Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pagoda Tingkat 9
Lin Yan telah pulih seperti sedia kala, dan saat ini mereka berdua telah melanjutkan kembali perjalanan untuk mencari benda berharga di dalam prasasti langit.
"Rugo kita telah berjalan jauh namun kita belum menemukan sesuatu di tempat ini, mungkin saat ini kita telah salah langkah hingga kita harus tersesat seperti ini," ucap Lin Yan.
"Menurut peta sebentar lagi kita akan menemukan sebuah bangunan besar, yang konon bangunan itu merupakan bangunan tempat keberadaan cultivator penguasa yang hidup di masa lalu, kekuatan yang dimilikinya tak terbatas yang telah mencapai batas kekuatan tertinggi alam surgawi, dan saat ini semua informasi apapun tak ada yang mengetahui apakah cultivator penguasa itu masih hidup atau telah mati".
"Dari berbagai sumber yang aku terima di dalam bangunan yang berbentuk pagoda tingkat 9, banyak terdapat harta karun yang tersembunyi yang merupakan koleksi dari cultivator penguasa, dan saat ini belum ada satupun cultivator yang mampu untuk memasuki pagoda tingkat 9".
"Dari informasi yang aku ketahui, seluruh cultivator yang pernah masuk ke dalam prasasti langit 200 tahun yang lalu, mereka hanya menemukan berbagai macam harta karun di luar pagoda tingkat 9, karena siapapun yang akan mendekat ke pagoda tingkat 9 sebenarnya mereka akan menghadapi sesuatu yang mengerikan yang merupakan penjaga pagoda tingkat 9".
"200 tahun yang lalu semua cultivator hebat yang nekat ingin memasuki pagoda tingkat 9, sebenarnya telah mati terbunuh oleh penjaga pagoda," jawab jendral Rugo.
"Apakah sehebat itu penjaga pagoda sehingga tak ada satupun cultivator kuat di masa lalu yang mampu untuk mengalahkannya, aku masih penasaran ingin menjajal kehebatan penjaga pagoda itu," ucap Lin Yan dengan rasa penasaran.
"Kakak pertama, sebenarnya leluhurku raja harimau darah pernah bertarung dengan penjaga pagoda, dan saat itu leluhurku kalah hingga menderita luka parah".
"Saat ingin kembali ke sukuku pada akhirnya dia mati di dalam perjalanan pulang, tepatnya di dasar lubang tempat dirinya memulihkan diri kala itu".
"Setelah aku menerima kekuatan leluhurku raja harimau darah, beliau berpesan agar aku tak boleh berkeinginan untuk memasuki pagoda, karena di sana terdapat penjaga yang memiliki kekuatan besar yang sangat mengerikan, dan jika nekat memasukinya maka siapapun juga akan mengantarkan nyawa di hadapan penjaga pagoda tingkat 9," ucap jendral Rugo.
"Rugo buat apa kita memasuki prasasti langit jika kita tak bisa masuk ke dalam pagoda tingkat 9, karena bagiku perjalanan ini hanya membuang waktu sia-sia," ucap Lin Yan.
"Sebenarnya tujuan kita ke arah pagoda tingkat 9 hanya untuk mendapatkan berbagai macam harta karun di luar pagoda, walaupun kita tak bisa memasuki pagoda tingkat 9 namun benda-benda berharga yang memiliki kemampuan hebat sebenarnya banyak terdapat di luar pagoda, sedari itu tujuan seluruh cultivator memasuki prasasti langit hanyalah untuk sedikit mendekat ke arah pagoda tingkat 9, agar mereka dapat menemukan berbagai macam benda berharga di sana, karena sebenarnya setiap prasasti langit terbuka sebagian koleksi cultivator penguasa yang berada di dalam pagoda, akan terpencar keluar pagoda dan itulah yang dicari oleh kita semua yang berada di dalam prasasti langit," jawab jendral Rugo.
Lin Yan kini mengerti mengapa jendral Rugo mengajaknya menuju ke pagoda tingkat 9, yaitu untuk mencari benda-benda bertuah yang memiliki kemampuan hebat di luar pagoda tingkat 9, yang sebenarnya benda-benda berharga itu merupakan koleksi dari cultivator penguasa di dalam pagoda yang terpencar keluar pagoda.
Kini mereka berdua melanjutkan perjalanan kembali mencari keberadaan pagoda tingkat 9 dari peta yang berada di tangan jenderal Rugo, hingga pada akhirnya dari kejauhan terlihat bangunan megah yang mengeluarkan cahaya keemasan menjulang ke langit.
"Pada akhirnya kita menemukan pagoda tingkat 9," ucap jendral Rugo dengan wajah penuh kepuasan.
Lin Yan yang melihat kebahagiaan di wajah pengikutnya, juga ikut tersenyum karena perjalanan mereka tak sia-sia karena telah menemukan pagoda tingkat 9.
Setelah berjalan 10 meter tiba-tiba saja alam berubah di sekitar mereka.
Saat ini mereka telah menginjak tanah dengan pepohonan besar dan kicauan burung di sana sini, terlihat juga air terjun dengan anak sungai yang mengalir jernih yang tentu saja hal itu membuat keduanya merasa heran.
''Apa yang sebenarnya yang telah terjadi, bagaimana bisa gurun pasir yang kita lalui telah berubah menjadi keadaan menakjubkan seperti ini?" tanya Lin Yan.
"Kakak pertama, tempat yang kita pijak saat ini adalah wilayah pagoda tingkat 9, dan tentu saja di tempat inilah kita akan mencari harta karun yang sebenarnya," jawab jendral Rugo.
Lin Yan merasa senang mendengar jawaban dari pengikutnya itu, sehingga membuatnya berkata.
"Jika begitu ayo kita telusuri hutan ini, karena aku sudah tak sabar ingin mengetahui apa saja benda berharga yang bisa kita dapatkan," ucap Lin Yan yang di anggukan kepala oleh jendral Rugo.
Baru beberapa langkah mereka berjalan tiba-tiba saja mereka mendengar suara pertarungan, dan tentu saja mereka tak heran karena mereka tahu jika saat ini pertarungan itu terjadi untuk memperebutkan sebuah benda berharga.
"Kakak pertama sepertinya bukan kita saja yang lebih dahulu datang ke tempat ini, suara pertarungan itu menandakan jika mereka kini saling berebut sesuatu yang berharga," ucap jendral Rugo.
"Aku juga merasa seperti itu. Pertarungan di antara cultivator di tempat ini pasti akan lebih ramai lagi, setelah beberapa cultivator yang masuk ke dalam prasasti langit satu persatu sampai ke tempat ini," jawab Lin Yan.
"Kau benar Kakak pertama, mereka semua pasti akan sampai ke tempat ini karena peta di tanganku ini bukanlah satu-satunya, para cultivator yang dahulunya pernah masuk ke dalam prasasti langit pasti telah membuat peta salinan lengkap mengenai prasasti langit dan pagoda tingkat 9, yang turun-temurun diwariskan kepada keturunannya".
"Kakak pertama bagaimana kalau kita melihat pertarungan itu, karena sebenarnya jika mereka telah sama-sama terluka dan bahkan ada yang mati di antaranya, maka kita akan dengan mudah untuk mendapatkan benda berharga yang mereka perebutkan," ucap jendral Rugo kembali.
"Aku rasa kita tak usah melakukan hal itu, ada baiknya kita mencari sendiri benda-benda kuno itu di tempat lain, karena keberuntungan itu masing-masing orang pasti memilikinya, dan aku sangat yakin keberuntungan kita akan melebihi mereka-mereka yang tengah bertarung itu," jawab Lin Yan.
Jendral Rugo menganggukkan kepalanya dan pada akhirnya mereka berdua kembali berjalan menyusuri hutan, untuk mendapatkan keberuntungan bertemu harta karun di sana.
Di dalam perjalanan itu Lin Yan dan jenderal Rugo semakin terheran-heran melihat pemandangan yang ada, karena di dalam hutan yang lebat terlihat banyak terdapat puing-puing bangunan dan bahkan ada pula bangunan-bangunan yang masih utuh berdiri kokoh, yang membuat mereka semakin sangat prasaran dengan semua keadaan yang ada.
"Rugo, bangunan itu terlihat besar dan masih berdiri kokoh, aku merasakan adanya energi besar dan kuat di dalam sana," ucap Lin Yan.
"Apakah kakak pertama ingin memasuki bangunan itu?" tanya jendral Rugo.
"Aku ingin memasukinya," jawab Lin Yan dengan tatapan tak berkedip ke arah bangunan besar yang berada di hadapannya.
Bersambung