NovelToon NovelToon
Suamiku Tidak Mencintaiku

Suamiku Tidak Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:55.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Karisma Putri, perempuan berusia tiga puluh dua tahun harus menerima kenyataan pahit bahwa sang suami yang bernama Radit, laki- laki yang begitu dia cintai sepenuh hati telah menodai pernikahannya dengan cara berselingkuh dengan perempuan dari masa lalunya.

Tak hanya itu, ternyata selama sepuluh tahun pernikanannya bersama Radit, dan sudah dikaruniai dua orang anak,Risma baru mengetahuinya jika suaminya itu tidak pernah mencintainya dan tidak pernah bahagian hidup bersamanya.

Risma baru mengetahui jika cintanya selama ini kepada Radit hanya bertepuk sebelah tangan.

Lalu apakah Risma bisa mempertahankan keutuhan rumah tangganya di tengah kehancuran hatinya...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Luka terdalam

Ya Alloh Rafa, maafkan ibu nak, harusnya ibu tidak meninggalkan kalian..." ucap Risma.

Tak lama kemudian terdengar suara sepeda motor masuk ke halaman rumah Risma.Radit dan Sabila pulang dari membeli makanan.

"Ibuu..." seru Sabila begitu masuk rumah melihat Risma sudah pulang.

"Sabila..." Risma memeluk Sabila.

"Ibu dari mana saja... hik...hik...kenapa ibu ninggalin ade sama mas Rafa...hik..hik..." Sabila menangis

"Maafkan ibu sayang maafkan ibu..."

"Risma...! Dari mana saja kamu hah....!" Radit tiba- tiba marah.

"Dari mana saja kamu Risma...! Bisa- bisanya kamu pergi sampai berhari- hari dan nggak bisa dihubungi...! Kami nggak memikirkan anak - anak hah...!" seru Radit.

"Mereka terus- terusan menangis mencarimu..! Mereka nggak mau makan...! Mereka sedih..! Apa kamu tidak bisa sedikitpun memikirkan perasaan mereka hah...!" Radit terus berteriak menyalahkan dengan penuh emosi.

"Aku pergi gara- gara kamu mas...! Kamu yang sudah menyakiti aku...! Aku hanya pergi tiga hari tapi kamu tidak bisa mengurus anak- anak..? Sedangkan aku setiap hari kamu tinggal, mengerjakan semuanya sendiri. Aku bisa melakukannya...!" Risma tak kalah emosi.

"Ayah.... Ibuuuu... Hik..hik..." Sabila menangis ketakutan melihat kedua orang tuanya bertengkar di depan matanya.

"Sabila ayo ikut om ke depan..." Akbar menggendong Sabila dan membawanya keluar rumah.

"Aku hanya pergi tiga hari tapi kamu marah dan menyalahkanku. Kamu bisa nggak sih mas, sedikit saja ngertiin perasaan aku, hati aku sakit karena kamu mas, kamu dan keluargamu sudah mengkhianati aku, aku hanya pergi sebentar menenangkan hati dan pikiran aku. Apa itu salah....!" Risma sambil menangis.

"Ya tapi kamu nggak seharusnya meninggalkan mereka Ris, mereka tidak biasa jauh dari kamu...!" sahut Radit.

"Oh, jadi kamu mau aku ajak mereka supaya kamu bisa bebas bersenang- senang dengan jalangmu itu...? Iya mas...!" seru Risma.

"Jaga mulut kamu Risma....! Eva itu istriku sama seperti kamu..." Radit mendorong tubuh Risma hingga membentur tembok.

"Jangan samakan aku dengan Eva mas...! Aku tidak seperti Eva...! Aku tidak pernah merusak rumah tangga orang lain...! Aku tidak pernah menikahi suami orang dan aku tidak pernah menjadi pelakor,...! " Risma menatap tajam wajah Radit.

"Cukup Risma...! Eva tidak pernah melakukan semua itu...! Aku yang datang sendiri pada Eva...! Aku yang datang padanya lalu menikahinya...! Jadi kamu jangan berani menyalahkan Eva...! Dia nggak salah..." Radit tidak terima Risma mengatakan hal buruk tentang Eva.

"Oh... Jadi kamu yang datang pada Eva...? Lalu kenapa Eva mau mas....! Kenapa dia mau menerima laki- laki yang sudah punya istri dan anak...!" seru Risma.

"Umi sudah menjelaskan sama kamu kan Ris, kalau laki- laki itu boleh menikahi perempuan lebih dari satu...?" ucap Radit.

"Tapi aku tidak sudi berbagi suami dengan perempuan itu mas...! Apa kamu sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan aku mas...? Baiklah kamu tidak perlu memikirkan perasaan aku, karena kamu tidak pernah mencintai aku. Tapi setidaknya kamu pikirkan perasaan anak- anak kamu mas, terutama Rafa, dia sudah mulai besar, dia sudah mengerti mas, kamu bisa nggak sih jaga perasaan Rafa...?" tanya Risma dengan emosi.

"Ris, aku ngerti, mungkin saat ini anak- anak belum bisa menerimanya, tapi aku akan berusaha untuk berbuat adil sama kalian semua. Aku akan jelaskan pada anak- anak sampai mereka paham..." jawab Radit.

"Paham apa mas...? Paham kalau ayahnya lebih mementingkan istri mudanya dari pada mementingkan mereka maksud kamu hah...? Paham jika kamu lebih memilih menemani istri muda kamu dari pada menemani anak- anak kamu...?" tanya Risma.

"Rafa sudah cerita semuanya sama aku mas, kalau selama aku nggak di rumah, kamu lebih banyak menghabisakan waktu bersama Eva dari pada menemai anak- anak kamu...." ucap Risma.

"Belum apa - apa kamu sudah tidak perduli sama anak- anak kamu mas..." lanjut Risma.

"Dengar Ris, aku nggak seperti itu. Aku perduli sama mereka, Rafa beranggapan seperti itu karena Rafa belum terbisa saja, dia salah paham. Aku sangat perduli sama mereka Ris, mereka tetap prioritas utamaku Ris, dan aku sangat menyayangi mereka, mereka segalanya buat aku Ris..." sahut Radit.

"Kalau anak- anak prioritas utama kamu, sekarang aku minta sama kamu, tinggalkan perempuan itu demi anak- anakmu mas...! karena anak- anak tidak mau kamu membagi kasih sayangmu dengan perempuan itu. Tinggalkan dia mas..." ucap Risma.

Radit mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa diam mas...? Kamu bilang anak- anak segalanya buat kamu kan...?" tanya Risma.

"I..iya tapi nggak seperti itu Ris. Aku sudah bilang sama kamu aku akan bersikap adil sama kalian semua...." ucap Radit.

"Tapi aku nggak percaya sama kamu mas. Kamu itu pembohong, dan tidak pernah menepati janjimu. Aku sama sekali tidak percaya kamu bisa berbuat adil..." sahut Risma.

"Sekali lagi aku bilang sama kamu Mas, tinggalkan perempuan itu...'' ucap Risma dengan penuh penekanan.

"Enggak Ris, aku tidak bisa meninggalkan Eva...."

"Kalau begitu cerikan aku sekarang juga...!" ucap Risma dengan tegas sambil menatap wajah Radit.

"Kamu ngomong apa sih Ris...? Kamu minta cerai dariku...? Nggak Ris, sampai kapan pun aku tidak akan pernah menceraikan kamu..." Radit mencengkeram kedua lengan Risma.

"Sampai kapan pun , kamu akan tetap menjadi istri aku Ris. Jadi jangan coba- coba kamu meminta cerai dariku...." ucap Radit menatap tajam pada Risma.

"Dasar egois kamu mas. Kamu tidak mau menceraikan Eva, tapi kamu juga tidak mau menceraikanku..." sahut Risma.

"Sekarang aku kasih kamu pilihan mas, kamu mau pilih aku atau Eva...?" tanya Risma.

"Aku tidak akan memilih salah satu karena kalian berdua adalah istriku..." jawab Radit.

"Kenapa kamu kamu tidak mau menceraikan aku mas...? Bukannya selama ini kamu tidak mencintaiku dan tidak bahagia hidup denganku...? Lalu kenapa kamu tidak melepasku saja, aku akan pergi dengan senang hati dari kehidupanmu mas...." tanya Risma

"Kamu istriku Ris, kamu ibu dari anak- anakku. Sampai kapanpun kamu tetap akan menjadi istriku..." jawab Radit.

"Lalu kenapa kamu tidak mau menceraikan Eva...? Apa karena kamu sangat mencintainya...? Karena dia cinta pertama kamu...? Atau karena dia cinta sejati kamu.." tanya Risma.

"Bukan, Ris, bukan karena itu..."

"Lalu karena apa...?" tanya Risma.

"Aku tidak bisa menceraikan Eva karena dia adalah calon ibu dari anakku. Di dalam rahim Eva ada calon anakku Ris. Jadi aku tidak akan pernah menceraikan Eva, sampai kapanpun. Sama sepertimu , aku juga tidak akan pernah menceraikanmu sampai kapanpun..." jawab Radit.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Radit, Risma langsung terdiam, air matanya kembali mengalir dengan deras. Risma merasa sakit dalam hatinya begitu bertubi- tubi. Belum sembuh luka hatinya karena mengetahui suaminya selingkuh dan menikahi Eva, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa sang suami tidak pernah mencintainya selama membina rumah tangga dengannya sepuluh tahun. Dan sekarang dia harus terima kenyataan satu lagi bahwa benih sang suami telah tumbuh di rahim perempuan lain yang sudah dia nikahi selama enam bulan.

Entah kalimat apa lagi yang cocok untuk menggambarkan perasaan hati Risma saat ini. Perasaannya sekarang melebihi dari kata 'hancur'. Lalu kata apa lagi yang cocok untuk mengungkapkan apa yang sedang Risma rasakan sekarang...?

Tiba- tiba ponsel Radit berdering. Radit segera mengangkatnya.

"Iya Umi... Apa...?" ucap Radit sambil menoleh pada Risma yang sedang menangis.

"Tapi Umi...."

"Iya...iya...iya..."

Sambungan telpon pun berakhir.

"Pergilah mas, istri muda kamu pasti sedang membutuhkan kamu kan...?" ucap Risma.

"Ris... ehm... A...aku...."

"Pergilah, aku tidak akan menghalangi kamu mas..." sahut Risma.

Radit menghela nafas.

"Kandungan Eva lemah, dia sering mengalami kram perut. Dan sekarang dia sedang sakit perutnya. Aku pergi dulu ya Ris, aku akan membawa Eva ke dokter kandungan..." ucap Radit sebenarnya tidak enak meninggalkan Risma.

Radit lalu pergi keluar rumah. Risma lalu masuk ke kamar kemudian masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi tubuh Risma merosot ke lantai. Risma menangis sejadi- jadinya di sana.

"Hik..hik..aaaaaaahhhrrrr..." Risma berteriak menumpahkan segala emosi di dalam dadanya.

Risma tidak mengerti apa salah dan dosa dia selama ini, sehingga dia bisa mengalami hal menyakitkan seperti ini. Sakit di hatinya begitu bertubi- tubi, lukanya teramat dalam. Cintanya pada Radit setinggi langit, namun Radit sama sekali tidak pernah merasaakan. Malah dia menghujam hati Risma dengan kesakitan yang teramat sangat. Saking sakitnya mungkin sebentar lagi hati ini akan mati rasa.

Risma menyalakan shower kemudian dia membiarkan air shower mengguyur seluruh tubuhnya. Berharap guyuran air shower tersebut bisa menyembuhkan luka di dalam hatinya.

Sekitar tiga puluh menit Risma berada di kamar mandi, Risma pun keluar dari sana menggunakn handuk kimono. Risma berjalan ke lemari pakaian lalu memakai pakaiannya. Setelah itu Risma duduk di tempat tidur sambil meluruskan kakinya dan menyenderkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur.

Risma terdiam cukup lama dengan tatapan kosong. Tiba- tiba dia dikagetkan dengan usapan tangan mungil di pipi kanannya. Risma menoleh, dan ternyata di sampingnya sudah ada Rafa.

"Mas Rafa..." ucap Risma sambil tersenyum.

"Ibu... Maafin Rafa ya, Rafa tadi sudah marah- marah sama ibu..." ucap Rafa.

"Nggak papa sayang, ibu yang harusnya minta maaf, karena ibu sudah pergi meninggalkan mas Rafa dan juga ade... maafkan ibu ya sayang...'' Rafa lalu memeluk sang ibu sambil menangis.

"Ade mana...?" tanya Risma.

"Ade tidur di kamar bu..." jawab Rafa.

"Ibu.. Apa ibu mau bercerai sama ayah...?" tanya Rafa.

Risma tidak langsung menjawab pertanyaan Rafa. Dia menatap wajah mungil yang penuh kesedihan itu.Risma tak dapat membendung air matanya. Entah berapa banyak air mata yang telah dia keluarkan hari ini.

" Kalau ibu sama ayah bercerai, Rafa sama ade harus ikut siapa bu...? apa nanti Rafa sama Ade sama seperti teman Rafa, yang harus ikut tinggal di rumah nenek setelah orang tuanya bercerai...?" tanya Rafa.

"Mas Rafa..." Risma memeluk Rafa.

"Rafa nggak mau tinggal sama nenek bu, nenek nggak sayang sama Rafa. Nenek hanya sayang sama adek karena ade pintar , selalu dapat rengking bagus. Tidak seperti Rafa yang rengkingnya di atas sepuluh. Nenek juga pernah bilang kalau Rafa itu bodoh seperti ibu. Rafa nggak suka nenek bicara yang tidak baik tentang ibu..." ucapan Rafa membuat hati Risma begitu sedih.

"Rafa juga nggak mau ikut sama ayah bu, Ayah sekarang lebih perhatian sama tante Eva, ayah selalu cuek sama Rafa dan Ade, dia lebih suka bersama tante Eva.. "

"Kalau Rafa ikut ibu, Rafa juga takut jika nanti ibu menikah lagi sama seperti ayah, ibu pasti tidak akan perhatian lagi sama Rafa dan juga adek. Ibu pasti lebih suka bersama suami baru ibu..." sambung Rafa.

"Ya Alloh mas Rafa, kenapa mas Rafa bicara seperti itu nak... Ibu sayang sama mas Rafa. Sampai kapanpun ibu akan tetap sayang dan perhatian sama mas Rafa dan juga ade..." ucap Risma sambil menangkup kedua pipi Rafa.

"Tapi yang terjadi sama teman Rafa seperti itu bu. Orang tuanya sudah tidak perduli lagi karena mereka sudah punya keluarga yang baru..." sahut Rafa.

"Nggak Rafa, nggak... Ibu nggak akan seperti itu sayang..." Risma kembali memeluk Rafa.

"Ibu... ibu marah sama ayah karena ayah menikahi tante Eva ya bu...? Kenapa sih bu, ayah menikah sama tante Eva...? Kan ibu istrinya ayah, kenapa ayah bisa menikah lagi..? Kenapa ayah punya istri dua...? Teman- teman Rafa nggak ada yang ayahnya punya istri dua bu...?"

"Mas Rafa sayang, kamu masih terlalu kecil untuk mengetahui semua permasalahan orang dewasa nak. Nanti kalau kamu sudah besar Rafa akan mengerti, dan tahu jawaban atas pertanyaan Rafa...." jawab Risma sambil mengusap pipi Rafa.

"Oya Rafa, ibu bisa minta tolong nggak sama mas Rafa...?" tanya Risma.

"Minta tolong apa bu...?"

"Tolong ambilkan paperbag warna coklat di atas meja makan dong...." ucap Risma.

"Iya bu..." Rafa turun dari tempat tidur kemudian keluar dari kamar Risma.

Tak lama kemudian Rafa kembali dengan membawa dua buah paper bag di tangannya.

"Yang ini kan bu...?" tanya Rafa.

"Iya sayang..."

Rafa memberikan paperbag itu pada sang ibu.

"Itu isinya apa bu...?" tanya Rafa.

"Ini hadiah buat mas Rafa..." ucap Risma memberikan satu buah paperbag pada Rafa.

"Apa ini bu...?"

"Buka saja..."

Rafa mengambil isi paperbag tersebut.

"Waahhh... Alat menggambar...ada pensil khusus menggambar, buku gambar, dan juga spidol, ada krayonnya juga. Ibu ini kan alat gambar yang Rafa ingin beli..." ucap Rafa begitu senang mendapat hadiah tersebut.

"Mas Rafa suka...?"

"Suka bu, suka sekali..." jawab Rafa sambil berbinar.

"Makasih ya bu, ibu sudah membelikan semua ini untuk Rafa..." ucap Rafa.

"Eh, kok terima kasihnya sama ibu sih. Yang beli ini semua bukan ibu lho..." sahut Risma.

"Siapa yang beli bu...?" tanya Rafa.

"Coba tebak siapa...?" tanya Risma.

"Siapa ya, nggak mungkin ayah kan..." sahut Rafa.

"Siapa bu yang beli ini...?"

Risma tersenyum.

"Yang beli ini semua om Taufik..." jawab Risma.

"Hah...?memangnya ibu ketemu sama Om Taufik...?" tanya Rafa. Risma mengangguk.

"Ibu , Rafa mau video call om Taufik, mau ucapkan terima kasih sama om Taufik..." ucap Rafa.

"Nanti saja ya..."

"Sekarang saja bu..." sahut Rafa.

"Ya udah, ambil ponsel ibu di tas..."

Rafa lalu video call dengan Taufik.

"Hallo om Taufik, ini RaFa..." ucap Rafa.

"Hei Rafa, apa kabar...?"

"Baik, kalau om Taufik apa kabar...?"

"Alhamdulillah om Taufik juga baik.

"Om, makasih ya om udah belikan Rafa peralatan menggambar..."

"Iya... Rafa suka nggak...?"

"Suka om, suka banget., abis ini Rafa mau nggambar.."

"Syukurlah kalau Rafa suka...."

"Udah ya om, nih om ngomong sama ibu aja, Rafa mau bangunin ade, kan ade belum lihat hadiah dari om..." ucap Rafa langsung memberikan ponselnya ke Risma.

Risma pun kaget karena dia sedang tidak memakai hijab dan dia juga hanya memakai baju tidur. Untung baju tidurnya lengan panjang.

Taufik tersenyum melihat wajah Risma, namun beberapa saat kemudian senyum itu pudar begitu melihat wajah Risma yang sembab dan mata bengkak serta merah khas orang yang baru saja menangis.

"Kamu kenapa Risma...?" tanya Taufik.

"Ehm..nggak aku nggak kenapa- napa..." jawab Risma.

"Jangan bohong kamu, kamu habis menangis kan..? Lihatlah wajahmu itu..." sahut Taufik.

"Mas Taufik, udah dulu ya ini sudah sore, Sabila belum mandi... Oya sekali lagi terima kasih atas hadiahnya tadi..." ucap Risma.

"Tut..." Risma mematikan sambungan telponnya karena tidak mau Taufik bertanya banyak hal padanya.

Bersambung...

1
Uthie
Omelin aja Bu Taufik nya.... 😂
Uthie: Iyaaa 😆😅
Mommy Almira: nakal sih 🤣🤣
total 2 replies
Ma Em
Taufik kamu harus tegas sama mantan mertua kamu jgn mau di atur2 kamu jgn lembek jadi laki laki jgn merasa tdk enak sama mantan mertua kamu bila perlu sdh putuskan hubungan mu dgn mantan mertua dan juga si Nur , lalu cepatlah menikah dgn Risma jgn ditunggu lagi
Mommy Almira: terlalu baik diam nggak tegaan orangnya 😁
total 1 replies
sutiasih kasih
salah km sndiri taufik.... jdi laki menye2... gmn km mau jdi garda trdepan klo km masih sll di atur2 mantan mertuamu...
jgn salahin risma klo dia g mau nikah sm km....
Cookies
taufiknya kg tegas bgt,
sutiasih kasih
lanjut dunk thor....
double up🤗🤗
Mommy Almira: satu" dulu ya 😁
total 1 replies
sutiasih kasih
ahhhj capek dech dgn sikap taufik... yang cm bisa pak... pak... pak...
hadueh..... km tuh udh jdi mantan mantu taufik.... tpi kok kmunya msih mau2nya di atur dlm segala hal...
mbok y denger kta ibumu.... kmu itu harus mmbuka mata... lihat knyataan... klo km itu hnya di manfaatkn mereka demi keuntungan mereka...
mkanya km di paksa buat di jodohin dgn nur.... biar km dan hartamu bisa di kuasai mereka lgi....
taufik... taufik.... gini kok km mau mnikahi risma.... yg ada risma g akn bahagia dgn sikapmu yg menye2
Yati Syahira
taufik lemot laki nggak ada tapia tapian saya menolak di jodohin ama nur tdk ada yg bisa ngatur hidup saya terutama jodoh pak,bikin lol bodoh taufik
Uthie
Taufik tegas dong... segera bertindak atas kelakuan mantan mertua macam itu.. apalagi merendah kan Risma banget 😡😡😡💪
Farid Atallah
up dong Thor ☺️
Hera
aduh nih si babang taufik jg masa gak bisa sih rada keras dikit ama mantan mertua, sekata" deh nyerocos mulutnya, hadeeeh kok jadi ikutan kesel yaa
Vira Harvia: bikin greget lihat taufik yg tdk melawan, buat taufik tegas dong thor
total 1 replies
kalea rizuky
risma ttep aja tololl
kalea rizuky
males tolol
Asmara
mulutnya si Ratna busuk banget , harusnya dikasih azab tuh orang
Salsabiela
pikirin tuh kuburan berapa duit semeter... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ma Em
Bu Ratna sadar ingat umur sdh tua juga tahan emosi jgn ngikutin nafsu sdh diberi peringatan juga suami bu Ratna sdh sakit2an anaknya si Radit juga sdh penyakitan si Anggi juga sdh buta matanya sdh tdk ada yg dibanggakan lagi tapi tetap saja msh judes jg sama Risma .
Uthie
Gak sabar Risma segera jadi dengan Taufik...terus nikah... punya anak.... seperti yg dikata Ririn 👍😂

btw.. kalau feeling saya sihh... kayanya Radit mkn udah ada ngirim jatah buat Rafa dan Risma.. tapiiii...
disabotase sama si Eva itu dehh 🤨😡
sutiasih kasih
astaga bu ratna.... bner2 g berubah....
jgn kaget y bu ratna.... klo tau knyataan bhwa radit udh g bisa jdi alasan km sombong dan mmbanggakn jabatan radit.... krna radit skrg hnya sbg kryawan biasa...
dan makin nyesel klo km tau wujud asli mantu kesayanganmu si eva😂😂😂
Uthie
bener itu... setiap istri beda2 bawa Rizki bagi suaminya 👍😡
Daulat Pasaribu
yap betul kata bude yati
Ma Em
Sudahlah Risma kamu tdk usah pikirkan Radit lagi biarkan Radit bersama selingkuhannya yg penting sekarang Risma harus bahagia bersama Rafa kalau sdh masa idahnya berakhir langsung saja OTW menuju halal dgn Taufik semoga Risma dan Taufik selalu bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!