Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Di basecamp kini tinggal Long Moshen dan Pei Nan saja, setelah beberapa saat tadi Zhou Yi dan Lin Mie Mie bertengkar hebat di dapur basecamp, entah apa masalahnya yang jelas Zhou Yi terlihat sangat marah, dan setelah itu Fu Sihan membawa Zhou Yi pulang, begitu juga dengan dirinya meminta asistennya datang ke basecamp untuk mengantar Lin Mie Mie pulang.
Di mini bar Pei Nan terkejut mendengar cerita Long Moshen tentang Fu Sihan, Zhou Yi dan Lin Mie Mie, dia tidak pernah menyangka kalau ternyata Fu Sihan menikahi Zhou Yi bukan karna perjodohan melainkan karna Lin Mie Mie, dan yang mengejutkannya lagi Zhou Yi sudah mengetahuinya.
'' Tapi Sihan terlihat sekali kalau menyukai Zhou Yi '' ujar Pei Nan mengingat kejadian di dapur tadi, saat Fu Sihan berusaha menenangkan amarah Zhou Yi yang sedang meledak ledak.
'' Hem kamu benar '' sahut Long Moshen.
Beberapa minggu telah berlalu, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, tapi Zhou Yi masih belum bangun dari tidurnya, mungkin karna semalam dia begadang nonton drama China kesukaannya, jadi dia masih belum bangun.
Zhou Yi mengerjapkan matanya, saat mendengar suara dering ponsel miliknya, dengan mata terpejam dia berusaha meraih ponselnya yang di letakkan di atas nakas.
'' Halo ''
'',,,,, ''
'' Apa!!! '' pekik Zhou Yi. Seketika rasa kantuknya lenyap.
Ceklek
Fu Sihan masuk dengan langkah tergesa gesa, saat mendengar suara pekikan Zhou Yi yang terdengar sampai di luar kamar.
'' Yi yi ada apa? ''
'' Ibu, aku matikan dulu telfonnya '' ucap Zhou Yi.
Tut
Zhou Yi menatap Fu Sihan yang berjalan ke arahnya, kenapa Fu Sihan masih di villa, apa dia tidak berangkat ke perusahaan kah pikirnya.
'' Kenapa Paman masih di sini? , Paman tidak kerja '' tanya Zhou Yi.
Fu Sihan tersenyum. '' Aku sengaja menunggumu bangun ''
'' Untuk apa menungguku bangun? '' tanyanya dengan dahi mengerut.
'' Aku akan membawamu jumpa pres, untuk memperkenalkanmu pada publik, kalau kamu itu istri dari pemilik Fuji Group '' jawab Fu Sihan.
'' Benarkah?! '' seru Zhou Yi terkejut.
'' Hem '' Fu Sihan menganggukkan kepalanya.
'' Tapi tunggu sebentar, bukannya Paman tidak terlalu suka tampil di hadapan wartawan? '' tanya Zhou Yi.
Fu Sihan menyentuh pucuk kepala Zhou Yi dan mengusapnya dengan lembut. '' Untuk kamu, aku akan melakukan apapun itu, walau harus melawan sesuatu yang tidak aku sukai ''
Zhou Yi langsung menyentuh dahi Fu Sihan. '' Tidak panas, apa Paman habis kebentur wastafel di kamar mandi? '' tanya Zhou Yi.
'' Tidak, memangnya kenapa? '' tanya balik Fu Sihan.
'' Perkataan Paman, membuat sekujur tubuhku merinding ''
'' Zhou Yi, aku serius '' ucap Fu Sihan sedikit merasa kesal.
'' Iya ya, aku percaya '' sahut Zhou Yi.
'' Ya sudah sana mandi dan siap siap, aku tunggu kamu bawah ''
Setelah menyuruh Zhou Yi mandi, Fu Sihan langsung pergi keluar dari kamar, namun saat menuruni anak tangga dia baru ingat, kalau dirinya mau bertanya kenapa tadi Zhou Yi tiba tiba teriak sampai terdengar di luar kamar, dan kalau tidak salah tadi Zhou Yi sedang menerima telfon dari Ibu mertuanya saat dirinya masuk ke dalam kamar.
'' Apa yang di obrolkan Yi yi dan Ibu melalui telfon, kenapa membuat Yi yi sampai berteriak keras seperti itu '' gumamnya penasaran.
Dua puluh menit kemudian terlihat Zhou Yi menuruni anak tangga dengan pakaian yang sudah rapi, karna Fu Sihan mengatakan akan mengajaknya untuk jumpa pres, jadi Zhou Yi memaki dress warna biru laut dengan panjang selutut yang bermotif bunga daysi, di padukan dengan flat shoes berwarna putih, rambut panjangnya ia kuncir kuda, dan tak lupa tas selempang mininya menggantung di pundaknya.
Fu Sihan sampai di buat terkesima melihat penampilan Zhou Yi saat ini, yang menurutnya amat sangat cantik, dengan riasan wajah yang natural, bukan hanya Fu Sihan saja, bahkan kepala pelayan Zhang juga di buat kagum dengan kecantikan Nona Mudanya.
'' Yi yi, kamu cantik sekali '' ucap Fu Sihan.
'' Aku sudah tahu '' sahut Zhou Yi.
'' Sudahlah, ayo berangkat ''
'' Hem, ayo ''
Fu Sihan menggenggam tangan Zhou Yi dan keduanya berjalan bergandengan tangan keluar dari villa.
Saat di perjalanan Fu Sihan teringat kembali, dengan kejadian Zhou Yi yang tiba tiba berteriak tadi pagi.
'' Yi yi ''
'' Hem '' sahut Zhou Yi tanpa menoleh ke arah Fu Sihan, tatapanya tetap fokus ke layar ponselnya, melihat berita yang sedang trending di perushaan keluarga Gu.
'' Kamu tadi pagi kenapa tiba tiba teriak?, apa ada sesuatu yang mengejutkanmu '' tanya Fu Sihan.
Zhou Yi langsung menoleh sembari menunjukkan layar ponselnya ke arah Fu Sihan, berita di sosial medianya tentang Gu Yancheng yang hendak menceraikan Lin Mie Mie, yang sudah tersebar ke seluruh karyawan perusahaan keluarga Gu.
'' Karna kabar ini '' ucapnya.
Fu Sihan juga tidak kalah terkejutnya seperti Zhou Yi tadi pagi, kenapa tiba tiba Gu Yancheng ingin menceraikan Lin Mie Mie, bukannya keponakannya itu sangat mencintai Lin Mie Mie.
'' Paman, apa kamu tahu, penyebab Gu Yancheng ingin menceraikan Lin Mie Mie? '' tanya Zhou Yi, Fu Sihan menggelengkan kepalanya, tapi memang akhir akhir ini dirinya sering mendapat keluhan dari Ibu Gu Yancheng, yang kerap sekali mendapati laporan dari pelayan di villa yang di tinggali oleh Gu Yancheng dan Lin Mie Mie, kalau mereka berdua sering bertengkar masalah anak.
'' Tapi kemarin Ibu Gu Yancheng bercerita padaku, kalau Lin Mie Mie tidak mau memiliki anak untuk Gu Yancheng '' ucap Fu Sihan dan Zhou Yi hanya diam saja.
'' Menurutku aneh sekali, bukannya Lin Mie Mie sangat mencintai Gu Yancheng, tapi kenapa dia tidak mau memiliki anak bersama Gu Yancheng '' gumamnya.
" Paman, mengingat kamu pernah diam diam menyukai Lin Mie Mie, apa kamu tidak ingin membantunya? '' tanya Zhou Yi dengan santai.
Fu Sihan menggelengkan kepalanya. '' Itu urusan rumah tangga mereka, untuk apa aku membantunya, dan satu lagi yang harus kamu ingat, aku sudah tidak mencintai Lin Mie Mie lagi '' ucapnya yakin.
Zhou Yi terkekeh pelan. '' Lalu, apa Paman sekarang mencintaiku? '' tanya Zhou Yi menatap genit ke arah Fu Sihan.
'' Hem, kamu benar, aku mencintaimu, jika tidak, untuk apa mau melakukan jumpa pres untuk memperkenalkan dirimu sebagai istri pemilik Fuji Group ''
Zhou Yi tiba tiba merasa salah tingkah, mendengar pengakuan Fu Sihan tentang perasaannya padanya.
'' Ta,, tapi aku tidak mencintai Paman, aku hanya mencintai uang Paman '' ucap Zhou Yi gugup.
'' Terserah, mungkin saat ini kamu masih mencintai uangku saja, tapi aku yakin suatu saat nanti, kamu akan mencintai pemilik uang ini '' sahut Fu Sihan santai.
'' Paman tidak taku, kalau aku buat jatuh miskin? '' ucap Zhou Yi.
'' Aku tidak akan pernah jatuh miskin '' sahut Fu Sihan jumawa.
'' Cih, sombong sekali '' decak Zhou Yi dan Fu Sihan hanya terkekeh saja.
Di kursi depan asisten Hans hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar obrolan Tuan dan Nona Mudanya.
'' Baru kali ini, aku melihat pria yang memperjuangkan wanita yang jelas jelas hanya mencintai uangnya saja, hah,,, jatuh cinta itu memang sangat menakutkan '' gumamnya lirih.
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat Thor up nya 🤗🤗