NovelToon NovelToon
Kawin Gantung Dengan Ketos

Kawin Gantung Dengan Ketos

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / ketos / perjodohan
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AuraAurora

Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca

Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.

Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.

Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!

Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketua OSIS

Meili yang tadi izin ke kamar mandi, saat akan kembali ke kelas matanya tidak sengaja melihat Jessy yang sudah di anggap sebagai pahlawan nya ternyata terkena hukuman.

"Ya ampun, pahlawan ku kasian." Meili yang tidak tega melihat Jessy menyapu halaman sekolah.

Ia kemudian akhirnya mengurungkan niatnya kembali ke kelas, langkahnya kini malah menuju kantin.

"Bu, air mineralnya satu." Meili berinisiatif membelikan Jessy minum, ia yakin pasti pahlawan nya itu sedang kehausan gara-gara di hukum sang ketos.

"Ini Neng," Ibu kantin menyerahkan sebotol air. "Kelasnya belum masuk?"

Ibu kantin heran melihat ada siswi yang masih bisa ke kantin padahal jam masuk sekolah sudah berbunyi.

Meili mengambil uang dari sakunya dan memberikan kepada Ibu kantin. "Sudah. Ini buat minum obat Bu, tadi sakit perut." Jelasnya dengan tersenyum kaku, kemudian secepat kilat ia pergi dari sana.

Dengan mengendap endap, Meili melihat keadaan Jessy dari balik tembok. Karena bisa gawat jika Nathan mengetahuinya, ingin menolong justru bisa di hukum bersama nanti.

Saat Jessy berjalan menuju kelas setelah menyelesaikan hukuman, Meili langsung berlari mendekati Jessy. "Ini," Ia menyodorkan air yang tadi di belinya.

Jessy berhenti memperhatikan botol itu dan Meili secara bergantian.

"Pasti haus kan!" tebak Meili dengan senyum lebarnya dan langsung memberikan minum itu ke tangan Jessy.

Jessy menyunggingkan bibirnya. Ternyata gadis di hadapan nya ini masih saja terus menempel padanya meskipun ia bersikap dingin.

"Terima kasih," ucap Jessy datar kemudian meminumnya. "Oh ya siapa nama lo?" tanya Jessy yang lupa.

"Ish," Meili mengerucutkan bibirnya. "Meili, M-e-i-l-i." Meili yang mengeja namanya.

"Kau manis sekali," ucap Jessy. Lalu mengembalikan botol minum itu pada Meili dan berjalan lebih dulu menuju kelas.

"Aaaaaa," teriak Meili senang. "Dia memuji ku manis," ucapnya dengan menakup kedua pipinya.

"Hei! Tunggu aku," kemudian mengejar Jessy.

Ternyata di dalam kelas sudah ada guru yang mengajar.

Tok.

Tok.

Tok.

"Maaf Bu saya terlambat," ujar Jessy setelah mengetuk pintu.

Sontak kegiatan belajar di dalam kelas itu berhenti, dan sekarang semua pandangan tertuju pada Jessy.

"Kenapa kamu bisa terlambat?" tanya guru.

"Waktu saya sampai di sekolah saya sakit perut, jadi langsung ke toilet." jelasnya.

Guru itu menelisik raut wajah Jessy untuk mengetahui kebohongan, tapi wajah gadis cantik itu masih terlihat tenang. Terkecuali keringat yang menghiasi.

"Ya sudah, kamu boleh duduk. Nanti jika sakit lagi, kamu ke UKS saja."

Akhirnya guru itu mempersilahkan Jessy masuk ke dalam kelas.

"Terima kasih, Bu." ucap Jessy dan langsung berjalan menuju ke arah bangku nya.

Tidak lama Meili juga datang dengan sedikit berlari.

"Meili kenapa kamu berlari?" tanya guru.

Meili mengedipkan matanya beberapa kali untuk mencari jawaban. "Ada hantu, Bu." Jawabnya kemudian.

"Kamu pikir ini sekolah tengah malam ada hantu!"

Guru perempuan itu hanya bisa menggelengkan kepala mendengar jawaban Meili.

Sedangkan Meili segera kembali ke bangku nya.

"Tasya!" panggil Meili lirih ketika ia sudah duduk di kursi nya.

Tasya menoleh dengan pandangan seolah "Ada apa?"

"Kamu tau, tadi aku melihat Jessy di hukum ketos tampan kita." Beritahu nya dengan terkikik.

"Benarkah?"

Meili mengangguk antusias, seolah itu adalah berita besar.

"Oh."

"Kok cuma o?" Meili tidak puas dengan tanggapan Tasya yang biasa saja.

"Terus aku harus bagaimana?" tanya Tasya.

"Sudahlah."

Kemudian Meili menengok ke arah Jessy. "Sstttt," panggilnya.

Jessy menoleh.

"Bagaimana tadi di hukum si ketos tampan?" tanya nya dengan senyum menggoda.

Tapi Jessy menautkan alisnya karena tidak mengerti apa yang di maksud Meili.

"Ck" Meili berdecak kesal melihat Jessy yang tidak paham. "Itu tadi yang memberi hukuman, dia ketua OSIS di sini. Namanya Nathan, anak kelas tiga." jelasnya.

"Oh," Jessy yang hanya ber O ria.

"Gimana rasanya?" Ulangnya.

"B." Jawab Jessy.

"B?" Meili yang tidak paham.

"Biasa aja," sahut Jessy.

Sontak itu membuat mata Meili membulat.

"Meili!" tegur Bu guru.

"Iya," reflek ia mengangkat tangan kanan nya ke udara dan menghadap ke depan.

"Kalau kamu ingin mengobrol keluar saja!"

Bu guru yang sedari tadi melihat Meili tidak fokus saat ia menjelaskan materi.

Meili kemudian menggelengkan kepalanya.

"Sekarang, sebutkan benda padat apa yang bisa di cairkan?"

Lagi-lagi mata Meili membulat mendengar pertanyaan dari Bu guru. Rasanya otaknya sekarang sedang tidak berfungsi.

"Apa?" Bu guru yang menanti jawaban Meili.

"BPKB, Bu!" jawab spontan Meili.

Jelas saja jawaban Meili menjadi gelak tawa bagi teman-teman sekelasnya.

Bu guru itu seketika memijat pangkal hidungnya, ketika kepalanya tiba-tiba merasa pusing.

Sedangkan Meili hanya mengerucutkan bibirnya.

*

*

"Meili, ayo!" Tasya yang mengajak Meili ke kantin.

"Sebentar," ujarnya. Kemudian menoleh ke arah Jessy. "Jessy ayo ke kantin," ajaknya.

"Tidak," jawab Jessy. Ia langsung memasang earphone nya kemudian duduk bersandar dengan pandangan mengarah ke luar jendela.

Meili menghembuskan nafasnya kasar, teman barunya itu terlalu sulit untuk di ajak.

"Ya sudah kalau begitu."

Meili akhirnya pergi ke kantin bersama Tasya.

Sejujurnya, Jessy juga merasakan lapar. Tapi ia terlalu malas jika harus duduk di keramaian, ia lebih senang menyendiri seperti saat ini.

Ketika bel masuk berbunyi, Meili kembali dengan membawa sesuatu. "Ini," ia memberikan sebungkus roti dan es jeruk.

Jessy melepas earphone nya, ia menautkan kedua alisnya.

"Siapa tau kamu lapar," ujar Meili setelah meletakkan makanan itu di bangku Jessy. Karena gadis itu tak kunjung mengambilnya.

Lagi-lagi Jessy menyunggingkan senyum, baru kali ini ia melihat seseorang yang berusaha keras untuk berteman dengan nya.

"Terima kasih," ucap Jessy. Ia kemudian menyimpan roti ke dalam tasnya dan hanya meminum es jeruk yang kebetulan kesukaan nya.

Meili tentu sangat senang, niat baiknya di hargai oleh Jessy.

Jam berlalu begitu saja, tak terasa waktu pulang telah tiba.

Nathan dan kawan-kawan yang berada di parkiran seketika heboh melihat Jessy yang mulai kemarin menjadi topik hangat pembicaraan sedang berdiri di luar pagar sekolah.

"Widih ... do'i gak bawa motor bro, boleh juga kalau nganterin." Ujar Ariel yang lebih dulu mengetahui keberadaan Jessy.

Sontak saja semuanya menoleh ke arah pandang Jessy berada, tak terkecuali Nathan.

"Paling dia langsung nolak lo," cibir Reza.

"Si*lan lo," umpat Ariel. "Sebelum janur kuning melengkung, do'i masih milik bersama bro." imbuhnya.

Sedangkan Nathan hanya diam mendengarkan perdebatan Ariel dan Reza.

Meili yang yang berjalan bersama Tasya menuju parkiran, Tiba-tiba berhenti dan kemudian berlari ke arah Jessy saat tau pahlawan nya itu diam di pinggir jalan.

"Jessy gak bawa motor?" tanya Meili.

Jessy menunjukkan layar HP nya yang sedang memesan ojek online.

"Tunggu, batalin aja. Aku anterin aja, tunggu di sini ya!"

"Nggak usah," tolak Jessy.

"Nggak apa-apa, pokoknya aku anterin. Aku ambil mobil dulu."

"Hei!" Jessy menggelengkan kepala melihat tingkah Meili, dan kemudian membatalkan niatnya memesan ojek online.

Tanpa mendengar jawaban Jessy, Meili kembali ke parkiran menemui Tasya.

"Tasya, maaf ya. Ke toko bukunya besok saja. Aku mau anterin Jessy dulu, kasian nggak bawa mobil." ujar Meili yang di tanggapi anggukan dari Tasya

Karena sebenarnya tadi Tasya dan Meili berniat untuk mencari buku ke mall, tapi harus batal karena Meili tidak tega melihat Jessy.

"Ayo," teriak Meli dari dalam mobil.

Hingga akhirnya mau tidak mau Jessy masuk ke dalam mobil Meili.

...----------------...

...Ayo ... beri dukungan nya biar novel ini naik ke permukaan. Meskipun othornya masih recehan 😁....

...Lope lope semuanya 🥰...

...Minggu, 23.40...

...Sidoarjo...

1
Suciana Anita Wardani
Luar biasa
nene Situmorang
haishhh
ahhh
ta*k lahh
nene Situmorang
thor, boleh nge maki2 kagak sih?
nene Situmorang
itu namanya obsesi tasya
nene Situmorang
baca di paragraf ini, sambil inget visualnya teguh suwandi, jadi serasa lucu.

kek nya seorang teguh suwandi gak akan bisa dah ngomong serius. 😀
nene Situmorang
wahhh
gak sadar diri dianya
nene Situmorang
bikin mewekk

tapi sambil juga ketawa

ngetawain si danu kampret
nene Situmorang
mohon maap ni yehh


danu ASSSIIIIUUUU
nene Situmorang
astaga
sebelumnya aku kira piktor itu nama orang😁
nene Situmorang
kamu kuat meili
nene Situmorang
buahahahahah
ya ampunn
bikin orang tua sport jantung lah
nene Situmorang
edannn
nene Situmorang
satu sama
nene Situmorang
aaawwwww
nene Situmorang
nenek nenek ajaib
nene Situmorang
aku juga serasa ikut kasmaran loh mel🤣
nene Situmorang
huahhh
baper ya elahhh
RitaTandi
Luar biasa
nene Situmorang
huahhh

bikin iri terus
nene Situmorang
danu kamprett dehhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!