TERLEMPAR KE ZAMAN KUNO

Xia Lin tenggelam dalam kultivasinya, selama 6 bulan, dia telah melewati beberapa tingkat, membuat pria tua pemilik goa itu menggeleng-gelengkan kepalanya, seolah baru saja melihat monster kultivasi.

Gadis itu memiliki 5 elemen bawaan, namun dia terlihat begitu lincah mengedarkan setiap energi asal yang masuk ke dalam tubuh, kemudian menyalurkannya kepada setiap elemen yang tertanam dalam meridian.

Dia merawat setiap elemen yang dimilikinya dengan sangat baik, semua mendapatkan porsi yang sama. Energi asal yang diraup secara besar-besaran beredar dengan sangat lembut, menyusuri setiap elemen kemudian membentuk kekuatan yang lebih baik lagi.

Boom...

Boom...

Booom...

Terdengar suara ledakan teredam dari dalam tubuh gadis kecil itu, wajahnya terlihat semakin tirus dengan kulit yang sehalus sutra, auranya memancar begitu tingkat kultivasinya naik drastis.

Jika ada jenius terlahir, maka Xia Lin adalah yang paling jenius, setiap makhluk pasti melewati fase peningkatan dalam kultivasi dengan berbagai macam sumber daya, namun gadis itu benar-benar memiliki keberuntungan yang sangat baik, tanpa harus repot-repot memikirkan sumber daya bahkan kultivasinya meluncur dengan sangat cepat, hingga ke tahap yang tidak disangka-sangka.

Ma Zai Luo, sosok pria tua berjanggut putih itu menggeleng-gelengkan kepalanya, berkali-kali selama 6 bulan dia terus memantau perkembangan yang dialami oleh murid barunya, bahkan selama dia hidup, mendapatkan predikat sebagai seorang jenius, namun murid perempuannya bahkan jauh lebih hebat dibandingkan dengan dirinya.

Dalam 6 bulan terakhir, dia benar-benar berhasil mencapai tingkat elemen gathering tier tahap 1, dengan peringkat tulang emas, 5 elemen bawaan dan tentunya dia memiliki teknik kultivasi yang jauh berbeda dibandingkan orang kebanyakan.

Teknik kultivasi yang dia dapatkan dari kitab yang diberikan oleh Yuan Shen Li, merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia kultivasi, energi yang masuk ke dalam tubuh tidak serta merta diedarkan, namun berjalan dengan cara merambat memasuki setiap sel-sel tubuh, sebelum akhirnya diubah menjadi kekuatan yang besar.

Lima elemen bawaan saling berdampingan, mendapatkan asupan yang sama, tidak memiliki sifat bertolak belakang ataupun saling ketergantungan. Semuanya berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh gadis itu.

Perlahan-lahan, kelopak mata yang tertutup itu mulai terbuka dengan sempurna, dia menatap ke arah Ma Zai Luo yang tengah menatap tajam ke arahnya, membuat dahi gadis itu berkerut, kemudian mendorong dirinya untuk membuat sebuah keluhan.

"Guru... Aku benar-benar tidak masuk akal, bukankah seharusnya dalam 6 bulan bisa mencapai tahap Gushing spring tier? Tapi aku hanya bisa melakukannya hingga mencapai tahap element gathering tier tahap 1 dan sekarang aku melakukan pemborosan, sebesar apapun energi asal yang ku serap, namun tidak melakukan perubahan bahkan sepertinya kultivasiku stagnan ditahap ini," ucap gadis itu sambil menunduk, namun ucapannya berhasil membuat Ma Zai Luo menjadi gila.

Apanya yang tidak masuk akal? Justru Ini adalah sebuah pencapaian kultivasi yang sangat gila, dalam waktu 6 bulan, seorang praktisi yang baru saja membuka pangkalan roh miliknya berhasil menerobos hingga ke tingkat element gathering tier.

Haruskah dia membongkar kepala gadis itu untuk melihat seberapa besar otaknya? Atau haruskah dia menjambak rambut putihnya sendiri hingga botak?

Gadis itu benar-benar tidak bersyukur setelah mendapatkan peningkatan yang begitu besar dan malah mengeluh padanya. Padahal dia sendiri bisa mencapai tingkat element gathering tier pada usia 16 tahun, setelah berkultivasi selama 8 tahun.

Lalu di bagian mana gadis itu harus mengeluh? Dia benar-benar tak tahu, apakah dirinya yang bodoh ataukah muridnya ini terlalu pintar? Yang jelas, hanya satu kata yang bisa mengungkapkan siapa Xia Lin saat ini yaitu "monster".

"Gadis kecil, dari mana kau mendapatkan teknik kultivasi yang sangat mengerikan itu?" tanya Ma Zai Luo, dia terlihat sangat penasaran.

"Aku mendapatkannya dari salah seorang teman,dia memberiku teknik agar bisa membuka pangkalan roh sekaligus meningkatkan kultivasi," jawab Xia Lin tanpa menutupi apapun.

"Itu artinya temanmu telah mengetahui, bahwa kau memiliki konstitusi tubuh khusus yang sangat istimewa, sehingga tidak mungkin jika teknik biasa akan mampu membuat penerobosan hingga secepat ini," ucap Ma Zai Luo sambil menghirup banyak udara, berada satu tempat dengan Xia Lin membuat dia merasa dadanya sesak.

"Mungkin," cicit gadis itu, wajahnya menunjukkan ketidakpedulian, lagi pula dirinya mendapatkan banyak sekali keberuntungan dari teknik itu, jadi siapapun pemberinya dan berada di tingkat apapun teknik tersebut, dia tidak akan terlalu memikirkannya.

"Apakah kau benar-benar pemilik tubuh ini, gadis kecil?" tanya pria tua itu kembali.

"Apa maksudmu, guru tua?" tanya Xia Lin sambil mengerutkan dahi, namun tak ayal hatinya bergetar saat mengetahui ada seseorang yang tahu tentang identitas dirinya.

"Panggil aku guru Ma! Apakah kau benar-benar pemilik tubuh gadis kecil ini?" tanya pria tua itu kembali sambil menatapnya rumit. Xia Lin menghembuskan nafas kasar, dia duduk di samping guru Ma, kemudian menceritakan sesuatu yang sangat tidak masuk akal sekaligus membuat guru Ma hampir tersedak karena kaget.

"Sebenarnya aku bukanlah pemilik tubuh yang ditempati, jiwaku berasal dari masa depan. Di masa lalu, aku memiliki kekuatan yang sangat besar, ditakuti oleh orang lain, bahkan memiliki pengaruh di dunia. Pengikutku ribuan, namun pada akhirnya aku tersesat di dunia yang baru, karena malam sebelumnya aku bermimpi bertemu dengan seorang gadis kecil, dia menangis dan memohon di hadapanku agar aku bersedia untuk menggantikan dia membalaskan dendam dan rasa sakit hatinya, karena telah dibuang, disia-siakan, dikhianati dan mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Saat aku menyetujui permintaan gadis kecil itu, pagi harinya aku benar-benar terlempar di tempat ini, terjebak dalam tubuh gadis kecil, padahal sebenarnya aku adalah seorang gadis dewasa berusia 27 tahun." jawab Xia Lin menjelaskan dengan panjang lebar.

Guru Ma mengangguk-anggukkan kepala, tatapannya kembali diarahkan kepada Xia Lin. "Apakah kau tahu? Teknik kultivasi yang kau pergunakan merupakan teknik tingkat surga, siapapun yang berhasil menguasai teknik ini, dipastikan bisa mengeksplor teknik-teknik lainnya. Namun mulai saat ini kau juga harus berjuang lebih keras, karena teknik beladiri yang bisa mendampingi teknik kultivasi tingkat surga haruslah teknik tingkat tinggi. Aku menyarankan agar kau segera mempelajari jurus pedang yang telah ku tulis di dinding goa," ucap guru Ma.

Xia Lin menganggukan kepalanya. "Baiklah guru, Lin'er akan melakukan apa yang guru minta,"

Xia Lin tak lagi berdebat, meskipun terkadang sikap yang ditunjukkan oleh guru Ma sangat menjengkelkan, namun dia juga menyadari jika pria tua itu berusaha untuk menjadi seorang guru yang terbaik untuknya. Dia bahkan rela menghabiskan begitu banyak waktu, hanya untuk mengawasi kultivasinya agar tidak mengalami kemacetan ataupun kesulitan.