NovelToon NovelToon
TELUH GASIANG TANGKORAK

TELUH GASIANG TANGKORAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Horror Thriller-Horror / Mata Batin / Dendam Kesumat / Roh Supernatural / Ilmu Kanuragan
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah ini sekuel dari novel Karma pemilik Ajian Jaran Goyang.

Adjie merasakan tubuhnya menderita sakit yang tidak dapat diprediksi oleh dokter.

Wati sang istri sudah membawanya berobat kesana kemari, tetapi tidak ada perubahannya.

Lalu penyakit apa yang dialami oleh Adjie, dan dosa apa yang diperbuatnya sehingga membuatnya menderita seperti itu?

Ikuti kisah selanjutnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kobra Hitam

Tubuh Adjie dibantu untuk naik keatas brangkar yang telah dibawah oleh dua orang petugas dan dibantu warga untuk mempercepatnya.

Perlahan brangkar didorong menuju ambulance. Namun tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh dari rabung rumah yang belum berplafon. Sesaat mereka berhenti mendorong ranjang pasien dan melihat apa yang terjatuh tepat diatas tubuh Adjie.

Seketika mereka terhenyak. Lalu saling pandang saat melihat seekor ular kobra berwarna hitam legam sedang menegakkan kepalanya setinggi setengah meter berada tepat diatas tubuh Adjie.

"Aaaaaaa....," teriak mereka secara bersamaan.

Tanpa dikomando, mereka meninggalkan Adjie dan lari kocar-kacir menuju keluar rumah meninggalkannya sendirian diatas brangkar.

Tiba-tiba Radit terdiam, lalu memutar tubuhnya untuk mencoba kembali masuk ke dalam rumah. Langkahnya sangat hati-hati. "Hey, Dit, itu ular berbisa, King mamba!" salah satu warga mencoba mengingatkannya.

Pria itu tak menggubrisnya, hanya saja langkahnya penuh kehati-hatian dan waspada.

Ia tiba diambang pintu. Menatap pada tubuh Adjie yang terbaring diatas brangkar tanpa daya dengan kondisi mengenaskan.

Pria yang sedang sekarat itu tampak pasrah. Ia sepertinya sudah menyerahkan seluruh hidupnya atas apa yang terjadi saat ini.

Perlahan ia menatap sosok ular berukuran cukup besar yang bersisik hitam dengan kilauan yang begitu jelas.

Sorot matanya tampak begitu tajam, menatap Radit dengan aura tak suka.

"A’udzu bikalimatillahittammati min syarri maa khalaq

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya,)" pria itu mengucapkan doa dengan berusaha setenang mungkin.

Ular kobra hitam itu mendesis dengan suara yang sangat mengerikan.

"Pergilah, pergilah, pergilah dan jangan mengganggu," Radit mencoba mengusir hewan itu lagi.

Perlahan ular itu bergerak turun dari atas tubuh Adjie. Lalu merayap keluar melalui pintu dapur dan menghilang ketika berada diambang pintu.

Duaaaar....

Tiba-tiba suara petir menyambar dengan sangat keras dan membuat tubuh Adjie terlempar dari atas brangkar yang membuat ia kembali terbatuk dan mengeluarkan cairan pekat berwarna merah dan pekat.

Orang-orang tersentak kaget saat petir yang tiba-tiba datang disiang bolong dengan cuaca yang terang benderang.

"Tolong, bantu angkat Adjie keatas brangkar," titah Radit untuk menggantikan pak RT yang saat ini menggigil ketakutan karena phobia dengan ular.

Para warga bergerak dan menghampiri Radit yang terlihat masuk menuju kedalam rumah.

"Ularnya sudah pergi atau belum?" tanya pria yang menjabat sebagai RT dan masih bertahan diluar rumah.

"Alhamdulillah sudah, Pak," jawab Radit.

Pria berpeci hitam itu bernafas lega. Ia ikut memasuki rumah dan membantu mereka mengangkat tubuh Adjie yang terhempas kelantai.

Saat bersamaan, sebuah mobil yang merupakan taksi online memasuki halaman rumah, dan itu adalah Wati yang hari ini dijadwalkan pulang kerumah.

Melihat hal tersebut, ia menatap bingung pada rumahnya yang ramai akan tetangga. "Ada apa? Mengapa ramai-ramai?"

"Eh, Wati. Apa kabarmu, apakah kamu sudah membaik," sapa Pak RT ramah.

"Alhamdulillah sudah, Pak. Apa yang terjadi pada suami saya?" tanya Wati dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Suamimu kembali muntah darah, dan akan kami bawa ke rumah sakit," sahut Radit menjelaskan.

Wanita itu terhenyak. Ia sudah berulang kalo membawa Adjie sang suami ke rumah sakit, namun tidak pernah ada hasilnya dan para medis hanya mengatakan jika penyakit Adjie tidak terlihat.

"Tinggalkan saja, Pak." ujar Wati dengan lemah. "Tolong bawa ke ranjang kamar saja," pintanya dengan sangat memohon.

"Tapi kondisinya sangat parah, biar kami yang mengurusnya," Radit menyela.

Bagaiamana mungkin membiarkan Adjie dengan kondisi yang cukup parah dan terbiar begitu saja tanpa pengobatan.

"Aku akan mencoba menanganinya, tolong bantu saya membawa kang Adjie ke ranjang kamar." kedua bola mata wanita itu terlihat berkaca-kaca. Sepertinya ia menahan rasa sakitnya sendirian.

Karena Wati terus menolak untuk membawa Adjie ke rumah sakit, mereka akhirnya mengalah, lalu memindahkan tubuh sekarat itu kedalam kamar.

Ambulance dan para medis pergi meninggalkan rumah,.sedangkan para tetangga masih bertahan disana.

"Kalau ini keinginanmu, kami cukup menghargai saja. Tetapi jika butuh bantuan, maka jangan sungkan untuk datang kepada kami dan kita siap membantu," Pak RT menjelaskan, lalu berpamitan pergi.

"Terimakasih untuk semuanya, saya akan mengingat pesan bapak," ucap Wati dengan.perasaannya yang hancur.

Ia baru saja kehilangan puterinya, dan kini suaminya kembali sakit parah.

Setelah kepergian para tetangga, Wati menatap kearah sang suami yang terlihat sangat mengenaskan.

Sesaat ia teringat akan Sofyan tetangga mereka saat dikampung halaman. Bahkan ia melupakan uang yang pernah diberikan pria itu hasil dari penjualan tanah milik sang suami saat menjenguk Adjie sang suami ketika sakit parah waktu itu.

"Ya, Kang Sofyan. Dimana aku meletakkan kantong kresek berisi uang dan nomor ponselnya?" wanita itu mencoba mengingat kembali dimana ia meletakkan barang berharga itu.

Seketika ingatannya kembali pada lemari pakaiannya dan mencoba membongkarnya.

Wanita itu menemukan barang yang dicarinya, dan memegang kantong kresek itu dengan girang. Sekian lama ia melupakan sumber kehidupan tersebut.

Ia mencari secarik kertas yang bertuliskan nomor ponsel Sofyan dan matanya begitu jeli membaca setiap angkanya.

"Semoga saja dapat membantu kesembuhan kang Adjie." wanita terlihat sangat berharap.

Ia meraih ponselnya, dan menekan nomor ponsel tersebut yang saat ini sedang tersambung.

"Hallo, siapa ini?" tanya seseorang dari seberang sana.

"Hallo, Kang. Ini aku, Wati" wanita itu memperkenalkan dirinya.

"Wati, apa kabar?" tanya pria diseberang telepon.

"Alhamdulillah, Kang. Tapi tidak baik-baik saja. Aku baru saha keguguran," jawab wanita itu dengan nada penuh kesedihan.

"Innalillahi wa inna illahi raji'un," pria itu terdengar ikut berduka. "Yang sabar ya,"

"Iya, Kang. Tapi ada hal penting yang ingin aku sampaikan,"

Seketika suasana hening. Sofyan tampak diam dan tidak menyahut ucapan Wati.

"Kang, kamu masih disana?" tanya Wati dengan rasa penasaran yang cukup besar.

"Ya,"

"Kang, aku mau minta tolong, Kang Adjie sakit parah lagi," ujarnya. Wanita itu merasakan sesak dibagian dadanya, karena menanggung beban hidup yang cukup besar.

"Astaghfirullah," jawab Sofyan datar.

Wati merasa jika sambutan tetangganya yang berada dikampung halaman itu terdengar berbeda. Ia menjadi ragu untuk meneruskan keluhannya.

"Ya sudah, Kang. Aku hanya ingin menyampaikan pesan ini, terimakasih atas waktunya," Wati mengakhiri percakapannya.

Jujur saja hatinya sangat hancur saat ini. Ia bingung harus mengadu kemana, hanya saja wanita itu melupakan Sang Pencipta sebagai tempat mengadu yang paling mustajab.

Ia menatap miris pada sang suami. Ia akan berusaha mencari pengobatan alternatif untuk kesembuhan sang suami.

Ditempat berbeda, Sofyan sedang menatap sosok wanita dengan wajah hancur dan kedua bola matanya mengeluarkan cairan pekat berwarna merah. Aroma anyir darah menguar begitu menyengat diruang kamarnya dan ia mencoba menahan hawa negatif yang cukup besar dan sepertinya sosok itu kiriman seseorang yang tidak senang dengan usaha Sofyan yang berusaha ikut campur dengan urusannya.

1
Muchamad Ikbal
Luar biasa
Yudi Christian
nanggung thor
Mauijah Mauijah
benar, di daerah kami biasanya kalau marah sama anak nyumpahin nya begini "bauntung batuah nya anak kuuu"
Heri Wibowo
lanjut kak.
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
nasehat yg bener nih👍
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/cocooooook
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
klo dari paragraf ini. yg nyuruh demit2 ngerjain mawar y pasti ibu anton
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
bisa jd ini perempuan yg dulunya suka sama anton, tapi gara2 kalah saing sama mawar jd dia geregetan sama mawar. lebih tepatnya iri sama mawar
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
klo putih mulus ini kayak e ciri2 seorang wanita🙈
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
ada kemungkinan sosok bertopeng itu dulunya suka sama mawar. dan bisa jadi akibat penolakan mawar itu yg berakibat sampai bls dendam.
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
kira2 bang jali ini mati terperosot ke jurang, atau ada campur tangan dari para hantu piaraan anton?
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
klo tubuhnya menyusut, melonnya jd kriput dong/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​: tapi biarpun kriput masih laku. itu dikrubutin para demit/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti H: kasihan si Melon🤧
total 2 replies
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
para demit dah pasti setuju. kan dapat melon jumbo/Facepalm/
Yuli a
maaf ya mawar udah nuduh yang enggak-enggak...
ternyata kamu kembang desa tapi kekurangan. sehingga orang semena-mena sama kamu...😥
Yuli a: sesak nafas ...😤
Yuli a: tumben bener....,😅✌️🏃🏃🏃
total 4 replies
Yudi Christian
seru thor
Yuli a
udah ada clue nya nih... yang pasti cewek, berambut panjang, berkulit putih, mulus. pernah ditolak Anton...
yang pasti bukan Mande kan... jauh dari kriteria...
tapi masalahnya, kenapa mereka teriak-teriak dirumah Mande . minta pertanggungjawaban...
ada apakah gerangan...???
Yuli a: baca mantra....🥴
Ai Emy Ningrum: astaghfirullah 🙈🙈 insaf lah wahay manusya
total 19 replies
Ali B.U
next
Yudi Christian
seru neh...
Yudi Christian
aamiin...
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
berarti jali dah mati y
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​: kebetulan din, nanti bisa nanya nomer togel/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: yg gak dateng dikunjungi bang jali nanti malem 👻👻
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!