NovelToon NovelToon
Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Cimai

Anak dibawah umur dilarang mampir🙅
Harap bijak dalam membaca👍

Slow update 🙏
Silahkan mampir juga ke novel pertama Cimai, klik profil Cimai yaaa😍

"Menikah Dengan Adik Sahabatku"

------

Belum ada dalam pikiran Dira untuk segera mengakhiri masa sendirinya, ia masih trauma pasca ditinggalkan oleh suami yang teramat ia cintai pergi untuk selamanya dan disusul satu-satunya superhero yang selalu berada disisinya, yaitu Ibu.

Meskipun pada kenyataannya sosok pria yang selama ini selalu memperlakukan Dira dengan lembut, ternyata diujung usianya menunjukkan sebuah kenyataan yang teramat pahit, sehingga menyisakan luka dan trauma yang teramat mendalam bagi Dira.
Dira masih tetap mencintainya.

Disisi lain, putra sulung dari pemilik Raymond Group mengalami kegagalannya dalam berumahtangga.
Setelah berhasil dari masa keterpurukannya dan memilih tinggal diluar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air dan menggantikan posisi ayahnya, Erick Raymond.

Awal pertemuan yang tidak sengaja anta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cimai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2 : Sebanyak Ini Hutangmu?

''Ohh jodohku..''

''Pangeranku..''

''Tampan sekali..''

''Kalau kayak gini bisa nggak fokus bekerja..''

''Uhhh meleyot..''

Suara bisik-bisik di sekitar Dira mampu ia dengar dengan jelas.

Meskipun mereka sudah pasti berpendidikan tinggi, tetapi tetap saja terpana dengan tampan dan machonya laki-laki di belakang tuan Erick.

Disaat yang lain sedang berhalu ria, Dira justru sibuk menunduk agar tidak di ketahui oleh pria itu.

Semua memberi penghormatan saat rombongan petinggi perusahaan melewati para karyawan.

Untuk menyingkat waktu, sang pembawa acara langsung memanggil tuan besar Erick karena beliau tidak menyukai banyak basa basi.

''Selamat pagi semuanya, terimakasih sudah berkumpul disini. Baiklah seperti yang sebelumnya sudah saya sampaikan bahwa masa bakti saya di Raymond Grup Indonesia telah usai, untuk selanjutnya kepemimpinan perusahaan akan saya serahkan kepada putra kandung saya yaitu Edgar Raymond.''

Gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan itu.

Edgar menuju ke depan berdiri di samping sang ayah.

Wajahnya yang datar serta sorot matanya yang tajam mengitari pemandangan di depannya.

Namun, tiba-tiba pandangan berhenti tepat dalam posisi lurusnya, sedetik kemudian Dira yang menyadari hal itu langsung kembali menunduk, sedangkan Edgar menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.

''Perkenalkan putra saya, Edgar Raymond..'' ucap tuan Erick bangga.

Edgar sedikit membungkukkan badannya.

''Saya Edgar Raymond, semoga di kemimpinan saya berikutnya, perusahaan semakin maju.'' ujar Edgar.

Acara penyambutan telah usai, Dira langsung kembali ke tempat ia bekerja.

Ia benar-benar lapar, rasanya ingin pingsan sedari tadi.

Untung saja ia selalu menyisihkan sedikit-sedikit untuk ia simpan di dalam rekeningnya, sehingga tidak hanya lewat saja untuk membayar hutang, hutang yang sama sekali tak ia nikmati.

Dira menghentikan laju motornya di ATM dekat tempat ia bekerja.

Setelah mengambil beberapa lembar, ia langsung kembali melajukan motornya.

Begitu tiba di halaman kantor, tepat waktu istirahat, Dira langsung menuju kantin terlebih dahulu.

Dira memesan makanan berat dan minuman, meskipun berbadan mungil, ia tetap memiliki selera makan yang cukup banyak.

''Dira!'' seru seseorang tiba-tiba mengejutkan Dira yang masih menunggu pesanan datang.

''Ya ampun Rita, bikin kaget aja..''

Dira mengelus dadanya yang dikagetkan oleh Rita.

''Hehe sorry sorry.. eh gimana-gimana?''

''Gimana apanya Rit?''

''Lah kan abis nyambut bos baru..''

''Cakep nggak?'' tanya Rita genit.

''Genit banget sih, biasa aja tuh..'' ujar Dira cuek.

''Aihh Dira.'' gerutu Rita.

Dira tidak mempedulikan ocehan Rita, ia lebih memilih langsung menyantap makanan yang baru saja datang.

--

Hari ini benar-benar melelahkan bagi Dira, bukan fisiknya yang lelah, tetapi hati dan pikirannya.

Sudah lima hari sejak pertemuannya dengan si tuan sombong, artinya dua hari lagi sudah seminggu.

Dira mengecek saldo di rekeningnya, memang tidak selalu habis, di tambah ia memiliki usaha sampingan dengan membuka pesanan salad buah khusus Sabtu dan Minggu karena di hari itu libur.

''Ada lima belas juta.'' gumam Dira memandangi layar ponselnya dengan tersenyum getir.

''Harusnya itu masih aman, tapi, kalau tuan Edgar kesini, sisa lima juta lagi..''

Dira menghela nafas panjang, mencoba mencari jalan agar cepat mendapatkan uang yang banyak.

Di dalam rumahnya yang sederhana, Dira merebahkan tubuh di atas kasur busa yang ia beli satu tahun yang lalu saat mendapatkan reward tahunan dari kantor atas kedisiplinannya.

Hingga Dira tertidur pulas seorang diri, menghilangkan penat sejenak.

Hari Jumat, Dira kembali semangat menjalani hari-harinya, apalagi besok adalah akhir pekan, waktunya ia menerima orderan salad buahnya.

Bagi pelanggan setianya tentu sudah memahami jika Dira hanya membuka pesanan untuk akhir pekan saja atau hari lain pada saat tanggal merah.

Sebelum melanjutkan ke tempat kerja, Dira menyempatkan mampir ke toko buah langganannya.

''Seperti biasa neng..'' seru bapak penjual buah yang sudah akrab.

''Pastinya Pak, jangan lupa ya Pak, nanti sore saya mampir lagi..'' ujar Dira.

''Siap neng..''

Setelah mengingatkan pesanannya, Dira kembali melanjutkan perjalanan ke tempat ia bekerja.

''Bos baru nanti akan datang..'' seru seorang karyawan.

''Yang benar saja!''

''Woy kerja-kerja!'' seru lainnya.

Dira yang baru saja sampai langsung dibuat bingung, ia celingukan melihat karyawan lain yang sudah datang langsung menuju ke tempat kerjanya masing-masing.

Beberapa waktu yang lalu, sempat terjadi kehebohan disini.

Nyonya besar melabrak seorang karyawan yang cantik dan seksi, hingga karyawan tersebut dibuat pergi.

Sebelum kantor pusat selesai di renovasi, disinilah tuan Erick melakukan kegiatannya.

Bagi para karyawan yang peka, tentu tidak asing dengan skandal bos besar tersebut.

Mereka hanya mengetahui tanpa mau ikut campur, di sisi lain, tuan Erick memiliki jiwa dermawan dan terkenal tidak pelit terhadap para karyawannya.

Benar saja, satu jam berlalu, sang penguasa tiba dengan mengenakan jas dan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya yang mancung.

Ia berjalan bersama dengan asisten pribadinya mengontrol setiap sudut ruangan.

Sorot mata tegas tanpa terkesan ramah, itulah yang mereka terima.

Tidak ada senyum sedikit pun dari pria ini.

Dira langsung berdiri saat tuan Edgar memasuki ruangannya, ia mempersilahkan si tuan untuk mengecek apa yang ia kerjakan.

Setelah selesai mengontrol, Edgar lalu memasuki ruang kebesaran yang dulu di huni oleh sang ayah.

Ia melihat setiap dokumen yang tersusun rapi di tempatnya.

''Jimmy..''

''Iya Tuan.''

''Panggilkan bagian pemasaran yang bernama Ghadira Mentari.'' suruh Edgar sembari menutup kembali berkas yang ia ambil dari laci.

''Baik Tuan.''

Sementara di ruangannya, Dira yang masih sibuk dengan pekerjaannya langsung terkejut saat mendapatkan panggilan untuk menemui bos baru.

''Tenang Dira, tenaaang..''

Setelah sedikit lega, ia langsung menuju ruangan yang menurutnya horor itu.

''Tuan..'' panggil Jimmy.

''Silahkan keluar dari ruanganku Jim, aku akan membahas hutang-hutangnya berdua saja, nanti dia malu.''

Deg

Dira langsung menunduk semakin dalam, ini artinya ia akan berurusan lebih dengan tuan Edgar, karena sebelumnya ia berurusan langsung dengan tuan Erick.

''Baik Tuan.''

Asisten yang menemani Edgar sejak diluar negeri tersebut sudah memahami sifat tuannya yang tidak bisa di bantah.

Setelah mendapatkan perintah, ia langsung keluar dari ruangan itu.

Suasana semakin canggung dan mencekam saat memastikan di ruangan itu hanyalah tersisa dirinya dan juga Edgar.

''Mentari!''

''IYA TUAN! eh maaf Tuan saya kaget.''

Dira mengusap dadanya setelah menjawab dengan volume tinggi karena kaget.

''Kau beraninya membentukku?!''

''Tidak Tuan, maaf saya tidak sengaja.''

Dira masih menunduk.

''Ini apa? sebanyak ini hutangmu?!'' selidik Edgar dengan menunjukkan berkas di tangannya.

Dira melirik sekilas untuk memastikan apa yang ditunjukkan oleh Edgar.

''Iya Tuan, itu rincian hutang saya yang selama ini sudah di setuju oleh tuan Erick, saya bertanggungjawab membayarnya dengan menyicil setiap bulannya.'' jawab Dira.

''Untuk apa kau uang sebanyak ini?''

''Maaf Tuan, bukan urusan anda..'' jawab Dira lirih, namun terdengar jelas di telinga Edgar.

Edgar mengeram kesal, bagaimana bisa ia mendapatkan penolakan seperti ini.

1
Tyaz Wahyu
jandes n dudes cucok nih
Tyaz Wahyu
kesan pertama begitu menggoda selanjutnya pst si CEO tu akan bucin akut ke dira wuakkkkkkkk
Ejan Din
apa Salahnya jujur.. siapa jua akan rasa seperti mentari dipergunakn Tanpa syarat.. dimanfaat Tanpa syarat.. yg klu aku juga lebih balik pergi daripada menunggu seperti boneka.. tiada luahan isi hati masing2 CEOnya yg egois, selfish,
Danty Wirodonomo
ayang edgar,... aku padamu👈@👉
Wulan Catur
mungkin Jimmy kali ya 🤔
Mimi Sanah
hahahaha koplak 😁
kyxhgle
author plis buat lanjutan Erin sm Jimmy 🙁
kyxhgle
suka gantung² cerita deh author
kyxhgle
author plisplis
kyxhgle
author buat lanjutan Erin dan Jimmy dongg plis
Budiman Wahid
😋😋😋
Budy Firmansyah
hahaaaahasa😄😄😄
Mimik Pribadi
Art nya ada yng ingin jdi ulat bulu nich,,,,lgi kerja mlh ingin bertingkah,itu namanya gali lobang utk sendiri,,,,
Mimik Pribadi
Aku ko merasa agak lebay aja liat Mentari,pdhl udh sah msh aja ketakutan,sering menghindar gitu,,,,
Gak berusaha ikhlas toh Edgar jga memperlakukan dia lembut ko, gak grasak-grusuk mementingkan napsunya sendiri,,,
Mimik Pribadi
Jngn smpe Ardi berbuat macam2 thor,saking gak relanya gebetan nikah sm sepupunya,,,pleace!!!! 😃😃
Mimik Pribadi
Erin saking smangatnya nangkap bunga,smpe dibela2in lompat,,,,skrng pertanyaannya apakah selama ini Erin udh punya pacar belum????
Mimik Pribadi
Oohh apakah itu sepupunya Edgar yng suka sm Mentari??? Adhi klo gak salah namanya sih
Mimik Pribadi
Ini baru yng namanya Horang kaya,,,,bkn cuma kaya harta,tapi kaya akan budi pekerti,karna tidak membeda2kan kasta,dngn tetap menjaga wibawa sebagai atasan di sebuah perusahaan bsr,utk menjaga semua karyawannya disiplin dan bertanggung jawab dlm menjalankan pekerjaannya 🥰🥰🥰
Mimik Pribadi
Hahaaa,,,,baju tdur nya disediain lingerie,kira2 Edgar bakal ngungkapin perasaannya gak y
Mimik Pribadi
Manggilnya msh Tuan terus,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!