NovelToon NovelToon
Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Akademi Sihir / Harem / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life / Barat / Light Novel
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Seorang pengguna roh legendaris, yang sepanjang hidupnya hanya mengenal darah dan pertempuran, akhirnya merasa jenuh dengan peperangan tanpa akhir. Dengan hati yang hancur dan jiwa yang letih, ia memutuskan mengakhiri hidupnya, berharap menemukan kedamaian abadi. Namun, takdir justru mempermainkannya—ia terlahir kembali sebagai Ferisu Von Velmoria, pangeran ketiga Kerajaan Velmoria.

Di dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk menjalin kontrak dengan roh, Ferisu justru dikenal sebagai "Pangeran Sampah." Tidak ada roh yang mau menjawab panggilannya. Dipandang sebagai aib keluarga kerajaan, ia menjalani hidup dalam kemalasan dan menerima ejekan tanpa perlawanan.

Tetapi saat ia masuk ke Akademi Astralis, tempat di mana para ahli roh belajar tentang sihir, teknik, dan cara bertarung dengan roh, sebuah tempat terbaik untuk menciptakan para ahli. Di sana Ferisu mengalami serangkaian peristiwa hingga akhirnya ia menunjukkan siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9 : Kenapa Hari Ini Jadi Penuh Drama?

Di taman belakang istana, Ferisu berjalan santai menikmati udara pagi. Matahari baru saja muncul, menyinari taman dengan lembut. Angin sejuk berembus, membawa aroma bunga yang sedang bermekaran. Ia berharap mendapatkan ketenangan setelah serangkaian peristiwa yang melelahkan.

"Selamat pagi, Ferisu-sama," sebuah suara lembut menyapanya.

Ferisu menoleh ke arah suara itu, langkahnya terhenti. Seketika pandangannya terpaku pada sosok seorang gadis yang duduk di bangku taman. Gadis itu tersenyum manis, memandangnya dengan tatapan hangat. Ia mengenakan dress putih kebiruan yang memancarkan keanggunan, kulitnya seputih susu tampak bercahaya di bawah sinar matahari pagi. Bibir merahnya seperti buah ceri, dan matanya—biru cerah seperti langit tanpa awan—menatap Ferisu seakan bisa menembus pikirannya.

Gadis itu...

Ferisu terdiam beberapa saat, tak bisa mengalihkan pandangannya. Jantungnya berdegup lebih cepat tanpa ia sadari. Namun, ia segera menggelengkan kepala, mencoba mengendalikan dirinya. "Tenang, Ferisu, tenang," gumamnya dalam hati. Ia kemudian melangkah mendekat dengan ekspresi yang ia paksakan agar tetap dingin.

"Kenapa kau di sini?" tanyanya datar, mencoba menyembunyikan keterkejutannya.

Gadis itu, Licia, menoleh sedikit, tatapannya tetap lembut. "Aku hanya ingin menikmati sinar matahari pagi dan melihat bunga-bunga di taman ini," jawabnya ceria, seakan kehadiran Ferisu adalah hal yang biasa.

Ferisu melirik ke sekeliling taman. Memang, bunga-bunga di sana sedang bermekaran, menciptakan pemandangan yang indah. Tapi perhatiannya tetap tertuju pada Licia. Ia tampak begitu tenang, berbeda dengan dirinya yang merasa canggung.

"Hmph," gumam Ferisu, melipat tangan di dadanya. "Kau tahu, ini bukan taman umum. Kau bisa saja mengganggu orang lain."

Licia tersenyum kecil, menatap Ferisu dengan tatapan yang membuatnya merasa sedikit gugup. "Apa saya mengganggu Anda, Ferisu-sama?" tanyanya, suaranya terdengar polos namun penuh arti.

Ferisu mengalihkan pandangannya, pura-pura memeriksa bunga di dekatnya. "Tentu saja tidak," jawabnya singkat. "Hanya saja, kau terlalu mencolok di sini."

Licia tertawa kecil. "Kalau begitu, saya akan duduk di sini saja, tenang seperti bunga-bunga ini. Jadi, Anda bisa melanjutkan jalan-jalan pagi Anda," katanya sambil melipat tangannya di pangkuan, tetap tersenyum manis.

Ferisu menghela napas panjang. Ia tahu percuma berdebat dengan Licia, jadi ia memilih untuk tetap berdiri di dekatnya, diam-diam menikmati kehadirannya meski tak mau mengakuinya.

Ferisu merasa ada yang aneh. Kemarin, Licia terlihat canggung dan gugup setiap kali berada di dekatnya. Namun, pagi ini, gadis itu tampak begitu tenang, bahkan percaya diri.

Dia sesekali melirik ke arah Licia, mencoba membaca ekspresinya. Namun, Licia menyadari tatapan itu dan langsung menoleh dengan senyum manis.

"Ada apa, Ferisu-sama?" tanyanya lembut, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.

"Ah, tidak ada," jawab Ferisu cepat, buru-buru membuang muka. Ia berjalan ke bangku taman lain yang tak terlalu jauh, lalu menjatuhkan dirinya di sana.

Namun, Licia bangkit dari tempatnya, berjalan mendekat dengan langkah anggun. "Apa saya boleh duduk di sebelah Anda?" tanyanya sopan, dengan nada yang hampir memaksa.

Ferisu menghela napas panjang. "Yaa..." balasnya datar.

Licia duduk di sebelahnya, menjaga postur tubuhnya yang anggun, tetapi matanya terus menatap Ferisu lekat-lekat. Sorot mata birunya tampak tajam sekaligus penuh rasa penasaran.

"Ferisu-sama, apa saya boleh menanyakan sesuatu?" ucapnya, memecah keheningan.

Ferisu memutar bola matanya, merasa bahwa ia tak bisa menghindari percakapan ini. "Apa?" sahutnya dingin, seolah berharap pertanyaannya tidak terlalu rumit.

"Saya dengar..." Licia berhenti sejenak, seakan memilih kata-kata yang tepat. "Anda tak bisa melakukan kontrak dengan roh, tak bisa menggunakan sihir, dan tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan pedang. Seorang Pangeran Sampah sejati."

Ferisu menoleh, menatap Licia dengan ekspresi datar. "Ya, itu memang aku. Lalu kenapa?" balasnya tanpa nada emosi.

"Tapi..." Licia melanjutkan, nada suaranya berubah menjadi serius. "Saat di hutan, Anda melakukan hal yang berkebalikan dengan itu semua. Anda sangat hebat! Apa mungkin Anda sengaja menyembunyikan kemampuan Anda?"

Ferisu hendak menjawab pertanyaan Licia ketika tiba-tiba suara dingin dan tajam terdengar dari arah lain.

"Jadi yang kudengar itu benar, ya?"

Mereka berdua menoleh, dan sosok gadis berambut perak muncul dari balik pepohonan. Gaunnya yang berwarna biru muda melambai lembut di bawah sinar matahari pagi, sementara matanya yang berwarna ungu terang menatap tajam, penuh rasa dingin. Wajahnya memancarkan keanggunan, tetapi sorot matanya menunjukkan ketidakpuasan yang jelas.

"Aneh sekali, bukan? Pangeran sampah sepertimu bisa menarik perhatian gadis secantik dia," ujar Erica, suaranya penuh sinisme. Langkahnya ringan namun tegas, menghampiri mereka dengan tatapan menusuk.

Ferisu menghela napas panjang, merasa hari itu semakin buruk. "Apa yang kau lakukan di sini, Erica?" tanyanya malas.

Erica tidak menjawab langsung, melainkan mengarahkan pandangannya ke Licia. "Baru saja kemarin aku mendengar bahwa kau resmi bertunangan denganku. Dan sekarang, kau bertunangan dengan gadis lain?" Nadanya tidak menunjukkan rasa cemburu, melainkan keheranan dan sedikit jijik.

Licia tampak bingung, tetapi ia mencoba mempertahankan ketenangannya. "A-apakah ada yang salah dengan itu?" tanyanya sopan, meski suara lembutnya sedikit gemetar.

Erica mendengus, melipat tangannya di depan dada. "Yang salah adalah kenapa ada orang yang mau dengan Pangeran sampah seperti dia. Tidak bisa sihir, tidak punya roh kontrak, bahkan pedang pun hampir tidak pernah disentuh. Apa kau yakin ini bukan kesalahan besar?"

Ferisu menundukkan kepala, tangannya mengusap wajahnya dengan lelah. "Kalau kau ke sini hanya untuk menghina, Erica, pintu keluar ada di sana," balasnya datar, menunjuk sembarangan.

Erica tersenyum tipis, senyuman yang penuh ejekan. "Oh, aku tidak menghina, Ferisu. Aku hanya... penasaran. Apa sebenarnya yang membuat gadis ini mau bertunangan denganmu?"

Licia yang awalnya tampak ragu, kini memberanikan diri menjawab. "Ferisu-sama bukan seperti yang Anda pikirkan," katanya tegas. "Dia orang yang kuat, bijaksana, dan... dia menyelamatkan saya. Tidak peduli apa yang orang lain katakan, saya tahu siapa dia sebenarnya."

Mendengar itu, Erica menaikkan alis, tampak terkejut sesaat sebelum kembali pada ekspresinya yang dingin. "Oh, begitukah? Kalau begitu, aku harus melihat sendiri apa yang membuatnya begitu spesial," ujarnya, matanya menyipit seolah menantang Ferisu.

Ferisu hanya bisa mendesah lagi. "Kenapa hari ini jadi penuh drama?" gumamnya pelan, mencoba menenangkan pikirannya.

Dalam batin, Ferisu mendesah panjang. "Ah, aku tahu ini akan terjadi. Drama lagi. Kenapa hidupku selalu seperti ini?"

Tanpa berkata apa-apa, ia berjalan beberapa langkah menjauh dari kedua gadis itu dan duduk di bangku taman terdekat. Ia bersandar, menghela napas panjang, mencoba mengabaikan percakapan yang mulai memanas di antara Erica dan Licia.

Pandangan Ferisu tertuju ke langit. Biru yang cerah, dihiasi awan-awan putih lembut, begitu kontras dengan suasana harinya yang penuh drama. Angin sepoi-sepoi berembus, menggoyangkan dedaunan di atas kepalanya, tetapi tidak cukup untuk menenangkan pikirannya yang kacau.

"Kenapa aku? Aku cuma ingin hidup damai... Tapi malah terjebak dalam pertunangan yang tidak aku inginkan, dengan gadis-gadis yang lebih keras kepala daripada ayahku," pikirnya sambil menutup mata.

Sementara itu, suara Erica yang tajam dan jawaban Licia yang lembut namun tegas terus terdengar di kejauhan, semakin menyuarakan kontras di antara kedua gadis tersebut.

Erica berdiri dengan angkuh, menunjuk ke arah Licia. "Apa kau benar-benar mengenalnya? Ferisu tidak lebih dari pangeran pemalas yang bahkan tidak mau bertanggung jawab atas tugasnya!"

Licia tetap tenang, meskipun wajahnya memerah sedikit. "Itu tidak benar. Ferisu-sama punya caranya sendiri. Dia hanya... butuh waktu. Saya yakin dia akan membuktikan siapa dirinya suatu hari nanti."

Ferisu membuka satu mata, mengintip ke arah mereka. "Kenapa mereka membelaku atau menghinaku seperti aku tidak ada di sini?" pikirnya dengan sedikit frustrasi, sebelum kembali memejamkan mata. "Semoga angin ini bisa membawaku pergi dari semua ini."

1
キャットマスター
nyimak dulu gak sih, seru kayaknya nih, lanjut thor 🔥
Zheng Niu
seru kali ceritanya gk sabar nunggu kelanjutannya/Smile/
Ling
mc nya dia yg reinkarnasi dia juga yg bikin org2 susah sampe akhir tetep dia juga ntar yg gabisa santay terlalu santay sampe bosan baca kelakuan nya
Protocetus
up
iwa alwarsyid
Luar biasa
Ipung Umam
lanjutkan
Frando Wijaya
next Thor 😃😆
Frando Wijaya
wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣 mlh rasany penasaran muncul begitu aja..... wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣...yo pangeran knp Tiba2 jd penasaran? wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣
Ishak Nauk
pasti mc nya penuh rahasia dan selektif berpendapt di mana pun ia berada 💪💪💪💪
Protocetus
up
Z Uli
tipikal cewek yandere
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
eh?....kok....
Frando Wijaya
ternyata kegelapan 1 ini knl dgn light yg reinkarnasi skrg
Frando Wijaya
tuh kn...gw dh merasa curiga
Ipung Umam
lanjutkan
Raysonic Lans™
oke
Ipung Umam
lanjutkan
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
yg ada... penasaran keputusaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!