NovelToon NovelToon
Hot Apocalypse

Hot Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Persahabatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Toko Interdimensi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Aditia

Pada tahun 2050, bumi dilanda kekeringan dan suhu ekstrem. Keitaro, pemuda 21 tahun, bertahan hidup di Tokyo dengan benteng pertahanan anti-radiasi. Namun, tunangannya, Mitsuri, mengkhianatinya dengan bantuan Nanami, kekasih barunya, serta anak buahnya yang bersenjata. Keitaro dibunuh setelah menyaksikan teman-temannya dieksekusi. Sebelum mati, ia bersumpah membalas dendam.

Genre
Fiksi Ilmiah, Thriller, Drama

Tema
1. Pengkhianatan dan dendam.
2. Kekuatan cinta dan kehilangan.
3. Bertahan hidup di tengah kiamat.
4. Kegagalan moral dan keegoisan.

Tokoh karakter
1. Keitaro: Pemuda 21 tahun yang bertahan
hidup di Tokyo.
2. Mitsuri: Tunangan Keitaro yang mengkhianatinya.
3. Nanami: Kekasih Mitsuri yang licik dan kejam.
4. teman temannya keitaro yang akan
muncul seiring berjalannya cerita

Gaya Penulisan
1. Cerita futuristik dengan latar belakang kiamat.
2. Konflik emosional intens.
3. Pengembangan karakter kompleks.
4. Aksi dan kejutan yang menegangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Aditia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27: RENCANA PENANAMAN

Malam itu, ketika semua pekerjaan selesai, Keitaro mendengar suara notifikasi dari sistem dan segera melihatnya.

"Misi 'Perkuat Keamanan Benteng' selesai."

"Hadiah: Kemampuan bercocok tanam khusus."

Keitaro membuka deskripsi kemampuan itu dengan penuh penasaran.

Keterangan:

Dapat menanam tanaman tanpa layu atau mati walaupun kekurangan air. Namun, pertumbuhan tanaman membutuhkan waktu dua kali lebih lama dari biasanya.

Keitaro tersenyum puas setelah membaca keterangan itu. "Ini sempurna," gumamnya dalam hati. "Dengan kemampuan ini, makanan dan udara segar bisa bertahan saat kiamat panas tiba. Karena Tidak ada tanaman yang akan bertahan saat itu."

keitaro segera mengumpulkan tim untuk memberi tahu kabar baik itu.

“Teman-teman, aku baru saja mendapat hadiah dari sistem. Aku sekarang bisa menanam tanaman yang tidak akan layu bahkan tidak mati meskipun kekurangan air,” katanya sambil menunjukkan antusiasmenya

Reina berseru, “Itu luar biasa, Keitaro! Dengan kemampuan itu, kita bisa punya makanan segar meskipun di tengah kiamat.”

“Benar,” tambah Ayane. “Kita harus segera memulai penanaman agar tanaman sudah mulai tumbuh saat kiamat panas tiba.”

Semua setuju dengan rencana itu. Mereka mulai berdiskusi tentang area mana yang akan digunakan untuk menanam dan jenis tanaman apa yang sebaiknya ditanam.

Namun, wajah-wajah mereka tampak kelelahan setelah dua minggu penuh bekerja keras dengan kurangnya istirahat membangun tembok dan PLTA. Ayane duduk bersandar di kursi, Reina mengusap matanya yang berat, sementara Shoji dan kenta terlihat hampir tertidur di tempat.

Melihat kondisi mereka, Keitaro mengubah rencananya. “Kalian semua sudah bekerja keras. Besok, kita istirahat dulu. Gunakan waktu itu untuk memulihkan energi.”

Shoji, meskipun senang dengan keputusan itu, tetap bertanya, “Apakah kita punya cukup waktu untuk istirahat? Kiamat panas tinggal 36 hari lagi kan?.”

Keitaro menatap Shoji dengan senyum tenang. “Aku tahu waktu kita semakin sempit, tapi jika kita terus bekerja tanpa istirahat, kita malah akan kehabisan tenaga. Persiapan kita memang belum selesai, tapi tubuh kita juga perlu istirahat agar kita bisa terus maju.”

Kata-katanya membuat suasana menjadi lebih ringan. Shoji, Kenta, Ayane, dan Reina semua mengangguk setuju.

Malam itu, mereka memutuskan untuk makan malam bersama sambil menikmati suasana. Reina memulai percakapan ringan tentang kemungkinan jenis tanaman apa yang akan mereka tanam, sementara Ayane mengusulkan membuat area khusus untuk kebun kecil di dalam benteng.

“Kalau kita punya kebun sendiri, kita tidak perlu khawatir dengan persediaan makanan saat semuanya mulai kacau,” kata Ayane dengan optimis.

Kenta menimpali, “Dan kita harus memilih tanaman apa yang akan kita tanam. Jangan sampai menanam sesuatu yang hasilnya tidak sepadan dengan usaha kita.”

“Bagaimana kalau kita menanam sayuran yang cepat panen?” usul Shoji.

“Bagus juga,” jawab Keitaro. “Tapi kita juga perlu tanaman yang bisa bertahan lama, seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.”

“Dan buah-buahan untuk menambah gizi,” tambah Ayane sambil tersenyum.

Mereka semua tertawa kecil, merasa lebih santai. Setelah selesai makan malam, satu per satu kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Keesokan harinya, tidak ada suara palu atau mesin yang terdengar di benteng. Semua orang menggunakan waktu mereka untuk tidur lebih lama, membaca buku, atau sekadar bersantai.

Beruang terlihat tidur nyenyak di sudut ruangan, sementara Shoji menghabiskan pagi dengan membuat sketsa pemandangan dari atas tembok yang baru saja selesai dibangun. Reina dan Ayane berbincang tentang desain kebun mereka, mencoba merancang tata letak yang efisien.

Keitaro, di sisi lain, memanfaatkan waktu istirahat itu untuk merencanakan langkah berikutnya. Meski tubuhnya juga lelah, pikirannya tetap fokus pada apa yang harus mereka lakukan setelah hari ini.

Dengan suasana yang tenang, mereka semua merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan besar yang akan datang. Mereka tahu, waktu terus berjalan, dan kiamat panas semakin dekat. Namun, dengan kerja sama dan semangat mereka, semuanya terasa sedikit lebih mungkin.

1
dewi_oetari14
bagus cerita nya. jarang ada cerita bencana gini, sama seperti cerita akhir jaman
Gear 5
Update bang
Mizuu
noo keitaroo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!