Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Tiga bulan berikutnya,
Kanaya tengah memperhatikan layar di macbook miliknya, ia telah resmi bekerja di Abraham Company sebagai wakil presdir. Sedangkan pemimpin perusahaan di pegang oleh adiknya, Kaysan.
Kanaya menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita di perusahaan. Pergi pagi dan pulang sore untuk bekerja. Seakan tak ada lagi raut kesedihan di wajah wanita itu, atas perceraian dan kehilangan buah hatinya. Mungkin ia melampiaskan rasa sakitnya dengan bekerja dan bekerja.
Saat ia telah membuka lembaran baru, tentu saja bayang masa lalu mengenai dirinya dan Adrian tetap saja selalu muncul. Sebab Adrian seakan tak gentar untuk meraihnya kembali dalam pelukannya.
Pria itu bahkan sudah gila, ia tega memasukkan Yulia ke panti jompo demi bisa kembali dengan Kanaya.
“Kau tega sekali Adrian ! Dasar anak durhaka !” pekik Yulia, saat tahu Adrian putra tercintanya itu berniat ingin memasukkannya ke dalam panti jompo.
“Aku lelah melihat kelakukan Ibu yang selalu berbelanja barang-barang mewah, Ibu !” jawab Adrian
“Hanya karena itu ? Kau ingin memasukkan Ibu kesana ! Itu bukanlah sebuah alasan, Adrian ! Jawab Ibu, apakah Kanaya yang menyuruh mu ?” tebak Yulia, menatap tajam putranya.
Adrian diam dan tak mampu menjawab, sebab apa yang di pertanyakan oleh Ibunya itu benar adanya. Kanaya mau kembali padanya asalkan Ibunya berada di panti jompo.
“Dasar Kanaya sialan ! Jangan mentang-mentang dia anak orang kaya, bisa berlaku seenaknya !” kata Yulia semakin membenci Kanaya.
“Sudahlah, Ibu menurut saja padaku ! Lebih baik Ibu tinggal disana untuk beberapa saat. Nanti kalau Aku sudah rujuk kembali dengan Kanaya. Aku akan membujuknya untuk membawa Ibu kembali lagi ke rumah ini !” kata Adrian
“Dasar anak sinting ! Kalau Kau tidak ingin tinggal dengan Ibu, kenapa tidak Kau saja yang angkat kaki dari rumah Ibu ! Ini rumah Ibu, kenapa pula Ibu yang harus keluar dari rumah ini !” kata Yulia begitu marah dengan Adrian, yang sudah di pengaruhi oleh Kanaya.
Lain halnya dengan Kanaya, ia mendapatkan pesan dari salah satu pembantu di rumah mantan mertuanya itu. Sebuah video yang menampilkan Yulia tengah bertengkar dengan Adrian.
Kanaya hanya menarik sudut bibirnya membentuk senyuman, Adrian benar-benar sudah tidak waras ia tega sekali mau memasukkan Ibu kandungnya sendiri ke panti jompo, sungguh miris.
“Kau benar-benar gila akan kekuasaan, Adrian !” gumam Kanaya
Tak lama pesan lain muncul dari Adam, pria itu selalu seperti hantu yang sering menganggu hari-harinya. Tak lain dan tak bukan pada akhirnya percakapan mereka berujung pada Adam yang selalu mengajaknya untuk menikah.
“Jadi kapan Kau menerima pinangan Ku ?”
“Tergantung usaha mu !” balas Kanaya
“Oh, Kanaya ! Aku sudah berusaha, tapi Kau sepertinya hanya mempermainkan Aku !”
Kanaya hanya terkekeh membaca pesan dari Adam. Saat ia ingin membalas pesan lagi, tiba-tiba Kaysan masuk ke dalam ruangannya dan membawa kotak kado dan juga buket bunga mawar merah.
“Dari siapa ?” tanya Kanaya
“Aku yang seharusnya bertanya pada Kakak, siapa pengirimnya ?” tanya Kaysan. Saat ia kembali lagi ke kantor, ia melihat paket ini dan kurirnya mengatakan jika kado dan buket bunga tersebut diperuntukan untuk Kanaya.
Kening Kanaya berkerut, ia tak tahu siapa pengirimnya. Sedangkan jauh dari negara lain orang yang mengirimkan hal tersebut tengah tersenyum bahagia, ia yakin kado dan buket bunga itu telah sampai pada penerimanya.
“Apa Kau menyukainya ?” tulis Adam pada pesannya lagi, dan Kanaya langsung menoleh pada ponselnya yang ada di atas meja.
Kanaya tersenyum, ternyata itu adalah ulah Adam. Adam yang mengirimkan kado dan buket bunga tersebut untuknya.
“Pakai lah besok malam, Aku akan menjemput mu.” Tulis Adam lagi.
Kanaya membuka kado tersebut dimana terdapat sebuah gaun berwarna navy yang begitu cantik, pemberian dari Adam. Senyuman manis langsung tergambar di bibirnya.
“Aku tahu, pasti pria itu yang mengirimnya kan ?” tebak Kaysan, ia tahu kalau Kakaknya tengah dekat dengan seorang pria. Ia melihat pria itu sering bertemu dengan Kakaknya bahkan pernah hadir saat pemakaman Kendra.
“Aku mendukung Kakak untuk menikah lagi !” seloroh Kaysan yang membuat Kanaya langsung meneriakinya.
“Heii ! Dasar Kau ini !”
Kaysan langsung menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya, lalu berlari keluar dari ruang kerja Kakaknya.
...****************...
tinggal kamu saja bagaimana. apa memang perasaanmu sudah memudar atau masih sama seperti dulu