Awal mulanya gadis desa datang ke kota untuk bekerja, siapa sangka dia akan berminat melanjutkan pendidikan di kampus islami karena sering ikut dengan kedua sepupu kembarnya ke kampus, bahkan dikira dia mahasiswi pindahan dari luar kota padahal baru tamat SMK di desa. Cinta gadis tersebut harus Pupus karena cintanya harus terpatahkan oleh takdirnya.
Penasaran dengan kisah Cita dan Cinta dari gadis desa tersebut? ayuks simak ceritanya hanya di noveltoon, jangan lupa like, kritik dan sarannya readers kuuuuu ◇◇♡♡♡◇◇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IYP 24
_happy reading_
Maaf ya man-teman, Hani jarang update karena memang ponsel Hani sering nge-hang, dia butuh diganti, tapi Hani belum ganti karena perlu kumpul uang dulu hehehe. Selain itu, Hani juga sedang sibuk di dunia nyata. Terima kasih yang sudah setia membaca karya Hani yang sangat-sangat sederhana ini.
***
Siangnya Nurul bertemu kembali dengan Dirman tanpa sengaja di Kampus. "Semangat ade." celetuk Dirman, dia sedang berjalan dengan sahabat-sahabatnya.
"Makasih kakak." jawab Nurul dengan senyuman manisnya.
Sahabat Dirman heran dengan tingkah Dirman yang agak agresif pada perempuan. "Ternyata kamu normal juga." celetuk Rahman tiba-tiba. "Aw." sambungnya karena kepalanya kena pukulan Dirman.
"Sembarangan kalau ngomong." ujarnya marah.
"Itu tandanya dia sayang kekasihnya, dia memberikan semangat. Maklum jomblo mana tahu!" sahut Helmi memojokkan Rahman. Tapi ternyata Puspa juga menjadi tersinggung dengan Rahmat.
"Kamu sadar dengan ucapanmu, itu sampingmu juga jomblo." sahut Rahman lagi, dia merasa ada pendukungnya.
"Sudah, kalian ini ribut saja." tegur Yusuf yang paling dewasa. Dia berusaha melerai perdebatan sekaligus candaan sang teman.
***
Satu Tahun Berlalu
Hari demi hari Nurul lalui dengan kesibukan belajar, meski memiliki kekasih tetapi dia tidak harus jumpa setiap hari atau pun setiap saat. Tidak juga setiap pekan, mungkin sebulan sekali atau bahkan dua bulan sekali.
Nurul bercita-cita ingin menjadi mahasiswi berprestasi, menjadi mahasiswi terrajin membaca buku dan berkunjung ke perpustakaan. Semua dapat terealisasikan dengan proses yang tidak mudah.
"Kamu hebat Nur, jadi mahasiswi berprestasi. Tapi wajar sih, kamu kan rajin." ujar Fitri bangga pada sahabatnya, Nurul menanggapi dengan senyuman saja.
"Iya lah, gak kayak kalian berdua yang hobbynya pacaran." sahut Hidayat lalu mendekat, Janah dan Fitri menoleh ke arah Hidayat.
"Datang-datang sok tahu ini." sahut Fitri tidak terima.
Hidayat duduk disamping Nurul, mereka sedang duduk di gazebo berempat. Sedang Fitri dan Janah berdekatan di seberang Nurul.
"Eh, saya lihat kamu dibonceng cowok ke pantai. Hayo siapa itu?" tanya Hidayat pada Fitri sambil meledek dengan gaya cengengesan.
"Hehehe." jawab Fitri salah tingkah. "Kapan?" tanyanya pura-pura biasa saja, padahal malu juga dia ketahuan temannya.
Kekasih Fitri dari kampung, orangnya dewasa. Makanya Fitri tidak suka jika ada temannya yang tahu jika itu pacarnya karena dari usia ~ ketuaan.
Tapi memang baik dan pengertian sih!
"Waktu libur, iyakan?" tanya Hidayat memastikan. "Saya lihat jelas! Tanya Azis jika tidak percaya." sambungnya meyakinkan. Fitri hanya senyum malu-malu.
"Ciee gak ajak-ajak, kepantai berduaan." ledek Janah sambil mencolek pinggang Fitri.
"Ish Janah." ujar Fitri sambil menepis tangan Janah yang menyentuh pinggangnya. "Bikin acara kah yang pindah kos ini?" tanya Fitri pada Janah.
Janah pindah kos dan sekarang sekamar dengan Nurul di kos al-Mubarak. Mereka pindah sebelum masuk perkuliahan. Sedang saat ini mereka sudah masuk semester tiga.
"Jadi dong kami pindah, ayo bikin acara di kos." ajak Janah pada Hidayat dan Fitri, Nurul ikut saja bagaimana baiknya. Karena Janah memang termasuk orang berada jadi tidak masalah selalu buat acara.
**
Flashback On
"Janah, kamu betah disini?" tanya Nurul ketika berkunjung di kos Janah saat akan kerja tugas.
Janah dan Nurul sedang sibuk depan kertas dan buku masing-masing. Janah memiliki laptop sedang Nurul baru akan membelinya. Kemungkinan beberapa hari ke depan ketika orang tuanya sudah mengirimkan dia uang.
"Betah gak betah. Pengen pindah! Aku loh sudah cari kos, kamu carikan aku teman dong!" ujar Janah menatap Nurul yang juga menatapnya.
"Iya nanti ku carikan kalau ada." jawab Nurul saat dia belum kepikiran buat pindah.
"Kamu betah disana?" tanya Janah setelah beberapa saat hening.
"Hhmm betah gak betah karena numpang. Tapi aku dengar kalau ada tetangga kak Mita mau gabung disana." ujar Nurul lemas, dia jadi gak semangat kerja tugas, dia sandarkan badannya ke dinding.
"Kenapa?" tanyanya menatap Nurul. "Maksudku kenapa ada tambahan orang? Apa gak sempit?" tanya Janah memperjelas.
"Itu juga yang aku pikirkan, bertiga saja sempit apalagi berempat." jawab Nurul. Dia segera menyelesaikan tugasnya. Tugas Ujian Akhir Semester yang harus dikerjakan secara individu.
"Nah, aku punya ide. Gimana kalau kita satu kos?" tanya Janah antusias. Dia segera menyelesaikan tugasnya lalu berniat mengajak Nurul berkunjung ke kos barunya.
"Hhmm aku tanya mama aku dulu ya!" jawab Nurul ikutan antusias. Selesai dengan tugasnya, mereka berdua melanjutkan obrolan. Nurul langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi sang mama.
Setelah menelfon, Nurul bercerita pada Janah jika semua keputusan ada pada Nurul. "Mamaku mengizinkan, asal aku nyaman." ujar Nurul antusias.
"Kalau gitu kita pergi sekarang lihat kos." ajak Janah semangat, dia bangkit menyiapkan diri untuk menuju ke kampus.
Nurul pun semangat, setelah membereskan perlengkapan belajarnya. Dia masuk ke kamar mandi untuk buang hajat sambil menunggu Janah bersiap.
"Ayo." ajak Janah setelah siap, akhirnya mereka berdua menuju kos Al-Mubarak. Beberapa menit setelah tiba disana, mereka disambut oleh ibu kos.
"Janah ya? Silahkan kalau mau lihat-lihat kosnya di atas." ucap ibu Husni pemilik kos. Mereka mengangguk lalu naik di lantai dua.
"Bersih dan sejuk, semoga mama mengizinkan. Tapi aku harus shalat dulu deh!" batin Nurul bermonolog sambil melihat isi kos Al-Mubarak.
Singkat cerita, mereka pindah ke kos tersebut sebelum masuk perkuliahan. Nurul dan Janah satu kelas, satu kos, bersahabat. Begitu kompak!
Flashback Off
***
Assalamu'alaikum. Hai para readersku yang setia, makasih dah mampir di karya Thor. Baru sempat update nih, sibuk di dunia nyata. Semoga tetap suka ya dengan karya sederhana Hani ♠︎♧♣︎♥︎♡
***
Terima Kasih Sudah Mampir ♡♥︎♡
Mampir di karya Thor yg lain yaaa, nanti kalau ada waktu luang, Thor akan lanjutkan Insya Allah.