NovelToon NovelToon
Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Mencarikan Istri Untuk Kedua Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewica Dewi

Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.

Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.

Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Tommy Yang Masih Belum Move On

"Sore de, shōkai wa dōdeshita ka? Seikō? [Jadi gimana tadi acara perkenalannya? Sukses? ]" tanya Ayumi ketika kakaknya yang baru saja duduk disofa setelah menidurkan Hana dikamarnya.

"Lancar." jawab Tommy.

"Trus...?! Pasti ada kelanjutannya dong? " tanya Ayumi penasaran.

"Ashita, Hana wa rania o sanpo ni tsurete ikimasu. [Besok Hana mengajak Rania jalan-jalan.] " jawab Tommy singkat.

"Namanya Rania? " ujar Ayumi.

"Iya." jawab Tommy.

Tommy lalu menyentuh layar ponselnya dan membuka sebuah pesan singkat dari pak Burhan. pak Burhan mengirimkan beberapa foto kebersamaan mereka tadi. kecuali foto terakhir yang ada bu Esti dan Carla. sengaja di skip oleh pak Burhan.

"Menurut kamu bagaimana?" tanya Tommy sambil menunjukkan foto dirinya dan Hana ketika sedang duduk diruang keluarga bersama pak Burhan, bu Risa dan bu Vika.

Ayumi mengamati wajah perempuan yang hendak dijodohkan dengan kakaknya.

"Cantik bang." jawab Ayumi.

"Dia seorang guru bahasa inggris di SD international. Ayahnya meninggal karena mengidap kanker ketika Rania masih berusia 2 tahun, ibunya tidak menikah lagi sampai sekarang." cerita Tommy.

"Kalo Hana udah ngajak dia jalan-jalan berarti dia udah menerima kehadirannya Rania? " tanya Ayumi.

Tommy menghela nafas panjang lalu beranjak dari duduknya menuju dapur hendak mengambil minum. Ayumi mengikuti langkah kakaknya menuju dapur.

"Kamu tahu Hana mudah bergaul dengan siapa saja." ujar Tommy sambil menutup kulkas dan menuangkan orange juice di gelasnya.

"Iya juga ya. " sahut Ayumi.

"Dimobil dia malah bercerita tentang Mila yang sering membuatkan kue untuk dirinya dan Viola jika tidak sibuk dengan jadwal kuliahnya." jawab Tommy.

"Oiya?! " ujar Ayumi yang tidak kaget jika Hana selalu bercerita tentang Mila yang sudah dianggap mama barunya.

"Ayu..."

"Iya bang."

"Mila apa benar suka sama abang? " tanya Tommy

"Iya bang. Dia suka sama abang sejak kita masih sma." jawab Ayumi.

"Selama itu dia suka sama abang? " tukas Tommy.

"Iya siapa yang gak jatuh cinta sama abang. Teman-teman Ayumi betah main kerumah karena mereka ingin melihat wajah tampan bang Tommy dan bang Kenzi." ujar Ayumi sambil menghela nafas panjang.

Mengingat masa sma, dimana teman yang murni berteman dengan Ayumi hanya Mila dan Ocha. Selain itu hanya memanfaatkan Ayumi untuk bisa bertemu dengan kedua kakaknya yang tampan.

DUO DUREN

Julukan untuk kedua kakaknya yang sudah berstatus duda ketika tinggal kembali dirumah orang tua mereka.

"Abang gimana sama Rania? Ada perasaan suka kah? Ada getaran cinta diantara kalian berdua? " tanya Ayumi.

"Abang belum bisa jawab Ayu, tadi berkenalan, abang biasa saja. Entah kalo sering bertemu." jawab Tommy menghela nafas panjang.

Jujur saja, cintanya kepada Rena masih sangat besar. Mendiang Rena adalah cinta pertamanya, mereka sudah menjalin kasih sejak mereka berdua sma.

Tak mudah untuk dirinya membuka hati kepada wanita lain, apalagi banyak yang tidak tulus mencintainya karena mereka mengejar materi yang dia miliki.

"Bang, cobalah untuk membuka hati. Sudah saatnya abang menikah lagi. Ada yang ngurusi abang, ngurusi Hana." ujar Ayumi.

Tommy tersenyum melihat adik bungsunya. Lalu dia berpindah posisi duduk di meja makan bersama Hana.

"Maafkan abang ya, udah ngrepotin Ayu mengurus abang dan Hana. Kamu harus mengorbankan masa mudamu mengurus Hana." tukas Tommy.

Ayumi tersenyum kepada abangnya. "Ya kadang Ayu merasa kesal bang, pingin punya waktu sendiri sama teman tapi masih banyak hal yang harus diselesaikan dirumah. Tapi aku sangat menyayangi Hana, rasa kesalku gak sebanding dengan melihat wajah Hana yang menggemaskan. Dan sekarang juga sudah ada bibi Susi membantu pekerjaan rumah full time. Jadi Ayu ada waktu luang lebih banyak." ujarnya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Bang udah pulang? Mana Hana? " tanya Kenzi yang baru saja pulang dari perusahaannya.

"Lagi tidur." jawab Tommy.

Kenzi meletakkan tas ranselnya di lantai dan mengambil minum dari despenser lalu duduk disebelah Tommy.

"Kamu tumben hari sabtu kerja? " tanya Tommy.

"Ada perusahaan yang membutuhkan bantuan ngelacak hacker." jawab Kenzi.

Tommy membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Gimana bang, acara perjodohannya? " tanya Kenzi lalu berjalan menuju kursi disebelah Tommy dan Kenzi menarik kursi tersebut dan mendudukinya.

"Lancar. " jawab Tommy dengan nada datar.

"Hmmm..." Kenzi berdehem saja dia bisa menilai dari nada bicara Tommy bahwa dia gak merasa cocok dengan perempuan yang dijodohkan.

"Besok mau diajak jalan sama Hana." ujar Ayumi.

"Oya, Hana sudah cocok dengan dia? " tanya Kenzi.

"Belum tau juga. Tau sendiri Hana sama siapa aja cocok." jawab Tommy.

"Iya sih. Tapi biasanya anak kecil itu peka bang. Hatinya seperti ada yang menuntun dirinya untuk memilih calon mama baru untuk dirinya." ujar Kenzi.

"Tumben cerdas bang hehe..." timpal Ayumi terkekeh.

"Adik laknat memang kamu Ayu." tukas Kenzi lalu melempar tisu diwajah adiknya. Entah tisu bekas siapa yang dia lempar.

Ayumi berhasil mengelak dan tertawa. Setelah itu mereka bertiga terdiam dimeja makan. Ayumi memperhatikan kedua wajah kakaknya bergantian.

"Kalian berdua ini sebetulnya sama-sama belum move on dari orang masa lalu." tukas Ayumi.

Lalu kedua kakaknya melihat wajah Ayumi. dan Ayumi masih menatap wajah kedua kakaknya.

"Kecuali bang Kenzi, yang sepertinya masih trauma dikhianati sama Vina. Benar apa tidak? " ujar Ayumi.

"Aku masih enjoy aja hidup melajang." jawab Kenzi.

"Duda keles...! " ralat Ayumi dengan memasang wajah masam.

"Iya iya duda hehe..." kekeh Kenzi.

"Kalian berdua mau begini terus? Jadi duo duren sampai tua? Kalo bang Tommy ada Hana sedangkan kamu bang... Apa gak kepingin punya anak?" tunjuk Ayumi kepada Kenzi.

"Pingin Ayu...cuman belum ketemu perempuan yang tepat." jawab Kenzi.

"Lah gimana mau dapat kalo nutup diri." sergah Ayumi kesal.

"Bang Tommy...ada Mila yang menyukai abang dari dulu. Dan Hana sudah akrab dengan dia. Abang coba lah buka hati kepada Mila. Kalo seandainya tidak jodoh setidaknya kalian sudah berusaha." tukas Ayumi.

"Gak semudah itu Ayumi." jawab Tommy.

"Demi Hana bang...bukannya abang bilang, kalo ada perempuan yang bisa membuat Hana nyaman berasa didekatnya, abang akan mempertimbangkan untuk menikahinya. Bukan begitu bang? " sergah Ayumi yang membuat mulut Tommy terbungkam.

"Bagaimana dengan keponakannya om Burhan? " tanya Kenzi.

"Kenapa memang dengan dia? Bang Tommy bilang tadi Hana lebih sering bercerita tentang Mila. Berarti tidak ada yang spesial dalam diri Rania. Berarti pilihan Hana jatuh kepada Mila bukan Rania." jawab Ayumi.

"Rania? Namanya Rania? " tanya Kenzi.

"Iya namanya Rania." jawab Tommy.

Kemudian Ayumi menatap abang keduanya dengan mengernyitkan dahinya.

Kenzi jadi salah tingkah diperhatikan oleh Ayumi dengan tatapan aneh.

"Naze watashi o son'na me de miru nodesu ka? [Kenapa kamu ngliatin aku seperti itu? ]" ujar Kenzi dengan berbicara bahasa Jepang.

"Rania to shiriai ni narimasen ka?

[Kenapa tidak kamu saja berkenalan dengan Rania? ]" tukas Ayumi.

UHUK UHUK UHUK

Kenzi tersedak air putihnya ketika Ayumi menyampaikan ide itu.

Tommy menoleh ke arah Kenzi dan menepuk punggungnya.

"No...no...Sorede jūbundesu... Mō omiaikekkon wa yamete kudasai. [tidak...tidak...tidak ada lagi perjodohan]" tolak Kenzi yang jengah adiknya selalu berusaha menjodohkan dirinya dengan seorang wanita.

"Sore wa yoi kangaeda to omoimasu. [Aku rasa itu ide yang bagus.]" sahut Tommy.

Kenzi menoleh kearah kakak tertuanya. Dan tertawa kecil.

"Tidak akan berhasil lagi." jawab Kenzi skeptis.

Kedua mata Ayumi menatap tajam wajah abang keduanya setajam silet. Membuat Kenzi begidik ngeri.

"Kamu lebih baik mengalah." bisik Tommy.

Kemudian Kenzi melirik adiknya lagi yang memicingkan kedua matanya seolah-olah hendak mengintimidasi dirinya.

"Oke...aku akan berkenalan dengan keponakannya om Burhan." tukas Kenzi akhirnya mengalah.

Ayumi lalu melengkungkan bibirnya dengan lebar.

"Problem solved.[masalah terselesaikan. ]"

"Aku akan berbicara dengan Rania besok.Intinya kita tidak bisa melanjutkan hubungan lebih serius." tukas Tommy.

Tommy memilih untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Rania karena dirinya memang tidak ada getaran cinta dengannya. Perasaan Tommy sebelas dua belas dengan Rania.

"Jadi abang mau serius dengan Mila?" tanya Ayumi.

"Abang akan mencoba membuka hati kepada Mila. Tapi tolong kamu jangan ikut campur, biarkan abang dan Mila berjalan apa adanya." pinta Tommy.

"Iya bang. Ayumi akan mendoakan abang berjodoh dengan Mila." ujar Ayumi tersenyum.

Ayumi senang akhirnya Tommy menyetujui untuk mencoba membuka lembaran baru dengan Mila sahabatnya.

Semantara itu, hari sudah menjelang malam. Rania dan Andien masih mengobrol tentang acara perjodohannya tadi siang.

"Jadi kamu tidak merasakan apa-apa setelah pertemuan dengan Tommy, duda beranak satu itu? " tanya Andien dari balik telponnya.

"Aku suka putrinya. Dia cantik dan menggemaskan. Tapi aku tidak ada perasaan lebih dengan papanya. Cakep sih ndien, tapi setelah ngobrol biasa aja." jawab Rania sambil menerima telpon Andien rebahan diatas kasurnya.

"Hmmm..no koment deh eike..." jawab Andien ikut bingung.

"Besok kami akan jalan-jalan bertiga. Semoga besok ada keajaiban yang membuat aku jatuh cinta kepadanya." ujar Rania.

"Padahal kamu kirim fotonya tadi, emang dia cakep Nia. Mukanya itu rada mirip seperti bosku, cuman kalo bosku versi korselnya, kalo duda yang dikenalin sama kamu versi cindonya." tukas Andien.

"Apa bedanya oneng...mau versi korsel versi cindo tetep mirip dodol..." sahut Rania tepok jidat.

"Hahaha...maksud aku itu rada keliatan indonesianya." kekeh Andien.

"Darimananya...?! Kamu lihat pake kacamata kuda kale ya, perhatiin fotonya, dia kulitnya putih, mata sipit gak beda sama idolamu Lee Min hoo atau seewon miwon atau sapa sih...ah jadi tambah pening aja kepalaku mikir nama orang korsel yang bikin lidah keseleo.

Anyway by the way busway do'ain aja lah yang terbaik buat bestie mu ini biar cepat nyusul kawin kayak kamu. Gak luntang luntung sendirian kayak orang yang mati tak mau hidupun segan." tukas Rania meratapi nasibnya yang masih berada di fase perawan tua.

"Aku do'ain kamu bucin besok sama dia. Sapa tahu kepalamu ketimpuk batangan emas nyasar akhirnya timbul percik-percik asmara pada mas Tommy tercintah hehe..." kelakar Andien.

"Aamiin...yang jelas kalo itu terjadi, aku bakal mengamankan batangan emas itu dulu. Maaf barang yang sudah dibuang tidak bisa diminta kembali." sahut Rania yang sisi matrenya muncul.

Hidup harus realistis dong, masa iya batangan emas dibuang dibiarin aja...Rejeki gak boleh ditolak.

"Ngayal."

"Gak pa pa ngayal dulu siapa tahu jadi beneran."

"Hahaha..." Rania dan Andien tertawa bersama, jika mood ngayal mereka kumat, bisa sampai melalang buana ke mana-mana.

"Aku tunda dulu deh pertemuan mu dengan bosku. Nunggu kabar dari kamu. Kalo gak ada perkembangan dengan duren anak satu ini, baru aku kenalin kamu sama bosku." ujar Andien.

"Atur aja bestie. Sebetulnya ketemu juga gak pa pa. Kan sebelum janur kuning melengkung aku masih bebas di miliki siapa aja."

Eee...

"Masalahnya yang mau memiliki kamu kagak ada bestie. Deritamu memang."

"Bangke lu ndien ! "

"Hahaha...udah yee...aku mau tidur, bayi gede udah nowel-nowel dari tadj ngajak bercocok tanam...jangan lupa breakingnewsnya besok okey bestie...bie...bie..."

"Sahabat laknat. Gak ada sungkannya sama temen yang masih jomblo begini. "

Rania ngomel sendiri setelah Andien sahabatnya memutuskan sambungan telponnya. Hingga malam ini, Tommy hanya sekali mengirim pesan kepadanya.

"Besok saya jemput jam 10 ya. Hana mengajak jalan ke taman kota."

Chat apaan itu, hanya memberi informasi kepada dirinya. Bukan chat yang isinya seorang pria yang ingin melanjutkan hubungan lebih jauh.

"Ya okey..."

Hanya itu jawaban yang Rania kirim kepada Tommy. Dan dibalas dengan kata.

"Sampai besok Nia."

Garing kayak kripik goreng...

"Ah tidur aja, daripada makin pening kepala."

Rania lalu menyusupkan tubuhnya dibawah selimutnya dan tanpa hitungan menit, dirinya sudah pindah ke alam mimpi.

1
mom'snya devadhamian
luar biasa
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
lahh apa aku yg salah baca, atau gimana ya.. tadi kan tommy bawa motor kenapa sekarang naik mobil...????
Getoutofmyway
Suspens!
tefa(♡u♡)
Tersirat makna mendalam
SugaredLamp 007
Kocak abis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!