Serpihan Luka Rosana

Andri rasa nya hampir gila karena selama kurang lebih dua bulan ini selalu sibuk mencari Rosana, bukan karena khawatir pada istri muda nya itu. melainkan Andri begitu candu dengan tubuh Rosana sehingga mau tak mau terus berusaha mencari nya, sebab ingin merasakan nya lagi dan lagi agar nafsu di jiwa nya bisa puas.

Raina sudah tidak bisa memuaskan diri nya lagi, apa lagi cuma Angel yang pengalaman sex nya minim sekali. Rosana pun bukan lah wanita liar yang sangat paham akan sex, tapi entah kenapa Andri begitu kecanduan dan ingin terus merasakan tubuh istri muda nya yang cantik jelita itu.

Bukan nya Andri juga tidak berusaha menyuruh beberapa orang untuk mencari keberadaan Rosana, namun hasil nya selalu nihil dan hanya membuang uang saja. tidak murah menyewa orang orang untuk mencari Rosana, kalau sudah begini maka Andri hanya bisa emosi saja bawaan nya akibat uang yang hilang dan nafsu nya tidak mendapatkan pelampiasan.

Sudah di coba berbagai macam cara agar diri nya bisa puas, bahkan tak segan Andri mendatangi gadis gadis yang menerima tawaran, ada juga gadis SMA yang masih perawan. tapi memang dasar Andri nya saja yang tetap ingin Rosana, pokok nya hanya Rosana saja yang membuat dia bahagia batin nya.

"Memang nya kemana sih istri muda mu itu, kok bisa sampai sekarang tidak ketemu." heran Evan teman nya Andri.

"Aku curiga nya dia di bawa sama Vegas, sebab mau keluar dari rumah itu akan sangat susah." sahut Andri.

"Susah kalau urusan sama Vegas, dia kan orang nya penuh misteri." Evan juga tidak berani bila urusan dengan Vegas.

"Kalau saja bisa maka akan ku hajar itu Vegas!" geram Andri.

"Sewa saja preman yang mahal, buat dia babak belur." saran Evan.

"Itu tidak berguna, aku sudah pernah melakukan nya dan para preman pulang tanpa badan!" sengit Andri agak ngeri bila mengingat kejadian itu.

"Gila, yang benar saja kau!" Evan juga kaget mendengar nya.

"Aku curiga kalau Vegas itu mafia, kerjaan nya selalu susah untuk di ketahui dan dia sangat yakin menolak posisi ceo di perusahan." Andri curiga pada saudara nya.

"Habis lah bila dia memang mafia, jangan pernah terlibat urusan dengan dia!" Evan juga ketakutan.

"Apa kau tidak ada kenalan dari orang orang begitu, kalau ada tolong kenal kan padaku." pinta Andri.

"Mana ada aku kenal dengan orang begitu, yang ada nanti malah aku pula yang di hajar oleh mereka." Evan tidak mau cari masalah dengan Vegas yang memang bengis itu.

Andri memijit kepala nya yang pusing karena bicara dengan Evan pun tidak menemukan solusi nya, karena Evan juga tidak berani mau melawan Vegas. jangan kan orang lain, Wiliam saja tidak pernah menentang Vegas, semua yang Vegas selalu di biarkan tanpa ada larangan dari Wiliam sehingga Mama Lina pun kadang jadi kesal.

"Mama kamu tumben enggak ada kelihatan, An?" Evan menatap sekeliling rumah.

"Lagi ngambek dia sama Papa jadi malas keluar kamar." dusta Andri karena sebenar nya sekarang Mama Lina sedang di rawat akibat habis di hajar oleh Wiliam soal kematian nya Aurel.

"Oh, istri kamu juga?" Evan masih sibuk bertanya.

"Dia marah juga sama aku karena aku sibuk mencari Rosana, ya udah lah enggak usah bahas dia." Andri malas mau membahas Angel yang ngambek.

"Lagian kau itu malah sibuk dengan istri muda, yang tua di abaikan dan Raina juga malah kau taruh pula di paviliun." Evan membela Angel yang menjadi teman nya sejak dulu.

"Aku mau melihat Raina dulu lah, kau kalau mau istirahat pergi saja kekamar tamu." ujar Andri bangkit.

"Enggak lah, aku mau pulang saja karena masih ada urusan." tolak Evan langsung bangkit.

Bersamaan itu pula Angel keluar dari kamar nya dengan wajah masam, bahkan tidak menyapa Andri karena sedang ngambek besar. sudah kesal karena Raina tinggal di paviliun, malah ketambahan pula soal Andri yang sibuk mencari Rosana.

"Kenapa sih kok cemberut saja?" Evan menarik tangan Angel ketika sudah di luar.

"Kesel aku sama Andri, bisa bisa nya dia bawa Raina kerumah!" Angel melipat tangan nya.

"Udah enggak usah kesel sama dia, kan udah sama aku ya." Evan mencubit pipi Angel.

"Pokok nya kamu harus buat aku senang ya, aku harus senang hari ini." Angel berkata manja.

"Mau senang versi apa, Sayang?" Evan berbisik di telinga Angel lembut.

"Apa saja asal kan sama kamu." Angel tak segan memeluk kekasih nya dan segera masuk mobil.

Angel dan Evan pergi bersama sama meninggalkan kawasan sini karena mereka mau bersenang senang bersama agar hati tidak ngambek, tanpa peduli bahwa yang sedang bersama nya ini adalah istri orang satu ini. namun Angel sama sekali tidak peduli, sebab Andri juga sama sekali peduli dengan perasaan nya.

****************

Vegas diam diam berjalan menuju kamar nya Rosana karena entah kenapa hati nya tiba tiba ingin melihat wanita itu, wanita yang lebih banyak diam bila tidak di tanya. maka nya dia pun mendatangi nya dengan rasa rindu yang membuncah, entah rindu atau perasaan apa karena Vegas juga tidak tau.

Sangking tidak pernah jatuh cinta nya selama dua puluh delapan tahun, sama sekali tidak pernah jatuh cinta sama sekali walau hanya sekali pun. maka nya dia pun tidak peduli dengan rasa rasa aneh dari hati nya, yang penting datang saja dan masuk

"Tuan mau kemana?" Zoya tiba tiba saja sudah ada di belakang nya.

"Ah!" Vegas kaget karena di tegur dengan anak buah nya.

"Apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Zoya bertanya dengan polos nya.

Vegas menatap Zoya penuh arti, gunung kembar anak buah nya ini juga tak kalah montok dari milik Rosana. namun dia sama sekali tidak ada debaran apa pun, atau mungkin karena tidak pernah tersentuh sehingga Vegas tidak punya debaran.

"Kau jatuh cinta kan sama Lim?" Vegas malah bertanya masalah asmara.

"Kenapa memang nya, Tuan?" Zoya bingung karena tiba tiba kesini.

"Apa perasaan mu bila melihat Lim?" Vegas tidak peduli dengan pertanyaan Zoya.

"Aku...em aku, aku bahagia bila melihat dia bahagia." jawab Zoya akhir nya.

"Jantung mu berdebar kencang begitu?" tanya Vegas lebih detail.

Zoya mengangguk karena dia memang berdebar kencang melihat Lim yang menurut nya sangat tampan, tampan rupawan sekali sehingga tidak bisa lagi mau melihat ketampanan pria lain yang ada di depan nya.