Bara harus bernasib sial, dia terus diikuti oleh arwah cantik karena hanya Bara yang bisa melihat dan menyentuhnya. Tubuh Gadis itu sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bara adalah seorang ahli waris Neo Grup, dia bisa mendapatkan warisan jika dia sudah menikah, sementara dia orangnya tertutup karena itu dia terpaksa menikahi gadis koma itu, Karin Juliana. Gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya.
Karin akan memiliki kesempatan untuk bangun jika ada pria yang mencintainya dengan tulus.
Apakah Karin akan mengenalinya jika dia bangun atau dia akan tetap mencintai kekasihnya, Revan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Menikah
"Tidak mungkin! Aku tidak mungkin mati!"
Karin menangis sejadi-jadinya, dia terus melihat tubuhnya yang yang banyak mengeluarkan darah.
"Karin, kau harus hidup! Kau tidak boleh mati! Bukan kah hari ini kau akan memberitahu papa bahwa kau dan Revan akan menikah?" Karin berbicara pada dirinya sendiri.
Karin dan Revan memutuskan untuk memberitahu kedua orang tua mereka tentang hubungan mereka dan ingin segera menikah, menjalani hubungan selama tiga tahun pastinya mereka sudah sangat saling mencintai.
Wiuw...
Wiuuwww...
Wwwiuuuww...
Suara ambulan nyaring terdengar. Ambulan sudah berada di lokasi dan para petugas ambulan segera membawa tubuh Karin ke dalam, arwah Karin mengikutinya, dia masuk ke dalam ambulan itu.
Karin mencoba untuk masuk ke dalam raganya, namun dia terus terpental tak bisa memasuki raganya, seakan seperti magnet yang memiliki kutub yang sama.
Karin sangat merasa frustasi, dia belum siap untuk mati, "Tidak bisa! Aku tidak boleh mati sebelum menikah dengan Revan."
****************
Sementara itu di sebuah restoran mewah, Bara sedang makan malam bersama dengan wanita cantik.
"Terimakasih sudah mau makan malam denganku!" kata seorang wanita yang bernama Jesika.
"Iya sama-sama, aku bersedia makan malam denganmu karena untuk membahas pekerjaan." ucap Bara dengan tenang.
"Apa tidak bisa saja kita membahas masalah pribadi? Sebelum Om Ferry dan Tante Diana meninggal, kedua orang tua kita sudah menjodohkan kita." Jesika memang begitu sangat mencintai Bara dari dulu.
"Jesi, kau tau kan aku sama sekali tidak tertarik untuk menjalan hubungan dengan siapapun? Dan kamu sudah seperti adikku!" Bara memang tidak tertarik untuk berhubungan dengan siapapun karena itu belum ada satu orang pun yang mampu menaklukkan hati Bara. Seorang CEO sekaligus calon pewaris tunggal kekayaannya Neo Grup.
"Aku yakin suatu hari nanti aku pasti bisa mendapatkan hatimu, Bara." ucap Jesika dengan penuh rasa percaya diri.
Bara tidak ingin mendengarkan ucapan Jesika karena dia hari ini janjian dengan Asisten Jo.
Bara pergi begitu saja, dia pulang ke rumahnya yang megah itu, disana dia tinggal sendiri karena tidak nyaman tinggal dengan orang asing.
Bara menelpon Asisten Jo "Asisten Jo, sekarang saya ada di rumah, kau boleh ke rumah ku."
"Baik, Tuan."
Selang belasan menit kemudian Asisten Jo tiba di rumah Bara.
Asisten Jo memberikan surat wasiat dari Tuan Ferry yang akan menyerahkan seluruh hartanya pada Bara jika Bara sudah menikah di usia 25 tahun, namun jika Bara belum menikah juga maka seluruh warisan akan di berikan pada asisten Jo, kepercayaan ayahnya.
Bara menggeleng-gelengkan kepala, dia sama sekali tidak mengerti mengapa ayahnya bisa menyamakan dia dengan asisten Jo.
"Apa kau yakin ini wasiat dari ayah? Jadi jika aku tidak menikah maka seluruh saham Neo Grup jatuh ke tanganmu?" Bara sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran sang ayah, mungkin dulu karena kedua orangtuanya membawa asisten Jo dari panti asuhan.
"Ya bener, Tuan. Tapi saya tidak tertarik untuk menjadi seorang ceo, saya akan terus menjadi asisten anda." Asisten Jo memang dari dulu selalu melindungi Bara, tuan mudanya.
"Ya sudah kalau begitu aku tidak perlu menikah, iya kan?"
"Kalau tuan tidak menikah itu artinya semua harta ada di bawah kekuasaan saya, saya akan membagikan semua harta itu ke semua anak jalanan, panti asuhan dan jompo sampai habis."
Bara mengeluh, "Bukan kah hampir tiap bulan kita sering berbagi ke sana?"
Asisten berusia 28 tahun itu tak kalah dinginnya dengan Bara, "Aku akan memberi kamu waktu 30 hari, Tuan. Segeralah menikah."
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...