Anggi dan Raffi baru saja melangsungkan akad nikah, mereka menikah karena suatu perjodohan tapi siapa sangka di saat yang bersamaan datang satu keluarga yang menuntut pertanggung jawaban Raffi karena Raffi ternyata menghamili mantan kekasihnya.
Apakah Raffi akan menikahi mantan kekasih nya yang ternyata hamil di luar nikah ?
Lalu bagaimana dengan Anggi ? apa Anggi bisa menerima pengkhianatan suami yang bahkan baru hitungan menit ? akan kah pernikahan Anggi dan Raffi bisa berakhir bahagia dengan hadirnya orang ketiga yang juga bagian dari masa lalu suaminya ?
Kehidupan apa yang harus Anggi lalui di dalam rumah tangga nya bersama Raffi?
Pantengin kisah Anggi Raffi dan wanita ketiga di pernikahan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Takdir
Demi membuat orang tua Raffi percaya jika iya memang tulus menganggap Anggi adik, Nando pun mengajak kedua orang tua Raffi untuk ikut dan bertemu dengan kedua orangtuanya bersama dengan Raffi dan Anggi.
" mungkin rumah Nando tak sebesar rumah Tante dan om, tapi Nando yakin Kedua orang tua Nando akan menerima Anggi dengan tangan terbuka " ucap Nando saat mereka baru saja sampai di depan sebuah rumah yang bergaya minimalis tapi terlihat asri dan nyaman di hiasi taman di sudut halaman rumah.
" kami tak memandang seseorang dari rumahnya tapi bagaimana mereka menerima dan memperlakukan Anggi nantinya " ucap Bu Ratna yang memang tak mempermasalahkan semuanya.
" ayo masuk " ucap Nando sambil membuka gerbang bahkan Nando sengaja tak memberitahu kedua orang tuanya jika dirinya mengajak seseorang yang akan bisa mengisi kekosongan karena dirinya yang tak pernah ada di rumah seperti yang mereka harapkan.
" Bu... Nando pulang Bu " panggil Nando sambil membuka pintu lebar lebar agar kedua orang tua Raffi bisa yakin akan keputusan mereka ambil.
" yah Nando pulang yah " panggil wanita paruh baya yang kini sudah berjalan tergopoh gopoh menghampiri putranya yang memang sangat jarang pulang ke rumah.
Tapi di ambang pintu antara ruang keluarga dan ruang tamu wanita paruh baya yang tak lain ibunya Nando diam mematung melihat banyaknya tamu yang datang tapi pandangannya langsung terkunci pada Anggi seolah ada sesuatu dalam diri Anggi yang menarik ibunya Nando untuk menghampiri Anggi.
" Amara " ucap ibunya Nando dengan air mata yang tiba tiba saja mengalir di kedua pipinya.
" yah... Amara pulang yah " ucap ibunya Nando yang bahkan tak memperdulikan Nando putra mereka sendiri.
" Bu, dia Anggi teman Nando " ucap Nando yang ingin menyadarkan ibunya jika yang ada di hadapannya Anggi, tapi saat mengingat ibunya memanggil Anggi dengan sebutan Amara membuat Nando penasaran siapa Amara yang ibunya maksud.
" dia Amara " ucap ibunya Nando yang tetap pada pendiriannya, tak lama datang seorang laki laki paruh baya yang bisa di yakini jika dia adalah ayah Nando.
" Bu, sadar ada banyak tamu di rumah kita " ucap laki laki itu sambil menarik istrinya yang masih mendekap Anggi dalam pelukannya.
" maafkan istri saya " ucap laki laki paruh baya itu.
" Bu Ratna, pak Anton ini kedua orang tua saya Bu Gea dan pak Dandi "
" yah kenalkan, ini pak Anton dan Bu Ratna " ucap Nando memperkenalkan kedua orangtuanya pada kedua orang tua Raffi.
" salam kenal, saya pak Dandi dan ini istri saya Gea orang tua Nando " ucap pak Dandi memperkenalkan diri pada Bu Ratna dan pak Anton begitu juga sebaliknya.
" lalu ini ?" tanya Bu Gea yang terus menahan rasa penasarannya pada sosok yang ada di hadapannya saat ini.
" ini Anggi mantan menantu Bu Ratna dan ini anak Bu Ratna, Raffi " ucap Nando memperkenalkan Anggi dan Raffi pada kedua orang tuanya.
" Anggi ?" tanya Bu Gea yang masih tak percaya jika mata dan hatinya bisa salah mengenali seseorang.
" iya Bu, ini Anggi mantan menantu saya meski sejujurnya saya masih sangat berharap putra saya yang bodoh ini bisa melihat bagaimana istimewanya Anggi " ucap Bu Ratna.
" bukankah dia masih cukup kecil untuk menikah ?" tanya Bu Gea yang sangat menyayangkan jika Anggi menikah di usia yang masih sangat muda.
" panjang ceritanya, tapi satu yang pasti saat ini Anggi ingin hidup mandiri tapi tak mungkin kembali ke panti di saat dirinya terpuruk seperti ini " ucap Bu Ratna memulai alasan kenapa dirinya datang ke rumah mereka.
" Nando yang menyarankan jika Anggi bisa tinggal di rumah kita karena Nando pun sudah sangat jarang pulang ke rumah ini " ucap Nando panjang lebar.
" tentu saja kami tak akan keberatan menerima Anggi untuk tinggal bersama dengan kami mulai saat ini " ucap Bu Gea tapi berbeda dengan pak Dandi yang penasaran dengan asal usul Anggi apalagi saat mendengar Anggi berasal dari panti asuhan.
" maaf jika pertanyaan saya sedikit bersifat pribadi, tapi siapa Amara ? "
" dan kenapa Bu Gea mengira jika Anggi itu Amara ?" tanya Bu Ratna yang tak bisa menghilangkan rasa penasarannya.
" itu tak penting Bu, yang terpenting apakah Bu Gea bersedia menerima Anggi untuk tinggal di sini atau tidak ?" tanya Raffi memotong pembicaraan orang tua.
" tentu saja kami bersedia, apalagi Nando sudah sangat jarang pulang hingga membuat kami kesepian " ucap Bu Gea yang langsung mendapat anggukan dari pak Dandi.
Kedua orang tua Raffi dan kedua orang tua Nando, begitu juga Nando tak ada satupun di antara mereka yang menanyakan kesediaannya ataupun keinginannya saat ini hingga Anggi lebih memilih untuk diam.
Berbeda dengan Disya yang sejak tadi memikirkan apa yang Raffi hadapi di rumah Anggi setelah dirinya salah mengatakan sesuatu pada ibunya Raffi yang Disya kira Anggi.
" kenapa Raffi tak memberitahu apa yang terjadi di sana ?" tanya Disya yang sejak tapi merasa tak tenang apalagi saat memikirkan apa yang akan ibunya Raffi lakukan untuk bisa membalas kelancangannya tadi.
" tapi aku yakin bagaimana tegasnya seorang ibu tak akan mungkin mengorbankan putrinya sendiri demi orang asing yang bahkan baru dua hari menjadi menantunya " ucap Disya menenangkan dirinya sendiri.
Tapi entah kenapa tiba tiba saja perutnya mendadak melilit seolah perutnya di peras dengan sangat kuat hingga membuatnya sedikit meremas perutnya yang membuatnya menahan sakit yang sangat luar biasa.
" kenapa dengan perutku ?" tanya Disya di sela sela rasa sakit yang terus menjalar menuju pinggang bagian bawah.
" aku harus menghubungi Raffi " ucap Disya sambil menghubungi Raffi karena tak ingin terjadi hal buruk pada kandungannya saat ini.
" ayo Raffi angkat " ucap Disya yang semakin kesakitan dari dalam perutnya hingga tiba tiba saja cairan hangat berwarna merah mengalir di sela sela kedua paha miliknya.
" ah apa ini ?" tanya Disya yang tiba tiba saja takut jika janin yang ada dalam kandungannya tak terselamatkan.
" Raffi angkat !" bentak Disya yang tak tau harus berbuat apa seolah semua pengetahuannya hilang di saat genting seperti ini.
Melihat Raffi yang terus saja melihat ke arah handphonenya membuat Anggi semakin yakin untuk menjauh dari kehidupan Raffi saat ini.
" angkat saja mas, siapa tau ni sangat penting" ucap Anggi yang tak sengaja melihat siapa yang menghubunginya saat ini.
" siapa ?" tanya Bu Ratna yang tiba tiba saja mengambil handphone putranya untuk bisa melihat siapa yang menghubungi putranya saat ini.
" wanita ini tak akan diam jika kamu tak mengangkat sambungan telepon darinya " ucap Bu Ratna yang langsung mengangkat sambungan teleponnya untuk mendengar apa yang Disya inginkan lagi saat ini.
" Fi tolong aku..."
" Fi tolong bayi ku Fi .. Tolong bayi Kita... "
✍️✍️✍️ apa Bu Ratna akan percaya jika telah terjadi sesuatu pada Disya dan kandungannya ? Dan apakah kandungan Disya akan bisa terselamatkan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
