Aku adalah reinkarnasi dari Jiwa seorang pembunuh bayaran. Didunia luar orang-orang memanggilku dengan julukan RAJA TANPA MAHKOTA. Setelah kebangkitan-Ku kembali, Aku bertekad untuk menumpas semua ketidak-adilan diseluruh jagad alam raya ini........
Selamat mengikuti perjalanan kisah hidupku, semoga semuanya terhibur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Otna Forever, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMINTA KOMPENSASI
Di dalam arena kompetisi, Xiao Yi berdiri dengan kedua tangannya dilipat didepan dada. Sambil menatap anak-anak peserta kompetisi lainnya, dia berseru;
" Siapa lagi yang ingin masuk arena untuk melawanku?"
Anak-anak yang ditatap itu segera memalingkan wajah mereka, tidak berani menatap Xiao Yi lagi.
Mereka sadar betul bahwa Xiao Zimu saja susah untuk mereka kalahkan, sementara untuk Xiao Yi mengalahkan Xiao Zimu hanya dengan menggunakan dua kali serangan. Mana berani mereka bertarung dengan Xiao Yi?
Jika mereka memaksakan diri masuk arena untuk bertarung dengan Xiao Yi, bukankah itu sama saja dengan mempermalukan diri sendiri?
Wasit melihat tidak ada lagi yang merespon tantangan dari Xiao Yi. Maka ia segera mengumumkan;
" Pertarungan kali ini dimenangkan oleh Patriark Muda, Xiao Yi."
Wasit merubah panggilannya terhadap Xiao Yi dengan menyebutkan gelarnya sebagai Patriark Muda.
Padahal selama belasan tahun ini, tidak pernah sekalipun ada orang yang memanggilnya dengan sebutan demikian.
Kehidupan dunia ini memanglah begitu. Kalau kita mempunyai kedudukan serta kekuatan, maka pasti akan sangat dihormati. Tetapi jika tidak ada kedua faktor tersebut maka sudah jelas sebaliknya yaitu kita akan selalu dihina dan diremehkan.
“ Patriak muda Xiao Yi, Anda bisa keluar arena sekarang.” Kata wasit dengan senyum gembira.
Xiao Yi menggelengkan kepalanya lantas berkata;
" Tidak usah terburu-buru."
Kemudian, Xiao Yi memandang ke arah kursi tempat duduk para penatua. Terlihat disana juga ada Xiao Ruohan yang duduk disamping ayahnya yaitu tetua kelima.
“ Xiao Ruohan, kita telah bertaruh dan hasilnya kau sudah kalah!” Xiao Yi berkata dengan bangga.
" Kalah...itu benar, Xiao Ruohan telah kalah taruhan!" Seru serempak dari beberapa anggota klan yang menonton kompetisi.
Mendengar perkataan Xiao Yi tersebut, tidak ada seorangpun yang membantahnya ataupun menyatakan ketidakpuasan.
Karena sekarang, mereka semua telah melihat kehebatan sekaligus kekuatan yang ditunjukkan oleh Xiao Yi.
Di tempat duduk para tetua, tampak tetua kelima berwajah muram. Didalam hatinya dia memendam rasa marah sekaligus benci.
" Sialan, mengapa semua ini terjadi? Si sampah itu tiba-tiba berubah menjadi kuat dan bisa mengalahkan Xiao Zimu, kalau begini rencanaku bisa kacau." Gumam pelan tetua kelima.
Pemikiran yang sama, dirasakan juga oleh Xiao Ruohan. Dia menatap ayahnya mencoba mencari perlindungan.
Ayahnya mengangguk dan memberi isyarat agar dia bersikap tenang.
Tetua kelima kemudian berdiri dan berkata dengan suara lantang;
"Xiao Yi, kompetisi klan sudah berakhir, kamu bisa turun."
Setelah itu, dia menatap para tetua lain di sampingnya dan berkata;
" Para tetua, sudah waktunya untuk membuka Gua Ziyun, mari kita pergi."
Dia berencana untuk segera mengakhiri semua kekacauan itu dengan tidak memberi Xiao Yi kesempatan untuk berbicara lagi.
Namun Xiao Yi sudah memprediksi keadaan yang nantinya akan terjadi, sehingga ia mempunyai persiapan.
" Kenapa para tetua mau saja diperintah seenaknya oleh tetua kelima?" Berkata dengan lantang Xiao Yi.
" Apakah para tetua sekalian tidak menyadari, bahwa dia sedang berusaha untuk menghindari fakta dari taruhan antara aku dan anaknya?" Lanjut Xiao Yi dengan berapi-api.
Tetua kelima mengerutkan kening sambil berpikir. Dia pun lalu berkata;
"Xiao Yi, apa maksud dari perkataanmu itu? Jangan pikir bahwa kamu adalah seorang Patriark Muda, sehingga bisa seenaknya memfitnahku sesuka hatimu, ingat aku ini seorang tetua."
" Fitnah? Apakah kamu sudah lupa, taruhan itu dibuat didalam rapat klan dihadapan para penatua dan juga diaken." Sanggah Xiao Yi.
" Tetua kelima, saat Gua Ziyun dibuka, tolong kau jaga anakmu, jangan sampai dia masuk menyelinap seperti tikus." Lanjut Xiao Yi mengejek.
“ Hahaha.” Mendengar candaan Xiao Yi, orang-orang pun tertawa terbahak-bahak.
“Kau…” Tetua Kelima menjadi sangat marah dan berteriak; “Xiao Yi, taruhan antara kalian para junior, itu hanya dianggap sebagai lelucon saja, tidak perlu kami para tetua menanggapinya."
" Apakah seperti itu? Taruhan itu ditetapkan dalam rapat di aula klan, kalau kau berkata demikian, berarti apakah tempat yang sakral itu hanyalah tempat untuk membuat lelucon, tempat bermainnya anak-anak?"
" Hmphhh." Tetua Kelima mendengus dingin, sambil memikirkan tindakan balasan di dalam hatinya.
Tak lama kemudian dia berkata; "Xiao Yi, kamu pikir kamu bisa menganggap taruhan itu serius? Nah, sekarang di hadapan semua orang, aku akan bertanya, siapa yang menganggap taruhan omong kosong itu sebagai kenyataan?" Ucapnya bertanya sambil pandangannya menatap semua anggota klan dengan penuh tekanan.
Pada saat yang sama, tetua ketujuh, kedelapan, dan kesembilan semuanya bergerak kemudian berdiri disampingnya.
" Melihat itu, semua anggota klan hanya diam tertunduk, tidak ada yang berani bersuara.
Tiba-tiba terdengar suara yang menggema;
" Saya menganggap taruhan itu serius, dan bukanlah sebuah lelucon!"
“ Hah?” Tetua Kelima terkejut, selama ini tidak pernah ada yang membantahnya secara terang-terangan.
" Siapa yang berani......" Tetua Kelima tidak dapat meneruskan kata-katanya lagi setelah menyadari siapa yang berbicara tadi.
Terlihat seorang pria tua berjenggot dan berambut putih dengan wajah yang penuh karisma, berjalan perlahan mendekat kearah tempat para tetua.
“ Lihatlah itu tetua kedua!” Semua anggota klan segera membungkuk memberi hormat.
" Penatua kedua." Para penatua dan diaken juga ikut membungkuk.
Di antara kesembilan tetua klan Xiao, yang mengendalikan semua urusan klan adalah ketujuh orang tetua.
Adapun tetua Agung dan tetua kedua, mereka berdua dianggap senior. Sehingga hanya jika ada urusan yang penting atau ada masalah yang besar berkaitan dengan kepentingan klan, barulah mereka berdua melibatkan diri.
Dan saat diselenggarakannya kompetisi klan saat ini, mereka berdua juga tidak menghadirinya.
Seperti diketahui bahwa tetua Agung merupakan seorang Alkemis, jadi dia sibuk dan tidak bisa sembarang diganggu.
Sedangkan untuk tetua kedua dia adalah seorang penggila kultivasi, jadi dia terus mengasingkan diri untuk terus meningkatkan kultivasinya. Sehingga ia jarang muncul diklan.
Tetua kedua merupakan seorang yang terkuat diklan Xiao. Basis kultivasinya berada di tingkat Alam langit lapisan kesembilan, selangkah lagi memasuki tingkat Alam Raja.
Oleh karena itu, kekuasaannya diklan melebihi ketujuh tetua. Jadi apabila ada suatu hal yang diputuskan oleh ketujuh tetua, dia bisa membatalkannya seorang diri.
Tetua kedua melirik Xiao Yi dengan ekspresi kagum, kemudian mengalihkan pandangannya kepada Xiao Ruohan dan tetua kelima.
" Sudah kubilang tadi, taruhan ini bukanlah sebuah lelucon, apa kau punya pendapat lain?" Tanya tetua kedua penuh wibawa.
" Karena ini sudah menjadi keputusan tetua kedua, saya tidak berani." Berkata tetua kelima dengan penuh hormat.
Tetua kedua dulunya juga adalah guru pencerahan kultivasi dari para tetua dan juga Patriak ayah dari Xiao Yi. Oleh sebab itu, saat dia bertanya tadi, tetua kelima tidak berani menjawab untuk membantahnya.
" Baiklah, tidak apa-apa jika kau tidak punya pendapat lain." Tetua kedua mendengus lanjut berkata;
"Aku sudah mendengar tentang taruhan itu, meskipun ini adalah taruhan antar junior, namun mereka berdua adalah kultivator."
" Sebagai kultivator, jika tidak berani menerima kekalahan, dan menghadapi hal kecil seperti ini, bagaimana bisa mereka bisa melewati hal-hal yang lebih sulit lagi dimasa depan?"
" Bahkan jika tidak sebagai kultivator, apabila kalian telah berjanji namun mengingkarinya, maka kalian tidak layak menjadi keturunan keluarga Xiao-ku." Tetua kedua memberikan pengarahan dengan tegas.
" Ya...ya, apa yang dikatakan tetua kedua itu memang betul." Tetua kelima mengangguk dengan hormat, lanjut berkata dengan sedikit rasa takut;
" Tetapi tetua kedua, kamu juga tahu bahwa Ruohan adalah anak paling berbakat dalam klan, dengan basis kultivasi tertinggi diantara semua generasi muda klan yaitu tingkat Alam fana lapisan ketujuh."
" Jika dia tidak di izinkan memasuki pelatihan Gua Ziyun, saya khawatir dia akan kehilangan semangat kultivasinya."
“ Ini…” Tetua kedua terdiam, berpikir.
" Tetua Kelima, Xiao Ruohan bisa saja memasuki Gua Ziyun, tapi dengan syarat dia harus memberikan kompensasi yang cukup." Ucap Xiao Yi sambil tersenyum
" Kompensasi, apa maksudmu?" Tanya tetua kelima.
" Sepuluh ribu keping perak, saya rasa itu harga yang pantas untuk tempat seistimewa Gua Ziyun." Jawab Xiao Yi.
" Xiao Yi, kau jangan bertindak keterlaluan, gaji bulanan lelaki tua ini di klan hanya beberapa ratus keping perak, jadi mana mungkin aku mempunyai uang sebesar itu!" Berkata tetua Kelima dengan rasa kesal.
" Itu urusanmu, kalau tidak punya cukup uang, ya terserah."
" Berarti anakmu Xiao Ruohan tidak bisa memasuki Gua Ziyun." Ucap Xiao Yi dengan acuh tak acuh.
" Saya rasa itu adalah jumlah yang pantas dan sepadan." Sambung tetua kedua.
Tetua kelima langsung bersedih, tetapi dia benar-benar tidak bisa menolak apa yang diputuskan tetua kedua.
" Xiao Yi, eh begini saja, lima ribu keping perak ditambah tiga pil bumi dan sepuluh pil penempa tubuh, apakah itu cukup?" Tetua kelima setengah membujuk.
Memasuki Gua Ziyun untuk berkultivasi adalah prioritas utamanya untuk Xiao Ruohan, sehingga tetua kelima tidak mempunyai pilihan sama sekali.
Xiao Yi mengerutkan kening dan berkata; " Lima ribu keping perak, lima pil bumi dan 20 pil penempa tubuh."
" Lima pil bumi, 20 pil penempa tubuh?" Tetua kelima membuka matanya lebar-lebar, lalu berkata; " Xiao Yi, apakah kau ingin merampokku?"
Tetua kedua terbatuk dua kali lalu berkata; " Xiao Yi, jangan bersikap tidak masuk akal, begini saja, lima ribu keping perak, tiga pil bumi dan lima belas pil penempa tubuh."
Xiao Yi tersenyum dan berkata; " Karena tetua kedua sudah memutuskan, aku tidak akan membantah."
“ Terima kasih tetua kedua Xiao Xie.” Ucap tetua kelima, tetapi tatapannya ke arah Xiao Yi masih penuh dengan kebencian.
" Baiklah kalau begitu, karena masalah ini sudah terselesaikan, mari sekarang kita buka Gua Ziyun, ini merupakan momen terpenting dalam klan.
" Ya, baiklah" Para tetua menjawab dengan serempak.
...................
###
Tolong jangan cuman minta Update saja yah....
Sementara LIKEnya disetiap episode dilupakan 😁🙏
Penulisannya serta tanda bacanya rapi banget
Top deh pokoknya
Tetap semangat berkarya thor
Semangat Author....
Tetap lanjutkan karyanya 🙏
Sukses selalu 👍