Alaska Raden Saleh terkenal sebagai sifat playboy, ia sering membuat para gadis impian untuk mencintai dan menyukai Aska. Tapi tidak dengan Rania, seorang gadis cantik berkulit putih, hidung mancung, serta agamis itulah impian Aska. Tetapi Aska sudah lebih mencintai Luna kedahuluan. Hubungan Luna dengan Aska sudah lebih dari 4 tahun dan impian Luna ingin ia menjadi pasangan Aska. Tetapi Aska tak mencintai Luna, ia hanya menyukai Luna karena wanita seperti Luna sangat memikat hatinya.
Dapatkah Luna mengetahui jika Dirinya hanya sebagai permainan belaka? dan padahal Luna dengan Rania ialah saudara sekandung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Rania lemas tak berdaya, mengapa Lydia berani melaporkan kejadian tersebut padahal Rio tak melakukan apa yang terjadi dengan Aska. Untuk apa Lydia ingin melaporkan kejadian tersebut, untuk apa atau Lydia ingin anaknya menikah dengan Rania. Sampai kapanpun Rania tak akan mau di ajak menikah dengan Aska, sejatinya seharusnya Aska harus sadar diri dan ia sungguh membuat hati saudaranya seperti ini.
Namun perlu diketahui, jika harapan Luna sangat besar. Ia sudah sadar dan memanggil nama Aldy berulang kali. Tetapi, tak ada sahutan diantara mereka. Luna menjerit di kamar ruangan tersebut dengan secepat nya ia bangkit dan ia ingin sekali ada Aldy berada disampingnya.
Boby, bocah 5 tahun rasanya ingin menjambak rambut Lydia ia yang geram kenapa orang orang yang baik selalu dimusuhi dan untuk mempertanggung jawabkan dirinya. Lantas ia mengurungi dan memeluk pelukan mamanya.
"Mama, Boby sangat takut jika papa belum menyelamatkan om Aldy dan pak dokter. Bagaimana nenek kok bisa mau melaporkan kejadian itu? Apakah om Aldy seorang pembunuh"ucapnya polos.
"Sayang, anak mama! Om Aldy orang baik, om Aldy bukan penjahat dan bukan pembunuh. Sayang dengarkan ucapan mama" imbuhnya yang sekedar memeluk dan mencium kening anaknya.
Ashanty tak ingin menampakan sisi sedih nya kepada anaknya. Padahal, Ashanty tak mau anaknya mendapatkan perlakuan tidak baik dari oranglain. Ashanty mencoba menenangkan hati Rania, disisi lain jika Rania terpukul atas kejadian menimpa Rio. Entah mengapa saat Rania di tinggal oleh Rio ia menemukan sesuatu benih cinta dari hatinya.
"Bersabarlah Rania! Kami tak menyangka juga jika Aldy telah berbuat yang merugikan dirinya sendiri. Bersabarlah Allah bersama kita, kamu Rania jangan berputus asa semoga kita ambil hikmahnya" ucap Ashanty ia melembutkan hati Rania yang mimiknya dengan wajah sedih.
"Terimakasih kak Ashanty, tetapi kenapa saat Rania di tinggal pergi oleh Rio kenapa hati Rania berdegup kencang"
"Itu tandanya jika ibu sedang jatuh cinta! Ciee ada yang sedang di rindu kehangatan"
Di keadaan malah genting malah bocah tersebut tanpa geram ia mengendor pintu RS yang masih didalamnya ada Lydia. Tak mau banyak ia mengomentari, tetapi jika saat ia mengetuk pintu tersebut ternyata Lydia bahkan mencubit tangan Boby hingga merah.
"Kamu masih kecil aja udah pande ketuk pintu, dasar anak kurang ajar"
"Heh, nenek lampir jangan sembunyi dalam selimut dong. Saya bukan bocah kecil tetapi saya sudah besar"
Pertikaian diantara mereka sangat lucu! terutama Ashanty yang ingin mencegah anaknya untuk tidak melakukan apa yang di ucapkan oleh Lydia. Merasa tak bersalah, Lydia lanjut dan membiarkan bocah tersebut masih berupaya ingin melarainya.
Rania yang hampir tak percaya apa keuntungan Lydia yang sengaja ingin melihat jika Rio akan dimasukan didalam penjara. Untungnya apa? Fasilitas yang didalam rumah tersebut adalah kekuasaan Rio dan Ayahnya. Mengapa bisa Lydia ingin melenyapkan satu persatu keluarga mereka.
Tak mau banyak kepikiran tentang mereka, semua ada jalan terbaik untuk mereka.
Kedua wanita tersebut mendengar suara rintihan Lina yang sedang menangis. Tetapi, dibalik itu semua ia yang tak ingin Aldy pergi dari kehidupan nya. Ataukah gara-gara Luna penyebab ini semua.
"Gimana kabar kak Luna, maafkan Rania kak"ucapnya sedih ia yang menyembunyikan sesuatu dari Luna.
"Alhmdulillah baik, kenapa dek apa yang sedang terjadi?"Lalu dimana Aldy dek"jawab Luna ia ingin selalu berada di samping Aldy.
"Om Aldy tadi keluar dengan papa Boby Bu. Jangan panik, ibu seharusnya perbanyak istirahat, Boby udah nungguin adek lahir yang berada di perut ibu"ujar Boby ia mencari alasan, baginya bukan sembarang bocah yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
Ashanty tak percaya, anak yang ia lahirkan mampu membuat suasana menjadi lebih nyaman, tapi Ashanty tak percaya jika kehadiran Boby penyemangat baginya untuk kelangsungan hidupnya. Tak pernah mereka tahu, Boby bukanlah seorang bocah yang hanya merengek, manja tetapi ia lahir dalam keadaan membela orangtuanya. Sangat sulit untuk menemukan sifat dan karakter yang dimiliki bocah tersebut.
"Terimakasih anak mama! Kamu memang anak mama yang paling bisa membuat mama semakin percaya,"
"Emang selama ini mama dan papa tidak mempercayai apa yang Boby ucapkan. Mama, kapan ya ibu Luna ada suara tangisan adik bayi nya, kirain Aldy sudah lahir"
"Jadi dari tadi Boby sudah menunggu kelahiran anak ibu. Oh ya, kalau lahir mau dikasih nama apa?"
Boby yang masih seputar matanya, tetapi ia tidak percaya jika kehadiran Aldy akan ditangkap begitu saja. Boby yang bersedih didalam hatinya, ia merenungi apa yang ia kehendaki. Dunia hanyalah permainan, sementara, tetapi dirinya tak mau lepas dari Aldy yang merupakan ia anggap sebagai seorang Abang baik untuk Boby.
Sementara itu, Aldy merasa menyesal karena ulahnya sendiri ia harus terkurung di penjara selama 15 tahun penjara. Terlalu singkat dunia, hingga kata maaf kepada Luna sulit untuk di ungkapkan. Aldy yang bersalah, bukanlah Rio yang sudah banyak membantu pertolongan pada Aska. Apakah Luna tahu jika dirinya masuk ke penjara, tetapi ia tak mau wanita itu menjadi stresss apalagi ia sedang mengandung. Apapun resikonya setelah anak tersebut lahir, ia Aldy berjanji akan menikahi Luna Maya seumur hidupnya. Ia tak mau wanita seperti Luna menjadi stresss karena memikirkan hidupnya yang rumit.
"Sekarang loh harus tobat Al, loh tahu kan dunia begitu singkat untuk kita. Kalau loh mau dan ingin bersama Luna, loh nikahi Luna, di saat yang tepat kami akan membebaskan dirimu. Pokonya loh ikuti aturan yang ada, loh itu emang teman kita paling baik"
"Gue ga baik dokter, ia ini salah gue. Gara-gara orangtua Aska yang udah laporkan gue tapi mereka salah orang! Apakah gue harus balas dendam kepada orangtua Aska" bentaknya ia sambil memukul meja di kantor polisi.
"Dengarkan gue, loh jangan dendam apapun. Karena jika loh dendam lagi otomatis loh akan bertahan selamanya mendekap di penjara seumur hidup. Ingat loh tahu kan, kalau Luna itu saudara dari Rania"
"Rania! Wanita yang selalu bersama mu itu, semoga Rania bisa menjaga saudaranya ya. Dan gue titip bilang aja kalau gue sedang bekerja untuk menghalalkan segala cara untuk menikahi wanita pujaan gue"
"Bro! Loh tahu kan, kami semua selalu bersama dengan kebahagiaan loh. loh harus kuat, kalau loh lapar tinggal makan, dan kalau loh pusing tidur aja. Dan kalau ada yang ga suka sama kita, loh jangan dendam . Gue hanya pesan sama mu itu aja"ucap agung yang menolong mereka keduanya ke RS.
Sahabat yang indah, walaupun dulunya tak mengenal apapun tapi mereka sepakat untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi. Kini Lydia yang malu, sengaja Rio membuat status dirinya tak ada kaitannya dengan hal ini. Ia akan selalu menjaga nama martabat keluarga.
Apakah Lydia yang akan malu sendiri dengan perbuatannya?
