NovelToon NovelToon
TRESNO KARO KOWE

TRESNO KARO KOWE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Konglomerat berpura-pura miskin / Bercocok tanam
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Raden Saka Teguh, pewaris perusahaan kaya di Jakarta menyamar menjadi Jaka Tarub, pria miskin di pedesaan Jawa Timur saat berusia 25 tahun karena ingin mencari wanita yang tidak gila harta untuk bersanding bersamanya.

Sudah 1 tahun, Saka dalam penyamaran menjadi Jaka dan belum menemukan wanita yang bisa mengambil hatinya. Ketampanannya ia sembunyikan menggunakan gigi palsu yang maju kedepan dan Saka terpaksa harus mencoklatkan kulitnya menggunakan perawatan tanning dari klinik kecantikan serta dibantu dengan lulur coklat yang ia gunakan setiap akan keluar rumah.

Saka tinggal bersama nenek tua sebatang kara sebagai cucu. Nenek Minten namanya dan berprofesi sebagai petani dan penjual sayuran di pasar. Saka membantu meringankan pekerjaan nenek Minten selama setahun ini.

Penantian 1 tahun akhirnya Saka sebagai Jaka menemukan wanita yang ia inginkan. Anak pak RT yang baru saja pulang dari pendidikan di Australia. Tapi wanita itu membenci Jaka di pertemuan pertama. Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEHILANGAN NENEK

Setelah menunggu beberapa saat, Jaka keluar kamar mandi tamu dan terlihat lebih segar meskipun wajahnya masih kusut. Ia pun segera mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"Ayo makan. Perlu aku hangatin dulu nggak?" tawar Fina.

"Gak usah. Ayo kita langsung makan aja, aku sudah sangat lapar" ujar Jaka.

Lalu mereka berduduk berhadapan di ruang makan.

Jaka diam saja dan menikmati makan malam masakan sang istri. Fina pun juga menikmati makan malamnya tapi sambil memperhatikan ekspresi wajah Jaka.

"Enak nggak? Ini pertama kali aku masakin kamu ya" ujar Fina memulai obrolan berniat untuk mencairkan suasana.

"Enak. Aku suka" jawab singkat Jaka.

Lalu Fina pun merasa jika suaminya ini sedang tidak baik baik saja. Ia pun segera menyelesaikan makannya. Disusul oleh Jaka.

Piring kotor keduanya dibawa oleh Fina ke westafel cuci piring.

"Biar aku saja yang mencucinya. Kamu duduklah. Aku akan membersihkan dapur sebagai tanda terima ku telah dimasakkan makan malam enak" ucap Jaka tiba tiba sudah berdiri disamping Fina dan merebut spon cuci piring.

Fina pun mengikuti permintaan suami. Ia cuci tangan dan berjalan kembali ke meja makan untuk duduk disana.

Setelah beres, Jaka pun menghampiri Fina.

"Maafkan aku, tadi saat perjalanan pulang aku mendapatkan kabar tak enak" ungkap Jaka sambil memegang tangan sang istri.

"Kabar tak enak apa? Jangan bikin aku takut" ujar Fina.

"Nenek Minten tadi siang jatuh di kamar mandi saat mengambil air wudhu, lalu Gugun segera membawanya ke puskesmas terdekat namun beberapa jam kemudian...nenek Minten sudah dipanggil Allah" ucap Jaka dengan matanya yang sudah berkaca kaca dan memerah.

Fina terkejut dengan kabar ini dan langsung memeluk Jaka. Ia pun meneteskan air mata karena merasakan kehilangan yang sama. Nenek Minten sudah seperti neneknya sendiri.

Pria itu tiba tiba menangis sesegukan dalam pelukan sang istri.

Tidak ada kata kata yang dapat dilontarkan Fina saat ini. Ia hanya bisa memberikan pelukan kepada Jaka. Kehilangan memang tidak bisa dihibur dengan kata kata. Dekapan dan kasih sayang serta waktu yang bisa mengurangi rasa sakitnya.

Setelah puas menangis, Jaka pun menarik wajahnya dari dekapan Fina.

"Maaf..maafkan aku menangis seperti anak kecil didepanmu" ujar Jaka sambil menyeka air matanya.

"Tidak masalah. Aku istrimu. Aku akan berusaha ada saat kamu memerlukanku" sahut Fina.

"Kenapa keluarga ku tidak ada yang memberi taukan ku soal ini?" tanyanya kemudian.

"Aku yang menyuruh mereka tidak memberi taumu karena aku ingin memberi taumu langsung. Kita akan pergi ke kampung pucuk besok bagi. Aku sudah membeli tiket pesawat" jawab Jaka dengan mata memerah karena menangis.

"Aku akan menemanimu" ujar Fina lalu wanita ini memeluk suaminya kembali.

Sebenarnya Jaka diberi kabar oleh Feri saat dirinya sedang mengatasi problem di proyek daerah Pluit, Jakarta Utara. Kira kira pukul 5 sore mendapatkan kabar itu. Betapa syoknya Jaka mendengar hal itu. Niat hati ia ingin langsung terbang ke kediaman nenek Minten namun perjalanan menuju kampung pucuk tidak sesederhana menaiki pesawat.

Lagipula ia sudah janji kepada Fina akan pulang malam ini.

Jaka pun meminta tolong Feri untuk mengurus pemakaman nenek Minten sebaik mungkin. Ia akan datang besok pagi bersama istri.

Keesokan harinya, Jaka dan Fina pun terbang menggunakan pesawat menuju Surabaya. Lagi lagi sebenarnya dalam hati, Fina heran dapat dari mana duit Jaka untuk membeli tiket pesawat H-1 mendadak seperti ini. Pasti mahal. Namun karena dalam masa duka, ia pun berfikir positif jika tabungan Jaka cukup banyak.

Mengingat selama mereka tinggal berdua, Jaka tidak pernah terlihat berlibur atau bersenang senang dengan uangnya.

Pukul 9 pagi, setelah turun di Surabaya dari pesawat lalu Jaka sudah memesan driver dari Surabaya menuju kampung Pucuk agar tidak ribet mencari transportasi lain.

Menyewa mobil untuk perjalanan ini, Jaka sudah minta tolong kepada Feri.

Fina dengan rasa penasarannya terhadap keadaan keuangan Jaka hanya bisa menyimpannya dulu. Bukan saatnya untuk membicarakan hal ini disaat berduka.

Wanita ini hanya khawatir jika Jaka sampai meminjam uang untuk perjalanan ini. Tapi ia mencoba positif thingking kepada suaminya.

2 jam kemudian, mereka sudah sampai di kediaman Nenek Minten yang ramai para warga berkunjung untuk mendoakan bersama.

Nenek Minten sudah dimakamkan kemarin sore sebelum langit berubah menjadi gelap. Pak RT dan Pak Daru sudah mengurus urusan administrasi.

Meskipun Nenek Minten tidak memiliki keluarga asli, namun seluruh warga Kampung Pucuk Batu ini sudah ia anggap keluarganya sendiri. Sehingga banyak warga yang berdatangan untuk takziah.

Kedatangan Jaka dan Fina membuat warga semakin heboh. Mereka terkejut melihat pasangan ini masih bersama setelah skandal itu. Terlihat juga kedua orang ini seperti suami istri pada umumnya.

Warga kebanyakan menyayangkan jika putri cantik Pak RT harus bersama si Jaka. Namun mereka menahan gosip karena situasinya tidak pantas untuk bergosip.

Tapi ada saja yang tetap bisik bisik tetangga.

Setelah mampir ke rumah nenek Minten, Jaka dan Fina langsung diarahkan oleh Gugun dan Feri serta Pak RT menuju makam kampung, diikuti oleh banyak warga yang lain.

Mereka kembali mendoakan nenek Minten agar mendapatkan tempat terbaik disisi Allah.

Jaka terlihat sangat terpukul. Nenek Minten sangat baik dengannya, rencana setelah drama penyamarannya selesai, ia berniat mengajak Nenek Minten umroh bersama keluarganya yang lain termasuk keluarga dari sang istri.

Tidak ada kepastian dalam rencana manusia, karena kepastian hanya milik Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Rencana Allah lebih luar biasa daripada rencana manusia. Allah selalu memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.

Jaka berusaha terlihat tegar meskipun wajahnya sudah kusut layu karena sangat terpukul kehilangan wanita yang sudah ia anggap nenek sendiri. Fina selalu berada disampingnya dan menemaninya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!