10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Setelah Ara dan Mark mulai diam, barulah Arjun sang sopir sekaligus bodyguard tersebut kembali bertanya.
"Kita kemana Nona?." Tanya Arjun, seraya melirik Ara sekilas, setelah nya kembali fokus pada jalanan.
"Ikuti kemauan si keras kepala dan menyebalkan itu." Cebik Ara, dia benar-benar kesal dengan Mark yg dijanjikan ingin membawa Zea ke rumahnya.
Arjuna hanya menanggapi dengan menganggukkan kepala nya saja, kemudian melajukan mobil nya dengan hati-hati, dan selalu fokus pada jalanan.
"Jika saja Zea tidak tertidur, maka aku yakin, Zea juga tak akan bersedia kamu ajak ke rumah." Ara masih mengomeli Mark. Akan tetapi yg di omeli sama sekali tidak mendengarnya, lantaran lelaki tampan itu sibuk menatap wajah Zea yg terlihat begitu damai dalam lelap nya.
Sesekali tangan kekar lelaki tampan itu akan menyingkirkan helaian anak rambut yg menutupi wajah Zea. Senyum tipis kembali terbit di sudut bibir lelaki tampan tersebut.
"Kasihan sekali kamu princess ku, aku tahu kamu pasti sangat terluka atas kehilangan adik bayi mu, apalagi orang yg menjadi penyebab keluarga mu kehilangan adalah orang terdekat kalian." ucap Mark bergumam dalam hati, meskipun diabelum mendengar cerita lengkap mengenai kejadian kurang lebih 9 tahun yg lalu, akan tetapi Mark bisa membayangkan betapa hancur dan terluka nya Zea saat itu, apalagi waktu itu dia masih sangat kecil, tetapi sudah harus menerima kenyataan hidup yg begitu pahit dan getirnya.
"Aku berjanji, akan membalas semua perbuatan orang-orang yg telah berani membuat mu terluka, setiap tetes air mata yg kamu jatuhkan akibat ulah mereka, maka mereka harus membayarnya dengan darah mereka." Mark kembali berucap, sorot mata lelaki itu syarat akan dendam, serta amarah yg berkobar-kobar.
Ara sama sekali tak mengusik Mark lagi, gadis itu faham dan mengerti betul apa yg sedang Mark fikirkan. Ara juga merasa sesak jika dia ingat betapa hancur dan rapuhnya keluarga Zea saat itu.
Ara menghela nafas berat, dan menghentikannya perlahan.
"Nanti aku akan ceritakan detail masalah nya, saat kita sudah sampai di rumah." Ara berkata sambil menoleh sekilas pada Mark.
Mark yg masih fokus menatap wajah lelap Zea, sontak menoleh juga pada Ara. Kemudian lelaki itu langsung menganggukkan kepala nya.
Setelah itu, keadaan begitu hening, tak ada percakapan lagi antara Mark dan Ara, kedua nya larut dalam fikiran masing-masing. Hingga beberapa menit berlalu, mobil yg di kendarai Arjun telah memasuki halaman mansion mewah keluarga Sanjaya.
Begitu mesin mobil terhenti, Ara langsung membuka pintu mobil nya dan turun, kemudian gadis itu membuka pintu mobil bagian belakang, tepat nya dimana Mark dan Zea berada.
Mark langsung menggendong tubuh Zea ala bridal style, dan membawa nya masuk ke dalam mansions.
Di ruang tamu, Arnold dan Angel yg telah sampai duluan, langsung mengernyitkan dahi mereka dalam, saat melihat Mark menggendong seorang gadis yg tengah tertidur.
"Mark, anak gadis siapa yg kamu culik?." Tanya Arnold, dengan nada suara yg sedikit keras, lantaran Arnold begitu terkejut.
"Turunin dikit nada bicaranya Pa, princess ku sedang tidur." Ucap Mark dengan sangat pelan, kemudian lelaki itu langsung melangkah menuju lift, tujuan Mark adalah kamar pribadi milik nya.
Iya Mark akan membaringkan Zea di kamar nya, dan membiarkan gadis nya itu tidur disana.
"Ara bisa jelaskan?." ucap Arnold langsung bertanya pada Ara, yg saat itu baru saja mendudukkan bokong nya di sofa.
"Apa nya yg harus di jelaskan Pa." Sahut Ara dengan tampang polos nya.
"Lagian Mama dan Papa kan baru sampai setelah menempuh perjalaan panjang, apa Mama dan Papa tidak mau istirahat dulu." Tambah Arania, sambil menatap Angel dan Arnold bergantian.
"Jelaskan dulu siapa gadis yg di bawa Mark?." Titah Arnold, karna dia sangat penasaran, selama ini Mark tak pernah bersikap manis dengan gadis-gadis manapun, hanya bersama Zea, saat mereka masih kecil saja Mark akan banyak bicara dan menunjukkan sikap peduli serta hangat nya.
"Mama, pasti bisa menjelaskan, Ara cape, mau istirahat dulu." Gadis itu langsung bangkit dari duduk nya, setelah melemparkan semua nya pada Angel.
Angel hanya bisa geleng-geleng kepala, ketika Ara mulai memasuki lift, pasti lah gadis itu akan menyusul Mark dan Zea, fikir Angel. Arnold menatap sang istri, meminta penjelasan mengenai apa yg di maksud Ara barusan.
"Ada apa?." tanya Angel hanya berpura-pura tidak tahu.
"Apa maksud Ara, kalau Mama pasti bisa menjelaskan nya?." Selidik Arnold.
"Menurut Papa, siapa lagi gadis yg begitu Mark gilai kecuali Zea, maka jika Mark bela-belain menggendong gadis itu, dan menjaga nya dengan sangat itu artinya gadis itu adalah gadis yg memang mempunyai tempat khusus di hati putra kita." Jelas Angel yg terdengar bergitu berputar-putar bagi Arnold yg belum bisa mencerna maskud nya.
"To the point aja bisa tidak Ma, Papa lagi capek malas buat mikir." ucap Arnold langsung berkata dengan nada perintah.
"Raudha, bukan kah gadis itu adalah gadis yg baru bertemu Mark di Bandara dan baru ia kenal, lalu bagaimana Mama bisa berfikir bahwa gadis itu adalah gadis yg istimewa bagi Mark, ah pusing." Keluh Arnold.
"Raudhatul Zea Az-Zahra, alias Zea Jelita, itulah nama gadis yg Mark bawa ke rumah barusan, yg juga merupakan sahabat Arania Sonia, sampai sini faham kan." Jelas Arnold, entahlah mengapa wanita itu harus menjelaskan dengan cara yg rumit menurut Arnold.
Arnold mencerna maksud perkataan sang istri barusan, sedetik kemudian barulah laki-laki itu mulai mengerti, dan sontak saja laki-laki itu langsung membelalakkan matanya.
"Mark membawa Zea pulang, ah sebentar lagi pasti akan ada perang dan amukan serigala jantan, yg tak terima princess mereka di bawa ambil Mark." Arnold berkata seraya terkekeh pelan, laki-laki itu sudah bisa membayangkan bagaimana kesal nya Elang nanti, pastilah Tuan Dirgantara itu akan mengeluarkan semua kata-kata mutiara nya pada Mark.
Angel juga ikut tertawa pelan, wanita itu juga sudah faham sifat dan sikap Elang, bagaimana posesif nya lelaki tersebut terhadap sang putri.
Zea di dekati cowok saja Elang sudah mengamuk, apalagi ini Zea di bawa pulang ke rumah oleh Mark, auto makin ngereog saja bapak satu itu.
Sedangkan di sebuah kamar bernuansa coklat gold, dengan puluhan foto Zea kecil yg berjejer rapi di dinding.Foto-foto yg Mark ambil setiap setiap kali dia bertemu dengan Zea saat mereka masih sama-sama kecil.
Mulai dari foto Zea sedang tertawa gemas, Zea sedang cemberut lucu, bahkan saat Zea dalam mode genit nya juga ada. Mark membaringkan tubuh Zea dengan pelan dan sangat hati-hati, takut mengusik tidur gadis itu.
Setelah Zea berbaring dengan benar, tak lupa Mark mengatur suhu pendingin ruangan, agar Zea tidur dengan nyaman, lelaki tersebut menarikkan selimut sebatas dada Zea.Setelah nya, Mark mendudukkan dirinya tepat di dekat Zea yg semakin lelap dalam tidur nya.
Mata lelaki tampan itu, tak pernah lepas menatap lekat wajah gadis yg telah berhasil mencuri hatinya, bahkan sejak 1O tahun yg lalu.
Tangan lelaki tampan itu kembali terulur, dan menyingkirkan helaian rambut yg menutupi wajah Zea, sesekali Mark akan membelai lembut pipi Zea, yg masih terlihat chubby meski kini dia sudah remaja.
"Sejak pertama kali aku melihat mu, aku sangat yakin, kalau dirimu adalah jodohku, dan sejak saat itu pula kamu hanya milikku princess, hanya milik Angkasa Mark Sanjaya, dan yg berani mengusik dan menyakiti princess Mark, maka itu artinya M.A.T.I." gumam Mark pelan.
Setelah itu, Mark bangkit dari duduk nya.
"Selamat beristirahat sayangku." Ucap nya pelan, dengan senyum manis nya.
Mark mulai melangkah untuk meninggalkan kamar tersebut, membiarkan Zea beristirahat dengan benar, dan jangan sampai terusik. Namun saat kaki nya baru melangkah dua langkah saja, Mark kembali berbalik, dan menatap lekat wajah Zea.
Senyum manis kembali tersungging di sudut bibir pria tampan itu. Mark kembali mendekat kearah ranjang king size miliknya. Setelah nya, tanpa buang-buang waktu lagi, Mark langsung mengecupi pipi Zea dengan sepuas nya.
Zea sempat terusik, akan tetapi rasa kantuk nya mengalahkan segalanya, hingga mata gadis itu sama sekali tidak terbuka, dan membuat Mark semakin gemas, dan tak ingin berhenti memeluk serta menciumi wajah gadis nya itu.
"Daddy, Zea masih ngantuk, jangan kiss-kiss Zea terus ." Ucap gadis itu, namun mata nya masih tetap terpejam, yg membuat Mark langsung terkekeh mendengar nya.
Lelaki tampan itu semakin gemas saja pada Zea, hingga Mark terus saja menciumi seluruh wajah gadis itu.
"Daddy no kiss-kiss Zea, Zea udah gede." Gadis itu kembali berucap dengan mata terpejam erat, sesekali tangan nya akan menyingkirkan wajah Mark dari wajah nya.
"Princess, kamu benar-benar lucu, aku jadi makin sayang deh." Ucap Mark, lagi-lagi remaja tampan tersebut terkekeh pelan.
Tanpa Mark sadari, seorang gadis diam-diam mengambil foto dan video saat Mark tengah menciumi pipi chubby Zea.
"Tunggu pembalasan ku Mark, akan ku kirim foto dan video ini pada Zio." Gumam gadis tersebut sambil memasukan ponsel nya kedalam saku hoodie yg ia pakai, gadis yg tak lain dari Arania itu tertawa, membayangkan Mark pasti di semprot habis-habisan oleh Zio, bahkan bisa jadi Zio atau ketiga saudara nya menghajar Mark, dan saat itulah Ara akan puas.
"Salah siapa begitu keras kepala." Gumam Ara, ah gadis itu persis seperti Alea Mama nya, yg paling usil dan jahil.
*
Bersambung................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.