NovelToon NovelToon
Janji CINTA

Janji CINTA

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

Memiliki anak tanpa suami membuat nama Cinta tercoret dari hak waris. Saudara tirinya lah yang menggantikan dirinya mengelola perusahaan sang papa. Namun, cinta tidak peduli. Ia beralih menjadi seorang barista demi memenuhi kebutuhan Laura, putri kecilnya.

"Menikahlah denganku. Aku pastikan tidak akan ada lagi yang berani menyebut Laura anak haram." ~ Stev.

Yang tidak diketahui Cinta. Stev adalah seorang Direktur Utama di sebuah perusahaan besar yang menyamar menjadi barista demi mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26~ AKU YANG AKAN MENGGANTIKAN TUGASMU

Vano baru saja akan memejamkan mata kala ponsel Cinta berdering. Ia melirik istrinya yang telah tertidur sekitar satu jam lalu bersama Laura.

"Honey, ada yang telepon." Ia menepuk-nepuk pundak istrinya untuk membangunkan. Barangkali ada telpon penting mengingat sekarang sudah cukup larut.

Cinta hanya menggeliat ketika merasakan sentuhan di pundaknya. Ia yang semula tidur miring menghadap suaminya, mengubah posisi jadi membelakangi.

"Honey, ada telepon, kali aja penting." Vano mencoba sekali lagi membangunkan Istrinya. Namun, Cinta hanya bergumam tidak jelas. Sepertinya cukup kelelahan dan sangat mengantuk.

Justru Laura yang terbangun karena suara dering ponsel itu. Vano dengan sigap menepuk-nepuk pelan punggung dan mengelus-elus kepala putrinya. Beruntung ponsel Cinta berhenti berdering sehingga balita cantik itu tertidur kembali.

Vano pun membenarkan posisi berbaringnya. Namun, ia kembali membuka mata yang baru saja terpejam saat ponsel Cinta berdering lagi. Ia pun dengan cepat turun dari tempat tidur untuk mengambil ponsel itu sebelum tidur Laura terganggu.

Ia segera membawa ponsel itu menuju balkon sebab tak mungkin mematikannya. Keningnya mengkerut melihat nama penelpon di layar ponsel.

"Mbok Darmi, mau apa dia telepon malam-malam begini?" gumamnya. Ia pun lantas menjawab panggilan itu.

"Halo, Non, maaf ganggu malam-malam. Ada yang mau si Mbok sampaikan. Ini tentang Tuan."

Vano yang baru saja akan bertanya 'ada apa' kembali menutup mulutnya begitu mbok Darmi lebih dulu berbicara. Ia pun memilih diam dan mendengarkan apa yang akan dikatakannya.

"Non, tadi si Mbok dengar kalau Tuan akan kembali ke perusahaan mulai besok. Mbok bingung, ini kabar baik atau kabar buruk?"

Kedua alis tebal Vano hampir menyatu mendengar apa yang dikatakan mbok Darmi. Bukankah itu bagus jika pak Haris yang kembali memimpin perusahaannya sendiri, juga bagus untuknya sebab ia tidak perlu bertemu Indri lagi setiap ada pertemuan. Namun, kenapa mbok Darmi justru merasa cemas akan hal tersebut.

Vano melirik ke dalam kamar, memastikan istrinya tidak terbangun. "Mbok, ini Saya Vano. Cinta sudah tidur."

Di sana, mbok Darmi seketika terkejut. Ia sampai menutup mulutnya karena sudah tidak berhati-hati, seharusnya sebelum berbicara ia memastikan lebih dulu bahwa Cinta yang menjawab telpon.

"Maaf, Den. Si Mbok pikir tadi Non Cinta yang angkat teleponnya. Kalau begitu, Mbok tutup teleponnya dulu." Suara mbok Darmi sampai terbata-bata.

"Tunggu dulu," cegah Vano. "Mbok, memangnya kenapa kalau Pak Haris yang kembali memimpin perusahaannya? Bukankah itu bagus, tapi kenapa kedengarannya Mbok cemas begitu?"

Mbok Darmi diam selama beberapa saat. Tidak mungkin ia memberitahu Vano sebab ini hanya rahasianya bersama Cinta. "Em, gak apa-apa, Den. Tuan cuma lagi kurang sehat aja, dikhawatirkan kondisinya drop kalau kelelahan," jawabnya.

Vano menghela nafas. Ia tahu mbok Darmi berbohong, terlebih nada suaranya yang terdengar gugup. "Mbok, sekarang saya sudah menjadi suaminya Cinta. Apapun yang berhubungan dengan istri saya itu juga sudah menjadi urusan saya. Apapun kesulitan dan masalah yang sedang dihadapinya, bukankah saya wajib membantunya?"

Mbok Darmi refleks mengangguk, yang dikatakan Vano benar. Namun, ia tidak mungkin berbicara jujur pada Vano sebab Cinta sudah memintanya untuk merahasiakannya dari siapapun.

"Jadi, maukah Mbok Darmi memberitahukan padaku?"

Mbok Darmi menjadi bingung, ia berpikir sesaat. Mungkin ada baiknya, jika seseorang bisa membantu ia dan Cinta untuk mengawasi pak Haris.

"Tapi Den Vano janji ya, tidak akan memberitahu siapa-siapa. Soalnya ini berbahaya kalau Non Indri sampai tahu."

"Mbok tenang saja, percayakan pada saya. Sekarang, beritahu ada apa sebenarnya?"

"Non Indri dan Mamanya berniat mencelakai Tuan agar bisa menguasai seluruh asetnya. Tapi mereka mengurungkan niatnya karena tahu bahwa Tuan tidak benar-benar mencoret nama Non Cinta dari hak waris. Selama ini si Mbok selalu memantau Tuan di rumah dari niat jahat mereka, tapi kalau di luar sana bagaimana Mbok bisa menjaga Tuan seperti pesan Non Cinta."

Vano menghela nafas berat, ia terlihat geram mendengar penuturan mbok Darmi. Ternyata sejahat itu Indri dan mamanya. "Tapi Cinta tahu darimana kalau namanya tidak dicoret dari hak waris?"

"Si Mbok yang kasih tahu, Den. Waktu itu Mbok gak sengaja dengar pembicaraan Non Indri dan Mamanya, kalau ternyata di surat wasiat Tuan masih tertulis nama non Cinta sebagai satu-satunya pewaris. Mereka berdua juga tahu itu karena menguping pembicaraan Tuan Haris dengan pengacaranya. Tuan hanya ingin memberi efek jera pada Cinta karena sudah membuatnya malu."

"Baik, Mbok, percayakan pada saya. Pak Haris adalah Papa mertua saya, dan sudah kewajiban saya juga untuk melindunginya. Oh ya, masalah ini jangan sampai Cinta tahu kalau Mbok sudah memberitahuku. Mulai sekarang, apapun yang Mbok ketahui langsung beritahu saya saja. Biarkan Cinta bahagia dengan keluarga barunya, dia cukup mendengar kabar yang baik-baik saja tentang Papanya."

"Baik, Den, si Mbok mengerti. Sekali lagi terima kasih karena sudah mau menerima Non Cinta dan Laura dengan tulus. Si Mbok sayang sekali pada mereka berdua dan sudah seperti anak dan cucu."

"Andai Mbok tahu kalau Laura adalah putri kandungku," gumam Vano dalam hati.

Setelah panggilan berakhir. Vano kembali ke kamar, meletakkan ponsel Cinta ditempatnya semula, kemudian bersimpuh di sisi istrinya. Ia tersenyum menatap sang istri, yang semakin terlihat cantik saat tidur.

"Honey, ternyata Papamu tidak seburuk yang aku kira. Sekarang, biarkan aku yang akan menggantikan tugasmu untuk menjaganya dari dua wanita ular itu."

.

.

.

Pagi hari...

Papa Haris telah rapi dan bersiap berangkat ke kantor. .

"Pa, apa gak sebaiknya Papa di rumah aja, biar Indri yang mengelola perusahaan." Mama Ratih berusaha membujuk suaminya.

"Papa sudah bicarakan tentang ini semalam dengan Indri dan dia sudah setuju. Papa juga sudah menyarankan untuk dia berlibur, kemana saja yang dia mau. Kalau mau, silahkan Mama ikut dengannya," ucap papa Haris sembari memeriksa kembali isi tas kerjanya.

"Papa itu sudah seharusnya pensiun. Jadi biarkan Indri yang mengelola perusahaan, karena gak mungkin Cinta lagi, kan? Papa sudah mencoret namanya dari hak waris," ucap mama Ratih. Ada kekesalan dalam hatinya saat mengatakan itu, sebab tahu suaminya telah membohonginya. Namun, ia juga harus berpura-pura tidak tahu.

"Iya, Ma. Tapi untuk sekarang biarkan Papa dulu, kalau nanti Papa sudah merasa tidak sanggup lagi mengurus perusahaan, maka Indri lah yang akan mengambil alih menggantikan Papa. Sudah ya, Papa berangkat dulu." Ia mengecup kening istrinya kemudian bergegas pergi.

Di sisi lain...

Cinta dan Vano juga bersiap-siap untuk pergi ke butik. Hari ini mereka harus fitting pakaian pengantin. Beberapa hari ke depan mereka akan disibukan dengan persiapan resepsi yang akan digelar kurang dari dua minggu lagi.

1
THAILAND GAERI
salah ketik ya thor😁😁🤣🤣🤣 kurang huruf n...ntar dikira DOG : ANJING🤣🙏
echa purin
👍🏻
Celsi Hura
Mantap juga ceritanya, semoga cinta dan laura anak gadis nya itu bahagia selalu
T-WAFIQ
nasib aja gak keusir
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑣𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 🤣🤣🤣 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑧𝑎𝑙𝑖𝑚 😂😂😂
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑟 𝑝𝑑 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑠𝑜𝑘 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢....
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖2 𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡 𝑣𝑎𝑛𝑜 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔2 𝑦𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑝𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑝 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑦𝑒𝑙𝑖𝑑𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑛𝑝 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑏𝑎2 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑛𝑘....
𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑝 𝑘𝑜𝑘 𝑜𝑜𝑛 𝑦𝑎
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Nurlinda: terimakasih kk🙏😍
total 1 replies
Nur Fauzan
👍👍lanjutkan
Nur Fauzan
oce banget seritanya, lanjutkan
Nurlinda: terimakasih kk🙏
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐨 𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐢𝐚,𝐝𝐚𝐭𝐞𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐮𝐝𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢😭😭😭𝐧𝐠𝐞𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠
Nurlinda: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐦𝐬𝐡 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐭𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐤𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐞𝐩𝐬 𝐢𝐧𝐢 😊😊
murni l.toruan
ya ampun deh mak n anak sama-sama orang dajjal..Indri hati2 dengan dendam yang tidak alasan untuk menghancurkan Cinra, kamu yang akan hancur.
yumna
kira"udah tayng blm ka autor
Nurlinda: belum y kak. yuk mampir jg ke novel ku yg lain 🙏
total 1 replies
yumna
laura kah....🤭🤭🤭
Hariyanti
terima kasih Thor 🥰 aku suka sama karyamu🥰🥰🥰🥰🥰
Hariyanti
wah...sdh tamat aja Thor
Hariyanti
Evan itu menyebalkan😤 mempermainkan sisi lemah vano😔
Hariyanti
Vano itu terlalu cemburu dan posesif jadi akalnya macet🤔😔 sedikit 2 emosi 😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!