimbangan Launa, hingga tanpa sadar kini mereka hampir sampai di rumahnya.

Cukup lama ia terlena dan masih tenggelam dalam lamunan. Sedangkan Bara, tanpa banyak bicara turun dan membukakan pintu untuk Launa. Saat itulah Launa terperanjat kaget hingga mengurut dada.

“Bikin kaget saja, ngomong dong kalau sudah sampai.” Protes Launa dengan wajah masam, dan mata mendelik khas dirinya.

Sedangkan Bara, hanya tertawa kecil melihat reaksi kaget Launa. Wajah terkejut Launa cukup menghibur hatinya, seketika ia melupakan kebiasaan cool yang kerap ia perlihatkan ketika di depan wanita itu.

“Kenapa ketawa segala? Ngetawain saya?”

“Salah lagi.” Gumam Bara menggeleng pelan.

Launa tidak lagi merespon walau sebenarnya masih ia dengar. Lebih tepatnya, sudah malas berdebat.

Mereka pun berjalan berdampingan dengan Launa yang bersedekap dada karena tak ingin sampai digandeng pria di sampingnya.

Sesampainya di depan rumah, pintu sudah dibuka sebelum diketuk, seakan kedatangan mereka sudah ditunggu-tunggu.

Dengan perasaan cemas yang mendera, Salsa menyambut putrinya dengan sesak yang membelenggu dada. Bagaimana tidak? Memar di wajah Launa sudah menjelaskan seberapa terlukanya hati Salsa dan juga Kevin saat ini.

Mereka mempersilahkan keduanya masuk, dan bertanya kronologi lengkapnya kepada Bara. Dan dengan sukarela Bara menjabarkan kejadian itu secara detail.

Sepanjang Bara bercerita, Kevin mengepalkan tangan. Tak ubahnya bagai disayat sembilu, hati Kevin terluka bersamaan dengan rasa geram yang membelenggu jiwanya.

Hingga begitu pada penjelasan tatkala Garry ditangkap polisi, barulah Kevin bernapas lega dan mengucap terimakasih yang tak terhingga untuk Bara.

“Ayah tidak perlu sungkan, sudah sewajarnya saya menyelamatkan kekasih saya dari bahaya yang mengintai.” Ucap Bara hingga Launa spontan membeliak ke arahnya.

“Kekasih? Apa-apaan ini? Makin ngelunjak kayaknya ya.” Batin Launa tak lupa menendang pelan kaki Bara sebagai kode bahwa dirinya tidak suka mendengar kalimat berlebihan itu keluar dari mulut Bara.

Tendangan pelan yang Launa lakukan nyatanya mengundang salah paham hingga membuat Bara tersenyum tipis. Ia pun balas mengusap punggung kaki Launa dengan kakinya hingga wanita itu hampir memekik dan tentu saja hal itu menimbulkan tanya dari ayah dan bundanya.

“Kenapa nak?”

“Ada kecoa’ bun.” Jawab Launa asal yang langsung ditanggapi serius oleh sang bunda.

“Hah mana?” Tanya Salsa lumayan panik lalu segera menunduk untuk memeriksa kolong meja namun Launa menghentikannya.

“Sudah Launa tendang bun.”

“Oh ya? Tumben.”

“Tumben apa yah?”

“Biasanya kan kamu takut kecoa.” Jawab Kevin hingga Bara hampir tergelak namun secepat mungkin ia tahan demi tetap terlihat elegan.

“Naluri saja yah, aslinya memang takut sebenarnya.” Jawab Launa lalu kemudian beralih menatap Bara yang masih betah duduk di sisinya padahal ini sudah larut malam.

“Bar, apa tidak sebaiknya kamu pulang? Lagian ini sudah larut, Jovita pasti menunggu karena sendirian di rumah.” Ucap Launa sengaja mengusir Bara secara halus.

“Tidak, Jovita tidak pulang malam ini.”

“Kamu kan besok kerja, baju kerjamu semua di rumah kan.”

“Aku bawa baju ganti di mobil, sekalian dalamannya juga ada.” Jawab Bara santai hingga Launa hampir tersedak ludah. Padahal ini di depan ayah dan bundanya, tapi Bara seakan tak punya dosa mengatakan hal terlarang itu di sini.

Alhasil, Launa memilih diam dan tidak ingin membahas apapun lagi. Takutnya Bara akan semakin bertingkah hingga membuat Launa ketar ketir setelahnya.

“Ehmm, nak Bara, sebaiknya nak Bara menginap di sini saja.” Saran ayah Kevin mengalihkan kecanggungan antara mereka akibat pembahasan frontal Bara barusan.

“Tidak perlu yah, Bara harus pulang, rumahnya tidak ada yang jagain.” Sergah Launa secepat mungkin. Penawaran sang ayah bukanlah ide yang baik, mengingat ada sejuta rencana yang sedang ia susun.

“Loh, kenapa kamu yang jawab? Lagi pula rumah nak Bara kan pasti gede, malingnya nggak mampu ngangkat. Nak Bara saja tidak keberatan kok, iya kan nak Bara?”

“Iya.” Jawab Bara singkat dan hal itu sukses membuat mata Launa membulat sempurna. Dalam hal ini Bara tidak sedang berada di pihaknya, entah bagaimana cara Launa melarikan diri darinya? Pasalnya, sebagai anak manis, Launa harus meminta izin orang tuanya. Tidak mungkin kabur begitu saja, meskipun begitu, Launa sangat sayang pada ayah dan bundanya. Ia tidak ingin sampai mereka khawatir karena Launa nekat kabur tanpa seizin mereka.

Terutama bunda Salsa, takutnya andai Launa nekat kabur tanpa sepengetahuan mereka, yang ada nanti bundanya menangis sepanjang kepergian Launa dan itu sangat tidak baik untuk kesehatan badannya mengingat akhir-akhir ini sang bunda gampang sakit.

“Tapi Bar_”

“Biarkan saja Bara menginap di sini, kamu kenapa sih? Lagi pula ini sudah larut, apa kamu tidak khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan sepanjang Bara pulang ke rumah.” Ucap bunda Salsa memotong kalimat Launa.

“Bodo amat! Siapa juga yang peduli padanya!” Gerutu Launa dalam hati. Sungguh ia tidak ada peduli-pedulinya sama sekali. Berbeda andaikan itu Danu, Launa pasti akan meminta pria itu menginap tanpa diminta oleh ayah dan bundanya.

“Iya nak, harusnya kamu berterimakasih karena Bara sudah beberapa kali menolongmu saat dalam bahaya, bukannya malah menyuruh pulang larut malam begini.” Timpal ayah Kevin hingga Launa kehabisan kata. Fix posisi Launa perlahan akan terabaikan.

“Terserah kalian saja!!” Pungkas Launa lalu kemudian berlalu ke kamar, dan ketiganya kini saling menatap.

Tampaknya Launa kecewa pendapatnya tidak di dengar. Akan tetapi, ayah Kevin maupun bunda Salsa tidak ada yang peka ataupun paham apa keinginannya.

“Dia marah bun.” Bisik Kevin begitu sang putri sudah berlalu dari hadapan mereka.

“Biarkan saja, mungkin lagi mens makanya sensi.”

“Iya juga ya.”

“Kembali ke rencana awal, gimana nak Bara? Apa nak Bara yakin kejutannya kita laksanakan besok? Apa tidak lusa saja agar persiapannya semakin matang?”

“Tidak perlu ayah, saya tetap ingin menyiapkan kejutan itu besok.”

“Yah sudah, semua ayah serahkan padamu. Launa pasti bahagia karena akan segera menikah dengan nak Bara, pria yang dia cinta.”

1
Myra Myra
siapa dia...
Erma Sulistia Ningsi Damopolii: Kita lihat saja nanti 😁
total 1 replies
Melia Gusnetty
judul sm jln cerita nya gk sesui..jd malas baca nya..
sorry tak skip..
Melia Gusnetty
aahh..jd greget..tokoh utama nya begok bin tolol...lemah lg...gk sreek jd nya...😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!