NovelToon NovelToon
Dijual Ke Gus Kahfi

Dijual Ke Gus Kahfi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

“Kalau kamu nggak pulang sekarang, mama nggak main-main Syas. Mama akan jual kamu!”

Mata Syanas membelalak, tapi lebih karena terkejut mendengar nada serius ibunya dari pada isi ancaman itu sendiri. “Jual aku? Serius Ma? Aku tuh anak mama loh, bukan barang yang bisa dijual seenaknya.”


“Oh, kamu pikir mama nggak bisa?” balas Rukmini, suara penuh ketegasan. “Mama akan jual kamu ke Gus Kahfi. Dia anak teman almarhum papa kamu, dan dia pasti tau cara ngurus anak bandel kayak kamu.”

Syanas mendengar nama itu dan malah tertawa keras. “Gus Kahfi? Mama bercanda ya? Dia kan orang alim, mana mungkin dia mau sama aku. Lagian, kalau dia beneran mau dateng ke sini jemput aku, aku malahan seneng kok Ma. Coba aja Ma siapa tau berhasil!”

Rukmini mendesah panjang, lalu tanpa berkata apa-apa lagi, menutup teleponnya. Syanas hanya mengangkat bahu, memasukkan ponselnya ke saku lagi. Ia tertawa kecil, tak percaya ibunya benar-benar mengucapkan ancaman itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

Kahfi menghela napas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Suara pintu yang dibuka dan tertutup pelan terdengar, diikuti oleh suara botol-botol yang diambil dari rak kamar mandi.

Syanas yang masih berdiri dengan penuh amarah di tengah kamar, melirik curiga. Apalagi yang dilakukan Kahfi? separuh penasaran, separuh takut.

Tidak lama Kahfi kembali ke ruangan dengan membawa beberapa botol di tangannya. Botol sabun mandi, cairan pembersih lantai, dan sebotol Baygon kecil. 

Ia juga mengeluarkan obat nyamuk listrik dari lemari, lalu meletakkannya di atas meja dengan gerakan tenang, hampir seperti sedang mempersiapkan sesuatu yang penting.

“Silahkan,” ucap Kahfi dengan nada datar, menatap langsung ke mata Syanas. “Kalau kamu benar-benar serius mau mengakhiri semuanya, pilih salah satu dari ini. Aku nggak akan menghalangi.”

Syanas memandang botol-botol yang Kahfi letakkan di meja dengan mata membelalak. Ia tidak menyangka ancamannya ditanggapi dengan cara seperti ini. Jantungnya berdegup kencang, dan lidahnya kelu sejenak. Namun, ia bukan orang yang mudah mundur.

“Lo pikir gue main-main?” tantangnya, meskipun hatinya sebenarnya gemetar.

Kahfi hanya mengangkat bahu. “Kalau itu yang kamu pikirkan silahkan. Tapi aku yakin kamu lebih cerdas dari itu. Hidupmu terlalu berharga untuk diakhiri dengan hal sepele seperti ini.”

Kata-katanya tenang, namun tatapan matanya tegas. Syanas terdiam sesaat, mencari celah untuk membalas. Ia melirik jendela kamar, lalu menunjuk ke arah balkon.

“Gue lebih baik lompat aja, biar selesai semua ini!” serunya menakuti Kahfi.

Namun, Kahfi tetap berdiri di tempat sambil membuka jalan, ia tidak terlihat panik. “Silahkan. Tapi aku nggak akan menghalangi kamu lagi. Kalau itu keputusanmu lakukanlah. Kalau butuh bantuan dengan cara lebih ekstrim aku juga bisa.”

Dalam sekejap, Syanas membeku. Ia tidak percaya Kahfi benar-benar tidak bereaksi terhadap ancamannya. Biasanya, lelaki yang ia tantang akan segera panik, mengalah, atau menyerah di bawah tekanan emosinya. Tapi Kahfi berbeda, wajahnya tetap tenang, meskipun jelas terlihat ketegasan dalam sorot matanya.

Syanas melirik sekilas ke arah pintu kamar, dan tanpa pikir panjang, ia langsung berlari. Tubuhnya yang gesit membuatnya melesat menuju pintu dengan cepat. Dalam satu gerakan, ia membuka pintu kamar dan melangkah cepat.

“Syanas! Berhenti!” Kahfi berteriak keras, nadanya penuh peringatan. Ia benar-benar terkejut melihat tindakan nekat perempuan itu. Tanpa ragu, ia meraih kain panjang di dekatnya dan mengejar Syanas.

Namun, Syanas tidak menghiraukan teriakan Kahfi. Ia terus berlari melewati lorong rumah, menyadari bahwa dirinya berada di lantai dua sebuah rumah dengan arsitektur yang didominasi nuansa religius, dengan ornamen ukiran kayu menambah kesan tradisional dan sakral.

Tangga di depannya terlihat besar, dengan jarak langkah yang cukup lebar. Syanas melangkah turun dengan tergesa-gesa, hampir terpeleset karena terlalu cepat. Tapi ia tidak peduli. Yang ada di pikirannya hanyalah melarikan diri sejauh mungkin dari pria yang membuatnya merasa kalah dan tidak berdaya.

“Syanas! Hentikan!” Kahfi berteriak lagi, kini sudah berada di dekat tangga sambil memegang kain panjang di tangannya. Tatapannya penuh kegelisahan, bukan hanya karena tindakan ceroboh Syanas, tetapi juga karena pakaian perempuan itu yang sangat minim dan mengundang perhatian.

Kahfi yang berdiri beberapa langkah dari mereka langsung berteriak ke arah Sahnum, adiknya, yang baru saja keluar dari dalam kamar di lantai bawah dengan wajah bingung melihat keributan itu.

“Sahnum! Tutup pintu utama sekarang. Jangan biarkan siapa pun masuk,” perintah Kahfi tegas.

Sahnum mengerutkan dahi, sedikit ragu, tapi segera melangkah cepat menuju pintu utama. Ia memastikan pintu itu terkunci rapat, lalu kembali berdiri tidak jauh dari keributan antara kakaknya dan kakak iparnya.

Syanas yang melihat pintu utama terkunci semakin panik, pandangannya langsung tertuju pada seorang perempuan paruh baya yang baru saja keluar dari kamarnya. Perempuan itu mengenakan gamis longgar dengan hijab rapi yang membingkai wajah teduhnya.

Tanpa berpikir panjang, Syanas berlari ke arah perempuan itu, berlindung di belakang perempuan itu sambil berteriak, “Tolong aku Bu! Dia mau memperkosaku subuh-subuh begini!” Syanas menuduh Kahfi supaya mendapatkan perlindungan dari perempuan di hadapannya itu.

Aminah hanya menatap tenang ke arah Syanas, tanpa ekspresi terkejut. Ia mengenali Syanas sebagai menantu barunya, istri dari anak sulungnya, Kahfi. Namun, Aminah tetap diam, masih dalam kebingungan. 

Tak lama kemudian, Kahfi muncul di ujung tangga dengan napas terengah-engah, menggenggam kain panjang di tangannya. Tatapannya langsung terarah ke Syanas yang masih bersembunyi di belakang Aminah.

“Syanas,” ujar Kahfi dengan nada rendah namun tegas. “Kembali ke kamar sekarang.”

Syanas menggeleng keras. “Gue nggak mau!”

Kahfi melangkah mendekat, matanya tetap menatap lurus ke arah Syanas tanpa menghiraukan ibunya yang berdiri di antara mereka. “Kembali ke atas sekarang Syanas.”

Aminah yang sejak tadi hanya diam akhirnya membuka suara, nada suaranya lembut namun penuh ketegasan. “Kalian ini kenapa sih ribut pagi-pagi begini? Apalagi kamu Nak Syanas. Sebagai istri, melayani suami itu sudah menjadi kewajiban. Kalau ada masalah, bicarakan baik-baik, jangan seperti ini.”

Syanas menatap Aminah dengan ekspresi penuh emosi, lalu menjawab lantang, “Aku nggak mau Bu! Aku nggak sudi melakukan itu! Aku nggak peduli dengan yang namanya kewajiban istri!”

Mendengar jawaban itu, Aminah hanya menghela napas panjang, sementara Syanas kembali berlari ke arah lain, mencoba mencari pintu lain untuk kabur.

Namun Kahfi dengan sigap mengejarnya. “Syanas, berhenti! Jangan bikin semuanya semakin sulit!” serunya dengan nada tegas.

Syanas tidak menghiraukan Kahfi, terus mencari jalan keluar sambil sesekali melirik ke belakang untuk memastikan Kahfi tidak mengejarnya. Malahan sebaliknya rumah besar dengan banyak ruangan itu menjadi arena kejar-kejaran mereka.

Kahfi akhirnya berhenti sejenak, mengatur napas sambil berkata dengan suara keras, “Syanas, cukup! Ikuti perkataanku sekarang juga!”

Namun, keributan itu membuat suasana di rumah semakin kacau. Sahnum memutuskan untuk bertindak. Ia membuka pintu kamarnya dan berdiri di ambang pintu, memanggil Syanas. “Mbak Syanas! Masuk ke kamar aku dulu! Cepat!”

Syanas yang sudah kelelahan akhirnya mengubah arah dan melangkah cepat ke kamar Sahnum. Begitu Syanas masuk, Sahnum menutup pintu rapat-rapat, memisahkan Kahfi, dan Syanas.

Sahnum berdiri di depan pintu kamarnya, menatap Kahfi yang terlihat kesal namun mulai mencoba menenangkan diri. “Biarkan aku aja yang ngomong sama mbak Syanas. Kakak istighfar dulu, tenangkan hati. Aku yakin dia cuma butuh waktu untuk menenangkan diri juga.”

Kahfi memejamkan mata, mengucapkan istighfar pelan-pelan sambil mengepalkan kain panjang yang sedari tadi dipegangnya. Setelah beberapa saat, ia mengangguk pelan.

“Kalau begitu aku titip dia sama kamu. Tolong nasehati dia. Ajari dia juga untuk menutupi auratnya dengan baik. Ini rumah kita, bukan tempat yang bisa seenaknya dia masuki dengan pakaian seperti itu.”

Sahnum mengangguk pelan, memegang pintu kamarnya dengan tangan yang sedikit gemetar, merasakan beban tanggung jawab yang besar. “Iya Kak. Aku akan coba bicara dengannya,” jawabnya dengan suara pelan namun penuh kesungguhan.

1
dika edsel
ternyata gus kahfi juga manusia biasa kayak kita2 guys wkwkwkkk...,aku kira dia gk bakalan takut apapun eh ternyata...??
Hikari_민윤기
noh, tak kasih bunga lagi..
IG : Gledekzz97: Baik banget kakak satu ini 😍
total 1 replies
merry jen
lucuu bgtt psgnn inn ,,lgiann sapa gk tkt nanas dgn penampilan kmuu kyk bgtuu cb pkai sarungg mngkin ngkk terkejut tuu lakimuu ,,
Hikari_민윤기
Setangkai mawar merah buat author, semangat updatenya...
IG : Gledekzz97: Terimakasih Kak🙏
total 1 replies
merry jen
aduhh jdii ingt flim Thailand cwe y mau mndii tp asa tokek UD DECH nemplok tu cwee yaa wkkkkk
dika edsel
andai gus kahfi gk hapus tuh akun sya..mgkin saat ini sya akan posting di medsos dan memperkenalkan rumah barunya sambil joget " gue tunjukkin rumah sudah jadi dan siap huni..kali ini rumahnya posisi huk..posisi huk..huk..huk.."!! kaboooooorrr 🏃🏃🏃
dika edsel
👨‍🦱: ubur-ubur ikan lele
hidup ini indah le
🧕: ubur-ubur ikan lele
iya..kalo ada kamu le

othor : ubur-ubur ikan lele
kagak jelas le..
IG : Gledekzz97: Emak butuh obat?
total 1 replies
merry jen
luwess bgtt si nanas pgll suami yang yang lm lm kebiasaan dechh wkkk
dika edsel
sedang memikirkan apa yang dipikirkan oleh pikiran.. yang terpikir dipikiran..,bergetar hatiku kala melihat kerjaan menumpuk dr pagi sampe skrg gk kelar2..huh..menyala diriku🔥🔥
IG : Gledekzz97: Menyala emakku❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
dika edsel
ya iyalah.., buktinya dia mampu membeli elu sya..?! pny laki bau duit sebaiknya jgn dilepas sya...pertahanin ok klo perlu karungin...!!
dika edsel
knp masih mikirin mantan sih sya..,ingat yah mantan ituh ibarat baju yg udah gk muat klo dipakai jd buang saja atau kasihkan ke orang ..lbh baik beli yg baru..noh udah ada abang gus yg perfek didepan elu jd lupakan sakit hatimu..,move on.. hidup trs berjalan syukuri apa yg ada sekarang okey beb..
IG : Gledekzz97
Hai semua masyarakat yang membaca, jangan lupa yak, like, dan kementar, biar aku yang lagi banyak kerjaan ini, tetap upload novelnya buat menghibur kalian semua. Walaupun nggak komentar, like aja, setidaknya berarti ada kalian yang mendukung,,, 💋💋💋
dika edsel
gus..kamu hrs pny motto buat naklukin si jutek.."semakin kau jutek semakin aku lengket"..!! sya itu ibarat kaktus gus.. keliatan doang berduri tp klo diliat dia manis dan imut kan..??
dika edsel
kita sama syas..aku juga pecinta uang ha..ha...!! ganteng itu bonus yg paling penting ituh cari suami yg pinter cari duit.., bukannya matre tp realistis..,kata kebanyakan org sih..uang tdk dibawa mati tp bagiku tdk pny uang seperti mau mati..
dika edsel
pada akhirnya syas Kabur juga kan..?? anda sih terlalu keras sama istri..,sama org lain bisa sabar dan hangat tp knp sama istri sendiri keras dan dingin?? aku suka sifat mandiri (kerja)si syas, wanita memang hrs mandiri..,jgn apa2 tergantung suami..yakan?? ya klo suaminya setia klo kagak...??
dika edsel
hei gus.. emang syas pake baju apaan,knp kau marah..?!,gk mgkin kan syas pake bikini saat live..?? klo mo negur jgn langsung diulti dong.. kesannya tuh anda otoriter.., syas pasti berubah tp pelan2,emng kau pikir syas power ranger yg dgn cepat bisa berubah cuma dgn menekan jam tangan aja..!! klo mau yg sempurna knp gk nikah aja sama ustazah/ning sih gus..knp mau sama syas yg miskin ilimu agamanya??
Wahyu Kasep: live streaming bugil kah
total 1 replies
Nasriah
up
💗vanilla💗🎶
mampir baca ni thor , semangat 🥰
dika edsel
ciaaaaah ayang..., panggilannya mengerikan sekali syas.. kamu kenapa.. kesurupan..??? klo aku jd gus kahfi udah baca ayat kursi saat itu juga kalee..,hah..membaca part ini aku sesak nafas karena separuh nafasku ada di ayang.. wkwkwkkk..
Lafaigh Ufaufi
nanti bucin lho shanaz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!