Ibuku Seorang Dokter Ajaib

"Sayang, maaf aku tidak bisa lama-lama menemanimu, aku harus segera kembali ke kantor karena ada meeting dengan klien," ucap Carlen

Pria itu beberapa kali menatap layar ponselnya yang terus bergetar.

Salma pun mengangguk dan mempersilahkan pria itu pergi meninggalkannya. Ia tahu benar jika kekasihnya itu pasti sangat sibuk. Ia bahkan menolak saat Carlen ingin menemaninya kembali ke ruang perawatannya.

"Tidak usah sayang, aku bisa sendiri kok. Sebaiknya kamu buruan balik ke kantor," tolaknya

"Thanks ya sayang," jawab Carlen kemudian bergegas pergi.

Sementara itu Ricky yang sedari tadi mengamati keduanya segera mengendap-endap menghampiri Salma saat melihat Carlen meninggalkannya.

Pria itu langsung memeluk Salma dari belakang, hingga membuat gadis itu berusaha memberontak.

"Lepasin gak!" seru Salma memberontak

"Tolong, tolong!" imbuhnya

Buru-buru Ricky membekap mulut Salma agar tidak menimbulkan salah sangka.

"Jangan galak gitu dong sayang, ini aku!" seru Ricky

Pria itu langsung melepaskan pelukannya, dan Salma pun langsung menoleh kearahnya.

"Sayang apa-apaan sih ini, bagaimana kalau ada yang melihat!" serunya

"Jangan khawatir semuanya aman kok!" sahut Ricky

"Aman gimana bagaimana kalau ada yang lihat??"

"Gak mungkin," jawab Ricky kemudian mengajak Salma ke kembali ke ruangannya.

Sementara itu Maudy yang mengetahui kondisi Kamar Salma kosong segera melakukan aksinya. Wanita itu sengaja meletakkan kamera pengintai untuk menyingkap fakta amnesia yang di alami oleh Salma.

"Aku yakin kamera ini akan membuktikan apa benar dia amnesia atau hanya pura-pura," ucapnya lirih

*Tap, tap, tap

Suara derap langkah kaki Ricky dan Salma terdengar nyaring membuat Maudy langsung terkesiap. Maudy yang tengah berada di dalam ruang perawatannya mengira jika Salma dan Carlen kembali ke ruangannya.

Mendengar suara derap langkah mereka membuat wanita itu, buru-buru pergi meninggalkan ruang perawatan Salma.

Namun ia lebih dulu memastikan kameranya yang dipasangnya sudah bekerja.

"Sebenarnya ada apa kamu datang kemari, jangan bilang kalau kamu mau memberikan tugas berat lagi padaku?" ucap Salma

Ricky pun menghentikan langkahnya dan menatap wajah Salma.

"Tentu saja tidak dong sayang, aku ke sini tuh mau kasih kamu hadiah karena sudah melakukan kerja yang sangat bagus!" jawab Ricky

"Really??" tanya Salma berbinar-binar

Ricky pun mengangguk.

"Yaudah kalau gitu kita ngobrolnya di dalam aja supaya aman," jawab Salam

Ia kemudian mengajak Ricky masuk ke ruang perawatannya, agar keduanya bisa berbincang dengan leluasa.

"Kamu hebat sekali Sayang, bagaimana kamu bisa membuat Carlen bertekuk lutut kembali di kakimu?" tanya Ricky

"Itu sih soal mudah sayang, aku hanya tinggal pura-pura amnesia, semuanya pun beres!" seru Salma menyunggingkan senyumnya

"akiu tahu kalau Carlen itu masih sayang sama aku, dan dia tidak akan mungkin membiarkan aku yang sakit sendirian," imbuhnya

"Yups, aku rasa juga begitu. Kamu benar-benar genius sayang, pokoknya aku mau kamu bikin Rini berpisah dengan Carlen, jika kamu berhasil maka aku akan memberikan hadiah special buat kamu," sahut Ricky

"Ok sayang," jawab Salma

"Seperti janjiku, haru ini aku akan memberikan hadiah spesial untuk keberhasilan mu membuat Carlen kembali padamu," ujar Ricky

Pri itu kemudian memberikan sebuah kunci mobil kepadanya.

"Unch, makasih banyak sayang," jawab Salma kemudian memeluknya erat

Malam harinya Maudy kembali ke rumah sakit untuk mengambil kamera pengintai.

Wanita itu pura-pura datang untuk menjenguk Salma dan bersikap manis kepadanya.

"Terimakasih banyak Mah udah mau jenguk aku, pake repot-repot segala bawa buah, makasih ya mah," ucap Salma menyambut kedatangannya.

Maudy pun tersenyum simpul menatapnya. Tidak lama Carlen keluar dari toilet dan menghampirinya.

"Ibu??" Carlen terlihat kaget saat melihat ibunya menjenguk Salma

"Kenapa kok kaget gitu kaya lihat hantu," celetuk Maudy

"Gak gitu Ibu, hanya kaget aja kok bisa sih malam-malam gini ibu keluar untuk menjenguk Salma?" sahut Carlen

"Memangnya aku tidak boleh menjenguk calon menantuku?"

"Boleh dong mah, masa sih nggak boleh, udah mendingan mamah duduk aja jangan dengerin Alen!" jawab Salma

Wanita itu kemudian mengambil minum dingin dari kulkas dan menyuguhkannya.

"Silakan di minum mah," ucap Salma

Wanita itu kembali ke Kulkas untuk mengambil makanan. Melihat tak banyak makanan di kulkasnya ia pun meminta Carlen untuk membelinya.

Melihat Salma dan Carlen berbincang serius Maudy pun berinisiatif untuk mengambil kameranya. Ia melakukannya dengan begitu rapih hingga tidak menarik kecurigaan Salma.

"Kamu mau kemana Len?" tanya Maudy saat melihat Carlen mengambil kunci mobilnya

"Mau beli makanan buat ibu, ibu mau apa?" tanyanya

"Gak usah repot-repot, ibu juga gak lama kok. Gak enak juga ninggalin Gala dan Caca lama-lama, jadi ibu mau pamit aja," ucap Maudy

"Memang Rini belum pulang?"

"Sepertinya dia sibuk, yaudah ibu balik ya, get well soon Salma," ucap Maudy kemudian melambaikan tangannya kearah Salma dan berlalu pergi.

Setibanya di rumah, wanita itu sengaja memperlihatkan kamera CCTV itu kepada Rini yang tengah menemani kedua buah hatinya.

"Tebak ibu bawa apa?" tanya Maudy memperlihatkan kamera kepadanya

Rini pun menggelengkan kepalanya.

"Ini tuh kamera pengintai, kebetulan aku sengaja memasang ini di ruang perawatan Salma. Entah kenapa Ibu tuh gak percaya sama nenek sihir itu makanya aku sengaja pasang cctv. Sekarang ayo kita lihat, apakah yang terjadi pada nenek sihir itu, apa dia benar-benar amnesia atau hanya pura-pura?" ucap Salma

Ia pun mulai menyalakan laptopnya dan menyalakan rekaman cctvnya.

Keduanya begitu terkejut saat mengetahui ternyata Salma hanya pura-pura amnesia.

"Tuh kan bener, sudah ku duga kalau dia sengaja berpura-pura amnesia untuk mengacaukan acara malam itu, dasar ular!" gerutunya

"Pokoknya aku harus segera kasih tahu Carlen, dia harus segera tahu dan bila perlu mengusir wanita itu dari rumah ini!" imbuhnya

Maudy pun buru-buru menghubungi Carlen untuk memberitahu tentang Salma kepadanya.

Tentu saja Carlen begitu murka saat mengetahui kebenaran itu. Ia pun langsung memarahi Salma dan meninggalkannya di rumah sakit.

"Sayang jangan pergi, pelase dengerin aku dulu," rengeknya seraya mengganduli lengan Carlen

Namun Carlen tak berkutip, ia malah menepis lengan wanita itu.

"Kalau kamu gak mau dengerin aku, aku beneran mau nekat!" ancam Salma

"Terserah lo mau ngapain, mati pun aku gak peduli!" imbuh Carlen kemudian melenggang pergi

*********

Keesokan harinya Rini menerima hasil tes DNA, Ia begitu kaget saat mengetahui jika pria itu benar-benar Ayah dari putrinya Caca.

"Jadi pria itu benar-benar ayah Caca?" tanya Natasha

Rini pun mengangguk dan memberikan hasil tes DNA-nya kepada sahabatnya itu.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan??" tanya Natasha

Reni kembali menggeleng sana dengan pertanyaan itu.

"Kamu akan menikah dengannya??" tanya Natasha