NovelToon NovelToon
My Little Badgirl

My Little Badgirl

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Icut Manis

Krystal Berliana Zourist, si badgirl bermasalah dengan sejuta kejutan dalam hidupnya yang ia sebut dengan istilah kesialan. Salah satu kesialan yang paling mengejutkan dalam hidupnya adalah terpaksa menikah di usia 18 tahun dengan laki-laki yang sama sekali belum pernah ia temui sebelumnya.

Kesialan dalam hidupnya berlanjut ketika ia juga harus di tendang masuk ke Cakrawala High School - sekolah dengan asrama di dalamnya. Dan di tempat itu lah, kisah Krystal yang sesungguhnya baru di mulai.

Bersama cowok tampan berwajah triplek, si kulkas berjalan, si ketua osis menyebalkan. Namun dengan sejuta pesona yang memikat. Dan yang lucunya adalah suami sah Krystal. Devano Sebastian Harvey, putra tunggal dari seorang mafia blasteran Italia.

Wah, bagaimana kisah selanjutnya antara Krystal dan Devano.

Yuk ikuti kisahnya.

Jangan lupa Like, Komen, Subscribe, Vote, dan Hadiah biar Author tambah semangat.

Salam dari Author. 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icut Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 26 : SEDIKIT MEMORI BERSAMANYA

**Flashback On**

*4 tahun yang lalu*...

(*Krystal usia 14 tahun*)

"*Krystal*!"

*Gadis berseragam SMP yang baru saja turun dengan menyeret koper itu menghentikan langkah dan menoleh*.

"*Please, don't go. Gue mohon, jangan tinggalin gue sendiri di sini." Lirih Keyzia, menggenggam erat tangan Krystal dengan linangan air mata yang membuat matanya berkabut*.

*Krystal diam sejenak dan hanya menatap datar ke arah Keyzia yang menangis*.

"*Lo akan baik-baik aja di sini, Key. Lo nggak akan kekurangan apapun*."

"*Gue ikut ya sama lo. Gue nggak mau di sini sendiri, Krys. Gue ikut ya." Isak Keyzia*.

*Dan gelengan samar Krystal membuat tangisnya semakin pecah*.

"*Kenapa? Hikss*..."

*Belum sempat Krystal bersuara.Gertakan keras Papa William terdengar dari anak tangga paling atas itu*.

"*LEPASKAN KEY! BIARKAN DIA PERGI! DIA MEMANG TIDAK PERNAH ADA GUNANYA DI RUMAH INI! BISANYA CUMA BUAT MASALAH DAN MEMPERMALUKAN NAMA KELUARGA! TIDAK TAHU DI UNTUNG*!"

*Sebelah tangan Krystal yang memegang koper terkepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Mata elangnya melirik tajam pada sang Papa, penuh kebencian. Lalu berpindah pada Mama Ambar yang berdiri di sampingnya*.

"***Cuih, sok lugu! Kampret!" Batin Krystal***.

*Tak ingin lagi berlama-lama, Krystal langsung saja menarik kopernya, membawa langkahnya meninggalkan Mansion terkutuk itu. Bahkan mengabaikan suara tangis Keyzia di belakang*.

*Krystal bersumpah, meski sang Papa terkapar mati di hadapannya sekalipun ia tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi ke Mansion neraka ini*.

*Samar-samar ia masih bisa mendengar suara bentakan keras Papa William di dalam sana yang berlomba dengan suara tangis Keyzia*.

"*DENGERIN PAPA BAIK-BAIK, KEY. MULAI HARI INI JANGAN COBA-COBA KAMU BERTEMU DENGAN KRYSTAL! DIA BUKAN LAGI BAGIAN KELUARGA ZOURIST! DAN KALAU KAMU MELANGGAR. PAPA PASTIKAN AKAN MEMBERI KAMU HUKUMAN YANG BERAT! PAHAM KAMU?!" Peringat Papa William keras*.

*Sebelum benar-benar pergi, Krystal mengambil batu dan melemparnya tepat mengenai kaca besar Mansion. Hingga suara pecahannya menggelegar dan mengagetkan semua orang*.

*PRANG*!

"*GUE SUMPAHIN LO MATI MASUK NERAKA*!!"

*Durhaka karena menyumpahi orang tua? Peduli setan! Bukan kah Papa William sendiri yang membuat anak dajjal seperti Krystal terlahir ke dunia ini*?

*Sejak hari ini, komunikasi Krystal dan Keyzia mulai terputus*.

*Saat Keyzia mendekat dan mencoba membujuknya untuk pulang. Krystal menjauh dan mengusirnya*.

*Krystal tak lagi peduli dengan apapun yang berhubungan dengan Zourist's Mansion beserta para setan di dalamnya*.

"*BISA NGGAK SIH LO NGGAK USAH NEMUIN GUE LAGI?! JANGAN SAMPAI GUE KASAR SAMA LO, KEY! KALAU SAMPAI BOKAP NGELIHAT LO DI SINI! LO BISA HABIS!" Sentak Krystal*.

"*Krys, gue cuma mau lo pulang. Demi gue." Lirih Keyzia*.

"*Nggak ada demi-demian selagi si Ambar sari kaya itu masih ada di Mansion itu! Dan selagi Papa masih hidup! Gue nggak akan pernah pulang, Key. Ini dunia gue yang baru. Gue happy ngejalaninnya. Dan lo, juga harus happy dengan hidup lo sendiri, Key. Jalanin hidup lo sebagaimana mestinya! Dan kalau mungkin, anggap kita nggak pernah terlahir sebagai saudara*!"

*Kata-kata Krystal sukses membuat Keyzia membeku dengan rasa kecewa yang membuncah di dada*.

*Krystal? Sadar akan hal itu. Namun, bukankah lebih baik mereka memang saling menjaga jarak? Papa William adalah orang paling kejam di dunia ini. Dan Krystal, tidak ingin Keyzia merasakan bagaimana sakitnya pukulan sang Papa. Gadis itu terlalu lembut*.

"*Jahat lo, Krys. Tapi kenapa gue nggak bisa ngebenci lo? Kenapa gue harus sesayang ini sama lo?" Lirih Keyzia*.

*Membuat langkah Krystal di depan sana terhenti dengan kedua tangan terkepal di dalam saku jaketnya. Jika Krystal berbalik sekarang, maka ia akan bisa melihat air mata Keyzia. Namun, Krystal tidak melakukannya. Ia tetap melanjutkan langkahnya tanpa ragu*.

"***Maafin gue, Key. Gue cuma nggak mau lo kenapa-napa di tangan Papa kalau lo selalu nekad nemuin gue diam-diam kayak gini. Sorry, Key. Pukul gue suatu saat nanti kalau mungkin." Batin Krystal***.

*Tanpa kedua saudari kembar itu sadari, jika air mata mereka kini keluar saling berlomba-lomba*.

"*Cukup gue yang rusak. Lo jangan, Key." Lirih Krystal. Dari kejauhan melihat Keyzia yang menangis berjongkok di sana*.

*2 tahun yang lalu*...

(*Berusia 16 tahun*)

"*Keyzia positif memakai narkoba. Dia sudah ada di tahap kecanduan*."

*Degh*!

*Krystal mematung di tempatnya. Ia menoleh dan melihat Keyzia terduduk dengan air mata berurai deras*.

"*Kenapa, Key?" Desis Krystal tajam. Menepis tangan Keyzia yang hendak menggapai tangannya*.

"*Krys, hiks*..."

"*KENAPA? JAWAB GUE! KENAPA LO NARKOBA?!" Bentak Krystal dengan nafas memburu dan di cengkram dan di guncangnya kedua undak ringkih itu*.

*Keyzia semakin terisak*.

"*Gu...gue di jebak, Krys. Gue di jebak. Hiks*..."

"*BULLISHIT! LO BILANG DI JEBAK?! NGGAK ADA ORANG YANG DI JEBAK SAMPAI KE TAHAP KECANDUAN!" Mendorong Keyzia denga kuat hingga gadis itu tersandar pada dinding*.

"*Krys tenang." Carletta berusaha memegang Krystal yang semakin tidak terkendali*.

*Sementara Keyzia menangis di pelukan Sasa*.

*Lalu setelahnya Papa William datang dan satu tamparan di dapatkan oleh Keyzia di pipinya*.

*1 tahun yang lalu*...

(*Berusia 17 tahun*)

"*Non Keyzia sudah 2 bulan di rawat di RSJ Pelita, Non*."

"*KENAPA HARUS RSJ?! DIA KECANDUAN NARKOBA! BUKAN SAKIT JIWA*!"

*Teriakan kemurkaan Krystal hanya di balas dengan sikap dingin oleh sang Papa*.

"*Kecanduan narkoba, bukan hanya merusak fisik, tapi juga kejiwaan, Krystal*."

"*PERGI!! GUE BILANG PERGI!! GUE NGGAK BERSALAH! GUE NGGAK BERSALAH*!!"

"*Tolong ampun hiks...Keyzia nggak sengaja hiks... Jangan lagi, sakit hiks...Keyzia kesakitan tolong hentikan hiks*..."

"*Keyzia minta maaf...ampun*..."

*Tubuh Keyzia terkulai di bawah kaki Krystal setelah puas berteriak, mengamuk, lalu berakhir menangis begitu pilu*.

*Semakin hari kondisi Keyzia semakin memprihatinkan. Tubuhnya kian kurus dan tidak terurus. Terkadang ia akan duduk dengan pandangan mata yang kosong. Tapi terkadang akan mengamuk gila-gilaan, lalu berakhir dengan menangis dan memohon ampun*.

"*Papa sudah bilang, Krys. Keyzia pecandu. Dia overdosis narkoba." Ujar Papa William menatap kedua mata Krystal yang menatapnya tajam*.

"*TAPI SAYANGNYA, SAYA TIDAK MEMPERCAYAI ANDA. YANG DI ALAMI KEYZIA. JELAS LEBIH SERIUS DARI HANYA SEKEDAR JADI KECANDUAN NARKOBA! APA ANDA TIDAK BISA MELIHAT JERITAN PENDERITAANNYA, HAH*?!"

"*Krystal*..."

"*Terserah! Silahkan katakan apapun yang mau Papa katakan! Tapi ingat satu hal, kalau di kemudian hari aku menemui fakta bahwa kondisi Keyzia ini lebih dari sekedar kecanduan narkoba! Anda adalah orang pertama yang akan saya cari dan mintai pertanggung jawaban nya! Tuan William Zouris*!"

*Sekarang katakan, haruskah Krystal tetap percaya jika Keyzia hanya kecanduan narkoba? Mata Keyzia jelas mengisyaratkan kekosongan, terkadang ketakutan yang sangat dan juga kemarahan yang terlihat membara*.

*Katakan! Apa Krystal akan tetap bisa melihat saudarinya menderita sampai akhir*?

"*Lo ingat Aldi?" Krystal menoleh pada Carletta. Ia jelas ingat laki-laki itu*.

"*Dia pacar Key. Sekaligus pengedar narkoba, Krys. Dia bandar narkoba. Dia yang selalu ngasih narkoba ke Keyzia*."

*Degh*!

*Krystal terpaku dengan jantung yang nyaris berhenti berdetak*.

"*Maksud lo*?"

*Carletta mengangguk*.

"*Keyzia jelas menggunakan narkoba dengan sadar. Bukan di jebak seperti apa yang dia katakan setahun yang lalu. Dan Aldi lah yang jadi penyalur narkobanya*."

*Degh*!

*Krystal menatap sendu pada Keyzia yang terbaring lemah di atas brankar itu setelah puas mengamuk. Hatinya menangis, teriris perih melihat kedua tangan dan kaki gadis itu di borgol menyatu dengan tepian brankar*.

"*Sebenarnya lo kenapa, Key? Kenapa lo harus berakhir kayak gini*?"

***

Flashback Of

Ingatan itu silih berganti di benak Krystal sekarang. Terlalu banyak hal yang sudah terjadi. Dan Krystal tetap saja tidak mengerti kenapa Keyzia si anak manis harus berakhir sememprihatinkan ini.

**Flashback On**

"*Beberapa hari yang lalu gue dapat telepon dari Dokter Aisyah. Keyzia positif makai narkoba lagi, Krys. Ya, ekspresi gue persis sama seperti lo sekarang. Kenapa bisa? Iya, kan? Itu dia yang gue nggak paham. Tapi yang jelas narkoba yang di suntikkan ke tubuh Keyzia sekarang jauh dosisnya lebih tinggi. Bahkan Dokter Aisyah biang, itu akan bisa membunuh Keyzia*."

"*Lo udah tahu siapa yang nyusupin narkoba ke kamar rawat Keyzia?" Tanya Krystal, dan gelengan Carletta membuat tubuhnya melemas*.

"*Gue nebak nya Aldi. Karena cuma cowok itu yang tahu dimana Keyzia di rawat. Dan cuma dia orang masa lalu, Key*."

"*Tapi buat apa dia mau ngebunuh Keyzia*?"

"*Itu yang harus kita cari tahu, Krys. Lo tenang aja. Feeling lo mungkin benar, setahun lalu ada kejadian besar yang lo nggak tahu tentang Keyzia. Karena dengan kondisi Keyzia sekarang ini. Untung apa lagi dia tetap di kasih narkoba dengan dosis tinggi malah. Artinya*..."

"*Ada orang yang menginginkan dia lenyap alias mati. Dan siapapun itu, akan gue pastikan mati lebih dulu di tangan gue." Krystal menyambung ucapan Sasa. Kedua tangannya terkepal erat. Rahangnya mengetat*.

**Flashback Of**

Begitulah kira-kira percakapannya dengan Carletta dan Sasa siang tadi di kantin.

Krystal mengusap wajahnya gusar. Ia sandarkan punggungnya pada sofa, lantas mendongak dengan mata terpejam.

Bagaimana caranya Krystal bisa memburu Aldi jika ia sendiri saja tetap terkurung di Cakrawala High School.

"*Gue minta lo bertahan sedikit lagi, Key. Gue janji lo aka sembuh." Batin Krystal*.

Cup!

Krystal membuka matanya ketika merasakan kecupan lembut itu di keningnya. Dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan Devano yang juga menunduk menatapnya. Ya, Krystal memang sedang berada di kamar Devano sekarang. Suaminya itu memaksanya untuk tidur di kamar VVIP ini, dengan alasan kondisi tubuh Krystal yang belum stabil. Padahal Krystal sudah merasa cukup baik, meski kepalanya masih sesekali terasa pusing.

Krystal tetap pada posisinya, begitu pun dengan Devano. Mata mereka bertemu cukup lama. Dan Krystal diingatkan lagi dengan percakapannya malam ini bersama ketiga sahabatnya tadi. Terutama ucapan Zoey yang mengatakan bagaimana panik dan kalutnya Devano saat ia di temukan tenggelam dalam kolam dengan tubuh pucat dan bibir yang membiru.

"Kenapa, hm?" Bisik Devano, menggesekkan hidungnya dengan hidung Krystal.

"Dev!"

"Hm?"

"Gue boleh peluk lo nggak?" Lirih Krystal.

Hening.

Devano berjalan memutari sofa, karena ia memang berdiri di belakang sofa sejak tadi. Lantas duduk di samping Krystal. Membawa gadis itu ke dalam rengkuhan hangat tubuhnya. Merangkul pundak Krystal dan tidak lupa meninggalkan kecupan singkat di puncak kepala istrinya.

Devano biarkan Krystal bersandar padanya, memeluk perut berototnya dari samping dan menenggelamkan wajah di dada bidangnya yang nyaman.

Ia tidak tahu apa yang membuat Krystal menjadi seperti malam ini. Namun, Devano suka ketika Krystal memeluknya seperti ini, seakan menjadikannya tempat pulang dan bersandar. Layaknya menjadikan nya sebagai laki-laki yang dapat diandalkan oleh istrinya.

Devano suka ketika ia merasa di butuhkan oleh Krystal.

"Lo marah sama gue?" Tanya Krystal mendongak menatap Devano. Masih pada posisinya memeluk.

"Marah? Kenapa aku harus marah sama kamu, Sayang?" Tanya Devano lembut, sembari tangannya menyampirkan rambut Krystal ke belakang telinga.

"Karena ucapan gue semalam yang minta ce..."

Cup!

Ucapan Krystal terputus karena kecupan Devano di bibirnya.

"Aku nggak mau dengar kata itu keluar lagi dari bibir manis mu ini, Sayang. Karena sampai kapan pun, kita nggk akan pernah bercerai. Suka ataupun nggaknya kamu dengan pernikahan ini. You are mine." Devano meraup bibir Krystal untuk di ciumnya kian dalam.

Cup!

Lalu mengakhirinya dengan kecupan lembut setelahnya.

"Krys, aku cukup ngomong sekali. Jadi kamu harus dengar ini baik-baik."

Krystal mendadak gagu, bahkan sekarang ia terkesan menahan nafasnya. Karena ekspresi wajah Devano sekarang begitu serius dan menatapnya sangat lekat.

"Nggak peduli ada sebanyak apa orang di luar sana yang jauh terlihat lebih sempurna dari kamu dengan berbagai kelebihan yang mereka punya seperti yang kamu katakan semalam. Tapi di mata aku, kamu selalu terlihat sempurna. Semua yang ada di kamu nggak pernah bisa bikin aku berhenti untuk selalu mencintai kamu. Mungkin kamu nggak ingat aku, tapi aku tidak pernah melupakan hari ini. Hari dimana untuk pertama kalinya seorang Devano jatuh cinta. Dan itu semua di mulai 13 tahun lalu, sejak berumur 5 tahun. Dan sampai sekarang. I Still Love You, Krystal Berliana Zourist."

Krystal kehilangan kata-katanya. Jantungnya berdegup kencang tanpa ia perintah, darahnya berdesir, hingga Krystal tidak sadar dirinya mematung dan air matanya mengalir. Semua yang Devano katakan entah kenapa ketulusannya begitu sampai ke nurani Krystal. Selama hidupnya, inilah pertama kalinya ia merasa benar-benar di inginkan di dunia ini.

Devano memeluk Krystal, mengecup puncak kepala istrinya lama. Lalu menaruh dagunya di atas sana. Devan mencintai Krystal, namun rasa takut terkadang menghantuinya. Bukan karena takut Krystal tidak membalas perasaannya. Melainkan mengingat nama Harvey's yang ia sandangkan, serta title mafia yang melekat padanya dan keluarga, sedikit banyaknya menjadi pasangan hidup Devano harus siap berada di situasi apapun dan sebahaya apapun. Tapi Devano tidak akan membiarkan siapapun menggores atau melukai miliknya.

Dan apa yang menimpa Krystal kemarin malam akan menjadi pertama dan terakhirnya. Devano akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari siapapun lawannya dalam menyentuh miliknya.

"Kayaknya aku masih punya satu hutang deh sama kamu."

Krystal mendongakkan kepalanya menatap Devano dengan kernyitan di dahi.

"Hutang? Emang kapan lo minjam duit gue?"

Terkekeh, di kecupnya bibir Krystal dengan gemas.

"Bukan hutang yang kayak gitu, Sayang."

"Terus apa?"

"Benar lupa atau lagi pura-pura lupa? Kalau aku sih nggak masalah ya. Nggak rugi juga."

Semakin penasaran. Krystal menegakkan tubuhnya, berpikir. Dan Devano setia menunggu.

"Haa ingat! Kamu utang ngabulin satu permintaan aku!" Pekik Krystal dengan antusias. Dan jangan lupakan mata gadis itu yang berbinar menatap Devano.

Namun, bukan lah yang menjadi fokus sekarang. Bukan karena mata Krystal yang berbinar karena mengingat permintaan itu. Melainkan tentang satu hal yang berhasil membuat jantung Devano berdetak cepat dan darahnya berdesir hebat ke seluruh tubuh.

"Iyakan, Dev? Aku ingat loh sekarang. Kamu kabulin pokoknya! Nggak mau tahu!" Ujar Krystal.

Mulai salah tingkah ketika Devano terus menatapnya dengan lekat tanpa berkedip. Senyum Krystal seketika hilang. Apa ia salah bicara? Dan Devano sekarang sedang marah?

"Ke...kenapa? Kok ngelihatnya gitu banget?" Cicit Krystal.

Karena tak kunjung mendapatkan validasi dari Devano. Akhirnya Krystal memilih untuk berantak menjauh, takut kalau Devano tiba-tiba mengamuk padanya. Meski ia tidak tahu apa salahnya dimana.

Srett!

Baru juga Krystal bangkit berdiri, ia sudah merasakan tangannya di tarik cukup kuat oleh Devano hingga tubuhnya limbung. Awalnya terjatuh ke atas tubuh Devano, sebelum akhirnya suaminya itu merubah keadaan dengan membaringkan Krystal di atas sofa, sementara Devano menindihnya di atas.

Krystal mengigit bibir bawahnya kuat, merasa gugup dengan tatapan Devano yang terlihat berbeda. Tatapan suaminya itu terlihat menggelap.

"Dev!"

"Kamu manggil aku tadi apa?" Tanya Devano dengan suara serak.

Krystal mengernyit bingung, sebelum akhirnya menyadari sesuatu hal.

"Ka...kamu?"

Kaget. Karena bibirnya langsung di kecup oleh Devano. Hanya sekilas, Devano malah menyatukan kening mereka dengan mata yang tidak berpaling menatap Krystal.

"Lagi, sebut sekali lagi." Gumam Devano pelan dan serak.

Seakan terhipnotis.

"Kamu nggak suka?"

"Shit! Suka, suka banget." Sedetik kemudian Devano kembali menyatukan bibir mereka. Mengulum bibir atas bawah istrinya itu bergantian. Krystal yang terlalu kaget, hanya diam mematung. Tubuh besar Devano yang menghimpitnya, membuatnya tanpa sengaja bisa merasakan sesuatu di bawah sana bergesekan dengan pahanya.

Krystal membelalakkan matanya, di tengah bibirnya yang masih di kulum oleh Devano. Ia mencoba melepaskan diri, namun kedua tangannya di tahan Devano di atas kepala.

"*Gawat! Devano on?" Batin Krystal*.

Selagi otak Krystal masih berpikir keras bagaimana caranya lepas dari kukungan tubuh Devano. Beberapa saat ciuman Devano berhenti, lalu berbisik tepat di telinganya. Yang membuat Krystal shock bukan main.

"Krys, aku udah nggak tahan."

BUGH!

Krystal reflek menendang perut Devano kuat hingga suaminya itu terjungkal ke lantai.

"ARGHHH DEVANO MESUM!!"

Sementara Devano menggeram tertahan, menahan sakit pada bokongnya.

"SAYANG!"

"Maaf!" Cicit istrinya itu. Lalu kabur ke dalam kamar mandi.

1
Iki Agustina
Kenapa belum up laginka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!