NovelToon NovelToon
Suamiku Tidak Mencintaiku

Suamiku Tidak Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Karisma Putri, perempuan berusia tiga puluh dua tahun harus menerima kenyataan pahit bahwa sang suami yang bernama Radit, laki- laki yang begitu dia cintai sepenuh hati telah menodai pernikahannya dengan cara berselingkuh dengan perempuan dari masa lalunya.

Tak hanya itu, ternyata selama sepuluh tahun pernikanannya bersama Radit, dan sudah dikaruniai dua orang anak,Risma baru mengetahuinya jika suaminya itu tidak pernah mencintainya dan tidak pernah bahagian hidup bersamanya.

Risma baru mengetahui jika cintanya selama ini kepada Radit hanya bertepuk sebelah tangan.

Lalu apakah Risma bisa mempertahankan keutuhan rumah tangganya di tengah kehancuran hatinya...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Menghapus jejak

Radit mengarahkan miliknya ke dalam milik Risma dengan sekali hentakkan lalu bergerak di atas Risma dengan kasar. Sementara kedua tangan Radit menahan kedua tangan Risma agar Risma tidak bisa memberontak. Radit menciumi seluruh wajah Risma dan meninggalkan banyak tanda merah di leher Risma. Kemudian turun ke kedua benda kenyal milik Risma dan menghisapnya dengam kasar pula.

Tidak ada sedikit pun kelembutan di sana, Radit melakukannya dengan begitu kasar dan amarah seperti orang kesurupan. Risma tidak bisa berbuat apa- apa selain hanya menangis menerima hinaan dari Radit. Selama lima belas menit Radit bergerak di atas tubuh Risma tanpa henti hingga akhirnya lengkingan panjang keluar dari mulutnya, yang menandakan dia sudah mencapai puncak. Lain hanya dengan Risma yang hanya merasakan Rasa sakit di sekujur tubuhnya karena perlakuan kasar Radit.

Beberapa saat Radit terkulai lemas di atas tubuh Risma. Beberapa saat kemudian Radit menegakkan kepalanya menghadap Risma yang masih terisak.

"Kamu sudah puas kan Risma...?" tanya Radit.

"Ini kan yang kamu inginkan hem...?" sambung Radit.

"Kalau kamu ingin sentuhan dariku, tinggal bilang saja , tidak perlu merendahkan dirimu dengan menggoda adik iparmu sendiri, karena itu sangat memalukan...'' lanjut Radit menatap tajam mata Risma yang penuh dengan air mata.

"Kenapa kamu menghinaku seperti ini mas...?" tanya Risma dengan wajah menyedihkan.

"Kamu pantas mendapatkannya Risma, aku melakukan ini semua untuk menghapus jejak laki- laki itu dari tubuh kamu...." jawab Radit sambil mengusap pipi Risma dengan kedua jarinya.

"Tidak ada jejak laki- laki manapun di tubuhku selain jejek tubuh kamu mas, aku bukan bukan perempuan murahan yang rela disentuh oleh laki- laki yang bukan suamiku..." jawab Risma sambil menatap mata Radit.

"Tidak seperti istri muda kamu yang merendahkan dirinya untuk menggoda suami orang untuk menikahinya..." jawab Risma yang juga menatap tajam pada Radit.

"Aku sudah mengatakan sama kamu, jangan hina Eva. Dia pernah menggodaku, aku yang tergoda sama dia..." jawab Radit penuh penekanan sambil mencengkeram kedua pipi Risma dengan kuat kemudian melepaskannya dengan kasar.

Radit lalu bangun dari atas tubuh Risma lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara itu Risma menutupi tubuh polosnya menggunakan selimut. Dia duduk menekuk kedua lututnya sambil terisak.

Beberapa menit kemudian Radit keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang dililitkan di pinggang. Sekilas Radit melihat ke arah Risma yang masih menangis tanpa suara. Timbul rasa iba dan rasa bersalah dalam diri Radit. Ya ,mungkin setan dalam dirinya sudah keluar jadi dia kembali dalam keadaan sadar dan punya perasaan. Radit hendak mendekati Risma tapi tiba- tiba ponselnya berdering.

Radit mengurungkan niatnya mendekati Risma, dia lalu mengambil ponselnya yang ada di saku celana yang tergeletak di lantai. Ternyata yang menghubunginya adalah bu Ratna.

"Assalamualaikum Mi...?" ucap Radit.

"Radit, kamu bawa anak- anak kamu ke rumah Umi. Umi nggak sudi cucu- cucu Umi dekat sama ibunya yang hina itu. Sejak tadi Umi nggak bisa tenang membayangkan perselingkuhan yang dilakukan oleh Risma dengan Aryo. Ibu jijik Radit. Cepat bawa anak- anakmu ke sini sekarang..." ucap bu Ratna.

"Iya Mi..." jawab Radit lalu mematikan sambungan telponnya.

Beberapa saat Radit melihat ke arah Risma. Kedua tangannya mengepal, teringat dengan ucapan Aryo yang mengatakan bahwa Risma telah memberinya obat p*rangs*ng, hingga kemudian mereka tidur bersama. Radit kembali dihinggapi rasa emosi. Iya, selama ini Radit mengaku tidak punya perasaan apa- apa pada Risma, tapi ketika mendengar Risma selingkuh dengan Aryo yang notabene adalah adik iparnya sendiri, entah kenapa hati Radit begitu sakit dan tidak terima akan hal itu. Radit bahkan tidak bisa berfikir menggunakan akal sehatnya hingga dia percaya saja dengan omongan Aryo dan hanya bukti sebuah foto.

Radit mengambil pakaian di lemari lalu memakainya. Setelah selesai memakai pakaian Radit keluar dari kamar tanpa mau memperdulikan Risma lagi. Radit kemudian masuk ke kamar anak- anak. Di dalam sana Sabila tertidur di atas tempat tidur. Sedangkan Rafa duduk di pojokan kamar sambil menekuk kedua lututnya. Dia menangis dalam diam.

Iya, tadi setelah Radit membawa Risma masuk ke dalam kamar, diam- diam Rafa keluar dari kamarnya lalu berdiri di depan pintu kamar kedua orang tuanya. Rafa menempelkan telinganya di pintu kamar untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh ayahnya terhadap ibunya. Karena Rafa tahu bahawa sang ayah sedang marah dengan sang ibu.

Rafa terisak mendengar suara tangisan sang ibu dari dalam kamarnya. Walapun Rafa tidak tahu persis apa yang sedang dilakukan oleh Radit pada Risma, tapi dia tahu kalau Radit sedang menyakiti Risma. Radit terisak sambil sesekali memanggil ibunya dengan suara pelan. Setelah itu Rafa kembali ke kamaranya sambil menangis.

"Rafa, kamu kenapa...?" tanya Radit melihat Fara nangis di pojokan .

"Ayah, apa yang ayah lakukan pada ibu...? Apa ayah menyakiti ibu...? Kenapa ayah jahat sama ibu...hik..hik...." Rafa menangis.

"Ayah tidak tidak menyakiti ibu...bangunlah..." Radit membantu Rafa berdiri.

"Bersiaplah, kita ke rumah nenek, kita mau menginap di sana..." ucap Radit memasukkan beberapa pakaian Radit dan Sabila ke dalam tas kecil.

"Apa ibu juga ikut menginap...?" tanya Rafa.

"Ibu tidak ikut..." jawab Radit.

"Kalau begitu Rafa tidak mau menginap di rumah nenek. Rafa mau menemani ibu..." sahut Rafa.

Tanpa memperdulikan ucapan Rafa, Radit lalu lalu menggendong Sabila yang sedang tidur dan menarik tangan Rafa membawa mereka keluar dari kamar.

"Ayah... Rafa nggak mau ikut ayah.. Rafa mau sama ibu yah... Rafa mau menemani ibu..." ucap Rafa menolak diajak pergi ke rumah.

"Sudah diam...! Kamu nurut sama ayah, jangan membantah...!" seru Radit dengan suara cukup keras hingga suaranya bisa di dengar oleh Risma dari dalam kamar.

"Rafa nggak mau Yah, Rafa mau sama ibu..." Rafa tetap menolak.

"Rafa...! Kamu berani menolak perintah ayah...!" Radit marah.

Mendengar kegaduhan di luar, Risma lalu keluar dari dalam kamar masih dengan menggulungkan selimut di badannya.

"Mas... Mas Radit,, kamu mau bawa anak- anak ke mana...?" tanya Risma menghampiri Radit.

"Aku mau bawa mereka pergi. Perempuan kotor sepertimu tidak pantas mengurus mereka..." Radit terus berjalan ke garasi mobil sambil menuntun Rafa dan menggendong Sabila yang masih tertidur.

"Masuk...." ucap Radit membuka pintu mobil agar Rafa masuk ke dalam.

"Nggak mau Yah, Rafa nggak mau ikut ayah. Rafa sama ibu..."

"Ayah bilang masuk...!" Radit membentak Rafa hingga Rafa takut dan naik ke mobil.

"Mas,... Mas tolong jangan bawa pergi mereka mas...?" Risma menahan tangan Radit namun Radit dengan kasar menepisnya.

Lalu Radit membaringkan Sabila di samping Rafa di jok belakang.

"Ibu...." Rafa menangis.

"Rafa..." sahut Risma ikutan menangis.

"Mas Jangan bawa pergi anak- anak mas..." Risma memohon.

"Perempuan sepertimu tidak pantas mengurus anak- anak. Kamu sudah selingkuh dengan Aryo, aku nggak rela anak- anak diasuh oleh seorang ibu yang memalukan sepertimu. Biarkan mereka tinggal di rumah Umi saja...." Radit sambil menutup pintu mobil.

"Radit lalu membuka pintu pagar kemudian Radit naik ke mobil dan duduk di jok kemudi. Semantara itu Risma mencoba memanggil Radit agar tidak membawa anak- anak pergi.

Tapi Radit sama sekali tidak memperdulikan panggilan dari Risma. Radit lalu menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobilnya keluar dari garasi kemudian pergi dari rumah menuju rumah bu Ratna.

Risma hanya bisa menangis melihat Radit membawa pergi kedua anaknya. Risma lalu kembali masuk ke rumah dan membiarkan pintu pagar terbuka lebar karena tadi Radit tidak menutupnya. Sebenarnya Risma ingin menutupnya tapi dia hanya mengenakan selimut yang dililitkan di tubuhnya. Risma malu jika ada tetangga yang melihatnya. Apa lagi di leher Risma terdapat banyak tanda merah akibat ulah Radit.

Risma lalu masuk ke dalam kamar sambil terus menangis. Risma kembali berbaring di tempat tidur karena badanya terasa remuk redam akibat ulah Radit beberapa waktu lalu.

...****************...

Sementara itu di tempat lain di kampung, Taufik sedang melamun di dalam kamarnya sambil memegangi ponselnya. Taufik berdiri di dekat jendela kamarnya. Taufik lalu membuka aplikasi pesan dan melihat kontak Risma. Entah mengapa sejak beberapa waktu lalu perasaannya tidak enak. Dia begitu cemas dan ingin sekali menelpon Risma untuk menanyakan kabarnya.

Tapi Taufik Ragu melakukan itu. Dia takut kalau dia menelpon Risma Radit akan mengetahuinya dan salah paham padanya. Taufik pun hanya memandangi foto profil Risma yang sedang tersenyum manis memakai baju warna hijau sage dan kerudung warna moka.

"Apa kamu baik- baik saja di sana Risma...?" gumam Taufik.

Tiba- tiba pintu kamar Taufik diketuk. Dan bu Rum membuka pintu kamar Taufik.

"Taufik, sudah mau maghrib, kamu belum siap- siap berangkat ke masjid...?" tanya bu Rum sambil berdiri di depan pintu kamar sang anak dan tangannya memegangi gagang pintu.

"Iya bu, aku mau siap- siap..." jawab Taufik lalu bu Rum kembali menutup pintu kamar Taufik.

Taufik kembali melihat ke arah ponselnya. Lalu dia menghela nafas panjang. Entah keberanian dari mana, lalu Taufik nekat menelpon Risma. Hingga dering ke tiga akhirnya panggilan tersebut diangkat. Taufik menempelkan ponselnya di telinga.

"Risma..." ucap Taufik dengan ragu.

"Ma..maaf aku mengganggumu, aku hanya ingin tahu kabar kamu Risma. Apa kamu baik- baik saja di sana...?" tanya Taufik.

"Hik...hik...." Risma tidak menjawab tapi yang Taufik dengar malah isak tangis dari Risma

"Risma, apa kamu nangis...?" Taufik merasa khawatir

"Ada apa Risma, apa yang terjadi denganmu...?" tanya Taufik.

"Hik...hik... Massss... Hik..hik..." ucap Risma.

"Risma kamu kenapa...?" Taufik semakin khawatir.

"Aku... Aku sudah tidak sanggup lagi mas... Hik..hik..." jawab Risma.

"Risma,,,, kamu jangan buat aku khawatir Risma, tolong katakan apa yang terjadi denganmu...? Apa suamimu menyakitimu hah...?" tanya Taufik.

"Hik...hik....." lagi- lagi yang terdengar hanya isakan pilu dari Risma.

"Risma..."

"Tuut...." Risma mematikan sambungan telponnya.

"Risma....!" ucap Taufik sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kamu kenapa Risma... Ya Alloh kenapa aku jadi nggak tenang seperti ini...." ucap Taufik. Taufik berusaha menelpon Risma lagi tapi Risma tidak mengangkatnya.

"Apa yang terjadi sama kamu Ris..." ucap Taufik.

"Tok..tok..." pintu kamar Taufik kembali diketuk dari luar.

"Taufik , kok kamu belum berangkat ke masjid, itu azannya sudah selesai , ayo siap- siap nanti kamu terlambat sholat berjamaah lho...." ucap bu Rum.

"Aku sholat di rumah saja bu..." jawab Taufik.

"Lho kenapa...? Ada Apa Fik, kok kmau kelihatan cemas begitu....?" tanya bu Rum.

"Apa ada masalah....? Hem...?" tanya bu Rum penasaran.

"Ada masalah di peternakan...? Apa ada pelanggan yang komplen..?" tanya bu Rum penasaran.

"Nggak kok bu, nggak ada papa..." jawab Taufik.

"Nggak ada papa gimana...? Muka kamu panik gitu kok..." sahut bu Rum.

"Nggak kok bu...."

"Ya udah sana sholat. Ibu juga mau ajak Fika sholat..." bu Rum lalu keluar dari kamar Taufik.

*****

Sementara itu Ririn mengendarai sepeda motornya menuju ke rumah Risma. Iya, Ririn mau mengantarkan krim perawatan wajah milik Risma yang tak sengaja terbawa oleh Ririn. Tadi dari salon kecantikan Risma menitipkan krim tersebut di tas Ririn yang besar karena tas Risma tidak muat. Tapi hingga Risma pulang dia lupa tidak mengambil krim tersebut di tas Ririn. Ririn pun lupa.

Ririn ingat ketika dia sudah sampai rumah. Dan malam harinya dia baru sempat mengantarkannya ke rumah Risma. Sampai di depan rumah Risma Ririn memasukkan motornya ke halaman rumah karena pagar rumah terbuka lebar.

Ririn lalu berjalan menuju pintu yang juga setengah terbuka.

"Assalamualaikum..." ucap Ririn. Tapi tidak ada jawaban. Rumah terlihat sepi.

"Risma ke mana sih, pintu pagar dibiarkan terbuka, pintu rumah juga dibuka...." gumam Ririn.

"Ris... Risma..." panggil Ririn sambil melongok ke dalam.

"Ini ada orang nggak sih, tapi motor Risma kok nggak ada ya, kemana dia...? Apa lagi pergi ke warung...? Tapi kenapa semua pintu dibiarkan terbuka begini, kalau ada maling gimana...?" ucap Ririn.

Lalu Ririn mengambil ponselnya kemudian menelpon Risma.

"Nyambung kok, suara nya ada di dalam..." Ririn mendengar bunyi telpon dari dalam rumah Risma.

"Apa aku masuk aja ya..." ucap Ririn.

Perlahan Ririn masuk ke ruang tamu.

"Risma... Kamu ada di dalam...?"

"Mana sih dia... Tapi hapenya bunyi terus nggak diangkat...?"

Ririn memberanikan diri masuk ke ruang tengah. Lalu Ririn melihat kamar Rafa dan Sabila yang pintunya terbuka lebar. Tapi di sana kosong tidak ada siapapun.

"Kok bunyi ponselnya dari arah kamar Risma ya, apa aku ke sana aja..." ucap Ririn.

Ririn memberanikan diri berjalan menuju kamar Risma yang pintunya setengah terbuka. Ririn mengedarkan pandangan ke seluruh kamar. Tiba- tiba matanya melihat sesosok tubuh tergeletak di lantai samping tempat tidur.

"Ya Alloh Risma...!" Ririn kaget dan segera menghampiri Risma yang tubuhnya hanya berbalut selimut.

"Ris.... Risma... Bangun... Kamu kenapa Ris...?" Ririn menepuk- nepuk pipi Risma agar dia bangun.

Tapi Risma diam saja tak bergerak. Ririn ketakutan ,dia takut terjadi apa- apa dengan Risma.

"Ya Alloh Risma kamu masih hidup kan Ris, kenapa keadaanmu seperti ini...kamu habis diapain....? Oh..ya Alloh... " Ririn panik sambil menangis.

Ririn melihat banyaknya tanda merah di leher Risma, Risma pun tidak berbusana hanya kain selimut yang membungkus tubuhnya.

"Bangun, Ris bangun... "

Ririn lalu mengambil minyak kayu putih di atas meja. Lalu mengoleskannya di hidung Risma. Tiba- tiba ponsel Risma yang ada di sampingnya berbunyi. Ririn melihat siapa yang menelponnya, dan ternyata nama Taufik yang tertera di sana.

"Hah.. Taufik...."

Ririn lalu mengangkat panggilan dari Taufik.

"Ha..haloo...."

"Halo Risma, tolong katakan padaku, kamu baik- baik saja kan Risma, aku mengkhawatirkan kamu Risma..." ucap Taufik di sebrang telpon sana.

"Aku bukan Risma mas, aku Ririn temannya Risma...." jawab Ririn.

"Ri..Ririn...?"

"Iya mas, aku lagi ada di rumah Risma..."

"Oh, apa Risma baik- baik saja...?"

"Ri...Risma....

"Risma kenapa Rin....?" tanya Taufik.

"Pas aku datang Risma sudah pingsan di kamarnya mas, keadaannya begitu kacau mas, aku bingung harus ngapain, tidak ada orang di rumah Risma selain Risma...." jawab Risma.

"Ya Alloh..." ucap Taufik.

Bersambung...

1
Nur Adam
lnjut
Hera
mulai deh Radit ngerasain tuh gimana dikecewakan bentar lagi mungkin ditinggalkan sama si Eva
Daulat Pasaribu
jgn dibuat si Radit cepat mati Thor enak aja langsung mati GK ada hukuman untuk dia Ama keluarganya,apalagi si pelakor
sutiasih kasih
mana mau eva brtahan dgnmu radittt.... lha gajimu cm seuprit....
inget y radit.... beda istri beda rizkinya...
km mnikah dgn risma.... jabatanmu di kantor makin moncer.... krna risma mngabdi dan mndoakan suaminya setulus hati....
tpi justru doa yg tak hnti risma langitkn siang malam.... km balas dgn pnghianatan dan ktidak adilan...
istri sah km beri nafkah seadanya... sdangkn selingkuhanmu km beri berlipat2 ganda untuk ber senang2...
Uthie
Wahhh.. sebenarnya kurang puasssss itu 😡
tapi.. semoga setelah ini si Radit jadi beneran balangsak dan makin ancur dehhhh 😡😡😡😡
Ma Em
Alhamdulillah sekarang Radit cuma pegawai staf biasa apakah Eva juga akan dipecat juga ,rasakan sama kamu Eva sekarang Radit bkn orang berduit lagi, Radit kerjanya sdh diturunkan jabatannya semoga pelakor Eva mau ngurus Radit yg sdh sakit2an , untuk Risma dan anaknya Rafa semoga selalu bahagia dan setelah masa idah Risma segera menikah dgn Taufik agar tdk diganggu sama Radit lagi.
Asmara
masih untung pak Wijaya tidak memecatmu Radit.... mau lihat apa Eva masih mau setia sama kamu dgn kondisimu seperti sekarang
sutiasih kasih
tuh kelakuan iblis perempuan pujaan dan idamanmu radit.....
makin mblangsak & makin g smbuh2 saat km tau betapa rafa sangat2 mmbencimu...
Ma Em
Wah emang pelakor itu sangat bahaya Risma kirim pesan mau kasih tau Radit bahwa Rafa mau pindah sekolah dikampung malah yg balasnya si pelakor Eva bilang yg tidak2 semoga Radit segera tau kelicikan istri tercintanya si Eva.
Mommy Almira
Sebenarnya bab 68 sudah aq kirim dari tadi malam abis maghrib, tapi baru terkirim tadi jam 9 pagi, mungkin ada gangguan kali ya ...
Uthie: pantasan... ditungguin koq sampai seharian gak ada notif up nya cerita ini 😁
Asmara: pantes aja aku nungguin dari kemarin Thor,
total 2 replies
Farid Atallah
kok blm up 🥴
Mommy Almira: up dr tadi malam kak, tpi masih direview tumben itu lama bgt nggak terkirim juga, mungkin lg ada gangguan dr pihak noveltoon
total 1 replies
Salsabiela
jangn tunggu lama" , nanti lama" Risma diambil orang...
Salsabiela
alhamdulillah dah resmi cerai
Uthie
gak sabar Mereka bersatu 👍😍🤗🤗
Daulat Pasaribu
mau liat penyesalan si Radit
Nur Adam
lnjur
Ma Em
Taufik dan Risma semoga kamu setelah masa idah langsung di halalin saja jgn lama2 takut nanti si Radit ganggu Risma
Uthie
Sayang banget, si Radit gak liat kedatangan Taufik juga 😂😏😏
Asmara
nyesel karena udah kena penyakit...
Hera
nyesek" deh lo Radit, semua udah terjadi, tinggal menyikapi agar kedepannya jadi lebih baik n bijak aja buat Radit, siap" aja tuh ngadepin sikap menye" si Eva ya
Mommy Almira: bagus kl eva mau bertahan sama dia yg penyakitan, kl Eva kabur gmna ...? tmbah apes ya 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!