System Sang Immortal

"System, Aku ingin mempelajari sihir: Immortal" Ucap Fang Lin bersemangat.

[DING! Berhasil mempelajari sihir: Immortal]

~Whoosshh~

Tiba-tiba angin kencang mengelilingi tubuh Fang Lin hingga perlahan menghilang.

"Berarti jika aku mati, Aku masih dapat hidup kembali, Benar kan system?" Tanya Fang Lin memastikan.

[Itu benar tuan]

"Bagus! Baiklah sekarang keluarlah seluruh boneka bayanganku" Ucap Fang Lin memerintah.

~Swoooshh~

Banyak bayangan hitam muncul dan perlahan berubah menjadi bentuk manusia yang mempunyai wajah berbeda-beda.

Para boneka bayangan tidak mengeluarkan aura sedikitpun, Mereka saat ini seperti manusia biasa namun jika Fang Lin menyuruh mereka mengeluarkan auranya, Mereka akan langsung mengeluarkannya karena itu adalah perkataan mutlak dari rajanya.

"""Hormat! Yang Mulia Raja!!""" Ucap Pasukan Boneka Bayangan serempak sambil berlutut dihadapan Fang Lin.

"Berdiri" Ucap Fang Lin tenang.

Para Prajurit Bayangan langsung berdiri, Mereka saat ini seperti pasukan yang sudah siap perang, Bebaris dengan rapi dan tidak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun.

"System, Aku ingin menaruh boneka prajurit ke bayanganku, Apakah bisa?" Tanya Fang Lin ke system.

[Tentu bisa tuan, Jika pasukan bayangan mati, Mereka akan masuk kembali kedalam bayangan tuan]

"Bagus, Itu lebih praktis" Gumam Fang Lin.

"Baiklah, Kalian semua masuklah ke bayanganku" Ucap Fang Lin memerintah.

"""Baik! Yang Mulia Raja""" Ucap Para Boneka Bayangan serempak.

Dalam beberapa saat Boneka Bayangan sudah masuk kedalam bayangan Fang Lin.

'Ini sungguh menyenangkan' Batin Fang Lin senang.

"Yang Jian, Guo Ren ayo pergi" Ucap Fang Lin melakukan telepati.

Tidak sampai 1 menit, Mereka berdua sudah berada di tempat Fang Lin, Mereka berdua melihat Fang Lin sedikit heran, Entah kenapa aura dari tuannya sedikit berbeda.

Melihat bawahannya sudah sampai, Fang Lin langsung melesat kedalam hutan dan diikuti oleh Yang Jian dan Guo Ren.

Di dalam hutan larangan suasananya begitu sepi, Fang Lin sedikit heran karena sedari tadi dirinya tidak menemukan monster yang kuat, Mereka hanya bertemu monster yang lemah yang membuat Fang Lin menghiraukannya.

...

2 Jam berlalu, Fang Lin masih terus berlarian, Kini dirinya sudah berada dibagian dalam Hutan Larangan. Setau Fang Lin Hutan larangan mempunyai 3 Bagian Wilayah, Seperti Bagian Luar yang hanya diisi oleh monster-monster lemah dibawah transformasi, Bagian Dalam diisi oleh monster dibawah tahap kaisar, Hingga area paling berbahaya yaitu Bagian Inti yang dikuasai oleh para raja para monster namun tidak ada yang tau mereka berada ditahapan berapa.

"Kenapa di bagian dalam juga sepi?" Batin Fang Lin kesal yang sudah berlarian cukup lama di bagian dalam hutan terlarang.

~GROOARGHH~

Tiba-tiba sekelompok kera raksasa muncul di depan Fang Lin, Mereka menatap Fang Lin dengan tatapan membunuh, Disisi lain Yang Jian dan Guo Ren langsung berdiri didepan Fang Lin, Mereka tau kera raksasa yang saat ini didepan mereka adalah binatang buas tingkat surgawi yang memiliki kultivasi setara dengan tingkat raja dan kaisar.

Fang Lin saat ini sibuk menghitung kera yang berada didepannya, Mereka membawa kawanan sekitar 20 ekor yang dimana membuat Fang Lin bersemangat. Kera Api, Kera yang mempunyai tinggi yang hampir sama dengan sebuah pohon bambu, Dinamakan kera api karena kera tersebut mempunyai bulu seperti api yang panas.

"Tuan, Biar kami saja yang menghadapi mereka" Ucap Guo Ren yang mulai mengeluarkan pedang gandanya.

"Tidak, Kau mundur saja, Biarkan aku yang menghadapi mereka" Ucap Fang Lin mengeluarkan pedang naga hitam dari inventory.

"Tapi tu-" Ucapan Guo Ren terhenti.

"Sudah lama sekali tidak ada manusia yang masuk ke hutan ini" Ucap salah satu kera api.

"Hehehe, Aku ingin memakan pak tua itu" Ucap Temannya menunjuk Guo Ren.

Para kera api sangat bersemangat melihat ada bangsa manusia di wilayah mereka, Mereka sudah lama tidak memakan daging manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Tetapi saat ini mereka semua malah saling berdebat agar siapa yang pertama memakan manusia didepan mereka.

Cukup lama mereka berdebat hingga ada 5 kera api yang datang dan membuat mereka terdiam.

"Cukup!! Bawa manusia itu kehadapan raja" Ucap satu kera api yang memiliki tanduk kecil merah diatas kepalanya.

"Pangeran!" Ucap para kera api serempak.

Kera yang disebut Pangeran itu hanya mengangguk dan menatap manusia didepannya.

"Menyerah saja manusia, Mungkin ayahku tidak akan membunuh kalian dengan rasa sakit" Ucap Pangeran kera api tersenyum sinis.

"Ahh, Kupingku sakit mendengarmu berbicara seperti itu" Ucap Fang Lin mengejek sambil mengorek kupingnya dengan satu jari.

"Kamu tau, kera rendahan sepertimu harusnya bersujud didepanku" Lanjut Fang Lin memprovokasi lawannya.

Provokasi Fang Lin berhasil, Nampak Pangeran kera api yang mendengar itu langsung marah, Dirinya langsung memukul-mukul dadanya dan berteriak "Manusia rendahan! Kau harus mati!"

"Kalian semua!, Bunuh anak kecil itu!" Ucap pangeran kera api menunjuk Fang Lin.

24 Kera api yang mendengar perintah dari pangeran mereka langsung maju ke arah Fang Lin.

"Tuan!" Ucap Yang Jian dan Guo Ren bersamaan.

"Kalian jangan ikut campur, Ini perintah. Aku bisa mengalahkan mereka sendiri" Ucap Fang Lin lalu memasang wajah serius.

Yang Jian dan Guo Ren tersentak mendengarnya, Bagaimana mungkin tuannya bisa mengalahkan puluhan monster setingkat raja? Mereka juga melihat bahwa tuannya saat ini baru di tahap raja *8, Itu mustahil! Pikir mereka saat ini.

Yang Jian dan Guo Ren mau tak mau hanya melihat, Jika tuannya benar-benar dalam keadaan terdesak, Mereka berdua akan melanggar perintah.

Fang Lin saat ini bertarung dengan puluhan kera tanpa kesulitan, Dirinya percaya diri karena mempunyai banyak teknik yang kuat, Seperti teknik naga emas surgawi dan skill copy.

"Hahahaha, Manusia kau salah menyinggung orang!" Tawa salah satu kera api yang berhadapan dengan Fang Lin.

Fang Lin hanya tersenyum tipis lalu ia menjawab "Orang? Bukankah kalian hewan?"

Jawaban Fang Lin membuat kera api tersebut diam.

Melihat lawannya diam, Fang Lin tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, Dengan cepat dia langsung menebas leher kera api tersebut.

~SLASH~

Kepala kera api tersebut lepas dan membuat sekawanan mereka menjadi diam.

"Satu" Ucap Fang Lin tersenyum lalu mengayunkan pedangnya ketanah agar pedangnya sedikit bersih dari darah.

**BERSAMBUNG.

VOTE >> LIKE >> RATE 5 >> COMMENT**.