Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Sesampainya Samudra di ruang khusus penyimpanan pakaiannya,ia dengan pelan-pelan menutup pintu untuk mengejutkan Davina akan kehadirannya.Dan benar saja,Davina memang dibuat sangat terkejut dengan kehadiran Samudra yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
Pada saat Davina tengah sibuk memilihkan pakaian kerja yang cocok untuk dikenakan oleh Samudra hari ini,Davina merasa sentuhan hangat di tubuhnya.Ia berusaha melepaskan diri,tapi Samudra memeluknya lebih erat.
"Selamat pagi,Davina." bisik Samudra di telinga Davina.Davina merasa jantungnya berdegup kencang.Ia merasa bahwa Samudra sangat dekat dengannya.
Samudra memeluk Davina lebih erat dan menggosokkan pipinya di pipi Davina.Davina merasa sentuhan hangat tersebut dan merasa bahwa ia sangat bahagia.
"Selamat pagi pak Samudra.Pak samudra sudah bangun ya." ucap Davina
"Iya, seperti yang bisa kau lihat saat ini aku sudah bangun,Davina.Tapi pada saat aku bangun,aku sudah tidak menemukanmu di tempat tidurku.Kau membuatku patah hati." ucap Samudra dengan manja kepada Davina dan membuat Davina tersenyum karena hal itu.
"Maafkan saya pak karena saya harus kembali ke kamar saya agar tidak membuat semua orang yang ada di rumah ini merasa curiga dengan hubungan kita." ucap Davina
Samudra mengatakan kepada Davina bahwa ia harus dihukum karena Davina diam-diam pergi meninggalkan tempat tidurnya tanpa memberitahunya.Davina merasa penasaran dan bertanya kepada Samudra tentang hukuman apa yang akan diberikan kepadanya.
"Memangnya pak Samudra akan memberi saya hukuman apa?" tanya Davina dengan suara yang lembut.Samudra tersenyum dan memutar tubuh Davina untuk menghadap ke arahnya.
Dengan cepat Samudra langsung mencium bibir Davina dengan kuat hingga membuat Davina mendesah nikmat dibuatnya.Davina merasa bahwa ciuman tersebut sangat kuat dan membuatnya merasa sangat bahagia.
Davina merasa bahwa ia tidak bisa menahan dirinya lagi.Davina pun lantas menyerahkan dirinya kepada Samudra dan membalas ciuman Samudra dengan kuat dan penuh gairah.Mereka berdua pun kembali terjebak dalam momen yang intim dan penuh gairah.
Sepuasnya mencium bibir Davina hingga membuat nafas Davina terengah-engah,Samudra memberitahu kepada Davina bahwa ciuman itu adalah hukuman untuk Davina karena ia sudah pergi dari tempat tidurnya tanpa sepengetahuannya.
Mendengar hal itu membuat Davina tersenyum.Ia berjanji kepada Samudra bahwa ia tidak akan lagi meninggalkan tempat tidur Samudra tanpa sepengetahuannya.
Sehingga hal itu membuat Samudra menjadi sangat senang.Ia merasa bahwa Davina benar-benar mencintainya dan tidak akan pernah meninggalkannya.
Samudra pun kemudian memeluk Davina dengan hangat dan erat.Ia merasa bahwa Davina adalah miliknya dan ia tidak akan pernah membiarkannya pergi dari hidupnya.
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi,Davina.Aku akan selalu menjagamu dan mencintaimu." kata Samudra dengan suara yang penuh cinta
"Terima kasih banyak pak, kalau begitu sekarang pak Samudra harus cepat cepat mandi dan siap siap untuk pergi ke kantor.Pak samudra tentunya tidak mau sampai terlambat pergi ke kantor,bukan?" tanya Davina dengan santai dan membuat Samudra mengangguk.
"Tentu saja,aku tidak mau menyia nyiakan waktuku untuk bisa cepat cepat membangun masa depanku bersamamu Davina.Aku berjanji kepadamu kalau aku akan secepatnya mengusahakan masa depan yang terbaik untuk kehidupan kita berdua,kau mau menungguku kan Davina?" tanya samudra dengan penuh harap.
"Iya pak,saya akan selalu menunggu pak Samudra." ucap Davina.
