NovelToon NovelToon
Hukuman Menyamar Jadi Istri MAFIA

Hukuman Menyamar Jadi Istri MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Newbee

Jasmine yang di jual oleh Ibu Tiri nya kepada Madam Grace sang Mucikari, berusaha melarikan diri, dia tidak menyangka hidupnya menjadi luar biasa saat dia berhasil pergi dan menjadi pengemis di jalanan.

Namun, satu bulan berlalu Jasmine sudah tidak tahan lagi hidup dalam pelariannya, di kejar-kejar dan di buru, ia selalu di rundung ketakutan akan tertangkap oleh Madam Grace dan Van Elrond, saat berada di hutan Jasmine menemukan jalan rahasia yang menuju suatu tempat dan ternyata jalan itu membawanya ke sebuah mansion mewah bak kastil besar seperti Istana.

Jasmine menyelinap masuk ke dalam kamar lalu ia mandi dengan di penuhi busa yang sangat banyak, melihat pakaian indah dan mewah Jasmine pun memakai nya dan pada saat yang bersamaan kepala pelayan masuk.

Jasmine terkejut, ia takut dirinya akan di penjara karena menyusup masuk ke dalam mansion.

Namun, kepala pelayan itu justru memanggilnya "Nyonya" dan menundukkan kepala.

Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mansion itu? Kenapa Jasmine mendadak menjadi Nyonya di mansion mewah yang sangat besar tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 16

Sedangkan di mansion Van Elrond, kembali kegaduhan dan kehebohan terjadi lagi, seolah tidak pernah ada hari tenang di sana, semua gebrakan apapun ada di mansion itu.

“JANGAANN AMPUNI SAYA TUAN ELROND!!! Ampuni saya sekali ini saja…!!” Teriak salah satu wanita penghibur.

“CRAASSSHH!!!” Elrond kembali memotong satu jari milik pelacurr itu.

“AAAAAAAHHHH…!!!” Wanita itu berteriak dan menangis karena kesakitan, darah mengucur dan berceceran dimana-mana.

Malam itu Van Elrond meradang kembali, para wanita yang tadinya merasa percaya diri bisa menghibur dan membuat Elrond puas justru sedang menangis meraung-raung.

Elrond memotong jari-jari mereka menggunakan belati hitam miliknya. Semua wanita yang totalnya berjumlah lima orang itu, sedang menangis kesakitan dengan darah-darah berceceran di mana-mana.

Saat itu Van Elrond yang hanya memakai celana panjang tanpa di kancingkan, dan bertelanjang dada berjalan mendekati salah satu wanita sembari masih memegang belatinya.

“Aku sudah katakan jika tidak bisa memuaskan ku dan membuat hatiku menjadi lebih baik sebaiknya kalian tahu diri…” Kata Elrond dengan suara dingin.

Elrond kemudian mengambil sapu tangan dan mengelap belatinya yang penuh darah.

“Bawa jari-jari kalian ke rumah sakit, sebelum jari-jari kalian tidak bisa di sambung lagi.”

Para wanita penghibur itu pun kabur dengan tunggang langgang mengambil jari-jari mereka masing-masing yang sudah di potong Elrond.

Elrond berdiri dan membuang sapu tangan berwarna putih yang sudah berubah warna menjadi merah karena darah.

Dengan sedikit gontai, Elrond menuangkan kembali alkohol ke gelas miliknya yang sudah kosong, dan menenggaknya dengan sekali minum.

“BRAKKK!!” Elrond menaruh gelas itu ke atas meja dengan kasar.

Tok Tok Tok!”

Terdengar pintu di ketuk.

“Hm…!”

“Tuan Elrond… Max kembali.” Kata sang Komandan pengawal.

Elrond menyambar mantelnya dan langsung memakainya, mengikatnya di pinggang, dan keluar kamar. Saat Elrond keluar dari kamar semua pelayan yang berjajar di luar kamar Elrond pun masuk untuk membersihkan semua darah dan merapikan kamar Elrond.

Perlahan kaki kuat dan berotot milik Elrond menuruni tangga, tubuh Elrond yang tinggi membuat kakinya terlihat panjang.

“Apa yang kau dapat.” Kata Elrond duduk di sofa kebesarannya.

“Saya melakukan pengejaran serta memeriksa semua cctv di jalanan kota A, gadis itu terlihat memasuki hutan terlarang tuan.”

Alis Elrond berkedut.

“Hutan terlarang?” Elrond bertanya.

“Ya tuan. Semua orang yang masuk ke dalam sana tidak pernah kembali, dan semua orang meyakini bahwa hutan itu di huni monster yang memakan manusia.”

“BHAHAHAHAH… HAHAHAHA…!!!”

Semua pengawal terkejut melihat Elrond tertawa.

“Lalu karena itu kah kau ada di sini? Dan bukannya di sana? Kau takut masuk ke sana?” Tanya Elrond.

“Tidak tuan. Maaf Tuan, bukan itu, jika kita masuk ke dalam hutan, itu adalah Zona netral, di sebelah hutan adalah Kota B wilayah itu adalah milik teman anda. Tuan Aland.” Kata Max.

“Justru karena dia temanku, maka tidak perlu ada yang harus di khawatirkan. Periksa hutan itu.”

“Tuan! Itu akan membuat Keluarga Clayton tersinggung, hubungan keluarga anda dengan Keluarga Clayton akan goyah. Selama ini hutan tersebut sudah di akui milik Keluarga Calyton, dan baik dari keluarga Van atau Clayton sama-sama tidak memulai sesuatu yang memicu konflik, karena kedua keluarga yang sama-sama kuat jika berkonflik akan menjadi bencana untuk para mafia yang lain.” Kata Max.

Elrond terdiam.

“Pikirkan sekali lagi Tuan. Keluarga anda akan tidak senang jika anda memiliki konflik dengan keluarga Clayton. Sudah bertahun-tahun lamanya, kedua keluarga memilih untuk saling menghormati wilayah masing-masing karena tidak ingin bersitegang.”

Elrond masih berpikir.

“Ibu anda akan sangat marah Tuan.” Kata Max lagi.

Elrond langsung menatap tajam pada Max.

“Ampuni kelancangan saya Tuan.” Kata Max segera menundukkan wajahnya.

“Tidak ada yang bisa mengaturku, bahkan jika itu orang tuaku. Aku hidup dengan caraku sendiri.” Kata Elrond berdiri dan menatap Max dengan garang.

Max tak bisa membantah, sedang Elrond kemudian meremas kuat bahu Max.

“Cari tahu apa yang ada di dalam hutan dan temukan gadis itu atau kau punya pilihan, bakar hutan itu atau kau lah yang aku bakar.”

“Saya akan mencari tahu apa yang ada di dalam hutan itu Tuan.” Kata Max.

Elrond kemudian menepuk bahu Max dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

*****

Pagi hari yang cerah, meski belum memasuki pukul 07.00 pagi. Jasmine menggeliat manja dan memeluk guling yang empuk, dengan selimut menggulung tubuhnya.

Dia ingin sedikit lebih lama menikmati kelembutan ranjang dan juga selimutnya. Namun,

“Hah!!” Mendadak Jasmine langsung membuka kedua matanya, ia harus sadar dari semua kemewahan dan kenyamanan yang menggulungnya.

“Astaga… Kepala ku… Berdenyut…” Kata Jasmine memegangi kepalanya.

“Apa yang terja….” Belum selesai dengan kalimatnya Jasmine ingat apa yang terjadi pada malam dimana Sang Tuan Rumah menyuruhnya untuk makan malam dan meminum wine.

“Dasar…! Aku ingat itu… Aa… Aaw… Kepalaku sakit.” Kata Jasmine meremas kepalanya.

“Haahh… Aku ingat… Aku harus melarikan diri… Aku harus bergegas…” Dengan cepat Jasmine turun dari ranjang lalu ke luar dari kamarnya dengan mengendap-ngendap.

“Aneh, mansion terasa sepi…”

Perlahan Jasmine menuruni tangga besar marmer mewah dan langsung menuju ke halaman Mansion. Namun saat Jasmine baru sampai di depan lobby mansion, Jasmine melihat banyak sekali pengawal dan pelayan berkumpul di halaman mansion.

“A… Ada apa..” Jasmine bertanya-tanya.

Perlahan Jasmine mendekati mereka.

Para pelayan dan pengawal menundukkan kepala.

“Nyonya…”

“Ada apa?” Tanya Jasmine.

“Tuan Aland dan Tuan Harvest beserta Kepala Pelayan, sedang menutup terowongan Nyonya.”

“APA!!!” Teriak Jasmine.

Seketika Jasmine menerobos para kumpulan pelayan dan pengawal, saat sampai menerobos, ia melihat para pengawal sedang menge las dan menutup terowongan bagian ujung dan ujungnya.

Jasmine menelan ludahnya, harapan satu-satunya untuk melarikan diri sudah tidak ada lagi.

“Habis lah aku. Bagaimana jika istri asli pemilik mansion datang.” Batin Jasmine.

Kaki Jasmine terasa sangat lemas dan gemetar.

“Nyonya, anda sudah bangun?” Tanya Barnett terlihat khawatir.

Barnett melihat ke sekeliling bahwa ternyata sudah terlalu banyak pelayan dan pengawal berkumpul untuk melihat.

“Semua pelayan kembali ke pekerjaan masing-masing.” Teriak Barnett.

Saat Barnett berteriak, Aland serta Harvest yang saat itu sibuk ikut menutup terowongan pun menoleh, mereka melihat Jasmine termangu dan kaku tak berkedip.

“Istriku… Kau sudah bangun?” Tanya Aland dengan sudut bibirnya terangkat naik sedikit.

Aland tahu apa yang ada dalam pikiran Jasmine. Aland tahu bahwa Jasmine akan melarikan diri dan pergi dari mansion melalui terowongan. Maka pagi-pagi buta sebelum Jasmine bangun, ia memutuskan untuk menutupnya.

Aland berjalan mendekat dan melepaskan sarung tangannya.

Jasmine perlahan mundur dan ketakutan, wajahnya pucat pasi, dan hanya hitungan detik saja ketika Aland melangkah dengan senyuman iblis di wajahnya seolah Aland memberikan tanda pada Jasmine bahwa ia sudah tahu rencana dan semua kebohongan Jasmine, seketika tubuh Jasmine lunglai dan pingsan, dengan cepat Aland melangkah kan kaki panjangnya selebar mungkin dan menangkap lalu memeluk Jasmine ke dalam tubuhnya agar Jasmine tidak terjatuh di rerumputan.

“Hampir saja…” Kata Aland sembari memeluk Jasmine.

Bersambung\~

1
Lady
/Drool/
graver el mubarak
Up
cary Zein
Nice
cary Zein
Good
rani.yoho
up
rani.yoho
next
Aganes meida 2
upp lagi dong bang masak cuma 1 episode huhuhuhu
Aganes meida 2
aland musti di getok kepalanya, awas ya kalau nanti kamu menjilat ludah mu sendiri malah jadi cinta sama jasmine

untuk moey,,, sumpah lu g tahu malu bangett sumpah gedek bangey sama lu ,,, g ada harga dirinya sama sekaliii
tiara meldani
owek owekkk kan luuuu moeyy ,,, dasar murahan
tiara meldani
harvest hanya kamu yang normal
Annisah Maaruf
upp upp lagii donggg 1 mana cukup
Hanifah atun
geregetin semua cuma harvest yg g bikin emosi
idawati
terlaluu murah moey
Suzan
moeyyy,, moeyy,,, sedemikian rendahnya kamuu
dewiyanti
Moey cewek gampangan bgt,,
Lindaa
upp yaa bang
Heni herawanti
Moey cewek gila
afifah
aland sadarlah kasihan jasmine huftt
Rahmat Soiku
up
Arifgreenday
upp lagi y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!