NovelToon NovelToon
Vampir Yang Terpikat Pesona Tuan Putri

Vampir Yang Terpikat Pesona Tuan Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Terlarang / Cinta Beda Dunia / Epik Petualangan / Romansa / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: intan maggie

"pangeran nicolas dijatuhi hukuman pengasingan dari kerajaan vampir selama 100 tahun" ucap sang raja.

"tunggu kita masih belum mempunyai bukti kuat bahwa dia pelakunya" leon sang ahli waris ikut berbicara.

"semua bukti mengarah padanya, kita harus mengambil keputusan" jawab sang raja.

"tidak apa saya akan pergi, saya permisi" ucap nicolas yang berlutut di hadapan raja, kemudian berdiri dan pergi dari kerjaan vampir.

ia masuk ke dunia manusia, perjalanan apakah yang menunggunya disana?

sungguh cinta beda makhluk sangat menyesakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Seminggu berlalu, sebulan sudah aku tinggal di lolia tanpa diketahui siapapun bahwa aku Nicolas yang juga seorang vampir, tenyata mengubah wajah ini cukup efektif.

Hari ini aku, putri lenora dan aurora berjalan kaki ke hujan, baru dari hutan kami terbang menuju negeri penyihir. Kami mendarat di sisi kota, sebelum keramaian.

"kau sudah berhasil menyamai ku tanpa kehabisan napas aurora" ucap ku setelah mendarat.

"ini berkat mu guru" jawab aurora.

Kami berjalan kaki memasuki kota dengan menunjukkan kartu petualang kami lagi, dan mendaftarkan diri di pusat kedatangan.

Hampir semua orang disini menggunakan baju khas penyihir dengan topi kerucut, termasuk anak-anak.

Selain itu, negeri ini memiliki langit yang sangat biru dan semua orang terlihat bahagia.

Banyak para penyihir juga yang menunggangi kuda, sepertinya sudah menjadi hal yang biasa disini. Aku melihat toko penjual kuda yang menjual kuda seharga 300 pin, cukup mahal, aku jadi terpikirkan sesuatu ehehe, walau aku vampir sepertinya mencari uang menyenangkan.

setelah kami mendaftarkan diri sebagai pendatang, kami berkeliling kota.

"ada apa aurora?" tanya putri yang melihat aurora tiba-tiba menunduk, aku melihat ke arah aurora.

"aurora beraninya kamu kembali ke negeri ini" ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja mendekat ke arah kami dengan beberapa orang lainnya. Mereka menggunakan pakaian yang rapi.

"saya mengikuti guru saya" jawab aurora setelah mengangkat wajahnya dan melihat ke arah wanita itu.

"guru?" tanya wanita itu.

"saya guru nya" sahut ku.

"ahahahah" wanita itu malah tertawa.

"aurora aku bahkan sama sekali tidak merasakan energi sihir yang besar dari mu, Apa kau benar memilih guru?" ucap wanita itu lagi setelah tertawa, dia mengejek aurora, yang sama saja seperti meledekku.

Raut wajah Aurora terlihat sangat marah.

"kau tidak berubah dari dulu aurora, sihir mu tetap tidak ada, tidak salah kami membuang mu" kata wanita lainnya, dia masih muda.

"kau salah, aurora adalah penyihir yang sangat kuat sekarang" teriak putri.

"kau yang bukan penyihir mana mengerti" sahut wanita paruh baya itu lagi.

"kau tidak pantas berkata seperti itu pada murid ku" sahut ku.

"apa kau marah? Aku bahkan tidak merasakan kekuatan mu guru" wanita paruh baya itu meledekku.

"kau tidak lebih dari sebuah omong kosong" jawab ku, dia terlihat marah.

"jika memang murid mu sehebat yang kamu bilang, daftarkan dia di kontes sihir, kita lihat siapa yang bertahan sampai final" sahut seorang wanita muda di samping wanita paruh baya itu.

"kau menambah lawan mu lilit" sahut wanita paruh baya.

"aku bahkan ragu dia bisa lolos di tahap 1" ucap penyihir muda itu dengan sombongnya.

"baiklah jika itu mau kalian, aku akan meminta murid ku ikut, dimana kita bisa mendaftar" tanya ku.

"di balai kota" jawab wanita itu.

"kalau begitu sampai jumpa di kontes nanti" ucap ku kemudian pergi, aurora dan putri lenora mengikuti ku.

"ahh guruuu, apa yang kau lakukan?" teriak aurora hingga beberapa orang memerhatikan kami.

"kau lebih suka dirimu dipermalukan seperti itu?" tanya ku.

"tapi mereka adalah keluarga bangsawan penyihir terkuat di negeri ini" sahut aurora.

"algra?" tanya ku.

"ya" jawab aurora.

"kau tau?" tanya aurora.

"ada di dalam buku yang ku berikan pada mu" jawab ku.

"ah ya benar, penyihir delta juga sebenarnya mempunyai nama algra di nama belakangnya" aurora memberi tahu.

"dari mana kau tau?" tanya ku padahal itu tidak ada dalam buku.

"ehmm, kita bahas nanti" balas aurora dia melanjutkan langkahnya.

"kita ke balai kota dahulu" ucap ku.

"kau akan mendaftar kan ku?" tanya aurora.

"tentu saja, aku tidak akan membiarkan mu di permalukan seperti itu" jawab ku.

Kami ke balai kota dan mendaftarkan aurora sebagai peserta, kontes akan di mulai seminggu lagi, besok adalah batas pendaftaran terakhir.

Setelah itu kami menyewakan penginapan untuk seminggu.

"kenapa seminggu?" tanya aurora.

"karena aku ingin membeli rumah disini" jawab ku sambil menaiki tangga menuju kamar di lantai 3.

"memangnya kau punya uang sebanyak itu?" tanya aurora.

"ah benar, kau pasti ingin menggunakan cara itu" dia langsung menjawabnya sendri.

"tentu tidak, kau fokus latihan saja aurora, untuk masalah keuangan serahkan saja padaku dan nora" balas ku, kemudian kami masuk ke sebuah kamar dan menutup nya kembali.

"aku masih mempunyai gaji hasil kerja ku kemarin" sahut putri lenora.

"tidak-tidak, itu untuk mu saja putri, itu hasil kerja keras mu sendiri, gunakan saja untuk kesenangan mu, urusan makan dan tempat tinggal biar menjadi urusan ku saat ini" balas ku.

"lalu apa yang harus ku lakukan? Kau bilang serahkan kepada ku juga?" tanya putri lenora.

"aku memerlukan bantuan mu putri, bukan uang mu" jawab ku.

"bantu apa?" tanya putri.

Aku berbisik pada putri.

"aku mau, aku akan membantu mu" balas putri dengan semangat.

"apa yang kalian sembunyikan dari ku?" tanya aurora.

"kau fokus latihan saja untuk 6 hari kedepan aurora, sisanya 1 hari untuk kau istirahat" balas ku.

"mau kaj kau pergi dengan ku di satu hari itu aurora?" tanya putri.

"baiklah aku akan menemanimu" balas aurora.

"oiya aurora sepertinya kita memiliki kesamaan" ucap ku.

"apa itu?" tanya aurora.

"mereka keluarga mu bukan? Mereka bilang mereka membuang mu karena di anggap sebagai aib keluarga, sedangkan aku diasingkan oleh keluarga ku sendiri. benar aurora algra?" jawab ku.

"jangan panggil aku dengan nama itu, aku bukan bagian dari mereka lagi" jawab aurora.

"tidak ku sangka, murid ku adalah keturunan bangsawan penyihir yang hampir memusnahkan bangsa ku sendiri" balas ku.

"aku tidak akan menjadi bagian dari mereka lagi guru" tegas aurora.

"kau keliatannya sangat membenci keluarga mu aurora, kenapa?" tanya putri lenora.

"saat aku kecil, aku dibully keluarga ku sendiri, katanya aku tidak punya energi sihir, aku tidak bisa menggunakan sihir, padahal aku keturunan keluarga penyihir terkuat dan terpandang, mereka juga suka memperlakukan ku seenaknya, mereka memukul ku, memperlakukan ku, lalu aku diusir di usia 8 tahun, aku tidak punya tujuan saat itu sampai aku ditemukan oleh nenek sihir itu, walaupun nenek sihir itu tidak memperlakukan ku dengan baik, tapi dia masih menerima ku, aku tidak tau harus kemana, jadi, ku putuskan untuk mengikutinya, sampai akhirnya aku bertemu dengan mu nicolas" aurora bercerita.

"maaf aurora, aku turut berduka atas perjalanan hidup mu, kau bahkan diusir di umur yang sangat belia" ucap putri pelan.

"ya, makanya kenapa sekarang aku sangat berusaha keras untuk membuktikan pada mereka aku bisa lebih kuat, aku bisa menggunakan sihir, aku bisa menjadi penyihir terkuat, dan akan ku tunjukkan pada dunia bahwa penyihir kuat tidak memerlukan tumbal dari seorang vampir" balas aurora dengan tegas dan percaya diri, di kalimat akhirnya aku sedikit merinding.

"kau membuat ku merinding aurora" sahut ku.

"ahaha, aku makin bersemangat guru, aku keluar dulu" ucap aurora kembali ceria, kemudian hilang dari hadapan kami, dia keluar melalui jendela.

"mari kita jalankan rencana ku tadi putri" ajak ku menatap putri lenora.

"ya ayo" putri lenora mengangguk, kami berjalan kaki menuju hutan.

Sesampainya di hutan aku terbang membawa putri dan mencari kuda, jika ada kuda yang ku temui, aku berhenti.

"bersikap lah tenang, patuhlah pada siapapun pemilik mu" aku menghipnotis kuda itu dan memasang perintah langsung di otaknya hingga perintah itu tidak akan pernah hilang Sampai ia mati. Seakan-akan dia adalah kuda terlatih.

"kau berbuat curang nicolas" sahut putri saat aku memasangkan tali pada kuda itu.

"aku hanya melatihnya dengan celat putri, lagipula kuda liar lebih kuat dibandingkan kuda ternak, kita bisa menjualnya lebih mahal" sahut ku.

"coba lah jual kuda ini dengan harga 400 pin di kota" ucap ku sambil menyodorkan tali yang telah terikat dengan kuda.

"apa?" sang putri kaget.

"kenapa? Kau tidak berani memberikan harga segitu?" tanya ku.

"kuda ini jauh lebih besar dari pada kuda di peternakan, bahkan lebih kuat, untuk mereka yang mengenal kuda pasti tau" tambah ku.

"baiklah aku akan mencobanya" ucap putri kemudian mengambil tali yang ku pegang.

"aku akan ke kota dahulu" ucap sang Putri lagi, dia berjalan menuju kota dengan kuda itu.

Aku mencari kuda lainnya lagi, sampai 3 kuda telah ku ikat di batang pohon yang berbeda.

"nicolas aku tak percaya mereka bahkan memperebutkan kuda itu, aku menjualnya seharga 600 pin" seru ketika putri kembali.

"hah?" sekarang aku yang malah kaget.

"iya karena mereka berebut jadi ku lelang saja kuda itu, siapa yang menawarkannya dengan harga tinggi, maka akan menjadi miliknya" jawab putri.

"tak salah aku menyerahkannya pada mu putri" jawab ku tersenyum.

"bisa bantu aku menjual 3 kuda ini lagi?" tanya ku lagi.

"ya serahkan saja pada ku" ucap putri kemudian mendekat ke tali yang mengikat kuda, aku membantu membuka ikatan di kuda lainnya.

Dia membawa kuda-kuda itu lagi ke kota, aku mencari kuda lagi hingga 7 kuda kudapatkan, tapi aku membawa 4 dahulu untuk dijual, aku menyusul ke tempat lenora.

Di kota aku melihat keramaian, dan suara keributan, aku masuk ke dalamnya Itu lenora dikelilingi orang-orang.

"ada apa?" tanya ku.

"hey kuda yang bawa tidak kalah bagusnya, biarkan aku mengambil satu" kata seseorang saat ku baru saja sampai.

seketika semua orang berteriak seakan menginginkan kuda-kuda ini.

"ada apa lenora?" tanya ku langsung pada lenora.

"mereka ber 7 memberi harga yang sama 1000 pin, mereka ber 7 menginginkan kuda-kuda ini, aku tidak tau harus menjualnya pada siapa" jawab nora.

"jadi begitu, aku membawa 4 lagi, jadi pas bukan? kalian ber 7 kemarilah" panggil ku. Mereka yang bertengkar tadi sudah berbaikan lagi, kemudian mereka semuanya bubar setelah kuda-kuda itu sudah mendapatkan pemiliknya yang baru.

setelah aku dan lenora menjual kuda-kuda itu, kemudian kembali ke hutan.

"aku tidak menyangka kita mendapatkan 7.600 pin hanya dengan menjual 7 kuda" senang lenora.

"ini juga diluar dugaan ku" sahut ku.

"lalu kenapa kita ke hutan lagi? kamu masih ingin menjual kuda? Kurasa ini sudah cukup untuk membeli rumah" tanya lenora.

"aku ingin memberi mu sesuatu putri" jawab ku.

"apa itu?" tanya putri.

"ikut saja dengan ku" jawab ku, ia mengangguk sambil tersenyum.

"kuda bercula satu" ucap putri ketika melihat kuda-kuda yang sempat ku tinggalkan tadi, 2 berwarna hitam, dan 1 berwarna putih. Yang membedakan antara 2 kuda hitam itu adalah warna tanduknya, 1 berwarna full hitam, yang satu lagi sedikit keabu"an.

"aku akan mengambil kuda putih ini, 2 kuda lainnya untuk mu dan murid ku aurora" ucap ku mendekati kuda berwarna full putih ini.

"aku akan mengambil ini" ucap dia di dekat seekor kuda yang dari tadi dielus-elus nya dan kuda itu sepertinya menyukainya, dia mengambil kuda dengan tanduk keabu-abuan.

"ya, ayo kita ke tempat aurora untuk memberikan ini juga" balas ku kemudian melepaskan ikatan kuda ku dari batang pohon, kemudian kuda aurora.

"ya" jawab putri lalu melepaskan ikatan kudanya, dia menaikinya, aku menaiki kuda ku sambil memegang tali kuda aurora.

"kuda siapa yang kalian bawa?" tanya aurora saat melihat kami tiba, dia sedang beristirahat di sebuah batang pohon.

aku turun dari kuda.

"ini untuk mu" aku memberikan tali kuda itu padanya.

"benarkah? Kuda ini sangat indah, dari mana kau mendapatkan nya?" tanya aurora.

"hutan" jawab ku, dia mengikat kudanya di sebuah pohon dan mengelus-elus nya.

Setelah itu, aku dan lenora pamit dan pergi ke kota dengan menunggangi kuda.

Kami mencari rumah, dan membeli sebuah rumah 2 lantai yang cukup besar tapi sederhana didepannya terdapat gerbang, dan halaman yang terdiri dari kebun, aku bisa menyimpan kuda ku disana. Kami membeli rumah iru seharga 5500 pin

1
Intan Maggie
yah abiss wkwk
Intan Maggie
malu-malu kucing cuy wkwk
Intan Maggie
keren sih karna putri lenora jujur bgt, Karna aku mencintainya, so sweet wkwk
Intan Maggie
nicolasss ah tidakk.. sadarlah
Intan Maggie
epic
Intan Maggie
petualangan dimulai xixixi
Intan Maggie
lenora dan nicolas, keren sama-sama gk mau kehilangan
Intan Maggie
kerennn thor.. nicolass aku pada muu 🫶
Intan Maggie
vampir jualan wkwk
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga ya😇🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!