NovelToon NovelToon
Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Untuk mengungkap penyebab adiknya bunuh diri, Vera menyamar menjadi siswi SMA. Dia mendekati pacar adiknya yang seorang bad boy tapi ternyata ada bad boy lain yang juga mengincar adiknya. Siapakah pelakunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

"Vera, rumah lo dimana?" tanya Syifa setelah guru di jam mata pelajaran terakhir keluar.

"Rumah gue? Gue kos," kata Vera sambil memakai tasnya.

Evan yang mendengar hal itu ikut menyahutinya. "Kapan-kapan kita bisa main ke tempat kos lo?"

Vera hanya tersenyum kaku. "No! Kalian tidak perlu tahu." Kemudian Vera menatap Sagara yang sudah membawa tasnya dan berjalan keluar dari kelas. "Gue duluan ya!"

Hari mulai sore, murid-murid keluar dari gerbang sekolah. Beberapa bergerombol sambil bercanda, yang lain langsung pulang ke rumah masing-masing. Namun, mata Vera hanya tertuju pada Sagara.

Pria itu berjalan santai di koridor, seolah tak peduli dengan dunia di sekitarnya. Vera sudah mengikutinya sejak keluar kelas, tetapi Sagara sama sekali tidak menoleh. Seakan-akan dia tahu ada seseorang yang mengikutinya, tapi sengaja mengabaikannya.

Vera menggigit bibir bawahnya, merasa kesal. "Dasar es batu jalan," gumamnya.

Sagara terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun, hingga akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di dekatnya. Sagara membuka pintu dan masuk ke dalamnya, meninggalkan Vera begitu saja.

"Astaga, tuh orang benar-benar dingin banget!" Vera mengacak rambutnya frustrasi. "Gue butuh waktu lagi buat deketin dia. Gimana caranya ajak ngobrol dia. Yang satu dingin, tapi yang satu kelewat nakal."

Vera menghela napas panjang, akhirnya dia berbalik menuju tempat parkir. Saat dia hampir sampai di motornya, matanya langsung membelalak.

Kedua ban motornya... Kempes.

"Sial, siapa yang berani kempesin ban motor gue?!" teriak Vera sangat kesal.

Tiba-tiba, terdengar suara tawa yang familiar. Vera mengalihkan pandangannya dan mendapati Dwiki sedang duduk santai di atas motornya dengan wajah yang penuh kepuasan.

"Lo marah sama siapa, Vera?" tanya Dwiki sambil menyeringai.

Vera menghela napas dalam, berusaha menahan emosinya. Namun, melihat ekspresi menyebalkan Dwiki, batas kesabarannya langsung habis.

Tanpa banyak bicara, Vera melangkah cepat ke arah Dwiki dan menarik kerah bajunya, membuat pria itu terkejut dan nyaris kehilangan keseimbangan.

"Turun dari motor lo!" perintahnya tegas.

Dwiki masih terkejut, tetapi Vera tidak memberinya kesempatan untuk protes. Dengan kekuatan yang tidak disangka-sangka, Vera menarik tubuh Dwiki hingga pria itu benar-benar turun dari motornya.

"Hei! Gila lo ya?!" Dwiki mengumpat, tetapi Vera tidak peduli.

Dengan santai, Vera naik ke atas motor Dwiki dan segera menyalakan mesinnya karena kunci motor itu telah tertancap di tempatnya. Motor itu mengeluarkan suara bising yang khas.

"Motor ini jauh lebih mahal," ujarnya sambil melirik Dwiki yang berusaha menarik tangannya tapi dia menendangnya dengan keras.

"Hei, lo mau apa?!"

Vera merogoh kantongnya, mengeluarkan kunci motor miliknya, lalu melemparnya ke tanah.

"Benerin dulu ban motor gue, baru motor lo balik!" Tanpa menunggu reaksi Dwiki, Vera langsung memacu motor itu meninggalkan tempat parkir.

Dwiki berdiri mematung, matanya masih menatap jalanan tempat Vera menghilang. Rahangnya mengatup keras, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Dia berani sekali," gumamnya sambil mengepalkan tangan. "Gue gak bakal tinggal diam, Vera!"

"Bos, mau kita beri pelajaran?" tanya Riki.

Dwiki mengambil kunci motor Vera yang ada di tanah. "Gak perlu, biar gue sendiri saja yang urus. Kalian tambal ban motor ini di tukang tambal ban sebelah sekolah."

...***...

Vera melajukan motor Dwiki dengan kecepatan sedang, angin sore menerpa wajahnya. Sebelum pulang, dia ingin ke pemakaman umum terlebih dahulu, tempat Rhea beristirahat selamanya.

Hatinya terasa berat setiap kali dia ke sana. Kenangan tentang adiknya masih terlalu jelas di kepalanya, seperti film yang terus terulang. Rhea yang ceria, yang penuh semangat, dan yang selalu bisa membuatnya tersenyum—semuanya hilang dalam sekejap karena keputusan yang tak pernah bisa Vera pahami.

Ketika sampai di depan gerbang pemakaman, Vera memarkir motor Dwiki di tepi jalan. Namun, sebelum dia sempat melangkah masuk, matanya menangkap sosok yang tak asing.

Saga, ngapain dia ke sini?

Pria itu baru saja keluar dari mobilnya, membawa sebuket bunga mawar putih. Langkahnya tenang dengan tatapan yang lurus ke depan.

Vera mengikutinya lalu buru-buru bersembunyi di balik pohon, mengamati pria itu dari kejauhan. Ada sesuatu dalam sikap Sagara yang membuatnya penasaran.

Pelan-pelan, dia mengikuti pria itu melewati deretan makam. Hingga akhirnya, langkah Sagara berhenti di depan makam Rhea.

Sagara berjongkok dan meletakkan buket bunga di atas makam secara perlahan.

Tak ada yang keluar dari mulutnya selama beberapa saat. Dia hanya menundukkan kepala, diam dalam keheningan yang berat.

"Rhea, maafkan aku ..."

Suara itu begitu tulus, membuat dada Vera terasa sesak.

Apa maksudnya?

Vera mengepalkan tangannya, hatinya penuh kebingungan. Mengapa Sagara meminta maaf. Kata maaf untuk apa?

Saat Vera masih sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Sagara berdiri. Dia menatap makam Rhea beberapa detik lagi sebelum akhirnya berbalik dan berjalan pergi.

Vera buru-buru mundur, bersembunyi lebih dalam di balik pohon agar tidak ketahuan. Tapi kakinya justru tersandung batu nisan dan membuat terjatuh. "Aduh!"

Mendengar suara itu, Sagara menghentikan langkahnya. Dia berjalan mendekati Vera yang sedang mengibaskan rok pendeknya yang kotor. "Lo ngapain di sini?"

1
jaran goyang
𝙬𝙤𝙬... 𝙢𝙩 𝙭𝙖𝙣.... 𝙜𝙠 𝙣𝙮𝙖𝙜𝙠𝙖 𝙮𝙖
Anggraheni Novitasari Dewi
lanjut kak
Ayu Ning Ora Caantiikk
saga untung kmu tepat waktu
Salim S
apakah saga dan kawan kawan bisa menolong vera dan dwiki...kita tunggu apakah akan sat set atau berlarut larut sampai episode 30 baru kebongkar semua?sabar...namanya juga cerita tentang balas dendam jadi harus sabar..
ok lanjuuut...
mbok Darmi
semoga novan tertangkap dan dibikin setengah hidup dulu sebelum diserahkan ke polisi, jgn lupa kumpulkan semua bukti penjahat kelamin ini biar lumutan di penjara
olip
lnjut...bcax smbil dag dig dug,,snam jntung thor ..
Soraya
pasti kepergok novan
jaran goyang
𝙖𝙥 𝙠𝙝 𝙢𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙪 𝙠𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙩𝙖𝙪 𝙩𝙙𝙠
jaran goyang
𝙨𝙥𝙧𝙩 𝙣𝙮 𝙞𝙗𝙪 𝙣𝙮 𝙣𝙤𝙫𝙖𝙣 𝙩𝙧𝙡𝙞𝙗𝙖𝙩 𝙟𝙜
jaran goyang
𝙢𝙩 𝙠𝙖𝙪
Ayu Ning Ora Caantiikk
waaah akirnya ktemuu
Salim S
apakah akan mulus..?ooh tidak semudah itu ferguso...pasti akan banyak drama...sebelum semuanya terbongkar6vo terbongkar
Giandra
semoga aman dan Sagara segera datang
Soraya
masih teka teki
mbok Darmi
novan bodoh kelihatan banget dia panik makanya jebak dwiki dia ngga tau vera dan sagara sdh curiga semoga rencana Sagara berhasil membongkar dalang yg menghamili rhea feeling ku ttp novan penjahat kelamin nya berkedok menjaga calon adik ipar ternyata di embat juga
Salim S
sampai bab 23 masih muter muter terlalu berbelit belit tapi masih di tunggu bagaimana akhirnya demi keturunan arsen naya...
Ayu Ning Ora Caantiikk
semoga cepet ktangkp plkunya
Han*_sal
apakah novan??????
Rohmi Yatun
menarik 👍👍💪
Salim S
lanjuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!