kim Vincent adalah seorang CEO muda ternama di negara K, Vincent sukses di umurnya yang masih tergolong muda yaitu 26 tahun dan ia telah menikah dengan gadis pujaannya Kim Fafa, ia telah menyandang sebagai nyonya kim selama 2 tahun tapi belum juga di karuniai seorang anak dari pernikahannya
ada sebuah insiden saat Vincent diharuskan terbang ke negara I karena ada masalah dengan anak perusahaannya disana dan entah mau dikata takdir mempertemukannya dengan seorang gadis desa dan karena suatu hal ia harus menikahi gadis tersebut.
mau tau kelanjutannya mari kita baca >>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy fafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter tiga puluh
seperti jam yang terus berdetak
waktu melaju tanpa henti
menorehkan jejak di palung
kenangan dan cakrawala harapan
kita.. yang kerap terkurung dalam
gemuruh masa silam dan siluet
masa depan, hanya mampu
mengekor dalam diam
namun, diantara denting-denting itu
Hati kadang merindu jeda
Mengurai arti dari perjalanan
yang tak sudi menunggu
_ Gadis Penelan Luka _
☘️☘️☘️
Setelah kejadian dua minggu lalu Fafa lebih jadi pendiam tak peduli lagi mau Vincent membutuhkan atau tidak jika Vincent datang padanya ia akan menerima tapi jika Vincent sibuk dengan yang lain Fafa berusaha untuk cuek tidak mempedulikan
Tapi walaupun begitu Fafa masih berperilaku sebagai istri yang baik menyiapkan semua kebutuhan Vincent dan masih menyayangi Lisa seperti sebelumnya.
Seperti pagi ini Fafa menemani Lisa jalan-jalan di sekitar mansion karena tadi Lisa mengeluh bosan jika di kamar terus jadi meminta Fafa menemaninya.
" kak.... "
" ya kenapa Lisa " Fafa masih terus berjalan menggandeng tangan Lisa takut terpeleset karena tadi malam hujan turun
" gak papa... cuma aku mau minta maaf " Fafa membawa Lisa duduk di salah satu bangku taman mansion
" maaf kenapa sayang " masih dengan nada lembut Fafa berbicara dengan Lisa seperti biasanya
" maaf karena aku hamil, waktu kak Vincent habis di aku... kak Vincent jarang banget sama kakak " Lisa menundukkan wajahnya tangannya memilih ujung bajunya
hufttt.... Fafa menarik nafas dan menghembuskan perlahan sebelum menjawab
" aku gak papa kok... gak perlu ada yang di maafkan karena gak ada yang salah di sini " Fafa berbicara tanpa melihat Lisa pandangannya lurus ke depan melihat air mancur di hadapannya
" aku paham kok kenapa Vincent lebih perhatian ke kamu... karena kamu dapat memberikan apa yang Vincent gak dapat dari aku dan kamu berhak dapat waktu Vincent lebih banyak di banding aku yang gak ada gunanya ini " perlahan air mata Fafa turun tanpa di minta
" kak jangan bilang kaya gitu... " Lisa pun ikut menitikan air mata mendengar ucapan Fafa
" tapi emang kenyataannya kaya gitu kan Lisa aku ini perempuan gak ada gunanya gak bisa kasih apa yang Vincent mau " dengan nada rendah Fafa bicara membuat dada Lisa merasakan sakitnya
" kak... " Lisa tak bisa berkata-kata ia memeluk Fafa dari samping
" kak Fafa jangan bilang gitu aku yakin allah akan berikan apa yang kakak inginkan dan untuk anak ini dia juga anak kakak, dia yang akan panggil kakak dengan sebutan bunda " air mata Fafa semakin mengalir deras saat Lisa mengambil tangannya mengarahkan di atas perut Lisa dapat Fafa rasakan perut Lisa sudah sedikit menonjol
" hiks... hiks... terimakasih Lisa terimakasih "
" kakak gak boleh sedih lagi ya... " Lisa mengusap air mata di pipi Fafa memeluk kakaknya dengan sayang sungguh hati Lisa pun sakit melihat Fafa seperti ini belum lagi sikap Vincent yang berubah kepada Fafa membuat Lisa geram terhadap Vincent.
*
*
*
di bandara terlihat pemuda baru saja turun dari pesawat, ia berjalan dengan gagah menggunakan celana bahan dan kemeja berwarna hitam melekat ditubuhnya jangan lupa wajahnya yang tampan menarik perhatian di sekitarnya tapi ia tak peduli terus berjalan menghampiri jemputannya
" mari tuan " orang itu membukakan pintu mobilnya saat melihat tuanya mendekat
" terimakasih pak " ucapnya setelah masuk kedalam mobilnya
" sama-sama tuan "
" ke perusahaan Kim Corp ya pak "
" baik tuan "
mobil berjalan dengan kecepatan sedang pemuda di kursi penumpang itu melihat ke luar jendela memandang kota tempat kelahirannya dulu ternyata sudah banyak yang berubah setelah ia tinggalkan selama lima tahun, bibirnya mengulas senyum tipis mengingat masa-masa menempuh pendidikan ya walaupun hanya satu tahun bersama dengan orang yang ia cintai dulu tapi kenangannya masih ada di dalam ingatannya, mungkin orangnya pun masih ada di hatinya.
setelah menempuh perjalanan satu jam mobil yang di tumpangi oleh pemuda itu pun sampai di perusahaan Kim Corp
Pemuda itu pun turun berjalan masuk ke lobi perusahaan menarik perhatian para karyawan dengan badan yang tegap wajah rupawan tak kalah tampan dengan dengan pemilik perusahaan, banyak karyawati yang berbisik-bisik tentang pemuda itu
" maaf apakah tuan Vincent ada " tanya pemuda itu membuat wanita yang berada di balik meja resepsionis mematung melihat wajah tampannya
" hello... " pemuda itu melambaikan tangannya di depan wajah sang resepsionis
" ah... ya tuan maaf ada perlu apa " wanita itu mencoba profesional padahal dirinya gugup ketahuan mengagumi pemuda di depannya ini.
" saya ingin bertemu tuan Vincent "
" sudah buat janji tuan "
" be.... " perkataan pemuda itu terhenti saat ada yang menepuk pundaknya
" ah Johan " wanita di balik meja resepsionis itu membungkuk hormat pada orang yang menepuk pundak pemuda di depannya
" biarkan tuan ini bersama saya "
" baik pak " Johan dan pemuda itu pun berjalan menaiki lift agar sampai ke ruangan Vincent yang berada di lantai paling atas gedung ini
" kapan anda sampai di negara ini tuan "
" gue baru saja sampai dan akan menemui Vincent dulu " fyi pemuda ini dah kenal ya sama Johan dan anggap Johan ini temannya sama seperti Vincent walaupun umur Johan lebih tua dari dirinya Lima tahun
" oh ya Johan... Dengar-dengar istrinya Vincent sedang hamil "
" ya tuan "
" akhirnya Fafa hamil juga gue ikut seneng " ketara sekali raut bahagia dari pemuda itu membuat Johan hanya terdiam karena bukan ranahnya memberitahu yang sebenarnya
ting.... pintu lift terbuka sampai lantai di mana ruangan Vincent berada, Johan mempersilahkan pemuda itu untuk berjalan terlebih dahulu
andai anda tau bukan Fafa yang hamil. batin Johan mengikuti pemuda itu
Pintu ruangan Vincent terbuka tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu pemuda itu masuk kedalam ruangan Vincent
" lancang seka.... " ucapan Vincent terhenti melihat siapa yang masuk pemuda itu berdiri di depan Vincent menampakkan senyuman tengilnya
" surprise.... " kata pemuda itu terkekeh melihat raut wajah Vincent
" lo kapan balik " Vincent berdiri menghampiri pemuda itu bersalaman layaknya laki-laki, membawa pemuda itu duduk di sofa untuk mengobrol santai
" baru aja gue sampai langsung ke sini "
" oho... ho... saking kangennya sama sepupu lo ini sampe dari bandara langsung kesini bikin kejutan buat gue "
" dihh... pd banget lo sebenarnya gue lebih kangen bini lo sih " menggoda Vincent
" bajingan.... " mengeplak belakang kepala pemuda itu
" anjir sakit dodol wahhh lo gak berubah ya... lo dingin di luar giliran sama gue aja ilang tuh dingin lo "
" mulut lo minta di ruqiyah bini gue tuh "
" oh ya Cent... gue dengar lo bentar lagi bakalan jadi bapak ya "
" iya.... " Vincent tersenyum teringat lisa yang sedang mengandung anaknya
" wah selamat ya akhirnya Fafa sama lo bakalan jadi orang tua " menepuk pundak Vincent tanda selamat darinya, mendengar nama Fafa membuat Vincent terdiam
" heh kok malah diem lo " pemuda itu bingung dengan reaksi Vincent yang terdiam tidak seperti tadi
" emm.... sebenernya bukan Fafa yang hamil "
Pemuda itu mengerutkan dahi tak mengerti maksud Vincent
" maksud lo "
" yang hamil istri ke dua gue "
" apa... bajingan lo " mendengar penuturan Vincent membuat pemuda itu berdiri dari duduknya emosi
" maksudnya lo nikah lagi gitu " dengan menahan emosinya ia bertanya pada Vincent
Bugh.... satu pukulan mendarat di wajah Vincent pemuda itu begitu emosi melihat anggukan dari Vincent
" sialan lo... dulu gue lepasin Fafa buat lo bahagiain bukan lo duain gini, Baji**an " teriaknya emosi meninggalkan Vincent begitu saja tanpa mendengarkan penjelasan Vincent
" tunggu Juan......aish " panggil Vincent agak meringis karena sudut bibirnya sobek akibat pukulan Juan, Juan tetap pergi tak menghiraukan Vincent.
☘️☘️☘️☘️
siapakah Juan dan apakah hubungannya dengan Fafa dan Vincent nantikan jawabannya di bab selanjutnya ok
makasih yang udah mau nunggu update ku ya jangan lupa tinggalkan jejak like and komen
bye guys