NovelToon NovelToon
PEMILIK HATI BEKU

PEMILIK HATI BEKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Vernando Permana. banyak orang yang memanggilnya Nando, seorang siswa yang dikenal berekspresi datar. namun banyak siswi-siswi yang mengidolakan nya, tidak ada seorang siswi manapun yang bisa menembus dinding hati beku nya Nando.

Sampai takdir yang mempertemukan dirinya dengan seorang gadis ceria bernama Monisha Listiani yang biasa dipanggil Mona, kisah hidup dan kisah cintanya berawal dari situ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHB | 12. Disky?

Saat Pak Yanto pergi, Nurul langsung membawa Nando ke kantin.

Dengan rasa yang tidak nyaman, Nando melepas tangan Nurul yang nyasar pada lengan nya.

Dari belakang mereka ada Mona yang terlihat cuek, dia langsung pergi ke arah kantin seorang diri.

Saat ingin menyebrangi tubuh mereka, Mona sedikit mendengar pembicaraan dari Nurul yang menyebut dirinya sebagai siswi yang masuk sekolah lewat jalur beasiswa.

Mona hampir saja tertawa, ingin sekali membungkam mulutnya yang bicara seperti itu, tapi untuk apa juga Mona memikirkan dan mengurus gadis yang hanya ingin mencari perhatian dari sang cowok.

Nando akhirnya melepas diri dari Nurul, dia pergi ke warung yang sama dengan Mona.

Mona melihat, begitu juga nando. Mona tidak ingin ribut tapi Nando seakan mencari keributan, Ia terus menyoroti wajah nya dengan wajah datar yang nyebelin dari sudut pandang Mona.

Mona bergidik geli "Dilihatin om-om cabul ngeri banget sumpah, Iyuh" Gumam nya.

Nando yang semula tenang wajahnya langsung memerah, tatapan wajah nya berubah menjadi tajam.

Saat itu Mona langsung membuang pandangan ke arah Bu Marni pedagang soto di kantin.

"Bu soto nya satu pake nasi"

"Habis" Celetuk Nando, mengundang reaksi gelak tawa tidak niat dari Mona.

"Hahaha lucu sih kamu"

Disaat Nando sedang bertingkah konyol, ada yang lebih konyol lagi saat Nurul ikut membeli soto.

"Uang dari mana kamu beli soto paling mahal? Hasil ngepet?"

"Aduh, kenapa ya di sekolah ini di isi dengan orang-orang yang tidak tau sopan santun"

Sindiran Mona didengar jelas oleh telinga mereka. Yang tidak terima adalah Nurul, Nando beraksi biasa saja.

Tak mau buat keributan, Mona akhirnya mengalah, dia mengambil mangkuk yang sudah diberikan oleh Bu Marni, lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang menurutnya sedikit menjengkelkan.

Mona menikmati hidangan yang sudah dia beli, sambil menatap Nurul yang lagi caper ke Nando. Sebelum nya Nurul pernah dihajar oleh Mona, Mona pun sadar dia akan berbuat dendam kepadanya.

Sebelum hal itu terjadi, Mona memilih untuk menahan diri, dia sadar telah merepotkan orang tua jauh-jauh hari ini.

Dalam waktu bersantai nya memakan soto, ada seseorang murid lain yang menghampiri tempat duduk Mona. Hanya sekedar untuk berkenalan, dan Mona sangat welcome, karena sadar dia adalah teman sekelasnya.

"Hay Mon aku Disky, apa saya boleh duduk disini?" Kata pria itu dengan sopan.

"Oh iya boleh a, silahkan" Jawab Mona lebih sopan dengan senyuman. Setelah pria itu duduk, Mona langsung perkenalkan diri.

"Aku Monisha salam kenal ya"

"Iya aku sudah tau, aku sering perhatikan kamu dikelas"

"Walah, selera kamu bagus ya a" Kata Mona menopang pipi menatap Disky tanpa rasa malu. Yang malu malah Disky sendiri.

"Kenapa a?" Tanya Mona mengerut kening.

Sudah jelas dia lagi menahan malu, tapi Mona seakan memancing keributan.

Di balik punggung Nando, dia mendengar jelas Mona sedang bercengkrama dengan murid lain.

Tidak ada yang terganggu waktu bersantai nya, justru dia sangat lega kalau gadis itu tidak mengusik kehidupan tenang di sekolah nya.

Mengingat pria itu emang suka dengan suasana tenang dan damai, selepas itu ada yang membuatnya tidak tenang.

Nurul berpindah tempat duduk tepat di samping Nando, Nando menoleh dengan tatapan dingin, seakan dia merasakan ketidaknyamanan.

"Depan masih lega, ngapain kesini?"

"Jangan culas dong, sebel deh" .

Sindi dan Salsa sampai menggeleng kepala, melihat tingkah laku Nurul yang secara tidak sadar sedang menjatuhkan harga dirinya sendiri. Nando bangkit dari tempat duduk, menyisakan makanan yang begitu banyak di meja, dia memilih membeli roti bungkus untuk pengganjal rasa lapar.

Mona melihat itu, dirinya seakan puas banget melihat orang yang menyebalkan itu terus digandrungi siswi lain.

Disky menoleh ke arah yang dilihat Mona, dan dia menjelaskan kalau Nurul dan Nando itu teman dari kecil.

"Mereka itu temenan dari kecil sampai sekarang neng" Kata Disky.

"Oh gitu ya?, pantas aja cewek nya tergila-gila banget"

Disaat Nando dan Nurul telah pergi, Disky melanjutkan pembicaraan tentang mereka kepada Mona.

Disky menceritakan kalau Nando sering ditinggal orang tua pergi keluar kota, Hal itu membuat hati nando semakin terkikis dan tidak lagi merasakan kasih sayang dari orang tua.

Mona sangat mendalami cerita yang dibawa oleh Disky, sampai dia tenggelam dalam lamunan nya, bahkan soto yang dia beli di cuekin begitu saja sampai dingin nya.

Tak lama Novia datang ke kantin setelah selesai dari gedung olahraga. Ia langsung memesan nasi campur, setelah nya Novi duduk bersama Disky dengan Mona.

"Aku kira kamu tidak ada teman Mon, maaf ya tadi mendadak ada rapat sama klub basket"

"Basket? Apa tadi bahas soal acara ulang tahun sekolah?" Tanya Mona penasaran.

"Engga sih, aku kan masuk eskul itu"

"Kalian ikut lomba basket?" Timpal Disky.

"Iya" Jawab Novia. Mona langsung termenung, mengingatkan dirinya kembali pada dunia olahraga. Gadis itu paling anti menggerakan tubuhnya untuk bermain basket, bola voli, atau bulu tangkis.

"Kaya nya kamu gak suka dengan olahraga ya mon?" Novia sadar dengan raut wajah Mona. Mona menaikan kedua alis, dan tersenyum konyol, sambil mengangguk beri tanda iya.

"Kalau tidak jadi ikut lomba, masih bisa di batalkan kok Mon"

Mona menggeleng kepala "Gak, aku gak akan batalin itu"

Kring!!!

Bel masuk telah berbunyi, karena keasikan mengobrol, Mona, Novi dan Disky langsung menghabiskan makanan yang masih ada sisa.

Tak lama mereka masuk kembali kedalam kelas, mengikuti sisa pelajaran sampai jam istirahat dzuhur.

Istirahat kedua telah berbunyi, tak banyak yang dilakukan oleh Mona, dia hanya menepi di kelas nya disaat yang lain sholat Dzuhur sambil beristirahat. Ajakan Novia pun di tolak oleh gadis itu.

"Sholat kuy, habis itu ke kantin" Kata Novia.

"Aku mau tidur aja Nov, kamu duluan aja, aku lagi datang bulan" Kata Mona. Dengan satu tarikan nafas, Novia langsung pergi dari kelas nya.

Di belakang tempat duduk Mona, terlihat ada Nando yang memilih beristirahat di dalam kelas.

Mereka tidak saling menyadari keberadaan, mereka tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Nando sibuk dengan ponsel nya, Mona sibuk menidurkan kepala di meja.

Merasa bosan, Mona bangun untuk merias wajah karena makeup nya yang mulai luntur. Sampai akhirnya pantulan cermin itu menyadarkan Mona kalau ada Nando di balik punggung nya. Dia balik badan dan menciptakan suara gesekan kursi

Suara itu menyadarkan Nando juga, kedua mata mereka kini saling bertemu, tatapan mereka juga sekarang sudah saling berhadapan.

"Ngapain disini, pergi sana kamu" Usir Mona.

Nando melihat sekilas, dia tidak peduli, memilih membenarkan posisi duduk nya, lalu kembali menatap layar ponsel.

Mona memasukan alat-alat makeup nya ke dalam tas kecil, dan dia lah yang pergi dari kelas itu.

1
Sri Wiwiet
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!