NovelToon NovelToon
Carnival Of Love

Carnival Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sugardust

Kisah tentang seorang gadis yang cantik dan lembut, ia harus menjalani hari-harinya yang berat setelah kepergian kakak perempuannya. Anak-anak yang harus melakukan sesuai kehendak Ibunya. Menjadikan mereka seperti apa yang mereka mau. Lalu, setelah semuanya terjadi ibunya hanya bisa menyalahkan orang lain atas apa yang telah dilakukannya. Akibatnya, anak bungsunya yang harus menanggung semua beban itu selama bertahun-tahun. Anak perempuan yang kuat bernama Aluna Madison harus memikul beban itu sendirian setelah kepergian sang kakak. Ia tinggal bersama sang Ayah karena Ibu dan Ayahnya telah bercerai. Ayahnya yang sangat kontras dengan sang ibu, benar-benar merawat Aluna dengan sangat baik. **** Lalu, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang selalu menolongnya disaat ia mengalami hal sulit. Laki-laki yang tak sengaja ia temui di gerbong Karnival. Lalu menjadi saksi perjalanan hidup Aluna menuju kebahagian. Siapa kah dia? apakah hanya kebetulan setelah mereka saling bertemu seperti takdir. Akankah kebahagian Aluna telah datang setelah mengalami masa sulit sejak umur 9 tahun? Lika liku perjalanan mereka juga panjang, mereka juga harus melewati masa yang sulit. Tapi apakah mereka bisa melewati masa sulit itu bersama-sama? *TRIGGER WARNING* CERITA INI MENGANDUNG HAL YANG SENSITIF, SEPERTI BUNUH DIRI DAN BULLYING. PEMBACA DIHARAPKAN DAPAT LEBIH BIJAK DALAM MEMBACA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugardust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernyataan cinta di atas Bianglala

Setelah memberikan boneka besar itu padaku, teman-teman langsung bertanya kembali dan penasaran akan hal itu.

“ Aku sungguh iri, aku juga mau. Tolong dapatkan boneka itu untukku juga!” Katrina berkata sambil merengek.

“ Tidak bisa, keberuntunganku sudah dipakai untuk ini” jawab Jaeden sambil mengejek.

“ Kalian terlihat seperti pasangan sungguhan kalau begini terus, padahal kalian terus berkata tidak” ucap Katrina yang terus saja penasaran.

“ Sudahlah, itu bukan urusan kita” sambung Edelyn.

“ T t tapi aku pikir kita adalah teman” saut Katrina lagi.

“ Kita memang teman kok! tapi kami memang tidak berpacaran sungguh!” jawabku yang menegaskan.

Katrina lalu berbisik kepada Chloe dan Edelyn. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu tanpa harus ku ketahui.

“ Bagaimana kalau kita naik bianglala?” tanya Chloe yang menunjuk ke arah bianglala.

“ Ayo! yah tapi hanya bisa empat orang saja dalam satu gerbong, sedangkan kita berlima” ucap Katrina yang menyayangkan hal itu.

“ Tidak apa, aku akan menunggu di bawah, kalian saja yang naik” ucap Jaeden yang menyuruh kami untuk naik berempat.

“ Tidak bisa begitu, kau juga harus mencoba menaikinya” ucap Katrina yang bersikeras.

“ Bagaimana kalau, kita bagi dua gerbong saja. Satu gondola diisi oleh aku, Chloe dan Katrina. Lalu gerbong satu gondola Aluna dan Jaeden” ucap Edelyn yang memberikan saran.

“ Ah kenapa kami hanya berdua?” tanyaku bingung dan malu.

Jaeden yang terlihat malu tapi dia tidak keberatan akan hal itu.

“ Ayo cepat kita harus naik, sebelum antrian bertambah panjang” ucap Katrina sambil menarik Chloe dan Edelyn dan melangkahkan kaki dengan terburu-buru.

“ Ah, apa kau keberatan?” tanya Jaeden padaku.

“ T tidak kok! hanya saja hanya kita berdua..” jawabku dengan wajah yang memerah.

“ Kalau kau tidak mau, kita tidak perlu menaikinya” ucap Jaeden lagi.

“ Aku mau kok!” jawabku mempertegas.

“ Kalau begitu, ayo kita ikut mengantri” ucap Jaeden sembari melangkahkan kakinya menuju bianglala.

Kami harus mengantri terlebih dahulu sebelum memasuki gondola, antrean yang cukup panjang membuat kami harus menunggu. Setelah dua puluh menit mengantre, giliran kami untuk menaiki wahana tersebut. Kami memasuki gondola yang telah di atur oleh petugas wahana. Teman-temanku sudah naik lebih dahulu di gondola pertama. Lalu setelah gondal berputar sedikit, aku masuk terlebih dahulu, diikuti oleh Jaeden. Benar, hanya kami berdua yang ada di dalam gondola tersebut. Gondola pun terus bergerak memutar ke atas secara bergantian.

Kami berdua duduk berhadap-hadapan, namun, disebelahku terisi oleh boneka teddy bear. Kami hanya diam cukup lama. Dia terlihat menggenggam tangannya sendiri yang bertumpu di paha kakinya. Lalu, aku memulai percakapan.

“ Apa kau takut?” tanyaku memastikan.

“ Sedikit” jawabnya dengan menatapku sebentar.

“ Mau berpegangan tangan?” tanyaku untuk memastikan apa dia butuh bantuanku.

Dia terlihat ragu, namun akhirnya dia menggenggam tanganku dengan erat. Kami berpegangan tangan bersama. Sepertinya Jaeden memang takut ketinggian melihat tingkahnya saat menaiki wahana yang tinggi.

“ Kalau kau takut ketinggian, kenapa mimilih untuk bermain wahana tinggi?” tanyaku padanya.

“ Karena aku hanya ingin” jawabnya.

“ Apa ada alasannya?” tanyaku penasaran.

“ Aku ingin menikmati permainan bersamamu, meskipun aku tidak suka permainan itu” jawabnya sembari menundukkan wajahnya.

“ Kenapa kau ingin melakukan itu denganku?“ tanyaku lagi yang penuh rasa penasaran.

“ Tak ada alasan khusus, itu hanya karena kau” jawabnya singkat.

“ Kenapa kau selalu saja berbuat baik padaku? tapi aku selalu mengsalahartikan maksud baikmu itu” jawabku dengan mempertegas perasaan.

“ Apa itu adalah hal yang tidak membuatmu nyaman?” tanyanya memastikan hal yang membuatku tak nyaman.

“ Tidak apa lupakan, aku hanya salah paham sendiri” jawabku sambil memalingkan wajah.

Bianglala berhenti tepat di posisi di atas, ada pemandangan kembang api yang indah menemani gelapnya malam dari atas sini. Lampu-lampu perkotaan yang terlihat sangat indah. Bintang yang terang menyinari langit di malam hari dan temannya yang berbentuk sabit. Malam itu sungguh indah.

“ Aluna, sejujurnya, aku suka padamu” Jaeden mengatakan cinta padaku, pada malam yang indah itu.

Aku terkejut dan tersentak, tangan kami yang masih menggenggam satu sama lain. Pernyataan cinta yang ku dengar malam itu terdengar samar-samar bersamaan dengan suara kembang api. Aku menjadi kaku malam itu.

“ Maaf, tadi kau bilang apa?” tanyaku memastikan perkataannya barusan.

“ Aku suka padamu, Aluna” jawab Jaeden sambil menatap mataku.

“ Kenapa kau bisa menyukai orang seperti?” tanyaku, sepertinya aku telah memberikan begitu banyak pertanyaan padanya.

“ Ya karena itu kau, aku sungguh-sungguh” jawab Jaeden yang semakin menggenggam tanganku.

“ Aku lah pertama kali yang menyukaimu, Jaeden” ucapku.

“ Ya?” ucap Jaeden yang kaget.

“ Iya, saat pertama kali kita bertemu di tempat ini” aku meyakinkan perasaanku padanya.

“ Itu hanya perasaan suka sekilas, apa sekarang kau masih menyukaiku?” tanya Jaeden dengan hati-hati.

“ Iya” jawabku malu dan memalingkan wajahku kembali.

“ Apa kau mau pacaran denganku? kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Aku tidak mau ini jadi membebanimu” ucap Jaeden padaku.

“ Aku akan menjawab sekarang saja, bagaimana kalau nanti perasaan mu berubah besok” ucapku padanya.

“ Pfft.. tidak akan seperti itu, jadi kau mau?” tanyanya.

“ Aku belum jawab mau atau tidak. Kenapa tiba-tiba kau bilang aku mau” jawabku lagi dengan nada bercanda.

“ Jadi nona Aluna, apa kau bersedia menjadi pacarku mulai hari ini?” tanyanya dengan serius.

“ Iya” jawabku dengan gugup dan suara yang pelan.

“ Apa? aku tidak dengar” tanyanya mengulangi.

“ Iya! aku mau jadi pacarmu!” jawabku teriak.

“ Yes!!” balasnya dengan berteriak dan mengangkat tangannya dan melepaskan genggamannya. Membuat gondola sedikit bergoyang.

“ Kenapa kau melepaskan genggamanmu? apa kau sekarang sudah tidak takut lagi?” tanyaku memastikan hal tersebut.

“ Ah, aku sebenarnya tidak takut kok pada ketinggian. Aku hanya berpura-pura agar bisa dekat denganmu saja” jawabnya sambil tertawa kecil.

“ Ih kenapa begitu! aku benar-benar mengkhawatirkan mu tau!” ucapku sembari memukul pundak Jaeden.

Bianglala pun mulai bergerak kembali setelah sepuluh menit terhenti diketinggian. Bianglala bergerak memutar seperti yang sudah direncanakan untuk hari ini. Jantungku menjadi sangat cepat dan mukaku memerah. Aku tak menyangka bahwa Jaeden akan menyatakan cinta padaku sekarang. Pernyataan cinta anak remaja yang ditemani oleh indahnya pemandangan malam hari, seperti mengisahkan cinta sejati di dalam tokoh dalam novel.

Malam itu, kami resmi berpacaran. Sepertinya ini adalah ulah teman-temanku yang sengaja membiarkan kami hanya berdua menaiki gondola. Rencana yang sudah di susun rapi untuk kami ini berhasil.

Aku benar-benar tersipu malu sampai tak berani menatap wajah Jaeden. Bianglala pun sudah berhenti memutar, saatnya giliran kami untuk turun. Gondolanya berputar sesuai urutan.

Aku masih tak menyangka kami berpacaran sekarang. Aku keluar dari gondola dengan hati-hati sambil membawa boneka itu keluar.  Teman-temanku sudah menunggu di bawah, karena mereka turun pertama. Mereka yang mencurigai gelagat kami, dan menatap kami penuh dengan rasa penasaran dan akan menyiapkan seribu pertanyaan pada kami berdua.

1
Babyzee
aw aw awww bab kali ini lucu bgtttt
Metana
Aku suka ceritanya /Kiss/
Ghrnrex
ceritanya lengkap ga cuma ttg cinta tapi jg ttg persahabatan, semangat trs author, ditunggu kelanjutan ceritanya author!
Sugardust: terima kasih kak udh mampir di novel aku^^
total 1 replies
Babyzee
Clarissa ngarep bgttt dapetin jaeden🤬
Babyzee
Aaaa ceritanya bagus bgt thor, ayo update ceritanya setiap hari ditunggu! semangat terus thor
Sugardust: terima kasih udh mampir ya kak^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!