Married With Duda

"Mom, Aku ingatkan pada mommy agar tidak tertipu dengan wajah polos daddy. Beberapa kali aku melihat daddy ciuman dengan perempuan yang berbeda" ucap Darren asal. Ia ingin mengerjai Devano. Satu hal yang. perlu kalian ketahui ternyata Darren suka mengerjai ayahnya. Pernah sekali Ia mengerjai Ayahnya karena tidak mau diajak bermain dengan alasan lelah bekerja. Darren memanggil-manggil Devano yang sedang tertidur dan mengatakan jika perusahaan ayahnya kebakaran. Hingga pada akhirnya membuat Devano segera bangun dan kepanikan lalu menghubungi bawahannya. Namun ternyata tidak ada yang terjadi.

"Oh Shit..memang apa yang dikatakan Darren benar, tapi darimana anak itu tahu, aku saja tidak pernah membawa perempuan ke rumah. Aku selalu bermain aman. Tidak..anak ini pasti hanya menebak-nebak saja" batin Devano. Ia melihat ke arah Sarah yang terlihat biasa saja dan itu membuatnya sedikit kesal. "Apa mungkin Sarah tidak ada rasa padaku, kenapa dia terlihat biasa saja" batin Devano.

"Kenapa daddy diam, wajah daddy juga tegang, apa yang Darren katakan memang betul ya? padahal aku hanya mengarang saja" ucap Darren.

"Heii bocah, daddy hanya sedang berpikir bagaimana caranya menutup mulut ember mu itu".

"Sepertinya daddy mulai emosi" ujar Darren tertawa.

"Kamu mau uang jajan mu daddy potong".

"Sudah, sudah..Dev kamu duduk bersama Darren saja. Biar aku yang menyelesaikan semuanya. Aku tidak menerima penolakan" ucap ku membuat Devano langsung menghampiri Darren. Kalau mereka terus adu mulut yang ada kami tidak akan makan malam.

Setelah selesai aku menata makanannya di atas meja. Darren dan Devano tampak menikmati makanan yang ada di depan mereka. Seketika perut mereka meronta ingin segera di isi dengan makanan tersebut.

"Aku akan bangunkan Damien dulu. Darren ayo ikut mommy, mandi dulu baru makan malam" ucap ku setelah selesai menata makanan di meja. Aku membawa Darren ke kamar ku dan meninggalkan Devano sendirian di meja makan.

"Darren kamu ke kamar mandi duluan ya, mommy bangunkan Dami dulu". Darren mengangguk lalu pergi ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Aku, Damien dan Darren keluar dari kamar menuju meja makan. Anak-anak mengenakan piyama kembar. Sedangkan Aku, mengenakan gaun tidur dibawah lutut dengan motif flower. Disana tampak Devano sedang berbicara via telepon dengan seseorang.

"Aku tidak mau tau, kamu harus membereskannya secepat mungkin" ucap Devano tegas.

"Aku tutup dulu. Jangan menghubungi ku sebelum semuanya beres". Devano mengakhiri panggilannya saat melihat Sarah dan anak-anak berjalan ke arahnya.

"Daddy belum mandi ya, pantas saja di sini jadi bau. Ternyata ada yang belum mandi" ejek Damien lalu Ia duduk di kursi.

"Apa-apaan kamu, daddy tidak mandi selama dua hari pun tetap harum" balas Devano. Ia tidak terima Damien mengatakannya bau.

Aku menyendok nasi ke piring lalu memberikannya pada Devano kemudian Darren. "Damien di suap atau makan sendiri?" tanya ku pada Damien.

"Aku mau di suap mom" jawabnya. Setelah berdoa kami menikmati makan malam dengan sedikit berbincang-bincang.

"Daddy makannya banyak sekali, tidak seperti biasanya. Itu pasti karena masakan mommy, sudah ku bilang kan kalau daddy akan jatuh cinta dengan masakan mommy " ujar Darren namun Devano tidak membalasnya, ia malah asyik menikmati makanannya sendiri.