Karena suami dan anaknya ditembak mati oleh pemburu, Anjani. Seekor serigala betina melakukan transformasi jiwa terhadap keluarga si pemburu suami dan anaknya.
Dia ingin merampas jiwa sekaligus nyawa si pelaku, akan tetapi rencananya mengalami kendala. Sebab dia salah masuk ke dalam raga seseorang yang tidak pernah dihargai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTOLONGAN
Begitu tiba di rumah, Kedatangan Dito disambut oleh Donita palsu. Dia sengaja memasang wajah sedih.
" Sayang, kau sudah sampai nak.. " Donita memeluk Dito, tapi itu hanya dalam sekian detik. Sebab Dito langsung merenggangkan pelukan nya.
" Dimana mereka ?"
" Mama rasa masih di dalam kamar mu. Di dalam kamar mu loh sayang, Dara melakukan nya. Putra juga, dia tidak berperasaan. Mama tidak tahu kalau dia akan datang di saat kita sama-sama sibuk diluar."
Donita menjelaskan panjang lebar, namun Dito tidak mendengarkan sampai selesai. Dia langsung masuk ke dalam untuk menyaksikan apa yang terjadi sebenarnya.
Jam di dinding menunjukkan angka dua pagi, Dito sedikit ragu untuk menekan tuas pintu kamarnya. Tapi Donita sudah tidak sabar, dia mendahului membuka pintu kamar.
Dan benar saja, Di atas ranjang terdapat dua onggok tubuh yang ditutupi selimut tebal. Dito gemetar, kedua tangannya mengepal. Langkah kakinya mendadak lambat.
" Ayo sayang, Kita pergoki mereka. Kalau perlu arak saja." Donita menghasut Dito penuh semangat.
Sari dan beberapa pelayan laki-laki dan perempuan datang. Hal tersebut tentu sudah mendapatkan instruksi dari Donita.
" Ini sungguh memalukan, Ayo cepat buka selimutnya !!" Sari mengambil alih komando, Dito tetap diam membatu.
Tanpa mereka sadari Ayu muncul, namun hanya mengintip di bingkai pintu.
Dua pelayan laki-laki bergerak menyibak selimut, dan terpampang lah dua anak manusia tanpa sehelai pakaian.
Sontak semua terperangah, begitu juga dengan Dito dan Donita. Sebenarnya, Donita lah yang paling terkejut. Bola matanya hampir melompat keluar.
Perempuan yang berada di balik selimut mengeliat, sedangkan si laki-laki semakin mempererat pelukannya. Terlihat sangat menikmati sekali.
" Sintia !!!! Ngapain kau disini ?" Pekik Donita geram. Tentu yang disebut namanya kaget, ia langsung bangun dan sadar akan kondisi tubuhnya. Sintia bergerak cepat menutupi nya dengan selimut.
Putra menyusul kemudian, ia memandangi orang-orang disekelilingnya dengan tatapan bingung.
Dito berbalik keluar dari kamar nya, ada rasa lega karena tidak menemukan sang istri sebagai pelaku. Meskipun sedikit membingungkan, kenapa bisa Sintia dan Putra tidur di kamar nya? Aneh.
" Tuan muda.... "
Mendengar ada yang memanggil, Dito menghentikan langkahnya dan menoleh. Rupanya Ayu, salah satu pelayan nya.
" Tolong ikut saya... " Pinta Ayu hormat, dan ia pergi tanpa menunggu persetujuan Dito. Gelagat Ayu cukup aneh, dia sesekali menoleh ke belakang seperti takut diikuti seseorang.
Akhirnya Dito memutuskan mengikuti Ayu, sebelum Donita datang menyusul. Yaps!! Perempuan itu sangat marah sekali karena semua rencana nya gagal total. Kemudian ia pergi dengan menghentakkan kakinya ke lantai.
" Itu Nyonya Tuan muda... " Ayu menunjukkan keberadaan Dara yang masih pingsan. Ayu telah menyelamatkan Dara dan dipindahkan ke sebuah kamar kosong.
Dia telah bekerja sama dengan Sintia melakukan semua ini.
Dito langsung berhambur ke tepi tilam, ia membelai lembut wajah sang istri.
" Cepat cerita kan padaku, Apa yang terjadi ?"
Ayu mengiyakan, Sebenarnya hal ini bermula dengan kecurigaan Sintia. Dia sangat mengenal watak Donita. Jadi dia cepat menyelesaikan pekerjaan yang ditinggalkan oleh Putra kemudian menyusul pria itu ke kediaman keluarga Lesmana.
Sintia diam-diam meminta bantuan Ayu masuk ke dalam rumah besar itu tanpa disadari oleh siapapun. Lalu ia menggantikan posisi Dara disamping Putra.
" Semua ini rencana Nyonya besar Tuan muda.. " Ayu mengakhiri ceritanya.
" Mama sudah keterlaluan ." Ucap Dito geram, ia memeriksa bagian kepala Dara. Takut nya ada luka yang serius. Tapi untung tidak terluka sedikitpun. Dito menghela nafas lega.
" Terimakasih ya atas keberanian mu... " Lanjut Dito.
" Sama-sama Tuan .. "
" Bulan depan gajimu akan ku naikkan."
Ayu tersenyum senang, sekali lagi dia mengucapkan terimakasih kepada sang majikan.
" Tolong, tinggal kan kami disini!" Pinta Dito, Ayu mengangguk patuh. Dia segera keluar sembari menutup pintu rapat-rapat.
Dito merebahkan tubuhnya di samping Dara, ia peluk sang istri penuh rindu sembari mencium pucuk kepala Dara beberapa kali.
" Ada apa ini Sin? Kenapa kita bisa berada di kamar Dito?" Putra bertanya sewaktu semua orang sudah pergi dengan kegagalan.
" Kau sedang masuk dalam rencana besar Tante Donita. Mereka ingin membuat mu terlihat berselingkuh dengan Dara. Untung aku cepat bertindak,"
" Apa?, Sekarang Dara dimana ?" Putra menunjukkan ekspresi penuh kekhawatiran, yang membuat Sintia mendengus kesal.
" Kau ini, baru saja lepas dari maut. Masih sempat-sempatnya memikirkan Dara, Cinta beneran kamu sama dia."
Putra menghela nafas berat, ia hanya bisa tersenyum kaku.
" Ayo ah... " Sintia turun dari ranjang, ia mengambil pakaian yang sengaja dia buka untuk memperdalam akting.
Putra langsung memalingkan wajahnya, tidak mungkin dia menyaksikan Sintia berganti pakaian di depan mata.
" Ah kau ini,,, Padahal barusan kau keenakan meluk aku." Goda Sintia, ia tersenyum sendiri mengingat apa yang terjadi di balik selimut.
Putra mengernyit heran, dia sungguh tidak menyadari hal itu.
" Nih, pakai baju mu lalu kita cabut sekarang juga." Sintia melemparkan pakaian Putra, pria itu menerima nya dengan sigap.
" Aku tunggu diluar !"
Tanpa menunggu jawaban dari Putra, Sintia melangkah pergi.
Benar saja, saat itu juga Sintia dan Putra pulang.
" Kenapa kita tidak menunggu sampai acara makan pagi?, Aku harus menyapa Dito." Ucap Putra, kali ini Sintia lah yang berada di balik kemudi.
Sintia diam tidak menanggapi, sebenarnya dia ingin sekali begitu. Tapi takut Dito menolak nya lagi.
" Kau tidak mau bertemu Dito?" Lanjut Putra mencerca Sintia dengan pertanyaan.
" Dia yang tidak ingin bertemu dengan ku, buktinya tadi .. Dia langsung pergi begitu tahu aku yang berada di balik selimut."
Putra menghela nafas panjang.
" Apakah dia masih mencintai mu?" Putra sedikit ragu dan takut. Kasian sekali Dara jika hal itu benar.
Namun Sintia menggeleng.
" Dia terlihat sangat mengkhawatirkan Dara, jadi dia pasti sudah melupakan aku selamanya."
Putra sedikit lega mendengar hal itu, meskipun sebenarnya Putra memang menyukai Dara. Namun ia tidak ingin Dara terluka oleh suaminya.
>>>
PLAK PLAK PLAK
Donita melayangkan tamparan beberapa kali ke wajah Sari. Si pelayan hanya pasrah sambil menangis tanpa suara.
" Gimana bisa Sintia berada di sana? Hah?!!!" Bentak Donita lantang.
" Sa- saya tidak tahu Nyonya." Jawab Sari ketakutan.
UUUUUUKKHHHHHH
Donita mengepalkan tangannya kuat-kuat, ingin sekali dia memecahkan semua barang-barang yang ada di kamar nya. Tapi jika sampai ada yang mengadu kepada Tuan Lesmana, maka matilah dia.
Tuan Lesmana sangat membenci perusak barang. Dan Donita tahu itu. Tapi semua terasa kurang puas jika emosi tidak tersalurkan.
km baik sintia semoga mndptkan laki² yg baik juga
Semoga Dito tak gegabah utk mempercayai semua foto yg di kirimkan wanita duplikat itu. selidikilah dulu .. jngn main usir Dara